Cara kerja bahan aktif metomil

Dari hasil pengamatan, masih banyak petani yang belum memahami kegunaan dan cara memilih pestisida yang benar-benar tepat sasaran untuk OPT. Kebanyakan dari mereka hanya ikut-ikutan dari mulut ke mulut antarpetani.

Mengetahui perbedaan cara kerja atau mekanisme kerja pestisida dapat membantu petani dalam menentukan jenis pestisida yang tepat dalam proses pencegahan dan pengendalian OPT.

Karena pada dasarnya, masing-masing pestisida mempunyai cara yang berbeda-beda untuk meracuni sasarannya.

Pestisida dalam membunuh hama menggunakan dua mekanisme, yaitu meracuni hama secara langsung dan meracuni tanaman terlebih dahulu baru hama akan keracunan setelah makan tanaman tersebut.

Berikut adalah contoh beberapa cara mekanisme kerja pestisida yang sering digunakan oleh petani:

Pestisida Racun Sistemik

Untuk jenis pestisida seperti ini cara kerjanya tidak langsung membunuh OPT. Racun pestisida setelah disemprotkan akan menempel pada tanaman. Kemudian racun ini akan terserap ke dalam jaringan tanaman melalui daun atau akar.

Yang termasuk pestisida racun sistemik umumnya adalah insektisida, fungisida dan herbisida.

- Contoh insektisida sistemik misalnya insektisida berbahan aktif dimehipo, imidakloprid, fipronil, asefat, dll.

- Contoh fungisida sistemik adalah fungisida berbahan aktif karbendazim, difenokonazol, dll.

- Contoh herbisida sistemik adalah herbisida berbahan aktif glifosat, 2,4-D, metsulfuron metal, dll.

Pestisida Racun Kontak

Pestisida ini akan bekerja dengan baik jika terkena atau kontak langsung dengan OPT sasaran. Racun pada pestisida tersebut akan masuk ke jaringan tubuh organisme target. Selanjutnya akan terjadi gangguan fungsi fisiologis organisme target yang berakibat pada kematian.

Yang termasuk pestisida racun kontak umumnya adalah insektisida, fungisida dan herbisida.

Untuk jenis insektisida, penggunaan racun kontak sangat efektif untuk mengendalikan serangga yang menetap dan tidak tersembunyi, seperti ulat, kutu daun, dan semut.

Racun ini kurang bekerja baik terhadap serangga-serangga yang mempunyai mobilitas tinggi atau tersembunyi, seperti lalat, kutu kebul dan belalang.

- Contoh insektisida racun kontak misalnya yang berbahan aktif golongan piretroid (sipermetrin, deltametrin), klorpirifos, bpmc, dll.

- Contoh fungisida kontak misalnya yang berbahan aktif mankozeb, maneb, zineb, ziram, dll.

- Contoh herbisida kontak adalah yang berbahan aktif parakuat.

Racun Lambung

Racun yang terdapat dalam insektisida ini baru bekerja jika bagian tanaman yang telah disemprot dimakan oleh hama. Di lambung inilah kerja racun mulai bereaksi. Racun lambung ini biasanya berhubungan dengan racun pestisida sistemik.

Racun Pernapasan

Insektisida jenis ini dapat membunuh serangga jika terhisap melalui organ pernafasan hama. Racun ini sering digunakan untuk mengendalikan hama gudang. Jenis racun ini sering disebut sebagai racun fumigan.

Dengan mengetahui cara kerja atau mekanisme kerja pestisida, kita akan tahu bahwa:

- Pestisida sistemik efektif digunakan untuk membunuh hama tanaman yang ada didalam jaringan tanaman atau pada hama yang tipe serangannya adalah menghisap atau menusuk tanaman. Misalnya hama penggorok daun, penggerek batang, penggerek buah, trips dan kutu.

- Pestisida kontak, sistemik dan lambung efektif digunakan untuk mengendalikan hama tanaman dengan mobilitas tinggi, seperti belalang, kutu, lalat buah dan lain sebagainya. Karena pada saat penyemprotan kemungkinan hama tersebut tidak ada di tempat atau terbang, dan beberapa waktu kemudian akan kembali. Dan hama akan mati jika memakan bagian tanaman yang masih mengandung residu.

- Racun pernapasan efektif digunakan untuk mengendalikan hama mobilitas tinggi, karena walaupun tidak terkena secara langsung, hama akan mati jika menghirup partikel mikro pestisida yang terbang di udara.

Pestisida – METOMIL adalah salah satu senyawa pestisida N-metilkarbamat dari golongan karbamat yang bekerja dengan cara menghambat AChE (acetylcholinesterase), menyebabkan hyperexcitation (kerusakan pada sistem syaraf pusat).

AChE adalah enzim yang mengakhiri aksi rangsang neurotransmiter asetilkolin pada sinapsis saraf.

Pestisida golongan karbamat relatif mudah diurai di lingkungan (tidak persisten) dan tidak terakumulasi oleh jaringan lemak hewan.

Metomil memiliki toksisitas (daya racun) oral yang akut pada tikus sebesar 17,5 mg/kg dan toksisitas dermal pada kelinci sebesar 5000 mg/kg (Tarumengkeng, 1992).

Metomil merupakan racun kontak dan lambung berspektrum luas yang ampuh membunuh berbagai macam ulat dan serangga.

Metomil termasuk insektisida translaminar yang mampu menembus jaringan daun dan membunuh hama yang berada dibalik daun.

Fungsi dan Manfaat Insektisida METOMIL

Insektisida bahan aktif metomyl adalah insektisida kontak berspektrum luas yang mampu membunuh hama dengan cepat.

Manfaat dan Keunggulan Insektisida Bahan Aktif METOMIL/mitalom.com

Insektisida metomil dapat digunakan untuk mengendalikan hama pada berbagai jenis tanaman, seperti ;cabai, bawang merah, kacang hijau, kacang panjang, kedelai, kubis, tomat, kelapa sawit, kakao, tembakau, jeruk dan lain sebagainya.

Bahan aktif METOMIL juga berfungsi sebagai ovisida, sehingga lebih tuntas mengendalikan hama ulat hingga telurnya. Ovisida adalah pestisida penghancur/perusak telur.

Berikut ini manfaat insektisida metomil pada berbagai jenis tanaman ;

1. Mengendalikan hama ulat grayak (Spodoptera exigua) pada bawang merah, cabai, bawang putih, tembakau, kedelai.
2. Mengendalikan penggorok daun (Liriomyza huidobrensis) pada bawang merah, mentimun, seledri.
3. Mengendalikan penggerek buah (Heliothis armigera) pada tomat, kapas, cabai.
4. Mengendalikan ulat Plutella xylostela pada kubis
5. Mengendalikan kutu daun (Aphids craccivora), penggerek polong (Maruca testulalis) pada kacang panjang
6. Mengendalikan hama penghisap polong (Riptortus linearis), hama thrips (Thrips sp.), penggulung daun (Lamprosema indicata), lalat bibit (Agromyza sp.) pada kacang hijau
7. Mengendalikan hama penggerek polong (Etiella zinckenella), pada kedelai
8. Mengendalikan hama penghisap buah (Helopeltis antonii) pada kakao.

Baca jugaWajib Tahu !! Ini Alasan Insektisida METOMIL Dilarang Untuk Padi, Boleh untuk Tanaman Lain?

Keunggulan Insektisida METOMIL

Metomil adalah salah satu bahan kimia yang digunakan sebagai bahan aktif insektisida. Metomil memiliki beberapa keunggulan daripada insektisida bahan aktif lain. Berikut ini beberapa keunggulan insektisida bahan aktif metomil ;

1). Sebagai racun kontak yang memiliki efek translaminar, sehingga dapat membunuh hama dengan cepat serta dapat menembus jaringan daun dan membunuh hama dibaliknya meskipun tidak terpapar cairan semprot.

2). Metomil adalah insektisida sekaligus ovisida yang mampu membersihkan hama hingga telur-telurnya.

3). Efek racunnya tidak mudah hilang karena sinar matahari dan pada suhu di atas 140 derajat celcius.

4). Insektisida berspektrum luas yang dapat membunuh hampir semua jenis ulat dan serangga.

5). Metomil mampu diserap oleh tanaman tetapi tidak menjadi racun (fitotoksik) atau berbahaya untuk tanaman tersebut (IPCS, 1996)

Dosis Insektisida METOMIL

Insektisida metomil efektif digunakan pada konsentrasi rendah. Metomil efektif membunh hama pada konsentrasi dosis 1,5 sampai 2 gram per liter air atau 30 gram per tangki semprot kapasitas 15 liter.

Contoh merk dagang insektisida bahan aktif metomil antara lain metindo, bonsa, danke, metplus, ramona dan lain sebagainya.

Demikian tentang “Insektisida METOMIL, Insektisida Translaminar Ampuh Bunuh Ulat Tuntas Hingga Telurnya” Semoga bermanfaat…

Bahan aktif metomil untuk hama apa?

Metomil termasuk bahan aktif insektisida jenis karbamat yang berfungsi untuk membasmi dan membunuh serangga kelas Hemiptera, Homoptera, dan Lepidoptera.

Metomil golongan apa?

Golongan Karbamat Insektisida dari kelas ini antara lain adalah karbamil (Sevin), aldicarb (Temik), korbofuran, metomil, dan propoksur (Baygon).

Apa kegunaan bahan aktif imidakloprid?

Imidakloprid adalah insektisida sistemik generasi baru dari golongan kloronikotinil. Insektisida ini masuk kedalam tubuh organisme sasaran melalui mulut atau kontak dengan kulit, dan banyak digunakan untuk melindungi tanaman dari serangan hama.

Apa fungsi bahan aktif fipronil?

Insektisida fipronil berasal dari bahan kimia phenilpyrazol yang dapat berkerja secara sistemik yang dapat secara efektif mengendalikan hama wereng coklat, walangsangit dan penggerek batang.