Berikan 4 contoh polimer sintetis beserta kegunaannya

Polimer adalah material dengan bentuk rantai molekul panjang dan berulang, yang dihasilkan dari proses polimerisasi. Material ini memiliki banyak macam dan setiapnya memiliki karakteristik berbeda, tergantung pada tipe molekul yang membentuk dan bagaimana proses pembentukannya. Beberapa polimer memiliki sifat lentur seperti karet dan poliester, sedangkan beberapa lainnya keras dan kuat seperti kaca dan epoksi.

Struktur dan Reaksi Kimia dari Polimer

Hermann Staudinger, seorang profesor kimia dari Eidgenössische Technische Hochschule (Universitas Sains Terapan) di Zurich, merupakan tokoh utama yang mengembangkan polimer modern. Staudinger pada tahun 1920-an melakukan penelitian yang berbuah pada metode modern dalam memanipulasi polimer alam maupun sintetis.

Ia mencanangkan dua istilah yang menjadi kunci pemahaman atas polimer: polimerisasi dan makromolekul. Atas usahanya tersebut, Staudinger mendapatkan Hadiah Nobel bidang kimia pada tahun 1953 atas penemuannya dalam bidang kimia makromolekuler.

Polimerisasi merupakan metode dalam pembuatan polimer sintetis dengan mengombinasikan molekul-molekul kecil yang bernama monomer, menjadi satu rangkaian molekul yang memiliki ikatan kovalen.

Reaksi kimia yang muncul dari proses tertentu, seperti pemanasan dan tekanan dapat mengubah ikatan kimiawi yang menyatukan monomer-monomer tersebut. Proses itu kemudian menghasilkan polimer dengan struktur ikatan yang beragam, bergantung pada proses dan molekul dasarnya.

Rantai monomer dari hasil polimerisasi tersebutlah yang disebut sebagai Makromolekul. Menurut Polymer Science Learning Center, sebuah makromolekul dapat mengandung ratusan ribu monomer.

Pengaplikasikan Polimer

Polimer telah digunakan di hampir seluruh aspek dalam kehidupan modern. Sangat tidak sulit untuk menemukan barang yang terbuat dari polimer di sekitar Anda saat ini.

Gadget yang Anda gunakan sekarang untuk membaca artikel ini, kemungkinan besar mengandung bahan polimer. Botol minuman yang Anda bawa sehari-hari juga terbuat dari bahan polimer. Begitupun wadah kemasan dalam kulkas rumah Anda atau kendaraan dalam garasi Anda pasti memiliki komponen yang terbuat dari polimer.

Hal tersebut menunjukan bahwa polimer dengan berbagai variasinya memiliki tingkat keserbagunaan yang tidak kalah dengan material lainnya seperti logam, kayu, kaca, dan serat alam.

Jenis-Jenis Polimer

Nah, sebelumnya telah disinggung bahwa polimer memiliki banyak variasi. Agar mudah dipahami, jenis-jenis polimer bisa dipahami lewat beberapa pengelompokan berikut ini:

Berdasarkan Jumlah Monomer

Homopolimer

Homopolimer merupakan polimer yang diproduksi menggunakan satu tipe monomer, yaitu propilena. Misalnya, unit ‘vinil klorida’ membentuk polimer bernama polivinil klorida (PVC).

Kopolimer

Kopolimer merupakan polimer yang dibentuk dengan lebih dari satu monomer Misalnya poli (etilena-vinil asetat) (PEVA) yang terbentuk dari monomer etilena dan vinil asetat.

Berdasarkan Reaksi Terhadap Pemanasan

Termoplastik

Termoplastik adalah polimer yang bisa dileburkan ulang lewat proses pemanasan menjadi bentuk semula. Produksi termoplastik biasanya dimulai dengan pembentukan menjadi biji plastik. Biji plastik tersebut, kemudian dipanaskan dan dibentuk menjadi berbagai macam produk industri dan produk komersial.

Beberapa termoplastik yang cukup dikenal antara lain: polietilena, polipropilena, polivinil klorida, polistirena, nilon, dan polikarbonat.

Termoset

Tidak seperti termoplastik, polimer yang masuk pada kategori ini tidak bisa dikembalikan menjadi bentuk semula. Plastik termoset biasanya diproduksi dan dibentuk pada saat yang bersamaan.

Termoset pada umumnya dibentuk dengan metode pemanasan dan langsung menjadi produk akhir. Plastik yang termasuk dalam termoset antara lain: akrilik, poliuretana, melamin, silikon, dan epoksi.

Berdasarkan Metode Pembentukannya

Polimer Adisi

Polimer yang terbentuk dari proses penambahan unit monomer yang terus menerus.

Polimer Kondensasi

polimer yang terbentuk melalui penggabungan molekul-molekul kecil melalui reaksi yang melibatkan gugus fungsi, dengan atau tanpa diikuti lepasnya molekul kecil.

Contoh Polimer

Setelah mengetahui pengelompokan polimer berdasarkan beberapa faktor, saatnya kita mengenal beberapa contoh polimer yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari, seperti:

Polietilena (PE)

Polietilena (PE) merupakan polimer sintetis yang dihasilkan dari proses polimerisasi monomer etilena. Polietilena memiliki sifat yang fleksibel dan resisten terhadap aliran listrik & paparan kimia. Karena keunggulannya tersebut, polietilena menjadi materi plastik yang paling lazim digunakan di dunia.

Polipropilena (PP)

Polipropilena merupakan polimer termoplastik yang diproduksi dari hasil polimerisasi atas monomer propilena. Plastik polipropilena (PP) cenderung kaku namun lebih kuat jika dibandingkan dengan tipe plastik yang lain. Plastik ini sering digunakan sebagai karung plastik, tali, maupun botol plastik.

Polivinil Klorida (PVC)

Polivinil klorida merupakan polimer urutan ketiga dalam hal pemakaian di dunia, setelah polietilena dan polipropilena. Polimer yang satu ini sering digunakan sebagai bahan bangunan karena sifatnya yang relatif murah, tahan lama, dan mudah dirangkai.

Polistirena (PS)

Polistirena terbentuk dari hasil polimerisasi atas monomer stirena. Plastik yang satu ini pada umumnya memiliki karakter tanpa warna dengan tekstur yang cenderung kaku. Polistirena bisa diolah menjadi foam atau dicetak sedemikian rupa menjadi berbagai produk seperti gelas, sendok, dan garpu plastik.

Nah, itu dia penjelasan tentang Polimer yang perlu Anda ketahui. Apabila Anda sedang mencari berbagai varian material plastik seperti plastik PE atau plastik PP, silakan kunjungi kami disini.

Selain itu, Anda juga bisa berkonsultasi kepada kami untuk mendapatkan jenis plastik sesuai kebutuhan Anda.

Share it

Seringkali kita mendengarnya, namun mungkin belum tahu apa yang dimaksud secara mendetail mengenai polimer. Kadang bayangan kita, polimer identik dengan plastik.

Polimer adalah sebuah molekul panjang yang mengandung rantai-rantai atom yang dipadukan melalui ikatan kovalen yang terbentuk melalui proses polimerisasi. Pada umumnya polimer dikenal sebagai materi yang bersifat non-konduktif atau isolator.

Kemajuan dalam riset polimer telah menemukan berbagai polimer yang bersifat konduktif maupun semikonduktif. Salah satu cara untuk membuat polimer menjadi konduktif adalah dengan menambahkan karbon aktif sebagai dopping, sehingga terbentuk bahan komposit polimer-karbon. Komposit polimer-karbon yang terbentuk mempunyai karakteristik resistansi yang berubah apabila terkena gas karena mampu mengikat molekul-molekul gas yang dideteksinya sehingga mempengaruhi sifat konduktifitasnya. Karena sifat inilah komposit polimer bisa dijadikan sebagai bahan sensor gas.

Pengertian Polimer

Kata polimer berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu Poly dan meros. Poly artinya banyak sedangkan Meros berarti unit atau bagian. Polimer merupakan senyawa yang besar yang terbentuk dari hasil penggabungan sejumlah (banyak) unit-unit molekul yang kecil. Unit molekul kecil pembentuk senyawa ini disebut monomer. Ini artinya senyawa polimer terdiri dari banyak monomer.

Polimer bisa tersusun dari beribu-ribu atau bahkan dari jutaan monomer, sehingga dapat disebut sebagai senyawa makromolekul.

Polimer merupakan senyawa-senyawa yang tersusun dari molekul sangat besar yang terbentuk oleh penggabungan berulang dari banyak molekul kecil. Molekul yang kecil disebut monomer, dapat terdiri dari satu jenis maupun beberapa jenis.

Polimer adalah sebuah molekul panjang yang mengandung rantai-rantai atom yang dipadukan melalui ikatan kovalen yang terbentuk melalui proses polimerisasi dimana molekul monomer bereaksi bersama-sama secara kimiawi untuk membentuk suatu rantai linier atau jaringan tiga dimensi dari rantai polimer.

Polimer didefinisikan sebagai makro molekul yang dibangun oleh pengulangan kesatuan kimia yang kecil dan sederhana yang setara dengan monomer, yaitu bahan pembuat polimer. Akibatnya, molekul-molekul polimer umumnya mempunyai massa molekul yang sangat besar. Hal inilah yang menyebabkan polimer memperlihatkan sifat sangat berbeda dari molekul-molekul biasa meskipun susunan molekulnya sama.

Pada umumnya polimer dikenal sebagai materi yang bersifat non-konduktif atau isolator. Kemajuan dalam riset polimer telah menemukan berbagai polimer yang bersifat konduktif maupun semikonduktif. Pemakaian polimer sebagai bahan sensor dipilih jenis polimer yang bersifat konduktif agar memenuhi sejumlah kriteria yang dituntut oleh suatu sensor. Salah satunya adalah bahwa polimer itu harus mampu mengikat molekul-molekul yang dideteksinya sehingga mempengaruhi sifat konduktifitasnya.

Kegunaan Polimer

Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang terbuat dari polimer sintetis mulai dari kantong plastik untuk belanja, plastik pembungkus makanan dan minuman, kemasan plastik, alat-alat listrik, alat-alat rumah tangga, dan alat-alat elektronik. Setiap kita belanja dalam jumlah kecil, misalnya diwarung, kita akan selalu mendapatkan pembungkus untuk membawa belanjaan kita yang berupa plastik atau kantong plastik (keresek).

Barang-barang tersebut merupakan polimer sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Akibatnya, barang-barang tersebut akan menumpuk dalam bentuk sampah yang tidak dapat membusuk. Akibatnya akan menyumbat saluran air yang menyebabkan banjir. Sampah polimer sintetis tidak boleh dibakar, karena akan menghasilkan senyawa dioksin. Senyawa dioksin adalah suatu senyawa gas yang sangat beracun dan bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker).

Plastik vinyl chloride tidak berbahaya, tetapi monomer vinyl chloride sangat beracun dan karsinogenik yang mengakibatkan cacat lahir.Plastik yang digunakan sebagai pembungkus makanan, jika terkena panas dikhawatirkan monomernya akan terurai dan akan mengontamiasi makanan.

Jenis-Jenis Polimer

Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis polimer, terdiri atas:

Berdasarkan asalnya, polimer dapat dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu:

  • Polimer Alam, yaitu polimer yang secara alami tersedia di alam.

Contoh :   karet, selulosa, protein dan amilum. Biasanya polimer ini terbentuk dari proses kondensasi.

  • Polimer Semisintetis, yaitu polimer yang diperoleh dari hasil modifikasi polimer alam dan bahan kimia.

Contoh :  selulosa asetat, yang merupakan turunan dari selulosa yang terbentuk dari asetilasi selulosa dan digunakan untuk membuat kaca film.

  • Polimer Sintetis, yaitu polimer yang dibuat oleh manusia dan sering ditemukan pada kehidupan sehari-hari.

Contoh :  serat, plastik dan karet buatan.  Polimer jenis ini biasanya terbentuk dari proses polimerisasi adisi.

  1. Berdasarkan Jenis monomernya :
  • Homopolimer atau disebut juga polimer Linear, yaitu polimer yang tersusun atas monomer yang sama atau sejenis. Misalnya polivinil klorida adalah polimer adisi yang mengandung monomer yang sama yaitu vinil klorida.
  • Kopolimer, yaitu polimer yang tersusun atas polimerisasi monomer yang berbeda jenis membentuk suatu polimer. Contohnya, nilon 66 yang terbentuk dari polimerisasi adipat dan heksametilendiamin.
  1. Berdasarkan sifat terhadap pemanasan atau sifat kekenyalannya ( Gaya Intermokuler ) :
  • Termoplastik, yaitu Polimer yang melunak bila dipanaskan dan dapat dibentuk ulang. Termoplastik mempunyai gaya intermolekuler yang sedang. Polimer termoplastik jika mempunyai struktur linier bertekstur keras, sedangkan jika bercabang akan lunak. Pada saat dipanaskan, termoplasik akan menjadi lembut, dan kembali mengeras saat didinginkan.

Proses melembur saat pemanasan dan pendinginan dapat diulangi beberapa kali sesuai keinginan tanpa mengubah komposisi kimia polimer. Contoh : PE, PP, polivinil klorida (PVC), teflon, dan polistirena.

  • Termosetting, yaitu Polimer yang tidak melunak bila dipanaskan, sehingga tidak dapat dibentuk ulang. Tidak seperti termoplastik, termoset dapat mengalami perubahan komposisi kimia saat mengalami pemanasan. Jika dipanaskan, termoset akan mengeras dan tidak bisa lembut seperti sedia kala.

Pengerasan saat pemanasan adalah karena ikatan silang yang membentuk jaringan polimer tiga dimensi dan maka dari itu hanya bisa dipanaskan sekali. Sebagai contoh termoset adalah kantung plastik kemasan, Bakelit, resin urea-formaldehida, dll.

  • Elastomer, yaitu polimer yang dapat mulur jika ditarik, tapi akan kembali seperti semula jika gaya tarik ditiadakan, mempunyai gaya tarik menarik paling lemah. Bentuk elastomer adalah amorf, dengan derajat elastisitas sangat tinggi. Elastomer mempunyai kekuatan untuk memanjang sepuluh kali lipat panjang semula dan kembali lagi ke bentuk asal.
  1. Berdasarkan Aplikasinya :
  • Polimer komersial, yaitu polimer yang disintetis dengan biaya murah dan diproduksi dalam jumlah banyak
  • Polimer teknik, yaitu polimer yang memiliki sifat unggul dan harganya mahal
  • Polimer dengan tujuan khusus, yaitu polimer yang memiliki sifat keunggulan dan sengaja dibuat untuk kepentingan khusus.
  1. Berdasarkan bentuk susunan rantainya :
  • Polimer Linear, yaitu polimer yang tersusun dengan berulang, berkaitan satu sama lain dan membentuk rantai polimer panjang. Sebagai contoh adalah polietena, polivinil klorida, dsb. Polimer linier mempunyai titik leleh, kuat tarik dan densitas yang tinggi.
  • Polimer bercabang, yaitu polimer linier yang mempunyai cabang berbeda panjang pada rantai utama. Karena adanya percabangan pada rantai utama, polimer jenis ini mempunyai titik leleh, kuat tarik dan densitas yang rendah. Contoh polimer bercabang adalah glikogen.
  • Polimer jaringan tiga dimensiatau polimer rantai silang, yaitu Polimer jenis ini merupakan polimer linier yang bergabung bersama membentuk jaringan tiga dimensi. Sifatnya sangat keras, kaku, dan rapuh. Contoh polimer rantai silang adalah Bekelite, resin urea formaldehida.
  1. Berdasarkan Pembentukannya :
  • Polimer Adisi, yaitu polimer yang terbentuk karena molekul monomer yang berikatan rangkap bergabung dengan yang lain ( tidak menghasilkan suffing ).
  • Polimer kondensasi, yaitu apabila monomernya bergabung dan membebaskan molekul sederhana ( misalnya, air ).
  1. Berdasarkan jumlah rantai karbonnya
  • 1 ~ 4 Gas (LPG, LNG)
  • 5 ~ 11 Cair (bensin)
  • 9 ~ 16 Cairan dengan viskositas rendah
  • 16 ~ 25 Cairan dengan viskositas tinggi (oli, gemuk)
  • 25 ~ 30 Padat (parafin, lilin)
  • 1000 ~ 3000 Plastik (polistiren, polietilen, dll)

Sumber Polimer

Sumber Polimer dibedakan menjadi 2, yaitu :

Telah dikenal sejak ribuan tahun lalu seperti amilum,selulosa,kapas,karet,wol,dan sutra.

Dapat berupa polimer regenerasi dan polimer sintesis. Polimer regenerasi adalah polimer yang dimodifikasi.

Contohnya rayon, yaitu serat sintesis yang dibuat dari kayu(selulosa). Polimer sintesis adalah polimer yang dibuat dari molekul sederhana(monomer) dalam pabrik.

Manfaat Polimer

Berikut ini terdapat 2 manfaat polimer, terdiri atas:

  • Untuk mengurangi pencemaran plastik :
  1. Kurangi penggunaan plastic
  2. Sampah plastik harus dipisahkan dengan sampah organik,  sehingga dapat didaur ulang.
  3. Jangan membuang sampah plastik sembarangan.
  4. Sampah plastik jangan dibakar.
  • Untuk menghindari bahaya keracunan akibat penggunaan plastik :
  1. Gunakan kemasan makanan yang lebih aman, seperti gelas.
  2. Gunakan penciuman, jika makanan/minumam  bau plastik jangan digunakan.

Contoh Polimer

Berikut ini terdapat beberapa contoh polimer, terdiri atas:

  • Monomernya : Isoprena (2-metil-1,3-butadiena)
  • Sifat : Elastis, lunak, dan lengket jika kena panas
  • Kegunaan : Vulkanisasi, Proses penambahan belerang sehingga sifatnya menjadi keras karena terbentuk ikatan silang disulfida antar rantai. Ditemukan oleh Charles Goodyear (USA, 1884).
Nama karet sintesi Monomer Sifat kegunaan
1.    polibutadiena

2.    polikloroprena

   (neoprena)

3.    SBR

1,3-butadiena

2-kloro-1,3-butadiena

Stirena dan butadiena

Kurang kuat,tidak tahan panas

Tahan terhadap minyak atau bensin

Tahan terhadap oksidasi

Tidak baik untuk ban

Selang oli/minyak

Untuk ban kendaraan.

  • Sifat : Tidak berbau, tidak berwarna dan tidak beracun.
  • Monomernya : Etilena (CH2=CH2)
  • Kegunaannya : HDPE (High Density Poly Etilen) : tersusun atas molekul rantai lurus sehingga lebih padat maka sifatnya padat, kuat dan kaku digunakan untuk kantong plastik, pembungkus kabel plastik lembaran.
  • Sifat : Lebih kuat daripada polietilena
  • Monomernya : Propilena (CH2=CH-CH3)
  • Kegunaannya : Karung plastik, tali, botol
  • Sifat : Kuat dan keras
  • Monomernya : Vinil Chlorida (CH2=CHCI)
  • Kegunaanya : Pipa, pelapis lantai, selang
  • Sifat : Kuat, tidak lengket dan tahan panas
  • Monomernya : Tetrafloroetena (CF2=CF2)
  • Kegunaannya : pelapis tangki di pabrik kimia, pelapis panci anti lengket
  • Sifat : Lebih kuat dan keras
  • Monomernya : Stirena(C6H5-CH=CH2)
  • Kegunaannya : Gelas minuman ringan, kemasan makanan
  • Sifat : Bening, ringan dan keras
  • Monomernya : Metil metakrilat ( CH2=CH-CN )
  • Kegunaannya : Kaca jendela pesawat terbang, lampu belakang mobil
  • Sifat : Elastis dan kuat
  • Monomernya : Akrilonitril ( CH2=CH-CN )
  • Kegunaanya : Baju wol, kaos kaki, karpet
  • Sifat : Kuat, tahan panas dapat pecah
  • Monomernya : Hasil polimerisasi fenol dan menatal menjadi produk orto
  • Kegunaanya : Peralatan listrik
  • Sifat : Kuat dan elastis
  • Monomernya : Asam adipat dan heksametilendianima
  • Kegunaanya : Parasut, jala, jas hujan, tenda, dll

Demikianlah pembahasan mengenai Desain Grafis adalah – Contoh, Sejarah, Program, Prinsip dan Peralatan semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.

Baca Juga :

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Butuhkan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA