Buatlah contoh perhitungan biaya kerajinan limbah bangun datar!(sampai perhitungan harga jual)

Dalam menjalankan sebuah bisnis, selain harus bisa menghitung laba/rugi, ternyata Anda juga harus mampu menganalisis dan mengetahui cara menghitung BEP (break event point). BEP atau yang juga sering disebut titik impas ini adalah sebuah keadaan ketika perusahaan berada pada titik antara tidak memperoleh keuntungan ataupun kerugian.

Atau, dengan kata lain, BEP merupakan titik impas antara besaran jumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan dengan besaran jumlah laba yang diperoleh. Dalam hal ini, tentu terjadi keseimbangan sehingga perusahaan tidak memperoleh keuntungan ataupun kerugian.

Penghitungan break even point ini sendiri dirasa sangat penting guna menetapkan target penjualan selanjutnya demi memperoleh keuntungan usaha. Karenanya, Anda yang berkecimpung di dunia bisnis, wajib tahu cara menghitung BEP yang tepat dan akurat.

Baca juga : Mengenal Persamaan Akuntansi dalam Bisnis Lebih Jauh

Jenis Break Event Point (BEP)

Sebelum membahas cara menghitung BEP, ada baiknya ketahui terlebih dulu jenis-jenisnya.

  1. BEP Unit, yaitu penghitungan BEP yang dinyatakan dalam bentuk unit atau jumlah penjualan produk.
  2. BEP Rupiah, yakni penghitungan BEP yang dinyatakan dalam harga penjualan (Rupiah).

Komponen Break Event Point (BEP)

Ketika akan menghitung besaran BEP, ada beberapa komponen yang harus terlebih dulu Anda pahami, yaitu:

Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya yang harus tetap dikeluarkan dalam segala kondisi, bahkan meski perusahaan sedang tidak menjalankan proses produksi. Biaya ini biasanya meliputi biaya sewa tempat usaha, perlengkapan, dan hal pokok lainnya.

Biaya Variabel (Variable Cost)

Biaya variabel terbilang cukup dinamis bergantung pada besaran jumlah produksi atau jumlah barang terjual. Jika jumlahnya meningkat, maka biaya variabel pun akan bertambah. Misalnya, untuk setiap penjualan 1 unit barang, maka biaya variabel akan bertambah dengan hadirnya biaya nota penjualan, biaya packaging, biaya antar, ataupun biaya tambahan lainnya.

Harga Penjualan (Selling Price)

Harga jual dari barang atau jasa yang telah Anda produksi.

Baca juga : Anda Pebisnis? Pelajari Cara Menghitung HPP dengan Benar

Cara Menghitung Break Event Point (BEP)

Sesuai dengan jenis BEP, berikut rumus untuk menghitungnya:

  • Cara menghitung BEP dalam unit
  • Cara menghitung BEP dalam rupiah

Keterangan:

  • BEP : Break Even Point
  • FC : Fixed Cost (biaya tetap)
  • VC : Variabel Cost (biaya variabel)
  • P : Price per unit (harga jual per unit)
  • M : Margin (selisish antara harga jual dan harga variabel per unit)

Contoh Kasus dan Cara Menghitung BEP

Sebuah perusahaan memiliki data biaya dan rencana produksi sebagai berikut:

Biaya Tetap sebulan adalah sebesar Rp 100 juta, yang terdiri dari:

Biaya Gaji Pegawai + Pemilik           : Rp50.000.000

Biaya Sewa Pabrik                             : Rp20.000.000

Biaya Sewa Gedung Kantor             : Rp15.000.000

Biaya Penyusutan Mobil                    : Rp   1.500.000

Biaya Asuransi Kesehatan               : Rp13.500.000

Biaya Variabel per Unit Rp 60.000, yang terdiri dari :

Biaya Bahan Baku                                     : Rp30.000

Biaya Tenaga Kerja Langsung                 : Rp20.000

Biaya Lain                                                    : Rp10.000

Harga Jual per Unit Rp 85.000

Berdasarkan data tersebut, maka dapat dihitung BEP Unit sebagai berikut:

BEP Unit   = Biaya Tetap / (harga jual per unit – harga variabel)

= 100.000.000 / (85.000 -60.000)

= 100.000.000 / (20.000)

= 5.000

Jadi, BEP per unit adalah Rp. 5.000/unit

Sedangkan untuk menghitung BEP Rupiah, yakni:

BEP Rupiah = Biaya Tetap / (Margin/harga per unit)

Dengan margin = Harga jual – harga variabel

= 85.000 – 65.000

= 20.000

BEP rupiah         = 100.000.000 / (20.000/85.000)

= 100.000.000 / (0.235)

= 425.531.915

Jadi, BEP rupiahnya adalah Rp 425.531.915.

Kesimpulan

Dari penghitungan rumus BEP tersebut dapat diketahui bahwa titik impas bisa diperoleh dengan cara membagi total biaya tetap dengan selisih antara biaya variabel dan harga satuan produk. Dengan demikian, cara menghitung BEP ini bisa digunakan untuk menentukan target penjualan selanjutnya agar keuntungan bisa diraih.

Baca juga : Pengertian Kebijakan Moneter dan Pengaruhnya Terhadap Bisnis Anda

Anda juga bisa menggunakan software akuntansi seperti Accurate Online untuk menghitung BEP dengan mudah dan cepat. Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud yang cocok digunakan untuk semua jenis bisnis di Indonesia, mulai dari UKM sampai perusahaan manufaktur.

Telah digunakan oleh 300 ribu pengguna dan memenangkan Top Brand Award sejak 2016 sampai sekarang. Coba sekarang Accurate Online gratis selama 30 hari melalui link ini.

Perhitungan Titik Impas (BEP) Usaha Kerajinan “Bahan Limbah” – Pada materi semester 1, kalian telah mempelajari materi perhitungan titik impas (Break Even Point) usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar. Pada semester 2 ini kalian akan memperdalam pengetahuan tersebut untuk diimplementasikan pada usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang.

Pengertian dan Manfaat Titik Impas (Break Even Point) Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang

Break Even Point (BEP) ialah titik impas di mana posisi jumlah pendapatan dan biaya sama atau seimbang, sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun kerugian dalam suatu perusahaan. Break Even Point ini digunakan untuk menganalisis proyeksi sejauh mana banyaknya jumlah unit yang diproduksi atau sebanyak apa uang yang harus diterima untuk mendapatkan titik impas atau kembali modal.

Manfaat Analisis Break Even Point (Titik Impas)

  1. Jumlah penjualan minimal harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian
  2. Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu
  3. Seberapa jauhkah yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu
  4. Seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita rugi
  5. Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual biaya dan volume penjualan terhadap keuntungan yang diperoleh

Analisa Break Even Point (BEP)

Analisa break even point (BEP) dapat digunakan oleh usahawan untuk berbagai pengambilan keputusan, antara lain mengenai:

  • Jumlah minimal produk yang harus terjual agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
  • Jumlah penjualan yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
  • Besarnya penyimpanan penjualan berupa penurunan volume yang terjual agar perusahaan tidak menderita kerugian.
  • Untuk mengetahui efek perubahan harga jual, biaya maupun volume penjualan terhadap laba yang diperoleh.

Baca Artikel Terkait : Sistem Produksi Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah “Bangun Ruang”

Komponen Perhitungan Titik Impas (Break Even Point) Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang

Pada materi semester 1 kalian sudah mempelajari komponen perhitungan titik impas, untuk mengingatkan kembali perlu diingat kembali ada beberapa istilah yang perlu diketahui dalam analisis BEP.

Biaya tetap termasuk biaya yang sama terlepas dari berapa banyak jumlah barang yang kalian jual. Seluruh biaya mendirikan usaha, seperti biaya sewa, asuransi dan komputer, dianggap sebagai biaya tetap karena kalian harus menetapkannya sebelum kalian menjual barang.

Biaya variabel meliputi biaya yang timbul terus-menerus yang di serap dengan setiap unit yang kalian jual. Misalnya jika kalian menjalankan toko karajinan yang mengharuskan kalian membeli bahan baku kerajinan dari perusahaan tertentu dengan harga Rp 10.000 per lembar, maka jumlah uang tersebut mewakili biaya variabel. Saat perusahaan dan penjualan meningkat, kalian bisa mulai menyesuaikan tenaga kerja dan aspek lainnya sebagai biaya variabel jika memang sesuai dengan industri yang kalian kembangkan.

Menghitung Biaya Pokok Produksi Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang

Menghitung BEP membantu kalian untuk menentukan kapankah bisnis tersebut akan mencapai titik impasnya, dimana BEP adalah kondisi pendapatan sama dengan biaya yang dikeluarkan.
Jika kalian bisa secara akurat memprediksikan biaya dan penjualan, menghitung BEP hanyalah sebuah perhitungan matematika yang sangat mudah. Sebuah usaha mencapai titik BEP ketika total pendapatanatau penjualansama dengantotal biayanya. Pada titik BEP, tidak ada keuntungan yang diraih atau kerugian yang diderita.

Ada beberapa tipe biaya yang harus kalian perhatikan ketika akan melakukan perhitungan BEP, yaitu:

Biaya ini akan tetap sama berapapun jumlah produk yang kalian hasilkan. Semua biaya awal pendirian usaha seperti biaya sewa tempat, asuransi, komputer, mesin kassa, dan lain-lain adalah biaya tetap karena kalian membelinya sebelum bisnis dijalankan.

Biaya ini merupakan biaya berulang yang diserap oleh setiap produk yang kalian hasilkan. Sebagai contoh, jika kalian menjalankan usaha kerajinan hiasan dimana untuk pembuatan hiasan bunga, kalian diharuskan membeli bahan kertas ke supplier seharga 1000 perlembar, maka biaya 1000 tersebut merupakan biaya variabel. Ketika bisnis kalian tumbuh dan berkembang, Kalian bisa menjadikan biaya karyawan dan biaya lainnya sebagai biaya variabel.

Penetapan harga sangat penting dalam menghitung BEP. Kalian tidak akan dapat memprediksi pendapatan jika kalian tidak tahu berapa harga per unit produk yang nantinya akan di jual. Harga per unit merupakan suatu nominal yang akan dibebankan ke konsumen untuk pembelian satu unit produk yang akan dijual.

Penentuan harga merupakan proses pengambilan keputusan yang tidak gampang. Baik dari sisi pengusaha maupun dari sisi konsumen. Banyak sekali riset di dunia marketing dan dunia psikologi mengenai bagaimana persepsi konsumen terhadap suatu harga. Sebelum menetapkan harga produk dan jasa, ada baiknya untuk membaca buku, artikel atau review tentang strategi harga dan psikologi harga terlebih dahulu. Pada materi semester 1 kalian sudah mengenal bagaimana cara menghitung BEP. Rumus menghitung BEP adalah sangat sederhana. Untuk menghitung BEP adalah biaya tetap, dibagi harga dikurangi biaya variabel. Persamaan ini menghasilkan rumus BEP sbb:

BEP = biaya tetap/(harga jual per unit – biaya variabel)

Kalkulasi rumus ini akan memberitahu kalian jumlah unit produk yang harus terjual agar mencapai titik impasnya. Pada titik tersebut, kalian sudah menutupi semua biaya yang terkait dengan memproduksi produk yang dihasilkan (biaya tetap dan biaya variabelnya).

Diatas titik BEP, setiap unit tambahan yang terjual akan meningkatkan keuntungan yag disebut dengan “unit contribution margin” dimana didefinisikan sebagai setiap jumlah unit yang memberikan kontribusi menutupi biaya tetap dan meningkatkan keuntungan. Persamaan rumusnya adalah:
Unit Contribution Margin = harga jual – biaya variabel

Gunakan persamaan-persamaan diatas dalam spreadsheet seperti excel untuk mempermudah kalian melakukan penyesuaian perubahan biaya dan penyesuaian harga jual sehingga mempermudah menghitung. BEP. Sangat penting untuk memahami hasil dari perhitungan break even point. Contoh, jika dari hasil perhitungan, kalian akan mencapai titik impas dengan penjualan sebanyak 500 unit, pikirkan apakah angka tersebut adalah angka yang masuk akal atau tidak.

Jika kalian tidak bisa menjual 500 unit dalam periode yang ditentukan, mungkin ini adalah pertanda bagi kalian untuk memikirkan kelayakaan bisnis yang akan kalian tekuni tersebut. Sebagai alternatif, coba telaah lebih dalam semua biaya, baik itu biaya tetap maupun biaya variabel dan identifikasikan bagian mana yang masih bisa dikurangi anggaran biayanya.

Baca Artikel Terkait : 10 Ide & Peluang Usaha Kerajinan Dari Bahan Limbah “Bangun Ruang”

Evaluasi Hasil Perhitungan Titik Impas (Break Even Point) Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang

Analisis break even merupakan suatu analisis yang digunakan oleh manajer dalam mengambil sebuah keputusan. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui kaitan antara biaya, volume penjualan, volume produksi yang nantinya untuk menentukan titik impas dimana perusahaan tidak mengalami kerugian maupun tidak mendapatkan keuntungan. Analisis break even point sangat membantu manajemen dalam berbagai hal, misalnya dalam masalah dampak pengurangan biaya tetap terhadap titik impas, atau dampak peningkatan harga terhadap laba. Analisis ini sangat berguna bagi manajemen di dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.

Analisis break even merupakan cara atau teknik yang digunakan oleh manajer perusahaan untuk mengetahui tingkat penjualan berapakah perusahaan tidak mengalami laba dan tidak pula mengalami kerugian (Sigit , 2002:1). Impas adalah suatu keadaan perusahaan dimana jumlah total penghasilan besarnya sama dengan total biaya atau besarnya laba konstribusi sama dengan total biaya tetap, dengan kata lain perusahaan tidak memperoleh laba tetapi juga tidak menderita rugi (Supriyono, 2000:332). Analisis break even point merupakan salah satu analisis keuangan yang sangat penting dalam perencanaan keuangan.

Analisis break even point biasanya lebih sering digunakan apabila perusahaan mengeluarkan suatu produk yang artinya dalam memproduksi sebuah produk tentu berkaitan dengan masalah biaya yang harus dikeluarkan kemudian penentuan harga jual serta jumlah barang atau jasa yang akan diproduksi atau dijual ke konsumen (Khasmir, 2008: 332).

Analisis break even point

Analisis break even point memiliki manfaat sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui hubungan volume penjualan ( produksi), harga jual, biaya produksi dan biaya-biaya lain serta mengetahui laba rugi perusahaan.
  2. Sebagai sarana merencanakan laba.
  3. Sebagai alat pengendalian (controlling) kegiatan operasi yang sedang berjalan.
  4. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan harga jual.
  5. Sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan kebijakan perusahaan misalnya menentukan usaha yang perlu dihentikan atau yang harus tetap dijalankan ketika perusahaan dalam keadaan tidak mampu menutup biaya-biaya tunai (Kuswadi, 2005:127).

Demikian penjelasan artikel diatas tentang Perhitungan Titik Impas (BEP) Usaha Kerajinan “Bahan Limbah” semoga dapat bermanfaat bagi pembaca setia Lahan.Co.Id

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA