Cara pembibitan tanaman singkong yang paling tepat adalah

Seorang perempuan yang menjalankan kehidupannya di dunia kepenulisan, baik tulisan fiksi maupun non-fiksi. Dirinya merupakan penulis dua buku novel, ‘Change For Love’ penerbit ZA Publisher dan ‘Not Alone’ penerbit Guepedia. Memiliki passion di bidang Editor dan Content writing. Memiliki pengalaman kerja sebagai freelance writer di berbagai tempat jasa penulisan artikel selama 3 tahun.

Apakah Anda ingin budidaya singkong? Pak Tani Digital akan membagikan panduan lengkapnya kepada Anda.

Singkong merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia selain padi, dan jagung. Jadi tidak heran, bila masih banyak petani Indonesia yang membudidayakan tanaman ini. Pasalnya, permintaan pasar akan umbi singkong tidak pernah habis.

Seperti yang sudah diketahui, bahwa ada banyak jenis tanaman singkong yang tumbuh di Indonesia. Namun, untuk mendapatkan hasil yang baik dan maksimal, diperlukan budidaya tanaman singkong yang baik dan benar.

Berikut ini adalah panduan lengkap budidaya tanaman singkong yang bisa Anda ikuti, yaitu sebagai berikut.

Pemilihan Bibit Singkong

Dengan memilih bibit yang baik, maka hasilnya pun akan berkualitas dan maksimal. Umumnya, bibit singkong didapatkan dari batang utama pohon yang sudah memasuki umur 7 hingga 8 bulan. Sebaiknya, pilih batang utama yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda.

Setelah memilih batang yang baik, maka selanjutnya adalah memotongnya dengan panjang sekitar 20 cm dan diameter sekitar 1,5 cm. Hal tersebut dilakukan untuk meninggikan kualitas pertumbuhan singkong. Setelah itu, tancapkan bibit tanaman singkong di lahan yang sudah dipersiapkan.

Baca juga: Langkah Cepat Melakukan Pembibitan Nenas

Menyiapkan Lahan Yang Cocok

Tanaman singkong dapat tumbuh di daerah dataran tinggi dan juga dataran rendah, dengan syarat lahan yang akan ditanami tidak terlalu banyak menyimpan air.

Hal tersebut menunjukkan bahwa singkong cocok ditanam di dataran tinggi dengan kondisi tanah tidak berair. Namun, bukan berarti singkong harus ditanam di tanah yang kering, melainkan tanah yang memiliki kelembaban yang pas.

Selain itu, gemburkan tanah di lahan untuk dibuatkan bedengan. Taburkan pupuk cair atau mikroorganisme hingga tercampur rata dengan tanah. Hal itu dilakukan agar akar singkong yang baru tumbuh lebih mudah menyerap mineral.

Lahan harus berada di tempat yang terkena sinar matahari yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan singkong.

Proses Penanaman

Menanam bibit tanaman singkong tidaklah sulit, karena hanya cukup ditancapkan di tanah bedengan lahan.

Jangan lupa memberikan jarak antara tanaman yang satu dengan yang lainnya. Khusus untuk jenis singkong yang berukuran umbi besar seperti singkong gajah, alangkah baiknya dibuat jarak lebih longgar.

Tidak lebih dari satu bulan, tunas muda akan tumbuh seiring dengan pertumbuhan akar yang akan menjadi umbi singkong.

Perawatan yang Maksimal

Sama halnya seperti tanaman lainnya yang membutuhkan perawatan, tanaman singkong juga diperlukan penyiraman, pemupukan, pemangkasan, dan penanggulangan hama. Dengan begitu, tanaman singkong dapat tumbuh dengan baik. Hasil yang bisa diperoleh pun maksimal.

Dalam hal penyiraman tanaman singkong, maka perhatikan musim cuaca yang sedang berlangsung. Misalnya saat musim kemarau, lakukanlah penyiraman minimal 2 kali dalam satu minggu supaya kebutuhan mineral tanaman singkong terpenuhi dengan baik.

Berilah pupuk organik cair di area bedengan tanaman, agar pertumbuhan singkong tidak lambat. Lakukan pemangkasan ketika cabang tanaman singkong terlalu banyak.

Daun Singkong

Hama yang menyerang tanaman singkong, dan merupakan permasalahan adalah tikus sawah. Tikus yang berkeliaran di area penanaman singkong, akan menghabiskan umbi singkong sehingga harus dibasmi dengan menggunakan racun tikus.

Selain itu, ada pula tanaman liar yang tumbuh di area penanaman singkong. Tanaman tersebut harus segera disingkirkan karena bisa mengurangi unsur hara dalam tanah.

Pemanenan

Singkong dapat dipanen ketika pohon telah memasuki 8 bulan dan menghasilkan umbi yang baik. Hal itu ditandai oleh daun yang mulai menguning. Ketika memanen, alangkah baiknya untuk menyisakan batang yang ditebang sekitar 15 sampai 20 cm untuk memudahkan pencabutan akar.

Itulah beberapa panduan lengkap untuk budidaya tanaman singkong. Dengan cara budidaya yang tepat, maka hasilnya juga akan maksimal. Semoga bermanfaat.

Klik & Baca: Ekspor Hasil Olahan Pertanian, Bakso Hingga Singkong Beku Tembus 2,9 Milyar

Penulis: Epin Supini

Ingin menjual hasil panen kamu langsung ke pembeli akhir? Silahkan download aplikasi Marketplace Pertanian Pak Tani Digital di sini.

Butuh artikel pertanian atau berita pertanian terbaru? Langsung saja klik di sini.

5 menit membaca Oleh Vera Khairifah pada July 16, 2020

Singkong adalah salah satu jenis makanan pokok yang juga bisa diolah menjadi berbagai produk makanan. Proses penanaman yang mudah membuat banyak orang tertarik untuk membudidayakannya. Berikut cara budidaya tanaman singkong selengkapnya.

Kondisi Lahan yang Cocok untuk Budidaya Tanaman Singkong

Singkong atau yang dikenal juga dengan nama ubi kayu berasal dari Brasil. Persebarannya kemudian masuk ke negara-negara tropis lain seperti Afrika, India, Madagaskar, Tiongkok, dan juga Indonesia.

Di Indonesia, sentra utama singkong berada di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Masyarakat Indonesia menggunakan singkong sebagai makanan pokok, bahan makanan lain (seperti kolak, keripik, dan lain-lain), serta sebagai bahan baku tepung tapioka.

Selain cara budidaya tanaman singkong yang cukup mudah, pemanfaatan tanaman singkong juga sangat lengkap. Semua bagian dari tanaman ini dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan.

Misalnya bagian umbi untuk sumber makanan pokok, daunnya untuk dijadikan sayur yang lezat, serta batangnya dapat dijadikan kayu bakar atau sebagai bibit budidaya tanaman singkong kembali.

Sebelum mengetahui cara budidaya tanaman singkong, ada baiknya jika kamu mengetahui kondisi lahan, iklim, serta hal-hal lainnya yang dapat dikatakan cocok untuk menanam ubi kayu ini.

Singkong dapat ditanam di lahan dengan kondisi-kondisi sebagai berikut:

  • Tempat penanaman berada di ketinggian 10 sampai 1.500 mdpl.
  • Jenis tanah yang bisa ditanami yakni jenis podsolik merah kuning, mediteran, grumosol, andosol, atau aluvial latosol.
  • Struktur tanah gembur dan banyak bahan organik (subur).
  • Kadar pH tanah berkisar antara 4,5 sampai 8,0.
  • Memiliki iklim tropis dengan curah hujan 1.500 sampai 2.500 mm per tahun.
  • Suhu udara tidak lebih rendah dari 10 derajat Celcius, dan tingkat kelembaban udara sekitar 60 persen sampai 65 persen.
  • Lahan disinari matahari setidaknya selama 10 jam dalam sehari.

(Baca Juga: Cara Budidaya Jamur Tiram Termudah)

Cara Budidaya Tanaman Singkong

Berikut ini cara budidaya tanaman singkong yang perlu dilakukan sekaligus cara pembasmian hamanya.

1. Menyiapkan Bibit

Cara budidaya tanaman singkong yang pertama adalah dengan menyiapkan bibit berupa stek batang bagian bawah sampai tengah.

Bibit yang dipilih ini berasal dari tanaman induk yang berumur 10 sampai 12 bulan, dengan diameter sekitar 2,5 cm. Pastikan bahwa tanaman induk belum ditumbuhi tunas-tunas baru.

Jumlah bibit yang akan ditanam harus disesuaikan dengan luas area lahan.

2. Menyiapkan Media Tanam

Kemudian, kamu harus menyiapkan media tanam dengan mengukur kadar pH tanah menggunakan kertas lakmus, pH meter, dan cairan pH tester. Jangan lupa untuk mengecek kandungan bahan organic dan unsur hara tanah tersebut.

Cara budidaya tanaman singkong selanjutnya yakni membersihkan lahan dari gulma, pembajakan tanah, lalu bentuk bedengan tanah.

Jika tanah sudah selesai digarap, taburkan kapur kalsit atau kaptan (CaCO3) dengan dosis 1 sampai 2,5 ton per ha. Fungsi pengapuran sendiri adalah untuk menaikkan kadar pH pada tanah yang asam atau tanah gambut.

3. Menanam Bibit

Bibit sudah ada, tanah pun sudah siap. Maka ini cara budidaya tanaman singkong lanjutannya yakni menanam bibit. Caranya, runcingkan ujung bawah stek batang, lalu tanam dengan kedalaman 5 sampai 10 cm. Untuk tanah yang berair atau lembab, stek batang cukup ditancapkan tidak terlalu dalam.

(Baca Juga: Tips Berhasil Budidaya Porang, Umbi yang Banyak Dicari)

4. Melakukan Pemeliharaan

Cara budidaya tanaman singkong yang satu ini terdiri dari beberapa tahap berikut ini:

Yang pertama, lakukan pengecekan pada bibit stek batang yang mati atau tumbuh tidak normal. cabut bibit yang gagal, lalu ganti dengan sisa bibit yang kamu miliki.

Selain dicabut, bibit gagal itu juga dapat disulam dengan bibit sulaman pada pagi atau sore hari. Waktu penyulaman yang tepat adalah saat minggu pertama atau minggu kedua setelah menanaman bibit awal.

Segala jenis rumput liar atau gulma harus dicabut untuk menjaga budidaya tanaman singkong tetap berjalan baik.

Tanah yang sebelumnya sudah digemburkan sebelum penanaman bibit pasti sudah mengalami perubahan setelahnya. Oleh karena itu, pantau kondisi tanah dan jaga kualitasnya dengan penggemburan tanah yang bisa kamu lakukan di hari yang sama dengan waktu mencabuti gulma.

Tanaman singkong yang mempunyai 2 sampai 3 cabang harus dipangkas. Selain agar tunas tidak tumbuh terlalu besar dan memakan tempat, fungsi pemangkasan juga berguna untuk dijadikan bibit simpanan di masa penanaman selanjutnya. Jadi, bibit tak perlu kamu beli lagi.

Jenis pupuk yang dipakai pada cara budidaya tanaman singkong adalah pupuk urea, pupuk TSP dan pupuk KCI. Pemberian pupuk dilakukan saat masa tanam 2 sampai 3 bulan, dengan perbandingan N:P:K = 1/3 : 1 : 1/3.

Sedangkan di masa tanam selanjutnya hingga sebelum panen, pupuk diberikan dengan perbandingan 2/3 : 0 : 2/3.

Di dalam cara budidaya tanaman singkong, kondisi tanah harus dalam tingkat kelembaban yang pas. Tidak terlalu kering, namun juga tidak terlalu becek. Pada masa tanam awal hingga 5 bulan, kondisitanah harus selalu lembab.

Selanjutnya, cara penyiraman tanamn singkong yang baik yakni dengan pengairan dengan sistem genangan yang dilakukan dua minggu sekali. Jadi, jangan siram langsung air di atas tanaman singkong, ya.

Penggunaan pestisida pada cara budidaya tanaman singkong hanya perlu dilakukan secukupnya, sesuai dengan jenis penyakit tanaman yang diidap. Misalnya bercak daun karena bakteri, layu daun karena bakteri, bercak daun berwarna cokelat, atau bercak daun konsentris.

Perlu diketahui, penggunaan pestisida secara berlebihan akan membuat organisme yang baik untuk pertumbuhan tanaman juga ikut mati. Penyemprotan dilakukan pagi hari (setelah embun hilang) atau di sore hari.

5. Membasmi Hama

Jenis hama yang biasa ditemukan pada cara budidaya tanaman singkong adalah hama uret dan tungau merah.

Hama uret berada di dalam akar tanaman singkong, yang kemudian membuat akar batang dan umbi rusak sehingga tanaman singkong mati sebelum masa panen. Untuk mengatasinya, bersihkan sisa bahan organic saat awal masa tanam. Atau, kamu juga bisa mencampur cairan insektisida (sevin) pada saat tahap pengolahan tanah (sebelum bibit ditanam).

Sedangkan hama tungau merah menyerang permukaan bawah daun sehingga membuat daun menjadi kering. Untuk mencegah datangnya hama ini, pilihlah bibit awal yang berkualitas yang toleran terhadap tungau merah. Serta semprotkan air dalam jumlah yang banyak.

6. Memanen

Cara budidaya tanaman singkong yang telah diterapkan selama 6 sampai 12 bulan masa tanam dapat dipanen. Untuk varietas singkong genjah, maka tanaman bisa dipanen saat umur 6 sampai 8 bulan. Sedangkan untuk varietas singkong dalam bisa dipanen saat mencapai usia 9 hingga 12 bulan.

Cara panen hanya dengan mencabut batang beserta umbi singkong dengan cangkul atau garpu tanah. Sortir umbi singkong antara yang berwarna bersih dan segar, dengan yang cacat atau memiliki bercak hitam.

Mulai Bisnis Budidaya dengan Modal KTA

Itulah ulasan lengkap mengenai tata cara budidaya tanaman singkong. Bisnis budidaya memang sangat menarik karena menguntungkan dan memberi peran nyata dalam membantu ketahanan pangan dalam negeri.

Mulai usaha budidaya apapun dengan memanfaatkan modal usaha yang bisa kamu dapatkan dari Kredit Tanpa Agunan (KTA) yang tersedia di CekAja.com. Plafon kredit yang tersedia bervariasi, dengan cicilan ringan dan suku bunga kompetitif.

Dana KTA dapat segera kamu dapatkan tanpa perlu menjaminkan aset apapun. Selain itu, penggunaannya tak terbatas karena bisa digunakan untuk kebutuhan apa saja.

Yuk, bandingkan dan ajukan produk KTA dari berbagai lembaga pinjaman legal melalui CekAja.com!

Pengajuan Online, Proses Cepat, Cicilan Ringan, & Bunga Rendah Cek Aja di Sini

Vera Khairifah

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA