Contoh usaha kita sebagai siswa dalam mengembangkan potensi diri yaitu

Setiap orang dilahirkan dengan segala kelebihannya termasuk dengan bakat yang melekat. Akan tetapi, jika bakat pada diri seseorang tidak tergali, bisa jadi orang tersebut tidak akan mengetahui bahwa ia memiliki bakat tertentu. Begitupun dengan siswa, mereka juga memiliki bakat luar biasa yang harus diasah dan dikembangkan.

Contoh minat dan bakat siswa yang harus dikembangkan diantaranya bakat dalam bidang seni seperti melukis, bermain musik, atau menari. Ada siswa yang kurang suka belajar Matematika, tetapi ia sangat mahir bermain bola. Bisa dikatakan ia memiliki bakat di bidang olahraga. Ada siswa yang jago menghafal, ada siswa yang suka mengarang cerita, dan lain sebagainya. Hal ini merupakan potensi yang harus digali dan diasah supaya lebih berkembang lagi.


Foto olehAmber FaustdariPexels

Untuk mengembangkan minat dan bakat siswa, diperlukan usaha berbagai pihak baik itu orang tua dan juga guru. Guru Pintar harus tahu cara mengembangkan bakat dan minat siswa dan membuat siswa mengetahui bakat yang dimilikinya. Bagaimana caranya? Mari simak pada penjelasan berikut ini!

1. Melakukan Observasi

Usaha guru untuk mengenali dan mengembangkan bakat siswa adalah dengan melakukan pengamatan atau observasi terhadap siswa. Guru Pintar dapat mencoba perhatikan kegiatannya apa saja yang sering dilakukan siswa saat pembelajaran berlangsung ataupun saat istirahat. Amati lebih detail seperti kebiasaan siswa, apa yang siswa suka lakukan, apa yang tidak disukai, hal-hal seperti apa yang menarik perhatian siswa, dan kegiatan seperti apa yang membuat mereka senang.

Tentu saja hal ini tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat. Guru Pintar harus bersabar sampai dapat melihat pola yang lebih jelas dari siswa. Supaya tidak terlewat, Guru Pintar boleh menuliskan hasil pengamatan dalam buku khusus/ lembar pengamatan.

2. Mengkonfirmasi

Setelah mengidentifikasi bakat peserta didik dan mendapatkan sedikit gambaran tentang minat dan bakat siswa, yang harus Guru Pintar lakukan selanjutnya adalah melakukan Mengkonfirmasi hasil pengamatan/observasi pada siswa. Bagaimana caranya? Sederhana saja. Guru Pintar dapat mengajak siswa mengobrol santai dan menanyakan seputar kegiatan mereka sehari-hari. Sebagai contohnya, Guru Pintar dapat menanyakan kesukaan siswa. Apakah benar mereka suka menyanyi, menggambar, atau mungkin bermain catur.

Setelah mengetahui secara spesifik tentang kegemaran siswa, Guru Pintar dapat menanyakan lebih jauh lagi tentang kegemaran mereka, apa yang membuat mereka tertarik pada hal tersebut, kesulitan yang dihadapi, dan lain sebagainya. Selain membantu menemukan bakat siswa, kegiatan ini juga mampu meningkatkan kedekatan antara guru dan siswa.

3. Memberikan Stimulus

Cara mengembangkan bakat siswa setelah melakukan observasi dan konfirmasi tentu saja dengan memberikan stimulus. Stimulus yang dapat Guru Pintar lakukan misalnya dengan merancang strategi mengajar yang dapat menjangkau minat dan bakat siswa. Misalnya memberikan pilihan penyelesaian tugas. Siswa dapat melakukan presentasi, memvisualisasi konsep pembelajaran melalui gambar atau musik, dan lainnya.

Bentuk stimulus di luar minat dan bakat akademis dapat Guru Pintar lakukan dengan mengarahkan mereka untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Dalam hal ini sekolah harus menyediakan beragam kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki oleh siswa.

4. Menciptakan Lingkungan yang Mendukung

Minat dan bakat siswa tidak akan terasah dengan baik jika lingkungan tidak mendukung. Lingkungan seperti apa yang dapat mendukung pengembangan minat dan bakat siswa? Lingkungan yang kondusif untuk pengembangan bakat siswa adalah lingkungan yang memudahkan siswa mengakses segala sesuatu yang berhubungan dengan minat dan bakatnya. Salah satunya adalah dengan memeberikan fasilitas yang memadai. Misalnya lapangan, peralatan, dan juga waktu yang cukup untuk melakukan kegiatan sesuai minat bakat mereka.

5. Memberikan Motivasi dan Apresiasi

Mengembangkan talenta siswa tidak sekedar dengan memberikan latihan dan fasilitas saja. Guru Pintar juga harus selalu memberikan motivasi dan juga apresiasi kepada siswa supaya selalu terpacu untuk lebih baik lagi. Ada kalanya siswa merasa bosan dan ingin mencoba hal baru. Jika hal ini terjadi, jangan langsung dilarang ya Guru Pintar. Berikan kesempatan siswa untuk mencoba.

Sebaliknya, jika siswa mendapatkan prestasi dari kegiatan pengembangan minat dan bakat mereka, jangan segan-segan untuk memberikan apresiasi. Bagaimana dengan siswa yang hanya menunjukkan sedikit perkembangan? Tentu saja Guru Pintar harus tetap mengapresiasi sekecil apapun hasilnya. Pemberian apresiasi sangat penting untuk menambah semangat dan kepercayaan diri pada siswa.

Demikianlah 5 cara mengembangkan bakat siswa yang dapat Guru Pintar coba. Selain kelima hal di atas, Guru Pintar juga dapat memanfaatkan tes bakat dari Aku Pintar untuk tes bakat yang dimiliki siswa sehingga dapat membantu mengetahui kemampuan diri dan juga potensi diri mereka. Caranya mudah sekali! Tinggal unduh aplikasi Aku Pintar di Handphone siswa dan minta mereka mengerjakan tes minat bakat secara gratis di aplikasi ini. Selain tes bakat dan minat, Aplikasi Aku Pintar juga memiliki fitur-fitur lain yang sangat bermanfaat untuk siswa yaitu Kampus Pintar, Sekolah Pintar, Tes Pintar, AP Live, Belajar Pintar, dan masih banyak lagi. Cus Guru Pintar, segera ajak siswa mengunduh aplikasi AKu Pintar ini!


Sementara itu menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas), pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang dibutuhkan.

Pendidikan nasional juga berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat, dan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (pasal 3).

Berdasarkan uraian di atas, maka pendidikan dapat dikatakan sebagai usaha untuk mengembangkan potensi peserta didik (siswa) agar menjadi manusia yang dicita-citakan, yang dilakukan secara sadar dan terencana.

Karena dalam proses pembelajaran sebagai proses pendidikan itu terjadi aktivitas mengajar (oleh guru) dan aktivitas belajar (oleh siswa), maka mengajar dapat dimaknai sebagi upaya pengembangan potensi siswa. Jadi, mengajar berarti mengembangkan potensi siswa.

Dengan demikian, dari empat definisi di atas, definisi yang paling sesuai adalah definisi yang terakhir yaitu sebagai penumbuhkembangan potensi siswa (growing).

Pemilihan definisi tersebut mengandung implikasi bahwa dalam proses pembelajaran, guru harus memfasilitasi siswa untuk mengembangkan potensi dirinya: bukan sekedar menyampaikan materi pelajaran.

Meskipun di dalamnya juga termasuk penyampaian informasi dan pembentukan, namun proses tersebut dikemas dalam pengembangan, dan berpusat pada siswa. Siswalah yang harus mengembangkan potensinya sendiri, guru hanya memfasilitasi.

Karena pendidikan berbentuk proses pembelajaran, yang intinya guru mengajar dan siswa belajar, maka berdasarkan konteks ini, mengajar seyogyanya dimaknai sebagai penumbuhkembangan potensi siswa.

Kenyataannya, banyak guru memaknai mengajar sebagai menyampaikan materi. Hal ini dapat kita amati dalam praksis pembelajaran sehari-hari. Guru mengajar siswa dengan cara menerangkan pelajaran, kemudian siswa diharapkan menguasai materi tersebut.

Untuk membuktikan bahwa siswa telah menguasai materi yang diajarkan oleh guru, guru kemudian mengadakan tes atau ulangan. Hasil dari pekerjaan siswa itulah yang dijadikan pedoman untuk menetapkan apakah siswa telah menguasai materi pelajaran atau belum.

Akibat dari proses yang demikian adalah bahwa siswa cenderung dijadikan objek uji coba oleh guru.

Paradigma Baru

Sesuai dengan tuntutan reformasi, maka pendidikan perlu merujuk pada paradigma nasional, yaitu demokratisasi dan desentralisasi. Pembelajaran demokratis—yang berarti pembelajaran dari siswa, oleh siswa, dan untuk siswa—tidak akan terwujud jika guru menggunakan paradigma mengajar sebagai menyampaikan materi pelajaran.

Kembali ke bagian awal, KLIK untuk membaca …

Terkait

Tidak bisa menutup mata, persaingan dunia kerja sekarang ini semakin ketat. Sekarang bukan hanya bersaing antar manusia tapi kita juga dengan mesin. Ditambah lagi sekarang dunia kerja menganut budaya hustle culture.  Hanya mereka yang mampu melakukan pengembangan diri  yang dapat memiliki peluang untuk meraih karir impian.

Pengembangan diri membuat kita mampu mengeluarkan potensi diri terbaik yang dapat membuat kita menonjol dari kandidat lainnya. Lantas apakah kamu sudah pernah melakukannya? 

Apa Itu Pengembangan Diri

Pengembangan diri adalah sebuah proses yang dilakukan seseorang guna membentuk potensi, bakat, sikap, perilaku, dan kepribadian seseorang demi memenuhi kebutuhan aktualisasi diri agar dapat berkompetisi dan memiliki kualitas yang lebih baik.

Pengembangan diri juga dikenal dengan personal development. Hal terkait pengembangan diri ini tidak kamu dapatkan di bangku sekolah tapi didapatkan dari berbagai kegiatan yang dapat mengasah bakat dan keterampilan kamu atau juga kegiatan lainnya. 

Tujuan Pengembangan Diri

Pengembangan diri bertujuan untuk membuat kita mampu menyesuaikan diri mengikuti perkembangan di lingkungan kerja. Beberapa tujuan dari pengembangan diri antara lain.

  1. Memberikan kesempatan bagi diri kita untuk mengembangankan dan mengekspresikan potensi diri.
  2. Meng-update kemampuan, keahlian, dan pengetahuan kita sesuai dengan perkembangan yang ada. 
  3. Meningkatkan produktivitas diri dalam bekerja
  4. Membantu kita untuk menghadapi perubahan dalam dunia kerja yang cepat terjadi. 
  5. Membentuk kita menjadi individu yang profesional dalam bekerja.

Alasan Pengembangan Diri Berguna untuk Karirmu

Pengembangan diri bisa menjadi sarana kamu untuk mendapatkan pekerjaan yang diimpikan, sarana naik jabatan dan berbagai manfaat lainnya bagi kita sebagai individu. 

Dengan pengembangan diri kemampuan kita jadi bertambah dan ini akan memperkaya CV kita. Selain itu, dari kemampuan diri yang meningkat juga dapat mampu memperbaiki kualitas kita dalam bekerja. Selain itu, ada juga manfaat pengembangan diri lainnya untuk menunjang karir kamu. 

1. Keluar dari Zona Nyaman

Kamu pernah gak sih merasa hidup kamu kok gitu-gitu aja, setiap hari bangun pagi, kerja, pulang, tidur lagi? Jika iya, ini bisa jadi kamu terjebak di Zona nyaman. Zona nyaman ini membuat kita tidak kemana-mana, karena kita hanya mengerjakan hal-hal yang sama setiap harinya. Dengan pengembangan diri, kamu akan dipaksa untuk keluar dari kebiasaan yang itu-itu saja dan pada akhirnya kamu akan tumbuh menjadi individu yang lebih potensial.

2. Lebih Percaya Diri

Pengembangan diri yang sudah kamu hari membawa dampak positif yang besar dan akan mempengaruhi kegiatan sehari-hari yang kita lakukan. Kamu menjadi lebih percaya diri karena merasa telah jauh berkembang dari kamu yang kemarin. 

Kamu tumbuh menjadi individu yang menguasai bidang pekerjaanmu, sehingga tidak ada lagi perasaan takut dicecar oleh bos karena tidak mampu mengerjakan pekerjaan dengan baik. Pada akhirnya kamu menjadi pekerja yang punya nilai lebih di mata bos, sehingga mereka jadi tidak segan untuk menaikan gajimu.

3. Mengetahui Skala Prioritas

Dengan pengembangan diri maka akan semakin bertambah pengetahuan dan kemampuanmu. Semakin mudah juga kamu dalam mengatur waktu untuk mengerjakan semua tugas. Kamu jadi bisa mengklasifikasi mana pekerjaan yang harus diutamakan dan mana yang bisa dikerjakan nanti. 

Tidak ada lagi lembur atau kerja bagai kuda, waktu yang kamu punya selain bekerja jadi bisa kamu manfaatkan untuk mengaktualisasi diri dengan melakukan berbagai kegiatan yang kamu suka.

Cara Mengembangkan Potensi Diri

Berikut ini cara mengembangkan potensi diri untuk menunjang pekerjaan yang bisa kamu coba.

1. Kenali Diri Sendiri

Cara mengembangkan potensi diri diawali dengan mengenali diri sendiri. Mengenali diri terdengar sederhana tapi ternyata tidak semudah itu.Untuk mengenali diri sendiri, cobalah tuliskan dua atau tidak hal yang menjadi kelemahan dan kelebihan dirimu. 

Menemukan kelebihan pasti lebih mudah dibanding dengan kelemahan, oleh sebab itu coba renungkan jawaban tersebut. Kamu juga dapat meminta bantuan orang terdekat untuk mengetahui apa yang sebenarnya jadi kelemahanmu.

Mengenali diri sendiri penting agar kamu dapat memiliki penilaian atas apa yang menjadi keterampilan dan kinerja kamu. Selain itu, kamu juga bisa mengetahui tantangan dan hambatan apa yang sebenarnya kamu hadapi demi menunjang pekerjaanmu. Misalkan, ternyata kamu memiliki kelemahan dalam manajemen waktu, itu artinya kamu harus mulai belajar untuk mengatur skala prioritas.

2. Temukan Minat 

Kedua, cobalah cari tahu apa yang menjadi minatmu. Apakah keterampilan yang kamu miliki saat ini benar-benar bisa menunjang kamu untuk mendapat pekerjaan yang kamu sukai? Atau apakah pekerjaanmu saat ini adalah pekerjaan yang kamu sukai? Seberapa cocok pekerjaan tersebut dengan minatmu?

Banyak sekali orang yang tidak tahu apa yang menjadi minat mereka, ini bisa jadi karena mereka terlalu mendengarkan omongan orang sekitar. Padahal dengan mengenali apa yang menjadi minat kita, ini bisa membantu untuk mengetahui pekerjaan apa yang sebaiknya kita tekuni.

Dengan begitu, peluang kamu untuk mendapatkan pekerjaan bisa semakin besar atau kamu juga bisa mengetahui apakah pekerjaanmu saat ini sudah tepat atau belum. 

3. Ketahui dan Hentikan Kebiasaan Buruk

Kebiasaan buruk bisa membawa dampak yang negatif bagi pekerjaan kita. Oleh karena itu, sebelum terlambat cobalah untuk menyadari apa saja kebiasaan burukmu dan cobalah dihilangkan pelan-pelan. 

Misalnya kebiasaan burukmu adalah suka menunda nunda pekerjaan, sehingga ketika di kerjaan kamu jadi suka keteteran dan bingung mana yang  harus dikerjakan lebih dulu, berarti kebiasaan ini harus kamu hilangkan karena dunia kerja  sikap seperti ini bisa merugikan perusahaan. 

Cobalah hilangkan secara pelan-pelan, pasti jika  kamu lakukan dengan konsisten kebiasaan tersebut bisa hilang digantikan dengan kebiasaan baru yang positif dan kamu pun menjadi pribadi yang lebih produktif. 

4. Terus Belajar

Kebanyak orang berpikir buat apa belajar, ijazahkan sudah di tangan. No! proses belajar itu tidak hanya di bangku sekolah. Belajar itu adalah bentuk investasi untuk diri sendiri yang membuat kamu dapat bersaing di dunia kerja.

Dengan terus belajar, kamu akan tahu bahwa potensi diri apa saja yang bisa dikembangkan. Kamu juga dapat meningkatkan skill sesuai yang dibutuhkan oleh dunia kerja saat ini. Belajar hari ini tidak mahal kok, banyak sumber yang bisa kita gunakan untuk belajar. Kamu bisa gunakan berbagai platform untuk menambah pengetahuan dan keterampilan.

Misalnya, kamu adalah seorang staff marketing atau ingin sekali jadi staff marketing, kamu perlu menambah keterampilan kamu untuk dapat mempromosikan produk secara digital, atau belajar bagaimana membuat power point menarik untuk materi presentasi ke calon pelanggan. 

5. Temukan Mentor

Agar kamu semakin semangat dan tahu bagaimana melakukan pengembangan diri dengan benar. Cobalah temukan mentor. Mentor ini bisa atasanmu, atau juga temanmu. Tanyakan kepada mereka bagaimana pekerjaan atau kemampuan yang kamu miliki selama ini dan bagaimana cara mengembangkannya.

6. Cobalah Mulai Pelajari Hal Baru

Jangan mudah merasa puas dengan keterampilan yang kamu miliki sekarang. Dengan perkembangan teknologi yang begitu cepat, bisa saja skill yang kamu miliki sekarang sudah tidak sesuai lagi di kemudian hari. Untuk itu, cobalah pelajari hal baru. 

Misalnya kamu belajar bahasa asing, agar bisa bekerja di perusahaan multinasional, atau bisa juga belajar keterampilan rumus Excel, dan lain sebagainya.

7. Tidak Takut Gagal

Kegagalan adalah bagian dari risiko pengembangan diri karena diri kita sedang berproses menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Jadi jangan takut gagal bila kamu ingin mengembangkan potensi diri, ketika kamu menemukan hambatan jangan menyerah.

Lakukanlah motivasi diri dengan mengingat lagi apa tujuan yang ingin kamu capai demi karirmu di masa depan. 

Contoh Pengembangan Diri

Orang bijak pernah berkata, kesuksesan adalah saat peluang bertemu dengan persiapan. Jadi tidak mungkin kita sukses dengan hanya mengharapkan peluang tapi tidak mempunyai persiapan. 

Untuk itulah kamu perlu melakukan pengembangan diri untuk meningkatkan potensi terbaik yang ada pada dirimu. Tidak susah kok, kamu bisa coba contoh pengembangan diri berikut ini.

1. Mengambil Kursus atau Workshop

Mengambil kursus atau workshop adalah contoh pengembangan diri yang bisa kamu lakukan. Saat ini tidak susah untuk menemukan kursus atau workshop, ada berbagai platform yang menyediakannya. Biayanya juga lebih terjangkau. 

Dengan mengambil kursus kamu jadi bisa update skill dan mengetahui keterampilan lain apa yang masih bisa saya asah yang dapat menunjang pekerjaanmu. Kursus juga melatih kemampuanmu dalam berkomunikasi di depan banyak orang yang tidak kamu kenal.

2. Bergabung dengan Komunitas

Komunitas sangat menguntungkan, kamu bisa melakukan kegiatan positif. Kamu juga bisa membangun relasi dengan orang-orang yang ada dan belajar hal-hal baru dari mereka. 

Bergabung di komunitas juga contoh pengembangan diri yang pas jika kamu selama ini adalah seorang yang pemalu dan sulit berinteraksi di lingkungan sosial. Di komunitas kamu akan bertemu banyak orang dengan latar belakang yang berbeda namun punya satu visi denganmu. 

3. Cobalah Mencari Tantangan

Contoh pengembangan diri lainnya adalah dengan mencari tantangan. Caranya adalah jangan berpuas diri. Tantang diri kamu untuk bergerak lebih jauh dari hari ini.

Buatlah target untuk menempa diri, hal ini akan membuat kamu tertantang untuk melakukan segala hal. Tapi pastikan target tersebut realistis dan sesuai dengan kemampuanmu. 

Jangan sampai memasang target yang di luar kemampuanmu, hal ini bukan membuat diri berkembang malah justru tersiksa. Apabila ingin meningkatkan target, coba lakukan bertahap seiring dengan kemampuan diri. 

4. Meningkatkan Kemampuan Interpersonal 

Ini berkaitan dengan kemampuan yang ada dalam diri kamu. Ada banyak kemampuan diri yang bisa kamu asah dan pertajam misalkan kepemimpinan, problem solving, juga pengetahun tentang karir yang digeluti. 

Kesadaran diri juga penting ditingkatkan, ini artinya kamu tahu dan pandai menilai kebutuhan dan masalah yang muncul.

Selain memberikan tips yang dapat mengembangkan dirimu, KitaLulus juga dapat membantumu menemukan pekerjaan yang kamu inginkan sesuai dengan minat dan keterampilan yang kamu miliki. Download dan daftarkan dirimu sekarang dan temukan berbagai kesempatan kerja dari ratusan perusahaan terkenal!  

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA