Berikut ini perintah untuk Keluar dan menyimpan hasil file konfigurasi IP Address pada debian adalah

Pada posting kali ini, saya akan berbagi pengetahuan mengenai cara setting/konfigurasi IP Address pada Linux Debian beserta berbagai permasalahan yang mungkin akan muncul pada saat mensettingnya.

Berikut ini langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mensetting IP yaitu sebagai berikut :

1. Login sebagai root pada Linux Debian, kemudian ketikkan  ‘nano /etc/network/interfaces’ untuk membuka settingan IP address.

2. Setelah itu ketikkan format sebagai berikut:

          auto eth0
          iface eth0 inet static
                    address xxx.xxx.xxx.xxx
                    netmask xxx.xxx.xxx.xxx

Begitu juga untuk eth1, dan seterusnya, tergantung berapa buah NIC (Ethernet Card) yang terpasang. Seperti contoh di bawah ini :

3. Tekan tombol Ctrl+X untuk keluar lalu tekan Y dan enter untuk menyimpan hasil settingan IP. Lakukan restart sistem pada bagian networking dengan mengetikkan perintah ‘/etc/init.d/networking restart’.

4. Untuk mengecek apakah IP address tersebut sudah terpasang, ketikkan  ‘ifconfig’ seperti berikut ini :

Kemudian anda akan mengetahui apakah IP address telah berhasil disett atau belum. Jika sudah berhasil, maka akan muncul tampilan seperti berikut :

Jika IP address belum muncul ketika anda ketikkan ‘ifconfig’, maka ketikkan ‘ifconfig eth0 up’ dan ketika anda mengetikkan ‘ifconfig’ kembali, IP pada eth0 akan muncul.

Berikut ini ada beberapa permasalahan yang muncul pada saat konfigurasi IP yaitu :

1. Eth0 tidak muncul pada saat ifconfig : periksa pada nano /etc/network/interfaces, kemungkinan terdapat kekeliruan pada saat penulisan IP.

2. Penambahan IP Address tidak muncul pada saat ifconfig : restart terlebih dahulu setelah menambahkan IP Address.

3. Request Time Out pada saat ping IP : periksa Network Adapter, ganti NAT menjadi Host Only Adapter.

Sekian postingan saya kali ini, mohon maaf jika ada kesalahan.. Thanks 🙂

Agar bisa terhubung dengan perangkat lain dalam jaringan, sebuah komputer harus memiliki IP Address. IP Address adalah deretan angka biner yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer atau host dalam jaringan.

Pada Linux Debian dan turunannya seperti Ubuntu dan Kali Linux, konfigurasi IP Address terletak pada file interfaces. Untuk mengedit file tersebut dan mengatur IP Address, dibutuhkan text editor untuk membukanya. Anda bisa menggunakan text editor mana saja seperti nano, pico, vim, dan sebagainya. Pada tutorial ini saya menggunakan text editor nano, karena lebih mudah untuk digunakan.

  • Baca Juga : Install dan Konfigurasi DNS Server di Debian 8

Ketikkan perintah berikut untuk membuka file interfaces, gunakan perintah sudo jika anda tidak menggunakan user root:

nano /etc/network/interfaces

Kemudian akan terbuka file interfaces tersebut, jika IP Address tidak diatur pada saat proses instalasi dan masih menggunakan setingan dinamic atau DHCP, maka akan ada baris konfigurasi seperti berikut.

auto eth0 iface eth0 inet dhcp

Untuk mengubahnya menjadi static, ubah teks “dhcp” menjadi “static”dan tambahkan baris konfigurasi IP Address tersebut  dibawahnya, seperti berikut. Sesuaikan IP Address, nestmask, gateway dan lain-lain dengan jaringan yang anda terapkan atau ingin buat.

  • Baca juga : Cara Menyimpan Video Dari Instagram ke Galeri HP Tanpa Aplikasi
auto eth0 iface eth0 inet static        address 192.168.1.1        netmask 255.255.255.0        network 192.168.1.0        broadcast 192.168.1.255        gateway 192.168.1.254        dns-namerservers 192.168.1.1

Jika ingin menggunakan dua buah kartu jaringan [Network Interface Card] atau lebih, tinggal tambahkan kembali baris konfigurasi IP Address tersebut dibawah konfigurasi yang ada dengan nama interfaces eth1, eth2 dan seterusnya, seperti berikut ini.

auto eth0 iface eth0 inet static        address 192.168.1.1        netmask 255.255.255.0        network 192.168.1.0        broadcast 192.168.1.255        gateway 192.168.1.254        dns-namerservers 192.168.1.1 auto eth1 iface eth1 inet static        address 192.168.100.1        netmask 255.255.255.0        network 192.168.100.0        broadcast 192.168.1.255

Simpan konfigurasi tersebut dengan menekan kombinasi CTRL + O pada keyboard, dan tekan enter. Kemudian keluar dari text editor tersebut dengan menekan CTRL + X.

  • Baca : Membuat Banyak Folder atau Direktori Dengan Satu Perintah

Selanjutnya adalah menambahkan DNS pada file resolv.conf. Agar bisa terhubung dengan internet kita harus menambahkan DNS dari ISP yang kita gunakan, atau boleh juga menggunakan DNS Google. Tetapa jika hanya untuk jaringan lokal atau LAN, cukup tambahkan saja dengan DNS komputer atau komputer server itu sendiri.

Ketikkan perintah berikut untuk membuka file resolv.conf:

# nano /etc/resolv.conf

Kemudian akan terbuka file resolv.conf, hapus saja isi file tesebut dan masukkan IP DNS yang akan digunakan, seperti berikut.

nameserver 192.168.1.1

Jika sudah, simpan file tersebut dengan menekan kombinasi CTRL + O pada keyboard dan kemdudian enter, lalu keluar dari dengan menekan CTRL + X.

Agar konfigurasi tersebut dapat langsung diterapkan, restart service networking dengan perintah berikut :

# /etc/init.d/networking restart

Pastikan tidak ada error yang muncul.

  • Baca Juga : Install dan Konfigurasi FTP Server di Debian 8

Kemdudian cek konfigurasi IP Address tersebut dengan mengetikkan perintah ifconfig.

ifconfig

Kemudian akan tampil IP Address dan lainnya seperti yang sudah di konfigurasi sebelumnya, seperti gambar di bawah.

Tampilan IP Address yang Sudah di konfigurasi

1. Konfigurasi Setting IP Address merupakan dasar atau pondasi dari administrasi server. Kenapa? Karena pada dasarnya server-server yang dibangun itu berdiri diatas ip address. Oleh karena hal tersebut, maka jika kita sebagai administrator jaringan, wajib tahu konsep IP address serta implementasinya pada OS manapun, baik windows, linux, unix, mac, sisco, mikrotik dll. Pada dasarnya untuk pemberian alamat IP Address terbagi menjadi 2 jenis, yaitu pemberian alamat IP secara dinamis [obtain] dan manual/static. Untuk pemberian alamat secara dinamis/obtain, IP yang didapatkan nya juga diatur oleh sistem atau admin jaringan yang menentukannya, kita tidak tahu-menahu haya sekedar bisa terkoneksi saja. Contohnya saja jika kita mendapatkan IP ketika lagi berhotspotan dan IP bersifat dinamic/berubah-ubah. Sedangkan pemberian alamat IP secara static/manual IP kita setting sesuai keinginan kita sendiri dan bersifat tetap. Pada tutorial kali ini, kita membahasa bagaimana cara mensetting IP Address secara dinamik maupun manual atau statik pada Linux Debian 8.5 atau diketan dengan nama Jessie.

Pada linux, kita tidak harus menginstall aplikasi untuk IP Addressing, karena pada umumnya konfigurasi Alamat IP terjadi pada ethernet yang sudah terinstall drivernya pada saat menginstall sistem operasinya. Misalkan kita akan mengkonfigurasi secara dinamic dan static menggunakan alamat IP 192.168.1.1/24 [255.255.255.0], langsung saja disini diasumsikan kita sudah berasil menginstall OS nya dan telah berhasil login juga. Oke...


a. Konfigurasi secara diamic
Kita konfigurasi file interfaces yang berada pada path /etc/network/interfaces menggunakan teks editor nano, kita haya menambahkan tanda pagar [#] didepan allow-hotplug eth0 atau mengganti allow-hotplug eth0 menjadi auto eth0 
 #nano /etc/network/interfaces 
Setelah selesai mengkonfigurasi kita simpan dan keluar dengan cara: CTRL+X-->Y-->Enter. Dilanjutkan dengan merestart layanan networkingnya

 #/etc/init.d/networking restart 

Jika sudah OK seperti gambar diatas, kita tinggal mengecek hasil konfigurasinya menggunakan perintah ifconfig lihat inet addr nya.


 #ifconfig 
Jika pengalamatanya berubah-ubah atau tidak sesuai dengan yang ada di tutorial, tidak masalah itu konfigurasinya sudah benar dan dikarenakan sifat ip nya berubah-ubah [dinamic].

b. Konfigurasi secara manual / static


Sama halnya dalam mensetting ip address scara obtain/dhcp client, untuk mensetting ip address secara manual/static adalah dengan cara mengkonfigurasi file interface yang berada pada path /etc/network/interface dengan teks editor nano. Setelah terbuka kita rubah allow-hotpul eth0 menjadi auto eth0 dan iface eth0 inet dhcp menjadi iface eth0 inet static. kemudian tambahkan address 192.168.1.1 dan dibawahnya netmask 255.255.255.0
 #nano /etc/network/interfaces  Jika sudah selesai mengkonfigurasi kita simpan dan keluar dengan CTRL+X-->Y-->Enter dilanjutkan dengan merestart layanan networkingnya.

 #/etc/init.d/networking restart 


Jika sudah selesai kita lihat konfigurasinya dengan perintah ifconfig

 #ifconfig 


Atau bisa juga mengecek dengan prefiknya menggunakan ip a

 #ip a 

2. Pengujian


a. Pengujian Pada sisi server [Linux Debian] Untuk pengujian IP Address dapat dilakukan dengan perintah ping, ini berlaku pada semua perangkat OS dan reouter. Kali ini akan dilakukan pengujian seletah konfigurasi IP addressnya sudah selesai dengan mengetikan perintah ifconfig atau ip a. Setelah muncul IP nya, kita tinggal melakukan pengujiaannya dengan perintah ping [ip_addressnya].

 #ping 192.168.1.1 



b. Pengujian Pada sisi client [Windows]
Sebelum kita melakukan pengujian pada sisi Client [Windows [pada tutorial ini menggunakan wins 7, windows persi apapun juga bisa yang penting disesuaikan aja]], kita harus melakukan pensetingan pada adapternya terlebih dahulu menjadi Host-only Adapter dengan cara klik Mechine --> Setting --> Network kemudian pilih Adapter1, dilanjutkan dengan mengkonfigurasi :

- Ceklis : Enable Network Adapter
- Attach to : Host-only Adapter
- Name : virtualBox Host-only Adapter
- Advaced : di klik
- Promiscuous Mod : Allow All
- Ceklis : Cable Connected

Jika sudah selesai mengkonfigurasi, klik OK. Untuk lebih jelasnya lihat kotak dialognya sebagai berikut:

Jika sudah mengkonfigurasi Network pada VirtualBox, kita tinggal mengkonfigurasi network virtualboxnya. Pertama kita buka Control Panel dengan cara buka Run..  menggunakan tombol shortcut WINS+R --> ketikan "control" --> OK/Enter maka terbuka jendela Control Panel-nya. Untuk detailnya setelah terbuka jendela Control Panel --> Network and Internet --> Network and Sharing Center --> Change adapter settings [mau menggunakan cara apapun silahkan, yang penting bisa membuka windows Change adapter settings] seperti gambar berikut :

Jika jumlah network adapternya berbeda, tidak usah risau atau pun galau, yang penting harus ada VirtualBox Host-only Network seperti gambar diatas, karena kita akan mensetting IP addressnya di network adapter tersebut. Kita setting IP addresnya satu network dengan yang dikonfigurasi di linux debian, misalkan kita akan setting IP Addressnya adalah 192.168.1.2/24.

Anggap kita sudah berada di jendela Change adapter setting, kemudian kita Kilik Kanan pada VirtualBox Host-only Network --> Properties --> pilih Internet Protocol Version 4 [TCP/IPv4] --> Properties --> Use the following IP address dan masukan IP addressnya 192.168.1.1 dengan subnetmask 255.255.255.0 seperti gambar berikut:

Jika sudah selesai mengkonfigurasi IP address tinggal klik OK-OK aja sampai kembali ke jendela Change adapter settings. Langkah terakhir adalah dengan menguji koneksi ke server linux [192.168.1.1] dengan perintah ping.

Untuk melakukan pengujiannya, kita buka Command Prompt [CMD] terlebih dahulu dengan menekan tombol shortcut WINS+R [Run...] --> ketikan "cmd" --> OK/Enter. Setelah terbuka jendela Command Prompt [CMD] kita ketikan ping [ip_server] --> ping 192.168.1.1, lihat gambar supaya lebih jelasnya!


Jika sudah seperti gambar diatas, proses ip address dan tes koneksi dari window ke server sudah berhasil. Untuk menguji koneksi dari server ke client juga sama, tinggal kita ping [ip_clientnya]. Selamat mencoba!

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA