Berikut ini yang merupakan fungsi dari mikrokontroler yaitu kecuali

Published 10:11 PM by Admin with 3 comments



Mikrokontroler adalah sistem komputer yang dikemas dalam sebuah Integrated Circuit (IC). Dimana didalam IC terdapat komponen-komponen penting yang ada pada komputer pada umumnya seperti komputer Central Processing Unit (CPU), RAM, ROM, Port IO. Berbeda dengan PC yang umumnya dirancang untuk digunakan secara umum, mikrokontroler sendiri biasanya dirancang hanya untuk mengerjakan  tugas atau fungsi yang khusus saja (special purpose) yaitu mengontrol sistem tertentu.

Berikut ini yang merupakan fungsi dari mikrokontroler yaitu kecuali


Orang-orang juga menyebut Mikrokontroler sebagai Embedded Mikrokontroler, hal ini tidak terlepas dari posisi mikrokontroler yang embedded system atau menjadi satu bagian dengan perankat sistem atau suatu sistem yang lebih besar.

Secara sederhana Mikrokontroler dapat diartikan sebagai suatu sistem komputer yang dikemas dalam IC, dimana sebelum digunakan harus diisi suatu program atau perintah terlebih dahulu sehingga mikrokontroler hanya dapat berjalan bila telah diisi suatu perintah atau program terlebih dahulu.

Suatu peralatan atau perangkat elektronik tentunya memiliki ciri khas tertentu yang membedakannya dengan perangkat lain. lalu apa saya ciri Mikrokontroler ? 

Berikut beberapa ciri mikrokontroler yang dapat yang kami rangkum

1) Kemampuan CPU Yang Tidak Terlalu Tinggi

Berbeda dengan CPU, umumnya mikrokontroler sederhana hanya dapat melakukan atau memproses beberapa perintah saja, meskipun saat ini telah banyak dibuat mikrokontroler dengan spesifikasi yang lebih canggih tapi tentunya belum dapat menyamai kemmapuan CPU dalam memproses data dari perangkat lunak.

2) Mikrokontroler Memiliki Memori Internal Yang Kecil

Tentu bagi Anda yang sering melihat mikrokontroler, maka dapat melihat jumlah memori internal dari mikrokontroler terbilang kecil. Umumnya sebuah mikrokontroler hanya berisikan ukuran Bit, Byte atau Kilobyte.

3) Mikrokontroler dibekali Memori Non-Volatile

Dengan adanya memori non-volatile pada mikrokontroler maka perintah yang telah dibuat dapat dihapus ataupun dibuat ulang, selain itu dengan penggunaan memori non-volatile maka memngkinkan data yang telah disimpan dalam mikrokontroler tidak akan hilang meskipun tidak disuplai oleh power supply (Catu daya).

4) Perintah Relatif Sederhana

Dengan kemampuan CPU yang tidak terlalu tinggi maka berimbas pada kemampuan dalam melakukan pemrosesan data yang tidak tingi pula. Meskipun begitu, mikrokontroler terus dikembangkan menjadi canggih contohnya mikrokontroler yangdigunakan untuk melakukan pengolahan sinyal dan sebagainya.

5) Program/Perintah Berhubungan Langsung Dengan Port I/O Salah satu komponen utama mikrokotroler adalah Port I/O, Port input maupun output I/O memiliki fungsi utama sebagai jalan komunikasi. Sederhanya Port I/O membangun komunikasi antara  piranti masukan dan piranti keluaran.

Jenis-jenis Mikrokontroler

1) Mikrokontroer AVR (Vegard's Risc Processor) Mikrokontroler AVR adalah mikrokontroler RIsc 8 bit, jenis mikrokontroler yang paling banyak digunakan dalam bidang elektronika dan instrumentasi. Ini adalah jenis mikrokontroler yang dieksekusi dalam 1 siklus clock, adapun jenis mikrokontroler AVR dibagi kedalam 4 kelas yaitu keluarga ATMega, keluarga AT90Sxx, keluarga ATTiny dan AT86RFxx, pengelompokan ini didasarkan pada penggunaan atau fungsinya, memori dan peripheral. 2) PIC PIC adalah bagian dari mikrokontroler tipe RISC, awalnya PIC dibuat dengan mengunakan teknologi General Intstrumen 16 bit CPR yakni CP1600 dengan tujuan pembuatan yakni  demi meningkatkan performa sistem I/O.

PIC saat ini telah dilengakapi dengan komunikasi serial dan EPROM, kernel motor dll, selain itu juga dilengkapi dengan memori program dari 512 word sampai 32 word. 1 word sama dengan 1 intruksi menurut bahasa assembly yang bermacam-macam dari 12 - 16 bit yang mana tergantung dari PICMicro. Untuk melihat berbagai jenis chip dari PICMicro coba kunjungi www.microchip.com www.microchip.com

PIC termasuk jenis mikrokontroler yang lumayan populer dikalangan para developer karena harganya yang relatif murah, disamping itu ketersediaan database aplikasi yang melimpah, pengunaannya yang umum digunakan serta dapat diprogram ulang melalui serial port pada komputer. 3) Mikrokontroler AT89S52 Mikrokontroler AT89S52 adalah versi pengembangan dari mikrokontroler AT89C51. Kelebihan yang dimiliki mikrokontroler AT89S52 yakni adanya flash memori 8K bytes, kapasitas RAM 256 byte dengan 2 data pinter 16 bit. Berikut ini spesifikasinya : 1) Cocok dengan jenis mikrokontroler tipe MCS51 2) Dengan adanya 8K Bytes ISP flash memori maka meningkatkan kemampuan baca/tulis hingga 1000 kali 3) 32 Jalur I/O yang dapat diprogram ulang 4) 256 X 8 bit RAM internal dengan 8 sumber interrupt 5) Memiliki Tegangan kerja 4-5 V dengan rentang 0-33MHz 6) Memiliki mode pemrograman In System Programmable yang fleksibel (Byte dan Page Mode) 4) Mikrokontroler ATmel91 Series Jenis kelompok Mikrokontrolerr Atmel lain yang umumnya terdapat dipasaran yaitu AT90, Tiny & Mega series - AVR, Atmel AVR32, Atmel AT89 series, dam MARC4 5) MCS51 Series Beberapa tipe Mikrokontroler MCS51 series yaitu : 8031 - tidak memiliki ROM internal 8051 - 4K ROM internal 8751 - 4K EPROM/OTP 8951 - 4K EPROM/MTP ukuran ROM; '51(4K),'52(8K), '54(16K), '58(32K) 80C51 - In System Programmable (ISP) 89C2051 - kemasan20-pin

Akan ditambahkan (Diupdate)

Fungsi Mikrokontroler

Beikut ini beberapa fungsi penting Mikrokontroler yaitu # Mikrokontroler Sebagai Timer / Pewaktu # Mikrokontroler Sebagai Pembangkit Osilasi # Mikrokontroler Sebagai Flip -  Flop # Mikrokontroler Sebagai ADC ( Analog Digital Converter ) # Mikrokontroler Sebagai Counter # Mikrokontroler Sebagai Decoder dan Encoder

Pada dasarnya perbedaan mikrokontroler dan mikroprosesor ada pada kata "kontroler" pada mikrokontroler dan "Prosesor" pada mikroprosesor. Dari perbedaan kata ini saja kita sudah tahu apa perbedaan dasar antara mikrokontroler dan mikroprosesor.

Dari perbedaan dua kata tersebut maka dapat kita asumsikan perbedaan dasar dari mikrokontroler dan mikroprosesor. Mikrokontroler berarti Pengedali Kecil lalu mikroprosesor berarti  Pengolah Kecil.

Pertanyaannya apa yang diolah atau dikendalikan ? tentu saja adalah program/data atau perintah yang diberikan/dimasukkan, dari sini tentunya sudah bisa didapat gambaran sederhana perbedaan dari kedua perangkat tersebut.

Perbedaan Mikrokontroler dan Mikroprosesor Berdasarkan Fungsinya

Jika ditinjau lebih dalam berdasarkan fungsinya, mikroprosesor atau umumnya dikenal lebih luas dengan nama Central Processing Unit (CPU), berguna dalam pengambilan dan kalkulasi data, melakukan perhitungan serta manipulasi data, dan menyimpan hasil pemrosesan atau perhitungan dari data tersebut sehingga dapat diperlihatkan hasilnya pada monitor.

Adapun mikrokontroler sendiri berguna dalam mengontrol perangkat atau sistem berdasarkan data yang tersimpan  pada Read Only Memory (ROM).

Perbedaan Mikrokontroler dan Mikroprosesor Berdasarkan Komponen Pembentuknya

Mikrokontroler dibangun dari beberapa komponen berikut yaitu Central Processing Unit (CPU) : ALU, CU dan Register, RWM, ROM, I/O seri, I/O paralel, counter-timer, serta rangkaian clock dalam 1 chip tunggal.

Berikut ini yang merupakan fungsi dari mikrokontroler yaitu kecuali

Mikroprosesor atau CPU dibangun dari 3 komponen utama yaitu Arithmetic Logic Unit (ALU), Register Unit (RU), Control Unit (CU). 

1. Arithmetic Logic Unit (ALU), sesuai dengan namanya ALU memiliki fungsi utama dalam melakukan operasi logic dan matematika. Pengolahan operasi matematika sederhana (KALIBATAKU) yaitu perkalian, pembagian,penjumlahan dan penguragan,serta operasi logic (Logika) meliputi logic AND, NOT, OR dan lainnya.

2. Control Unit (CU), CU memiliki fungsi utama menerima intruksi yang berasal dari memori dan melakukan ekstruksi. Perlu dicatat memori bukan merupakan bagian dari mikroprosesor melainkan bagian dari mikrokontroler. 3. Register, register pada dasarnya adalah tempat penampungan sementara data yang akan di ekesekusi sebelum diproses oleh ALU.

Berikut ini yang merupakan fungsi dari mikrokontroler yaitu kecuali

Perhatikan Tabel berikut ini yang menggambarkan Perbedaan Mikroprosesor dan Mikrokontroler

Berikut ini yang merupakan fungsi dari mikrokontroler yaitu kecuali

Sekian materi mengenai Pengertian Mikrokontroler, Jenis-Jenis Mikrokontroler, Fungsi Mikrokontroler, serta Perbedaan Mikrokontroler dengan Mikroprosesor (CPU).

Ada Materi yang Kurang ? Silahkan Beri Komentar dibawah

Pengertian Mikrokontroler (MicroController) dan Strukturnya – Mikrokontroler adalah sebuah komputer kecil yang dikemas dalam bentuk chip IC (Integrated Circuit) dan dirancang untuk melakukan tugas atau operasi tertentu. Pada dasarnya, sebuah IC Mikrokontroler terdiri dari satu atau lebih Inti Prosesor (CPU), Memori (RAM dan ROM) serta perangkat INPUT dan OUTPUT yang dapat diprogram.

Dalam pengaplikasiannya, Pengendali Mikro yang dalam bahasa Inggris disebut dengan Microcontroller ini digunakan dalam produk ataupun perangkat yang dikendalikan secara otomatis seperti sistem kontrol mesin mobil, perangkat medis, pengendali jarak jauh, mesin, peralatan listrik, mainan dan perangkat-perangkat yang menggunakan sistem tertanam lainnya.

Penggunaan Mikrokontroler ini semakin populer karena kemampuannya yang dapat mengurangi ukuran dan biaya pada suatu produk atau desain apabila dibandingkan dengan desain yang dibangun dengan menggunakan mikroprosesor dengan memori dan perangkat input dan output secara terpisah.
Baca juga : Pengertian Mikroprosesor dan Cara Kerjanya.

Diagram Blok dan Struktur Mikrokontroler

Berikut ini adalah Diagram Blok dan Struktur Mikrokontroler beserta penjelasan singkat tentang bagian-bagian utamanya.

Berikut ini yang merupakan fungsi dari mikrokontroler yaitu kecuali

1. CPU

CPU adalah otak mikrokontroler. CPU bertanggung jawab untuk mengambil instruksi (fetch), menerjemahkannya (decode), lalu akhirnya dieksekusi (execute). CPU menghubungkan setiap bagian dari mikrokontroler ke dalam satu sistem. Fungsi utama CPU adalah mengambil dan mendekode instruksi. Instruksi yang diambil dari memori program harus diterjemahkan atau melakukan decode oleh CPU tersebut.

2. Memori (Penyimpanan)

Fungsi memori dalam mikrokontroler sama dengan mikroprosesor. Memori Ini digunakan untuk menyimpan data dan program. Sebuah mikrokontroler biasanya memiliki sejumlah RAM dan ROM (EEPROM, EPROM dan lain-lainnya) atau memori flash untuk menyimpan kode sumber program (source code program).

3. Port INPUT / OUTPUT paralel

Port Input / Output paralel digunakan untuk mendorong atau menghubungkan berbagai perangkat seperti LCD, LED, printer, memori dan perangkat INPUT/OUTPUT lainnya ke mikrokontroler.

4. Port Serial (Serial Port)

Port serial menyediakan berbagai antarmuka serial antara mikrokontroler dan periferal lain seperti port paralel.

5. Pengatur Waktu dan Penghitung  (Timer dan Counter)

Timer dan Counter adalah salah satu fungsi yang sangat berguna dari Mikrokontroler. Mikrokontroler mungkin memiliki lebih dari satu timer dan counter. Pengatur waktu (Timer) dan Penghitung (Counter) menyediakan semua fungsi pengaturean waktu dan penghitungan di dalam mikrokontroler. Operasi utama yang dilakukan di bagian ini adalah fungsi jam, modulasi, pembangkitan pulsa, pengukuran frekuensi, osilasi, dan lain sebagainya. Bagian ini juga dapat digunakan untuk menghitung pulsa eksternal.

6. Analog to Digital Converter atau Pengonversi Analog ke Digital (ADC)

Konverter ADC digunakan untuk mengubah sinyal analog ke bentuk digital. Sinyal input dalam konverter ini harus dalam bentuk analog (misalnya Output dari Sensor) sedangkan Outputnya dalam bentuk digital. Output digital dapat digunakan untuk berbagai aplikasi digital seperti layar digital pada Perangkat pengukuran.

7. Digital to Analog Converter atau Pengonversi Digital ke Analog (DAC)

DAC melakukan operasi pembalikan konversi ADC. DAC mengubah sinyal digital menjadi format analog. Ini biasanya digunakan untuk mengendalikan perangkat analog seperti motor DC dan lain sebagainya.

8. Kontrol Interupsi (Interrupt Control)

Kontrol interupsi atau Interrupt Control digunakan untuk menyediakan interupsi (penundaan) untuk program kerja. Interrupt dapat berupa eksternal (diaktifkan dengan menggunakan pin interrupt) atau internal (dengan menggunakan instruksi interupsi selama pemrograman).

9. Blok Fungsi Khusus (Special Functioning Block)

Beberapa Mikrokontroler yang hanya dapat digunakan untuk beberapa aplikasi khusus (misalnya sistem Robotik), pengontrol ini memiliki beberapa port tambahan untuk melakukan operasi khusus tersebut yang umumnya dinamakan dengan Blok Fungsi Khusus.

Keunggulan dan Kelemahan Mikrokontroler

Keunggulan atau Kelebihan utama dari mikrokontroler :

  • Mikrokontroler bertindak sebagai mikrokomputer tanpa harus ada komponen digital tambahan lainnya
  • Dapat mengurangi biaya dan ukuran sistem karena integrasi yang lengkap dalam sebuah mikrokontroler.
  • Penggunaan mikrokontroler sederhana dan mudah untuk memecahkan masalah dan pemeliharaan sistem.
  • Sebagian besar pin dapat diprogram oleh pengguna untuk melakukan berbagai fungsi.
  • Mudah menghubungkan port RAM, ROM dan I / O tambahan.
  • Waktu yang diperlukan untuk melakukan operasi rendah.

Kekurangan dari Mikrokontroler :

  • Mikrokontroler memiliki arsitektur yang lebih kompleks daripada mikroprosesor.
  • Hanya melakukan eksekusi dalam jumlah terbatas dalam waktu yang bersamaan.
  • Kebanyakan hanya digunakan dalam peralatan-peralatan mikro.
  • Tidak dapat terhubung dengan perangkat yang berdaya tinggi secara langsung.