Berdasarkan sifat materialnya bahan seni rupa dapat dikategorikan menjadi beberapa bahan

BERKARYA SENI LUKIS Pengetahuan Alat dan Bahan, dan teknik Seni Lukis Oleh : Ummatang DF 3.Kompetensi Inti : Mengenal teknik dan bahan dalam berkarya seni rupa murni Berkespresi karya seni rupa murni Mengenal Alat dan Bahan. Bahan berkarya seni rupa merupakan material habis pakai yang digunakan untuk mewujudkan karya seni rupa tersebut. Sesuai dengan keragaman jenis karya seni rupa, bahan untuk berkarya seni rupa ini juga banyak macam dan ragamnya, ada yang berfungsi sebagai bahan utama (medium) dan ada pula sebagai bahan penunjang. Sebagai contoh, pada umumnya perupa membuat karya lukisan menggunakan kanvas dan cat sebagai bahan utamanya serta kayu dan paku sebagai bahan penunjang. Kayu digunakan sebagai bahan bingkai (spanram) untuk menempatkan kanvas dan paku untuk mengaitkan kanvas pada permukaan kayu bingkai tersebut. Bahan untuk berkarya seni rupa dapat dikategorikan menjadi bahan alami dan bahan sintetis berdasarkan sumber bahan dan proses pengolahannya. Bahan baku alami adalah material yang bahan dasarnya berasal dari alam. Bahan-bahan ini dapat digunakan secara langsung tanpa proses pengolahan secara kimiawi di pabrik atau industri terlebih dahulu. Adapun bahan baku olahan adalah bahan-bahan alam yang telah diolah melalui proses pabriksasi atau industri tertentu menjadi bahan baru yang memiliki sifat dan karakter khusus. Berdasarkan sifat materialnya, bahan berkarya seni rupa ini dapat dikategorikan ke dalam bahan keras dan bahan lunak, bahan cair dan bahan padat dan sebagainya. Alat dan bahan yang diperlukan antara lain: 1. Pensil Merupakan alat yang lembut, tidak banyak memberikan kedalaman, tingkat kekerasannya bermacam-macam; untuk permulaan gunakanlah pensil yang sedang lunaknya. (Untuk menggambar hendaknya selalu digunakan pensil yang paling bermutu sejauh yang dapat diperoleh). Kekuatan garis bergantung pada kertas yang dipergunakan. Makin kasap kertas yang digunakan, makin gelap goresan potlot yang diperoleh. Sebaliknya makin licin kertas, makin abu-abu goresan itu. Kertas harus cukup kasap agar diperoleh garis pensil yang baik dan cukup keras sehingga tidak bercalar oleh pensil. 70 Ada berbagai macam dan jenis pensil sesuai dengan penggunaannya, antara lain: a. Pensil Biasa: Pensil biasa dengan batang kayu relatif murah, dapat digunakan untuk membuat berbagai macam goresan, menutup bidang gambar dan membuat bayangan. Walaupun pensil biasa sudah cukup cocok untuk menggambar, namun dalam pengunaannya harus diperhatikan mutu dan jenis pensilnya. b. Pensil Keras (dengan istilah pensil Hard/H). Pensil jenis ini memiliki tingkat dan kwalitas kekerasan mulai dari 9 H (sangat keras) sampai F, pensil jenis ini biasanya banyak digunakan untuk menggambar mistar. Karena jenisnya yang keras. Semakin keras tingkatan isi pensil, garis-garis yang dihasilkan semakin padat, halus dan tipis. c. Pensil sedang (dengan istilah pensil medium hard/hb). Pensil ini dipakai untuk membuat desain/ sket/ gambar rencana, baik untuk gambar dekorasi maupun gambar reklame. Teknik Seni Lukis XI Ummatang DF 1

d. Pensil Lunak (dengan istilah pensil Soft/B) Isi pensil yang lunak dapat menghasilkan garis-garis yang padat, gelap dan nada gelap terang. Pensil jenis B merupakan jenis pensil yang banyak manfaatnya. Jenis pensil ini banyak digunakan untuk menggambar potret, benda atau pemandangan alam dalam warna hitam putih. 71 Gambar 30. Pensil Gambar 31. Contoh beberapa arsiran dengan pensil Sumber: Nur Intan Purnamasari, Poliseni Jogja, foto: Budi Saptoto 2. Pastel Pastel adalah media menyerupai kapur tulis tetapi dibuat dengan pigmen warna dicampur dengan zat pengikat berupa resin dan plaster. Bahan ini dicampur, dibuat pasta kemudian dibentuk batangan lalu dikeringkan. Kualitas pastel tergantung dari komposisi bahannya. Pastel dengan warna cerah biasanya bahan plasternya sedikit, karena bahan 72 ini berfungsi untuk mengurangi cerahnya pigmen warna. Pigmen warna cerah disebabkan oleh tingginya konsentrasi (extract) pigmen yang dibuat dari dedadunan, bagian tertentu binatang (tulang, lemak), dan bahan sintetis. Baik buruknya kualitas pastel maupun bahan pewarna lainnya sangat tergantung pada daya tahannya terhadap sinar. Artinya, warna tidak cepat berubah jika terkena sinar matahari langsung, tidak pecah, tidak berubah dalam jangka waktu panjang. Hal ini penting diperhatikan karena akan mempengaruhi pula kualitas karya. Selain berbentuk kapur tulis, pada saat ini diproduksi pastel dalam bentuk pensil, namun di Indonesia belum banyak beredar. Pastel dapat digunakan untuk membuat garis atau Teknik Seni Lukis XI Ummatang DF 2

arsiran yang dikombinasi dengan blok tipis atau sebaliknya dengan blok yang tebal menutup permukaan kertas. Dalam menggunakan pastel perlu didukung peralatan dan bahan lainnya seperti alat peruncing untuk mendapatkan ujung runcing ketika membuat garis atau bagian yang kecil. Untuk memperuncing dapat menggunakan amril yang dilekatkan pada papan atau menggunakan peruncing pensil. Untuk pastel kapur, gunakan karet penghapus yang lembut untuk memperbaiki kesalahan atau membuat efek lighting ketika menggambar benda-benda yang mengkilat. Sedang untuk pastel minyak, jika ada kesalahan dalam penerapan warnanya dapat ditumpang dengan warna yang lain, dan jika warnanya tebal dapat dikerok dengan pisau cutter. Percampuran warna dapat dilakukan langsung di atas kertas dengan menggosokkan kain atau jari, atau alat lainnya seperti kuas, kapas, dan tisu. Pencampuran dapat pula dilakukan di luar kertas dengan membuatnya menjadi serbuk terlebih dahulu, kemudian campur hingga menjadi homogen sebelum digunakan. Apabila batang pastel sudah kotor, bersihkan dengan menggunakan kain. 73 Gambar 32. Pastel Teknik Seni Lukis XI Ummatang DF 3

Gambar 33. Contoh karya dengan bahan pastel Sumber: Karya guru Diklat Seni Budaya di PPPPTK Seni dan Budaya, foto: Budi Saptoto 74 3. Cat Air Cat air adalah media seni rupa yang memiliki sifat khusus yaitu tembus pandang / transparan. Apabila terjadi susunan warna tumpang tindih maka warna yang tertindih tidak tertutup sepenuhnya. Bahkan dari garis tumpang tindih itu menimbulkan efek warna campuran. Cat air menggunakan air sebagai medium pengencernya sehingga tidak dapat digunakan di atas kanvas cat minyak. Kertas yang digunakan sebaiknya khusus untuk cat air, karena daya serapnya telah disesuaikan dengan sifat cat air yang harus banyak menggunakan air dalam penggunaannya. Cat air tidak digunakan untuk pewarna yang tebal dan pekat, karena jika digunakan secara tebal dan pekat pengeringannya lama dan kemungkinan merusak kertas jika tertempel dengan kertas atau benda lain. Pada waktu mengeluarkannya tidak boleh diambil dengan kuas yang basah langsung dari tubenya, sebab jika air masuk ke dalam tube warna akan menjadi keras dan tidak dapat dikeluarkan. Dalam menggunakannya keluarkanlah warna cat air secukupnya di atas palet cat air. Kemudian tetesi air secukupnya dan aduk sampai rata baru dapat digunakan dengan menguaskan di atas kertas. Dalam penggunaannya cat air harus 'sekali gores jadi dan tidak bisa diperbaiki kembali jika ada kesalahan. Oleh sebab itu dalam menggunakan cat air harus benar-benar cermat, penuh konsentrasi dan berhati-hati. Sebelum menerapkan warna, sebaiknya kertas dibersihkan dahulu dengan menggunakan kapas atau tisu lembab dengan cara mengusapkannya di permukaan kertas dengan lembut dan hati-hati agar kertas tidak rusak. Kapas atau tisu jangan terlalu basah karena dapat menyebabkan kertas bergelombang. Pembersihan ini penting dilakukan untuk menghilangkan kotoran-kotoran pada permukaan kertas yang dapat mengganggu Teknik Seni Lukis XI Ummatang DF 4

penyerapan warna. Teknik pewarnaan dengan cat air biasanya mulai dari warna tipis dan ringan kemudian secara perlahan diberikan tonasinya ke warna yang lebih kuat. Cat yang masih basah tidak dapat segera ditindih dengan warna lain karena warna akan bercampur dan nampak kotor, untuk itu harus ditunggu sampai warna setengah kering. 75 Gambar 34.Cat Air 76 Gambar 35. Contoh karya dengan bahan cat air Sumber: Karya guru Diklat seni budaya di PPPPTK-SB, foto: Budi Saptoto Teknik Seni Lukis XI Ummatang DF 5

Gambar 36. Contoh karya dengan bahan cat air Sumber: Karya guru Diklat seni budaya di PPPPTK-SB, foto: Budi Saptoto 4. Kuas Kuas merupakan alat pokok dalam menggambar, selain pena dan pensil. Mutu kuas ditentukan oleh mutu bulunya dan teknik mencengkeramkan pada gagangnya. Bentuk goresan yang dihasilkan ditentukan oleh bentuk, ketebalan dan panjang bulunya. Bulu kuas cat air berbeda dengan bulu kuas cat minyak. Bulu dari serat tumbuhan 77 cocok untuk cat air karena daya serapnya baik sedangkan untuk cat minyak kuas yang berkualitas dibuat dari bulu binatang dan nilon. Ukuran kuas dibuat bervariasi sesuai dengan teknik dan proses pembentukan gambarnya. Saat ini banyak jenis kuas di jual di pasaran, kuas yang mutunya baik lebih mahal harganya tetapi cukup tahan lama dan dapat Menghasilkan karya yang bermutu, terutama dalam membuat karya yang halus dan detail agak sulit jika menggunakan kuas yang kualitasnya kurang baik. Gambar 37. Contoh jenis kuas dari beberapa ukuran Teknik Seni Lukis XI Ummatang DF 6

Gambar 38. Contoh jenis kuas dari beberapa ukuran Gambar 39. Kuas cat acrilik 5. Pisau Palet Gambar 40. Pisau Palet Sumber: //artaddictclub.blogspot.com/ 6. Karet Penghapus Untuk menghilangkan bagian gambar yang tidak diperlukan. Penghapus pensil yang biasa sudah cukup, sepanjang bersifat lentur, lunak dan bersih. Dalam penggunaan karet penghapus harus disesuaikan dengan jenisnya. Penghapus yang keras tidak baik digunakan untuk menghapus goresan pensil pada kertas yang lunak. Penghapus keras memang tidak dibuat untuk Penghapus pensil tetapi untuk menghapus goresan tinta. Penghapus yang lunak biasanya digunakan untuk menghapus goresan pensil. 7. Kertas Teknik Seni Lukis XI Ummatang DF 7

Untuk keperluan menggambar, saat ini ada banyak jenis kertas yang dapat dijumpai di pasaran dengan berbagai kualitas dan ukuran, namun yang perlu diingat dalam memilih kertas untuk menggambar adalah kualitas permukaannya, sebab menggambar dengan pensil kertasnya berbeda dengan menggambar menggunakan cat air. Kertas yang permukaannya halus dan keras sangat baik digunakan untuk menggambar dengan pena dan tinta. Permukaan kertas yang kasar baik untuk arang, krayon, pastel dan pensil lunak. Bagi pemula sebaiknya gunakan kertas yang harganya murah dan dengan kualitas cukup. Sedikit berbeda dengan cat air, cat akrilik tidak harus menggunakan kertas khusus untuk melukis diatasnya, namun kertas yang disarankan adalah kertas yang memiliki ketebalan diatas 200 gram, dan tidak harus berwarna putih. 8. Kanvas Kanvas digunakan sebagai media bidang gambar untuk melukis menggunakan cat akrilik, namun jika digunakan untuk melukis harus dibentang diatas kayu span ram. Berikut ini contoh beberapa kanvas yang telah dibentang dan siap digunakan. Gambar 43. Kanvas dalam bentuk spanram Sumber: //www.guidetooilpainting.com/paintcanvas.html 9. Cat Minyak Gambar 44. Cat minya, sumber: fjb.kaskus.co.id Teknik Seni Lukis XI Ummatang DF 8

Gambar 45. Cat minyak. Sumber: www.hijauart.com 10. Cat Acrilik Cat akrilik merupakan cat sintetis yang cepat kering, dibuat dari campuran larutan emulsi resin sebagai medium (cairan) dan pigmen warna, bahan resin berfungsi sebagai medium untuk mengikat pigmen (warna), terbuat dari bahan minyak alami seperti minyak biji rami yang digunakan dalam cat akrilik. Cat akrilik memiliki kelebihan antara lain cat akrilik lebih cepat kering dibandingkan dengan cat minyak, namun dapat larut dalam air, sehingga mampu menyerupai cat minyak ataupun cat air, tergantung kekentalan adonan perbandingan antara air dan cat akrilik. Pada awal tahun 1934 resin akrilik telah dikenalkan dan digunakan pertama kali oleh syarikat kimia Jerman BASF, yang dipatenkan oleh Rohm and Haas. Antara 1946 dan 1949, Leonard Bocour dan Sam Golden menciptakan larutan cat akrilik di bawah perusahaan Magna paint. Ini merupakan cat yang mengandung alkohol galian "mineral spirits". Cat akrilik mulai dijual dipasaran di Jerman pada tahun 1950-an. Cat yang dapat larut didalam air ini awalnya dikenal sebagai "Aquatec" kemudian Otto Rohm menciptakan formula baru resin akrilik, yang dengan cepat dikenal dengan nama cat akrilik. Pada tahun 1953, Rohm dan Haas membuat rumusan formula akrilik pertama. Perkembangan cat akrilik pada saat itu sangat pesat, Jose L. Gutierrez menemukan sebuah formula Politec Acrylic Artists' Colors di Mexico, sedangkan perusahaan cat Permanent Pigments Co. of Cincinnati, Ohio, menghasilkan warna Liquitex. Dua produk cat akrilik ini merupakan cat yang khusus dibuat untuk para pelukis, sekaligus merupakan emulasi akrilik pertama untuk seni lukis. Cat akrilik menggunakan medium air sebagai pengencernya. Cat akrilik untuk melukis mula dijual secara besar-besaran pada sekitar tahun1950-an, ditawarkan oleh Liquitex, dengan cat kepekatan tinggi, tidak berbeda dengan yang ada di pasaran saat ini. Teknik Seni Lukis XI Ummatang DF 9

Gambar 46. Cat akrilik dalam bentuk tub Sumber: //www.dreamstime.com/ acrylic-painting-tools Gambar 47. Cat akrilik dalam kemasan kaleng Sumber: //www.dreamstime.com/ acrylic-painting-tools Gambar 48. Cat akrilik dengan kemasan plastik dalam box Sumber://ms.wikipedia.org/wiki/file:Acrylicpaint Teknik Seni Lukis XI Ummatang DF 10

11. Palet Cat Akrilik Palet cat akrilik berbeda dengan palet untuk cat air, palet cat air memiliki banyak sekatsekat untuk menampung cat dan air, sedangkan palet cat akrilik memilik permukaan datar tanpa ada sekat-sekat pembatas. Palet ini digunakan untuk mencampur cat dengan sedikit air saja, atau bahkan tanpa air. Pilihlah palet yang dibuat dari plastik dan dijual di tokotoko alat gambar. Gambar 49. Palet cat akrilik Sumber: //artaddictclub.blogspot.com 12. Pipet Pipet berukuran 1 ml yang sering dijual diapotik dengan pangkal penyedot dari karet yang dipijit, digunakan untuk mengisap air dan menambah air bersih dari pipet tersebut ke dalam palet-pencampuran atau baki pada waktu mencampur cat air. Gambar 50. Pipet. Sumber: onemedhealthcare.com 13. Kain Lap Untuk membersihkan dan mengeringkan kuas pada waktu melukis dengan cat air. Lap dari kain katun atau kaos T-shirt usang yang mempunyai daya serap yang baik terhadap air sangat diperlukan untuk menyerap air yang terlalu banyak yang menggantung pada kuas. Jangan memijit dan menarik kuas dengan lap karena akan merusak kuas. Kuas cat minyak dapat diperlakukan seperti itu, tetapi kuas cat air tidak. Kuas yang mengandung banyak air cukup disapukan pada kain lap. 14. Papan Landasan Dalam proses melukis dengan media cat air, dapat digunakan papan landasan yang terbuat dari tripleks dengan ukuran 40 cm x 40 cm yang dapat digerakkan dengan bebas, bahkan dapat diputar di atas meja atau diatas pangkuan Anda. Dengan demikian bila perlu, gambar dapat dimiringkan atau diputar ke segala arah yang diperlukan untuk mempermudah waktu menggambar. Teknik Seni Lukis XI Ummatang DF 11

Teknik Berkarya Seni Lukis Keteknikan Dalam Membuat Karya Seni Lukis : 1. Teknik Aquarel Pembahasan mengenai teknik Aquarel, tidak dapat lepas dari beberapa faktor yang melatar belakangi, antara lain: a. Sejarah Aquarel Lukisan cat air dimulai sejak ditemukan kertas di Tiongkok sekitar tahun 100 M. Pada abad 12 bangsa Moor memperkenalkan kertas ke Spanyol, kemudian menyebar ke Italia beberapa dekade berikutnya. Pabrik kertas tertua terletak di Fabriano, Italia yang didirikan tahun 1276, dan Arches, Perancis pada tahun 1492.Teknik cat air menjadi terkenal di Eropa dengan sering digunakannya teknik fresko diatas kertas tersebut. Lukisan cat air tertua yang pernah ditemukan dibuat oleh Raffaello Santi yang membuat kartun-kartun untuk desain gorden. Di Jerman, Albrecht Dürer membuat lukisan cat air pada abad 15. Sekolah lukisan cat air pertama dibuka oleh Hans Bol dan sangat dipengaruhi oleh karya-karya Dürer. Pelukis cat air terkenal lainnya adalah van Dyck, Thomas Gainsborough, dan John Constable. Paul Sandby dianggap sebagai bapak lukisan cat air Inggris Raya. Lukisan cat air tertua yang pernah ditemukan dibuat oleh Raffaello Santi yang membuat kartun-kartun untuk desain gorden. Di Jerman, Albrecht Dürer membuat lukisan cat air pada abad 15. Sekolah lukisan cat air pertama dibuka oleh Hans Bol dan sangat dipengaruhi oleh karya-karya Dürer. Pelukis cat air terkenal lainnya adalah van Dyck, Thomas Gainsborough, dan John Constable. Paul Sandby dianggap sebagai bapak lukisan cat air Inggris Raya. Lukisan cat air di Eropa dikenal dengan istilah watercolor/ watercolour, yang dikenal juga dengan istilah lukisan aquarelle di Prancis. Masyarakat umumnya mengenal lukisan cat air dari China, Jepang atau Korea. Tradisi melukis cat air ini, berusia ribuan tahun dan telah dikenal banyak orang di berbagai belahan bumi. Meskipun orang lebih banyak mengenal lukisan cat air dari negerinegeri tersebut, tradisi melukis cat air ada di berbagai bangsa seperti bangsa Mesir, Cina di Afrika, bangsa India, bangsa-bangsa di Asia Tenggara dan bangsa-bangsa di benua Eropa serta Amerika b. Penerapan Teknik Teknik aquarel, merupakan teknik melukis dengan menggunakan bahan cat air dikerjakan dengan cara yang sangat khas dan unik. Sangat khas dalam arti penggunaan warna cat air sedikit tetapi banyak menggunakan air, sehingga warna yang muncul diatas bidang gambar adalah transparan, Unik karena menggunakan bahan cat air berbeda dengan menggunakan bahan atau teknik lainnya, baik media basah maupun media kering. Salah satu keunikan teknik Aquarel ini yang paling menonjol adalah pada tampilan visual gambar atau lukisan yang dihasilkan. Hasil dari lukisan yang menggunakan bahan warna cat air lebih mengutamakan pada kesegaran warna cat dan keunggulan teknik melukisnya, kesegaran warna yang dihasilkan sangat tergantung pada spontanitas menggoreskannya dan tidak dilakukan secara berulang-ulang. Spontanitas dalam menggoreskan warna dengan menggunakan kuas diatas kertas tanpa harus berfikir panjang lebar, tetapi apa yang ada dalam pikiran dan perasaan Teknik Seni Lukis XI Ummatang DF 12

ketika itu harus dicurahkan, sedangkan warna yang dihasilkan bukan merupakan percampuran warna yang dilakukan berulang-ulang atau bertumpuk tumpuk lebih dari tiga kali. Apabila pemberian warna dilakukan secara berulang-ulang pada bidang atau bagian yang sama maka warna akan kusam dan dapat merusak permukaan kertas, karena teknik Aquarel ini banyak menggunakan air. disamping itu, warna putih biasanya dihasilkan dari bagian-bagian dari bidang gambar yang tidak diberi lapisan cat, bahkan beberapa seniman profesional berpendapat bahwa teknik Aquarel yang sebenarnya adalah pantang menggunakan lapisan putih dari cat air, jadi warna putih yang dihasilkan adalah warna kertas. Sangat berbeda dengan penggunakan cat akrilik, cat plakat, cat minyak dan cat poster, cat-cat tersebut dapat digunakan dengan cara saling ditimpa, sehingga penumpukan warna pada tempat yang sama bukanlah suatu masalah, karena sifat cat tersebut menutup cat yang berada di bawahnya. Sedangkan cat air tidak seperti cat minyak, akrilik, maupun cat plakat, sifat cat air lebih cenderung dan lebih bagus apabila penerapannya secara transparan. Transparan ini maksudnya adalah sifat cat tidak dapat menutup bagian cat yang berada di bawahnya, dan pengecatannyapun dilakukan secara tipistipis pada setiap warnanya, hal ini disebabkan karena sifat dari cat air sangatlah berbeda dengan sifat media basah lainnya, sehingga penerapan tekniknyapun berbeda dengan cat-cat lukis yang lain terutama yang termasuk dalam media basah. Yang dimaksud dengan media basah adalah media lukis atau gambar yang dalam penerapan melukis atau menggambarnya dengan menggunakan pencampuran zat-zat cair, baik dengan pencampuran air atau minyak. Sedangkan media kering adalah media lukis yang penerapan lukisnya tanpa pencampuran zat cair. Dalam penerapannya teknik aquarel ini ada dua teknik yaitu aquarel kering dan aquarel basah. Teknik aquarel kering maksudnya penerapan teknik aquarel dengan media cat air diatas permukaan bidang gambar kering, tanpa dibasahi dengan air terlebih dahulu, sedang teknik aquarel basah maksudnya penerapan teknik aquarel dengan media cat air diatas permukaan bidang gambar yang dibasahi dengan air terlebih dahulu. Beberapa kelebihan cat air dibanding cat-cat lainnya antaralain, cat air tidak berbau, mudah dibersihkan, cepat kering, efek goresannya sangat khas dan artistik. Gambar 52. Lukisan dengan bahan cat air Jedburgh Abbey from the River, Teknik Seni Lukis XI Ummatang DF 13

Sumber: Karya Thomas Girtin 1798 Gambar 53. Lukisan dengan bahan cat air The Blue Boat Sumber: Winslow Homer, 1892 Gambar 54. Lukisan cat air self-portrait Sumber: Paul Cézanne c. Bahan Utama Cat Air Bahan utama cat air berupa pigmen halus atau serbuk warna (dye) yang dicampur dengan gum arabic sebagai bahan baku, serta gliserin atau madu untuk menambah kekentalan dan daya rekat pikmen warna ke permukaan bidang gambar. Pada umumnya bahan cat air dipakai untuk menggambar atau melukis dengan menggunakan kuas lancip yang lembut bulunya, kemudian sebagai pengencernya adalah air, tetapi bisa pula dicampurkan dengan material lain, biasanya akrilik atau collage. Cat air dengan campuran air berlebih menghasilkan warna yang terang dan segar. Warna ini dihasilkan oleh cahaya yang mampu menembus lapisan cat yang transparan. Teknik Seni Lukis XI Ummatang DF 14

Gambar 55. Lukisan teknik Aquarel Gambar 56 Lukisan teknik Aquarel judul Maison près d'un étang en Auvergne Sumber: karya Théodore Rousseau d. Eksplorasi Eksplorasi keteknikan dalam melukis menggunakan cat air merupakan bagian penting yang harus dilalui, karena merupakan penguasaan keteknikan dasar yang akan sangat berpengaruh pada hasil yang akan dicapai dalam melukis realis. Menggunakan cat warna butuh kesabaran yang tinggi. Teknik yang umum digunakan biasanya dihasilkan dari lapisan-lapisan yang saling ditimpakan setelah lapisan sebelumnya telah kering sehingga menghasilkan gradasi warna. Namun teknik lain wet-on-wet yang menimpakan warna di atas lapisan yang masih basah juga membutuhkan ketelitian tinggi untuk mendapatkan hasil maksimal. Resiko lainnya adalah kertas menjadi melengkung atau robek jika terlalu banyak menggunakan air dan terlalu banyak gesekan kuas dengan permukaan kertas. Pada bagian ini akan dijelaskan betapa perlunya eksplorasi keteknikan itu dilakukan, antara lain : 1. mengetahui karakteristik bahan cat air; 2. mengetahui cara mencampur cat air dengan air didalam palet cat air; 3. mengetahui hasil percampuran beberapa warna; 4. mengetahui efek yang dihasilkan cat air bila digunakan diatas bidang gambar kertas Teknik Seni Lukis XI Ummatang DF 15

5. mengetahui cara dan teknik membuat beberapa bentuk, baik bentuk geometris maupun organis. Pada bagian eksplorasi ini akan didahului dengan mencoba mencampur salah satu warna dengan air didalam palet. Kemudian menggoreskannya diatas kertas menggunakan kuas, diikuti dengan eksplorasi warna-warna lain. Eksplorasi juga dilakukan untuk mencampur beberapa warna yang ada dalam tube, tujuannya untuk mendapatkan warna-warna baru yang tidak ada dalam kotak kemasan cat air. Disamping itu eksplorasi juga dilakukan untuk membuat beberapa macam bentuk antara lain bentuk kotak, daun, bunga serta bentuk pohon. Secara keseluruhan eksplorasi dilakukan sebagai media mencoba dan mencoba beberapa elemen seni rupa. a) Eksplorasi didahului dengan mencoba mencampur warna kuning dengan air di dalam palet. Gambar 57. sumber: Buku Seni Lukis Realis untuk SMK, 2013 b) Kemudian warna kuning digoreskan diatas kertas. Gambar 58. sumber: Buku Seni Lukis Realis untuk SMK, 2013 97 c) Warna merah diatas kertas Gambar 59. sumber: Buku Seni Lukis Realis untuk SMK, 2013 d) Warna biru Gambar 60. sumber: Buku Seni Lukis Realis untuk SMK, 2013 98 e) Eksplorasi dengan mencoba semua warna cat air yang ada dalam dos kemasan sebanyak 12 wrna Teknik Seni Lukis XI Ummatang DF 16

Gambar 61. sumber: Buku Seni Lukis Realis untuk SMK, 2013 f) Transisi warna merah dan biru Gambar 62. sumber: Buku Seni Lukis Realis untuk SMK, 2013 99 g) Percampuran beberapa warna, biru, merah, coklat dan sedikit hitam Gambar 63. sumber: Buku Seni Lukis Realis untuk SMK, 2013 h) Eksplorasi bentuk kotak Gambar 64. sumber: Buku Seni Lukis Realis untuk SMK, 2013 i) Eksplorasi bentuk Piramid Teknik Seni Lukis XI Ummatang DF 17

Gambar 65. sumber: Buku Seni Lukis Realis untuk SMK, 2013 j) Eksplorasi bentuk bulat Gambar 66. sumber: Buku Seni Lukis Realis untuk SMK, 2013 k) Eksplorasi bentuk Silinder Gambar 67. sumber: Buku Seni Lukis Realis untuk SMK, 2013 l) Eksplorasi berbagai bentuk Geometris Teknik Seni Lukis XI Ummatang DF 18

Gambar 68. sumber: Buku Seni Lukis Realis untuk SMK, 2013 m) Eksplorasi bentuk daun Gambar 69. sumber: Buku Seni Lukis Realis untuk SMK, 2013 n) Eksplorasi bentuk bunga Gambar 70. sumber: Buku Seni Lukis Realis untuk SMK, 2013 o) Eksplorasi bentuk pohon dan langit Gambar 71. sumber: Buku Seni Lukis Realis untuk SMK, 2013 Teknik Seni Lukis XI Ummatang DF 19

2. Teknik Opaque Teknik Opaque adalah teknik melukis menggunakan cat minyak, cat poster, cat akrilik maupun cat air, dengan kondisi cat dibuat kental, tidak banyak menambah minyak atau air, dan saat menggunakan dilakukan dengan goresan yang tebal, sehingga menghasilkan warna pekat dan padat. Warna-warna yang digoreskan dapat saling menumpuk. Teknik ini sering disebut dengan teknik plakat atau teknik poster. Mencoba keteknikan dengan menerapkan teknik Opaque merupakan bagian penting, sebelum menerapkannya untuk melukis realis dengan menggunakan cat akrilik, baik diatas kertas gambar maupun diatas bidang kanvas. Mencobakan keteknikan Opaque dengan berulangkali menggunakan cat akrilik, atau istilah teknisnya disebut eksplorasi keteknikan, merupakan bagian penting yang harus dilalui, karena hal ini merupakan media latihan penguasaan keteknikan dasar, yang akan sangat berpengaruh pada hasil yang akan dicapai saat melukis realis dengan menerapkan teknik Opaque bahan cat akrilik. Gambar 72. Lukisan Teknik Opaque Sumber: karya Rembrand Van Rijn Gambar 73. Lukisan dengan teknik Opaque Teknik Seni Lukis XI Ummatang DF 20

Eksplorasi keteknikan pada bagian ini antara lain akan melatihkan penggunan cat akrilik dengan teknik yang sesuai dengan karakter bahan cat yang digunakan. Karakteristik bahan cat akrilik ini akan lebih mudah difahami dengan mencoba setiap warna yang ada dalam tubu kemasannya. Disamping itu juga akan diajarkan cara mencampur beberapa warna cat akrilik yang memiliki sifat opaque atau tidak transparan. Butuh ketelitian, kecermatan dan kesabaran yang tinggi untuk dapat Mengetahui warna yang dihasilkan dari beberapa campuran warna. Setiap warna cat akrilik memiliki sifat yang dapat menutup warna dibawahnya, bahkan warna putih cat akrilik dapat menutupi warna hitam pekat dibawahnya, asalkan ketika digunakan dengan kekentalan warna cat yang tinggi, artinya tidak banyak menggunakan campuran air.teknik yang umum digunakan biasanya dihasilkan dari beberapa lapisan cat akrilik, yang saling ditimpakan diatas lapisan sebelumnya, penumpukan wana dilakukan sebelum lapisan dibawahnya kering, karena sebelum cat dibawahnya kering dapat dicampur dengan warna yang dikehendaki, jadi percampuran beberapa warna cat akrilik dilakukan diatas kertas atau kanvas, cara ini sering disebut dengan istilah Wei-On-Wet sehingga menghasilkan gradasi warna. Teknik lain yang lazim juga dilakukan untuk teknik Opaque ini adalah dengan cara menimpakan warna di atas lapisan yang sudah kering, karena sifat cat akrilik opaque maka warna-warnanya dapat saling menutup warna dibawahnya. Oleh karena itu cara ini juga membutuhkan ketelitian tinggi untuk mendapatkan hasil maksimal. Oleh sebab itu maka dipandang perlu untuk dilakukan eksplorasi keteknikan, karena manfaatnya sangat banyak antara lain: a. mengetahui karakteristik bahan cat akrilik; b. mengetahui cara mencampur cat akrilik tanpa air atau dengan air didalam palet atau diatas kerta/ kanvas; c. mengetahui hasil percampuran beberapa warnacat akrilik; d. mengetahui efek yang dihasilkan cat akrilik bila digunakan diatas kertas atau kanvas; e. mengetahui cara dan teknik membuat beberapa bentuk, baik bentuk geometris maupun organis; Pada bagian eksplorasi ini akan didahului dengan mencoba mencampur salah satu warna akrilik tanpa air atau dengan air didalam palet.kemudian menggoreskannya diatas kertas menggunakan kuas, kemudian diikuti dengan eksplorasi warna-warna lain. Eksplorasi juga dilakukan untuk mencampur beberapa warna yang ada dalam tube, tujuannya untuk mendapatkan warna-warna baru yang tidak ada dalam kotak kemasan cat akrilik. Disamping itu eksplorasi juga dilakukan untuk membuat beberapa macam bentuk antara lain bentuk anggota/bagian-bagian tumbuhan (daun, buah, bunga, dahan, dan sebagainya) dan anggota/bagian-bagian tubuh binatang (kaki, ekor, badan, kepala, mata, telinga, hidung, dan sebagainya). Secara keseluruhan eksplorasi dilakukan sebagai media mencoba dan mencoba beberapa elemen seni rupa. a. Eksplorasi didahului dengan mengambil warna biru tua dari kemasan cat akrilik. Teknik Seni Lukis XI Ummatang DF 21

Gambar 74. sumber: Buku Seni Lukis Realis untuk SMK, 2013 b. Mengambil warna primer dari kemasan cat akrikik. Gambar 75. sumber: Buku Seni Lukis Realis untuk SMK, 2013 c. Mengambil warna primer dari kemasan cat akrilik. Gambar 76. sumber: Buku Seni Lukis Realis untuk SMK, 2013 d. Kemudian mencampurkan warna merah, biru, dan kuning secara acak tidak merata, percampuran dilakukan di atas kertas, hasilnya sebagai berikut: Teknik Seni Lukis XI Ummatang DF 22

Gambar 77. sumber: Buku Seni Lukis Realis untuk SMK, 2013 e. Eksplorasi dengan mencoba mencampur beberapa warna yaitu kuning, oker dan putih didalam palet., aduk sampai rata betul. Gambar 78. sumber: Buku Seni Lukis Realis untuk SMK, 2013 f. Kemudian menggoreskannya diatas kertas, hasilnya adalah sebagai berikut: Gambar 79. sumber: Buku Seni Lukis Realis untuk SMK, 2013 Teknik Seni Lukis XI Ummatang DF 23

g. Mencampur warna merah dengan biru. Gambar 80. sumber: Buku Seni Lukis Realis untuk SMK, 2013 h. Percampuran kedua warna dilakukan didalam palet, menggunakan alat kuas sampai benar-benar rata, kemudian hasilnya digoreskan diatas kertas menggunakan kuas, hasilnya sebagai berikut : Gambar 81. sumber: Buku Seni Lukis Realis untuk SMK, 2013 i. Membuat eksplorasi transisi warna mulai dari warna biru tua, biru muda dan putih. Gambar 82. sumber: Buku Seni Lukis Realis untuk SMK, 2013 Teknik Seni Lukis XI Ummatang DF 24

j. Eksplorasi transisi warna kuning ke oranye Gambar 83. sumber: Buku Seni Lukis Realis untuk SMK, 2013 k. Eksplorasi transisi warna merah tua ke hijau Gambar 84. sumber: Buku Seni Lukis Realis untuk SMK, 2013 l. Eksplorasi transisi dari hijau muda ke hijau tua Gambar 85. sumber: Buku Seni Lukis Realis untuk SMK, 2013 Teknik Seni Lukis XI Ummatang DF 25

m. Eksplorasi gradasi beberapa warna Gambar 86. sumber: Buku Seni Lukis Realis untuk SMK, 2013 n. Eksplorasi bentuk kotak Gambar 87. sumber: Buku Seni Lukis Realis untuk SMK, 2013 o. Eksplorasi bentuk Piramid Gambar 88. sumber: Buku Seni Lukis Realis untuk SMK, 2013 p. Eksplorasi bentuk bulat Gambar 89. sumber: Buku Seni Lukis Realis untuk SMK, 2013 Teknik Seni Lukis XI Ummatang DF 26

q. Eksplorasi bentuk Silinder Gambar 90. sumber: Buku Seni Lukis Realis untuk SMK, 2013 r. Eksplorasi berbagai bentuk Geometris Gambar 91. sumber: Buku Seni Lukis Realis untuk SMK, 2013 116 s. Eksplorasi bentuk daun Gambar 92. sumber: Buku Seni Lukis Realis untuk SMK, 2013 t. Eksplorasi bentuk bunga Gambar 93. sumber: Buku Seni Lukis Realis untuk SMK, 2013 Teknik Seni Lukis XI Ummatang DF 27

Gambar 94. Lukisan akrilik, oleh Ummatang Df, th.1993 3. Teknik Impasto Kata impasto berasal dari bahasa Italia, yang berarti adonan atau campuran, sedangkan kata kerja impastare diterjemahkan sebagai menguli atau paste. Teknik Impasto merupakan suatu teknik lukisan di mana cat dilapiskan dengan sangat tebal di atas kanvas sehingga arah goresan sangat mudah terlihat. Cat yang digunakan bisa pula tercampur di atas kanvas. Saat kering, teknik impasto akan menghasilkan tekstur yang jelas, sehingga kesan kehadiran objek lebih terasa. Penerapan teknik impasto pada cat air maupun tempera hampir mustahil tanpa medium pengental seperti Aquapasto. Sedangkan cat minyak sangat cocok dengan teknik ini, sebab ketebalannya yang tepat, proses pengeringan yang lama, dan sifat opacitynya yang buruk. Sifat ini bahkan bisa diperkuat dengan penggunaan linseed oil. Akrilik bisa diolah dengan teknik impasto, meskipun sangat jarang karena cat jenis ini lebih cepat kering. Impasto memberikan dua efek. Pertama memberikan kesan pantulan cahaya berbeda dibandingkan dengan goresan kuas biasa. Yang kedua memberikan kesan ekspresi yang lebih kuat. penikmat lukisan bisa menyadari seberapa kuat kuas atau pisau palet digoreskan, serta kecepatan goresannya. Efek pertama lebih sering digunakan oleh pelukis klasik seperti Rembrandt, seperti untuk memperlihatkan lipatan kain atau pantulan cahaya dari perhiasan. Sementara efek kedua sering digunakan oleh pelukis pada era modern seperti Vincent van Gogh. Frank Auerbach menggunakan teknik impasto secara berlebihan untuk menampilkankesan trimatra yang benar-benar kuat. Teknik Impasto pada bagian ini akan dijelaskan secara lebih lengkap dan detail. Teknik Impasto berasal dari kata impasto bahasa Italia, yang berarti adonan atau Teknik Seni Lukis XI Ummatang DF 28

campuran, sedangkan kata kerjanya adalah impastare yang dapat diartikan sebagai menguli. Teknik Impasto merupakan suatu teknik melukis menggunakan cat yang digoreskan dan dilapiskan dengan sangat tebal di atas bidang gambar kanvas sehingga arah goresan sangat mudah terlihat. Cat yang digoreskan dapat juga dicampur di atas kanvas. Alat yang digunakan untuk menggoreskan cat di atas kanvas tidak terbatas hanya dengan kuas, namun dapat juga menggunakan alat lain seperti pisau palet, atau langsung digoreskan dari tube kemasan cat, sehingga saat kering, teknik impasto akan menghasilkan tekstur yang jelas,sehingga kesan kehadiran objek lebih terasa. Gambar 94. Lukisan penerapan teknik Impasto Gambar 95. Lukisan pemandangan, karya Ummatang Df (th.1989) Teknik Seni Lukis XI Ummatang DF 29

Gambar 95. Lukisan penerapan teknik Impasto dengan judul Taos Mountain Sumber: Karya lukisan Cordelia Wilson 1920. Gambar 96. Karya lukisan oleh Ummatang Df. Th 1994 Teknik Seni Lukis XI Ummatang DF 30

BAHAN AJAR Seni Budaya (Seni Rupa) Kelas XI Berkarya Seni Lukis Oleh : Ir. UMMATANG DF Digunakan dalam lingkungan sendiri MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 PAREPARE Teknik Seni Lukis XI Ummatang DF 31

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA