Deskripsikan potensi lahan pertanian yang ada di daerah anda

Pertanian saat ini dianggap sebagai bidang bisnis yang kurang menarik bagi mayoritas kalangan muda, oleh karena itu seringkali dilihat yang menggarap area pertanian adalah orang tua. Hal ini tentu dianggap wajar bagi mereka yang hanya melihat bidang bisnis ini sebagai bisnis yang berkotor-kotor dan melelahkan, namun apabila ditilik lebih jauh lagi bisnis pertanian ini memiliki potensi yang sangat besar dan tahan lama.

Disebut berpotensi besar karena hasil-hasil dari pertanian ini merupakan produk-produk yang memang sangat dibutuhkan oleh banyak orang sehingga dengan peningkatan dan pengelolaan yang baik maka akan dihasilkan  yang berkualitas dan makin dapat diserap pasar yang lebih besar lagi.

Sedangkan bisnis pertanian dikatakan bisnis yang tahan lama karena produk-produk pertanian ini sebagian besar adalah produk kebutuhan dasar manusia seperti beras, jadi selama masih ada manusia di muka bumi ini maka kebutuhan dan permintaan akan produk pertanian akan selalu ada.

Saat ini seluruh dunia memasuki era industry 4.0 ditandai dengan makin tingginya kebutuhan akan teknologi informasi serta internet di segala aspek kehidupan masyarakat, kondisi ini bisa menjadi peluang atau tantangan bagi industri pertanian atau desa sebagai area dimana industri pertanian berada.

Peluang yang dimaksud adalah dengan transformasi dalam pengolaahan secara tradisional ke penerapan teknologi pertanian dalam pengolahannya bisa meningkatkan jumlah dan kualitas pertanian tersebut yang tentu saja akan berimbas pada roda perekonomian di desa tersebut. Sedangkan disebut sebagai tantangan dikarenakan dalam penggunaan teknologi perlu didukung oleh sumber daya manusia yang mampu menggunakannya dengan baik.

Oleh karena itu dibutuhkan keterbukaan dan kemauan sumber daya manusianya sendiri supaya mampu menyerap dan menguasai informasi terkait penggunaan teknologi tersebut. Hal ini juga tidak terlepas dari peran serta pemerintah untuk memberikan sarana pelatihan, permodalan serta pendampingan.

Saat ini di Indonesia sudah bergulir program Dana Desa yang diselenggarakan pemerintah pusat, program yang difokuskan untuk pengembangan potensi dan ekonomi di desa. Ini merupakan sebuah angin segar bagi desa pertanian, dengan adanya perhatian dan bantuan pemerintah, maka pengembangan industri pertanian di desa dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan target-target yang telah ditetapkan. Ada beberapa potensi-potensi bisnis pertanian yang bisa dikembangkan di desa seuai dengan potensi-potensi masing-masing desa, beberapa diantaranya adalah :

Dewasa ini kebutuhan akan bahan pakan yang sehat dan bebas bahan kimia semakin besar seiring dengan meningkatnya kesadaran akan gaya hidup sehat khususnya di perkotaan, kondisi itu bisa menjadi peluang untuk membuat dan mengembangkan pertanian organik.

Pertanian organik identik dengan penggunaan bahan-bahan alami dalam pengolahannya sehingga menghasilkan produk yang segar dan bebas bahan kimia. Dengan pengembangan di sketor ini maka akan tercipta simbiosis mutualisme antara desa sebagai penghasil tanaman organik dengan kota sebagai target pasar tanaman organik ini.

Bagi desa yang memiliki lahan yang kurang layak untuk ditanami produk pertanian, maka pertanian hidroponik bisa menjadi alternatifnya, karena pertanian secara hidroponik ini hanya mengandalkan arus air dan lahan yang tidak terlalu luas.

Namun kekurangan dari pertanian hidroponik ini adalah jenis tanaman tertentu saja sehingga pasar dari pertanian hidroponik ini terbatas, namun hal itu bisa disiasati dengan mengkombinasikan pertanian reguler, organic dan hidroponik dengan memanfaatkan lahan yang ada. Untuk pasarnya tentu saja akan lebih luas apalagi tunjang dengan internet.

Jika kamu sudah membaca artikel tentang ketahanan pangan, bahan industri serta energi baru dan terbarukan, kamu akan tahu seperti apa sumber daya alam yang dimiliki oleh Indonesia. pad artikel tersebut juga dibahas tentang ketahanan pangan. Nah artikel kali ini sangat berkaitan dengan artikel tersebut. Sekarang kita akan belajar mengenai potensi apa sih yang dimiliki Indonesia yang dapat digunakan untuk mencapai sebuah ketahanan pangan? Penasaran? Yuk simak penjelasannya!

Kamu pastinya tahu dong kalau negara kita ini sangat kaya sumber daya alamnya. Tentunya kekayaan sumber daya alam itu harus bisa dimaksimalkan bagi keberlangsungan hidup manusia, yang pasti tidak merusaknya. Nah untuk mencapai sebuah kondisi ketahanan pangan, ada beberapa komponen yang diperlukan dan harus terpenuhi, yaitu:

1. Kecukupan ketersediaan pangan;

2. Stabilitas ketersediaan pangan tanpa fluktuasi musim atau tahun;

3. Keterjangkauan terhadap bahan pangan;

4. Kualitas dan keamanan bahan pangan.

Untuk mencapai ketahanan pangan nasional kita harus mengembangkan sumber daya dan potensi lokal, berikut adalah beberapa potensi kekayaan alam di Indonesia dan persebarannya.

A. Potensi dan sebaran Pertanian

Indonesia berapa di wilayah khatulistiwa. Keadaan tersebut menjadikan Indonesia menjadi sebuah negara beriklim tropis yang mendapat curah hujan tinggi.

Sawah (sumber: anomharya.com)

Selain itu, karena berada di jalur vulkanis yang cukup aktif, menjadikan Indonesia memiliki banyak gunung berapi. Artinya Indonesia memiliki tanah yang akan mineral dan subur, dan itu sangat baik untuk pertanian.

Beberapa potensi yang telah dikembangkan di sektor pertanian antara lain:

1. Padi di hampir semua daerah di Indonesia

2. Jagung, tanaman yang sempat menjadi makanan pokok masyarakat Madura dan NTT dihasilkan di daerah tersebut, walaupun pulau Jawa juga menyumbang jumlah yang signifikan.

3. Ubi Kayu (Singkong).

Singkong (goreng), akan lebih nikmat disantap hangat bersama kopi/teh (sumber: vemale.com)

Tanaman yang mudah ditanam, bisa di tanah basah atau kering dan bisa tumbuh di ketinggian hingga 800 mdpl. Pemasok terbanyak tanaman ini di Indonesia adalah Jawa Barat.

B. Potensi dan Sebaran Perkebunan

Seperti sudah dijelaskan di atas, karena suburnya tanah dan mendukungnya alam Indonesia, rakyat Indonesia bisa menanam apa saja dan akan tumbuh. Sehingga bukan hanya pertanian, tetapi sektor perkebunan juga bisa ikut dimaksimalkan untuk mendukung ketahanan pangan.

Beberapa potensi sektor perkebunan yang ada dan bisa dikembangkan antara lain:

1. Tebu

Selain menjadi bahan baku gula, tebu dapat langsung diperas dan diminum airnya (sumber: arah.com)

Bahan pokok untuk gula ini sangat banyak dan mudah tumbuh di pulau Jawa. Daerah penghasil tebu utama contohnya Jawa Timur, Cirebon, Lampung. Jawa Timur adalah penghasil gula terbesar.

2. Kelapa Sawit.

Bukan menjadi hal yang aneh, Sumatra adalah salah satu perkebunan dan penghasil kelapa sawit paling banyak di Indonesia. Hampir seluruh daerah di Sumatra pasti mempunyai perkebunan kelapa sawit.

3. Kopi

"Kopi itu dari biji di giling, bukan dari sachet di sobek" - naq qeqinian (sumber: cnnindonesia.com)

Dengan sedang meningkatnya tren ngopi-ngopi lucu di Indonesia, dan biji kopi Indonesia yang dapat dikatan memiliki kualitas yang baik, harusnya bisa dimanfaatkan dengan segera. Penghasil kopi Indonesia yang terkenal adalah Lampung, Jawa Timur, dan Bengkulu.

C. Potensi dan Sebaran Peternakan serta Perikanan

Daging sebagai salah satu sumber protein yang sangat penting juga perlu dikembangkan. Indonesia sebagai negara yang memiliki lahan yang besar selain untuk digunakan bertani dan berkebun, lahan tersebut juga dipakai oleh para pemilik hewan untuk menggembalakan ternaknya.

"Moooo" - suara sapi (sumber: prideofcows.com)

Peternakan dapat dibagi menjadi 3 golongan berdasarkan apa yang diternakkan oleh pemilik peternakan tersebut. Peternakan besar untuk sapi, kerbau. Sedang untuk kambing dan domba, serta peternakan kecil untuk unggas.

Ilustrasi peternakan ayam

(sumber:agriculture.gov.gy/Kementrian Pertanian & Peternakan Guyana)

Peternakan secara umum, menyebar secara merata di seluruh daerah di Indonesia. Tetapi ada beberapa daerah yang lebih fokus kepada hewan tertentu karena keadaannya lebih mendukung dan dapat menghasilkan hewan ternak yang berkualitas baik. Seperti Jawa Timur dan Jawa Tengah yang menjadi sentra sapi potong, atau Aceh untuk populasi kerbau ternak terbesar, ayam di Jawa dan Kalimantan, babi di NTB, atau kuda di NTT.

Sebagai negara maritim dan mempunyai laut yang luas, potensi perikanan laut Indonesia sangatlah kaya. Selain itu, keadaan alam bawah laut Indonesia juga tidak dapat dilihat sebelah mata jika mengedepankan faktor keindahan, keragaman, dan pariwisata. Hal-hal di atas selama ini belum ditingkatkan secara optimal oleh pemerintah.

Menebar jala untuk mendapat ikan (sumber: sepsurabaya.com )

Lain air laut, lain pula air tawar. Perikanan air tawar di Indonesia juga menjadi salah satu potensi yang tidak dapat di anggap remeh. Dengan banyaknya sumber air tawar yang mengalir, danau, sungai, serta waduk, menjadikan perikanan air tawar adalah bisnis dan potensi yang menggiurkan.

Tambak ikan sedang panen (sumber: pupuktambak.com)

Tambak-tambak/budidaya ikan air tawar menyebar secara merata di Indonesia. Hal ini dikarenakan adanya ketersediaan sumber air dan hal pendukung lainnya.

Nah Squad, kamu sudah tahu kan apa saja potensi dan persebaran sumber daya pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan di Indonesia? Sekarang untuk memajukannya, kamu hanya harus membeli produk lokal dari pedagang lokal saja. Selain mensejahterakan petani, hal yang kamu lakukan ini juga baik kepada negara, karena negara masih bisa mengekspor sisa yang tidak di butuhkan untuk devisa negara.

Biar kamu lebih jelas dan paham lagi nih Squad, coba kamu buka dan liat-liat videonya di Ruangbelajar. Di sini ada ribuan video yang membahas tentang semua pelajaran sekolah secara menarik dan interaktif. Yuk download!

Artikel ini terakhir diperbarui tanggal 15 Desember 2020.

Referensi:

Anjayani, Eni. 2009. Geografi untuk Kelas XI SMA/MA. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Nurmala, Dewi. 2009. Geografi Kelas XI. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA