Ciri ciri orang tidur pulas

Aug 21 2020

Hai Kawula Muda, ternyata karakter atau kepribadian seseorang bisa ditebak dari gaya atau posisi tidur lho.

Ternyata karakter atau kepribadian seseorang bisa ditebak dari gaya atau posisi tidur lho. 

Pakar bahasa tubuh di Beverly Hills, California, AS, Lillian Glass, mengatakan bahwa posisi tidur berkaitan dengan alam bawah sadar, sehingga saat itu sangat mencerminkan emosi yang sedang kalian alami dan rasakan.

Tak hanya itu, hubunga dengan orang lain juga bisa diketahui dari posisi tidur.

Hal itu dapat terjadi karena saat tidur dan terlelap di bawah sadar, seseorang tidak dapat mengendalikan tubuh untuk bergerak. Karenanya, para ahli mengungkapkan tentang posisi tidur dan karakter atau kepribadian seseorang.

Dikutip dari Womenshealth, berikut kepribadian seseorang dilihat dari gaya atau posisi tidur.

Baca Juga

  • Cardi B Hobi Makan Gorengan!
  • Hobi Masak, Ariel Tatum Koleksi Panci
  • Menebak Kepribadian dari Kopi Kesukaan

1. Tidur telentang: percaya diri

Seseorang dengan posisi tidur telentang melambangkan pribadi yang terbuka dan mau menerima hal-hal tertentu. Ia juga orang yang cukup percaya diri.

Untuk dapat tertidur dengan nyenyak, ia tidak memerlukan perlengkapan yang banyak. Bahkan tipe ini bisa tidur di mana saja.

Meski terbuka, orang yang tidur dengan posisi ini juga sangat berhati-hati dan selalu waspada.

2. Tidur tengkurap: tabah dan tertutup

Menurut ahli spesialis tidur, W Christopher Winter, MD, seseorang dengan posisi tidur tengkurap memiliki kepribadian sedikit tertutup. Meski tidak baik untuk penapasan, posisi tidur ini juga menggambarkan kamu adalah orang yang tabah.

Seperti posisinya, terlihat jelas ingin menutupi dan melindungi diri. Bila diibaratkan, seperti kura-kura dalam tempurung.

Tidur tengkurap mencerminkan ia orang yang tertutup. (FREEPIK)

3. Tidur miring ke samping: nyaman dengan sekitar

Banyak orang yang merasa sangat nyaman tidur dengan posisi miring ke samping. Selain posisi ini baik untuk pernapasan, ternyata posisi ini juga menggambarkan pribadi yang merasa nyaman dengan dunia luar.

Ia merasa tidak perlu menutupi atau pun terlalu terbuka pada lingkungan sekitar. Ia sudah mampu menyeimbangkan antara keperluan diri sendiri ataupun menyangkut orang lain.

4. Tidur meringkuk: butuh perlindungan

Saat seseorang posisi tidurnya meringkuk seperti bayi dalam rahim, biasanya ia sedang membutuhkan perlindungan. Ia juga termasuk pribadi yang rentan secara emosi, sehingga berusaha melindungi diri dari sekitarnya.

Lillian Glass mengatakan, posisi ini dianggap sebagai posisi yang regresif. Saat ada trauma yang tidak bisa ditangani, maka ia berusaha keras untuk berlindung.

5. Sering mengubah posisi tidur: gelisah dan terlalu semangat

Saat seseorang sering berganti posisi tidur, ternyata itu mencerminkan bahwa orang tersebut tengah mengalami peperangan dalam batinnya.

Tubuh sedang tidur, tapi tidak demikian dengan pikiran dan batinnya. Ia gelisah, karenanya akan bergerak terus menerus dan dapat tiba-tiba terbangun.

“Posisi tidur seperti ini juga bisa sedang menyesuaikan mimpi kamu. Tiba-tiba saat kamu terbangun, tempat tidurmu sudah sangat berantakan,” kata Lillia Glass.

Namun begitu, posisi tidur ini juga menggambarkan ia sebagai pribadi yang sangat bersemangat sepanjang harinya.

Nah, kalau kalian biasanya tidur dengan gaya atau posisi yang mana nih?

Liputan6.com, Jakarta Satu dari 10 orang di Inggris mampu terlibat aktivitas seksual saat tidur. Kondisi yang disebut sexomnia atau sleep sex ini menjadi fenomena yang cukup mengejutkan.

Selama ini kita hanya mengetahui dua kondisi yang tanpa sadar terjadi saat tidur: tidur sambil berjalan atau tidur sambil berbicara atau lebih dikenal dengan mengigau.

"Satu dari 10 orang itu masih mempertanyakan mengapa sampai mengalami sexomnia selama tidur," kata peneliti dari Guy Meadows dari Sleep School dan suplier tempat tidur Bensons for Bed dikutip Times of India, Selasa (30/6/2015).

Kaum perempuan yang mengalami sexomnia umumnya lebih `lantang` dan mampu melakukan masturbasi dengan baik. Sedangkan laki-laki, lebih banyak yang terlibat dalam hubungan seksual atau cumbuan. 

Lebih lanjut, salah satu penyebab sexomnia adalah epilepsi terkait tidur yang menyebabkan seseorang mengalami gairah seksual, tanpa sadar menyodorkan panggul, dan mendadak orgasme.

KOMPAS.com - Tidur adalah kebutuhan primer manusia yang memiliki banyak manfaat. Aktivitas ini berdampak pada pemulihan energi, regenerasi sel hingga meningkatkan suplai darah ke otot, terlebih jika tidur yang dilakukan berkualitas.

Terkait hal ini, Dr. dr. Fauziah Fardizza, Sp.THT-KL (K), FICS, Dokter Spesialis THT Konsultan dalam webinar bertajuk Tangani Obstructive Sleep Apnea dengan Teknologi Terkini oleh RSPI GROUP, Rabu (27/10/2021), menjelaskan bahwa terdapat ciri-ciri tidur berkualitas yang perlu diketahui.

Untuk mendapat manfaat tidur berkualitas, berikut ciri-ciri tidur nyenyak menurut penjelasan dr Fauziah, antara lain:

  1. Tidur nyenyak dengan dreamy stage (tahapan tidur),
  2. Memiliki jam tidur dan jam bangun tidur yang teratur, dan
  3. Memenuhi durasi tidur yang sesuai dengan kriteria usia.

Baca juga: Studi: Tidur Berkualitas Mampu Tingkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Mendukung penjelasan dr Fauziah, dilansir dari Healthline, ciri tidur nyenyak yang berkualitas terbagi menjadi dua kategori, yaitu tidur non-REM (eye rapid movement) dan tidur REM.

Setiap proses atau cara tidur berkualitas akan diawali dari tidur non-REM dan dilanjut dengan dengan tidur REM.

Pada tahap pertama tidur non-REM yang berlangsung selama beberapa menit setelah berhasil tidur, fungsi tubuh seperti detak jantung, pernapasan dan gerakan mata mulai melambat.

Tahap pertama tidur tersebut diikuti dengan otot yang rileks dan perubahan gelombang otak yang melambat.

Baca juga: Mengapa Tidur Malam Sangat Penting untuk Keseimbangan Hormon?

PEXELS/RON LACH Memiliki tidur yang cukup dan berkualitas adalah salah satu cara memperkuat daya tahan tubuh.

Setelah itu, tidur non-REM akan masuk ke dalam tahap kedua yang menyumbang sekitar 50 persen dari total siklus tidur.

Di tahap ini, sistem tubuh akan semakin melambat dan rileks, suhu tubuh akan turun, gerakan mata yang berhenti serta gelombang otak yang melambat dan hanya menyisakan beberapa aktivitas singkat.

Selanjutnya adalah tahap ketiga dan keempat yang menandakan bahwa tubuh sudah masuk ke dalam fase tidur nyenyak.

Selama fase tidur nyenyak artinya, bahwa detak jantung, pernapasan dan gelombang otak menjadi paling lambat dibandingkan dengan saat melakukan aktivitas lain.

Baca juga: Durasi Waktu Tidur Penting untuk Hindari Risiko Penyakit Jantung, Ini Saran Dokter

Tidur nyenyak juga dikenal dengan sebutan slow wave sleep (SWS) atau tidur delta, yang akan membuat seseorang sulit dibangunkan bahkan dengan suara keras.

Fase tidur nyenyak ini akan berlangsung antara 45 menit hingga 90 menit.

Kemudian, setelah melewati tidur non-REM, tubuh akan masuk ke tahap tidur REM atau tahap kelima.

Tidur REM akan terjadi sekitar 90 menit dan ditandai dengan mata yang bergerak cepat dari sisi ke sisi, mengalami mimpi saat aktivitas otak semakin meningkat, detak jantung serta pernapasan yang menjadi lebih cepat.

Baca juga: Ketahui 8 Manfaat Tidur Telentang yang Baik untuk Kesehatan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA