Berikut ini yang termasuk tumbuhan penghasil serat biji adalah

Jun'S_BLG 10.08

Bahan serat alam berasal dari alam. Limbah serat alam mudah diurai dalam tanah. Bahan serat alam yang dimaksud adalah bahan organik yang tidak diolah kembali melalui proses dan penambahan bahan kimiawi sehingga keasliannya tetap terjaga dan diutamakan. Bahan serat alam dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu yang berasal dari tumbuhan, hewan, dan mineral. Dalam hal ini kita akan mempelajari dan fokus pada bahan dari tumbuhan dan hewan saja.

1. Serat dari Tumbuhan

    Serat yang berasal dari tumbuhan dapat dilihat berdasarkan bagian-bagian tumbuhan. Tidak semua tumbuhan memiliki kandungan yang dapat diolah menjadi serat alam. Hal ini disebabkan serat yang diinginkan sebagai bahan baku produk tesktil memiliki persyaratan. Diantara persyaratan tersebut adalah kuat, tahan lama, bentuknya tetap (tidak susut), permukaan yang halus ataupun bertekstur sesuai persyaratan produk.

Adapun serat yang berasal dari tumbuhan dapat diklasifkasi menjadi empat sebagai berikut.

a. Serat dari Biji

    Tumbuhan memiliki biji yang beraneka ragam. Beberapa biji telah memenuhi persyaratan untuk diolah sebagai bahan serat. Contohnya biji dari pohon kapas dan kapuk. Meskipun begitu, saat ini kapas dan kapuk sudah jarang dipergunakan untuk bahan baku produk tekstil. Hal ini disebabkan peminat kapas dan kapuk sudah mulai berkurang. Kapas lebih banyak dipergunakan orang sebagai bahan kosmetik dibanding untuk produk tekstil ataupun kerajinan lainnya.

b. Serat dari Batang

    Setiap tumbuhan memiliki batang. Struktur batang yang dihasilkan tumbuhan tentunya tidak sama satu dengan lainnya. Jenis batang yang menghasilkan serat alam dapat berupa jenis batang yang berkambium ataupun tidak berkambium. Contohnya batang pohon anggrek, melinjo/ganemon, mahkota dewa, beringin, yonkori, flax, jute, rosella, henep, rami, urena, kenaf, dan sunn.

c. Serat dari Daun

    Tumbuhan yang dapat diolah sebagai bahan serat dari daunnya tidaklah banyak. Namun, banyak orang memanfaatkan serat dari daun sebagai bahan baku produk tekstil. Contohnya serat daun mendong (purun tikus), daun nanas, daun pandan berduri, daun eceng gondok, daun abaka, daun sisal, dan daun henequen.


d. Serat Berasal dari Buah

    Tumbuhan yang memiliki buah sangat banyak dan beragam. Namun yang menghasilkan buah yang dapat diolah menjadi bahan serat alam tidaklah banyak. Buah yang sudah dimanfaatkan sebagai bahan serat adalah kelapa. Buah kelapa memiliki sabut yang melapisi buah. Sabut tersebut telah banyak digunakan sebagai bahan serat.

Sabut buah kelapa memiliki banyak manfaat. Semua jenis  sabut, mulai dari sabut yang memiliki serat panjang, serat pendek, hingga debu sabut dapat dimanfaatkan semuanya. Namun yang dipergunakan sebagai serat hanyalah yang memiliki potonganpotongan panjang. Selanjutnya, serat ini diolah kembali menjadi bahan baku.

Baca juga:

  • Pengertian dan Perkembangan Serat Alam Dunia

2. Serat dari Hewan

    Serat yang berasal dari hewan banyak disukai oleh negara-negara Eropa. Serat tersebut memiliki tekstur yang lembut dan halus, Sifat serat hewan menghangatkan sehingga orang-orang yang tinggal di daerah musim dingin sangat memanfaatkan serat ini. Bagian hewan yang dimanfaatkan seratnya adalah bulu. Bulu hewan yang paling banyak diolah sebagai bahan baku serat produk tekstil di antaranya stapel dan flamen. Di bawah ini dijelaskan penggolongannya.

a. Serat dari Stapel

    Stapel merupakan serat yang berbentuk rambut hewan yang disebut dengan wol. Contohnya domba, alpaca, unta, cashmer, mohair, kelinci, dan vicuna. Rambut hewan yang paling banyak digunakan adalah wol dari bulu domba.

b. Serat dari Filamen

    Filamen merupakan serat yang berbentuk jaringan. Contohnya adalah serat yang berasal dari larva ulat sutera yang digunakan untuk membentuk kepompong. Kepompong inilah yang merupakan serat lalu dipintal menjadi benang.

Karakteristik bahan serat alam yang menjadi perhatian adalah pada permukaan seratnya, seperti kehalusan, kekuatan, daya serap, dan kemuluran atau elastisitas. Bahan tekstil dari selulosa (kapas) memiliki beberapa karakteristik seperti, bahan terasa dingin dan sedikit kaku, mudah kusut, mudah menyerap keringat, rentan terhadap jamur, dan mudah terbakar. Sementara serat sutra mempunyai ciri-ciri berkilau, sangat bagus dan lembut, tidak mudah kusut, sangat halus, kekuatannya tinggi, tahan terhadap sinar matahari, daya serap cukup tinggi, tidak mudah berjamur, mudah terbakar, berbau seperti rambut terbakar, bekas pembakaran berbentuk abu hitam, bulat, serta mudah dihancurkan. Serat wol mempunyai ciri-ciri agak kuat, tidak berkilau, keriting, kekenyalan tinggi, elastisitas tinggi, dan merupakan penahan panas yang baik, tahan terhadap jamur dan bakteri. Berdasarkan karakteristik tersebut, kita dapat melakukan perawatan pada bahan serat alam lebih maksimal. Hal ini dilakukan agar kualitas bahan serat tetap terjaga dan tahan lama.

Related Posts :

Kasus COVID-19 Meledak di Korea Utara, Kenapa Baru Sekarang?

Oleh Liputan6 pada 22 Des 2016, 21:00 WIB

Diperbarui 22 Des 2016, 21:00 WIB

Perbesar

Ini 10 negara penghasil kapas terbesar

Liputan6.com, Jakarta - Siapa yang tidak mengenal kapas? Kapas adalah serat tumbuhan alami dari biji tanaman kapas. Serat yang digunakan dalam industri tekstil merupakan titik awal dari rantai produksi.

Serat kapas diperoleh dari tanaman kapas dan kemudian dipintai menjadi benang. Benang kapas tenunan atau rajutan lalu diubah menjadi kain.

Penggunaan kapas memiliki tradisi panjang dalam industri pakaian karena karakteristik yang diinginkannya. Kain yang terbuat dari serat ini dapat menyerap air, dan dikenal memiliki daya tahan yang lama.

Konsumen terus membeli produk kapas dalam jumlah besar karena mereka lebih memilih kualitas ringan dan nyaman. Banyak produk yang terbuat dari kapas, antara lain handuk mandi, baju, celana, atau bahkan kaus kaki.

Melansir laman www.statista.com, berikut 10 daftar negara penghasil kapas terbesar di dunia pada 2016:

10. Burkina mampu menghasilkan kapas sebesar 239 ribu metrik ton (MT)

9. Turkmenistan mampu menghasilkan kapas sebesar 294 ribu metrik ton

8. Australia mampu menghasilkan kapas sebesar 566 ribu metrik ton

Scroll down untuk melanjutkan membaca

7. Turki mampu menghasilkan kapas sebesar 577 ribu metrik ton

6. Uzbekistan mampu menghasilkan kapas sebesar 827 ribu metrik ton

5. Brasil mampu menghasilkan kapas sebesar 1,285 juta metrik ton

4. Pakistan mampu menghasilkan kapas sebesar 1,524 juta metrik ton

Scroll down untuk melanjutkan membaca

3. Amerika Serikat mampu menghasilkan kapas sebesar 2,806 juta metrik ton

2. China mampu menghasilkan kapas sebesar 4,790 juta metrik ton

1. India mampu menghasilkan kapas sebesar 5,748 juta metrik ton 

 (Fitriana Monica Sari)

Lanjutkan Membaca ↓

  • Agustina MelaniEditor

TOPIK POPULER

POPULER

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 7
  • 8
  • 9
  • 10

Berita Terbaru

Berita Terkini Selengkapnya

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA