Berdasarkan kajian objek material geografi ilmu penunjang yang sesuai dengan jenis fenomena geosfer

Jakarta -

Geografi adalah studi yang mempelajari tentang hubungan kausal gejala-gejala serta berbagai peristiwa yang terjadi di permukaan bumi, demikian dikutip dari buku Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta karya Hartono Di dalamnya terdapat dua objek studi, yakni objek material geografi dan objek formal geografi.

Geografi mencakup kajian fisik ataupun yang mencakup makhluk hidup dan permasalahannya. Kajian ini dilakukan dengan pendekatan keruangan, ekologi, dan regional demi kepentingan, proses, dan keberhasilan suatu program.

Apa saja yang termasuk dalam objek material geografi?

Seperti disebutkan sebelumnya, objek geografi terdiri dari dua, yakni material dan formal. Objek material geografi adalah geosfer, di mana terdiri dari litosfer (lapisan kulit bumi), atmosfer (lapisan udara), hidrosfer (lapisan air), biosfer (lapisan hewan dan tumbuhan), dan antroposfer (lapisan manusia).

Sementara, objek formal geografi adalah cara pandang dan berpikir atas gejala yang ada di permukaan bumi. Gejala ini mencakup keadaan fisik maupun sosialnya.

Apa saja contoh objek material geografi?

Melansir dari buku Geografi SMA/MA Kelas X (Diknas), berikut ini contoh objek material geografi berdasarkan tiap lapisannya.

1. Lapisan atmosfer:

- Kabut

- Petir

- Awan

2. Lapisan litosfer:

- Gempa

- Tanah longsor

- Patahan

3. Lapisan hidrosfer:

- Erosi

- Banjir

- Tsunami

4. Biosfer:

- Kebakaran

- Perburuan gajah

5. Antroposfer:

- Peperangan

- Kelaparan

- Wabah penyakit

Sementara itu, menurut buku Geografi Jelajah Bumi dan Alam Semesta, berdasarkan pandangan objek formal, maka akan muncul pertanyaan 5W 1H. Konsep ini digunakan untuk mengetahui gejala-gejala di permukaan bumi sehingga memiliki pemaparan yang jelas sebagai cara pandang geografi.

Itulah yang termasuk dalam objek material geografi serta apa yang dimaksud dengannya. Apakah detikers dapat menyebutkan contoh lain, selain di atas?

Simak Video "Arus Balik Mudik Lebaran 2022, BMKG Analisa Curah Hujan Meningkat"



(nah/lus)

Tuesday, June 21, 2016 Edit

Objek dan ilmu penunjang dalam bidang geografi. Objek dan ilmu penunjang geografi sangat berguna untuk mempelajari tentang geografi. Ilmu penunjang geografi sangat banyak, oleh karena itu kita harus mengetahuinya walaupun hanya sebagiannya saja. Objek geografi di bagi menjadi 2 yaitu objek material dan objek formal. Kita harus bisa membedakannya.

Objek geografi sangatlah luas. Cara membedakannya yaitu dibagi menjadi 2 yaitu objek material dan formal. Penjelasannya yaitu :

  1. Objek material geografi adalah objek yang dikaji dalam geografi yaitu tentang lapisan bumi atau fenomena geosfer. Geosfer sangat luas sekali yaitu meliputi :
  • Atmosfer, yaitu lapisan udara : cuaca dan iklim
  • Lithosfer, yaitu lapisan batuan
  • Hydrosfer, yaitu lapisan air : perairan darat dan perairan laut
  • Biosfer, yaitu lapisan kehidupan : flora dan fauna
  • Anthroposfer, yaitu lapisan manusia
  • Pedosfer, yaitu lapisan tanah

2. Objek formal geografi adalah metode yang berguna dalam mengkaji suatu masalah. Metode ini

meliputi beberapa aspek yaitu :

  • Aspek keruangan : dalam aspek keruangan ini geografi mempelajari suatu wilayah dari segi nilai. Aspek keruangan ini dibagi menjadi 3 dimensi yaitu: pola keruangan, proses keruangan dan struktur keruangan.
  • Aspek kelingkungan (ekologi) :dalam aspek kelingkungan ini geografi mempelajari suatu tempat dan komponen – komponen didalamnya. Komponen – komponen itu terdiri dari : air, tanah, iklim, hewan, manusia dan tumbuhan atau yang lainnya.
  • Aspek kewilayahan (regional complex) : dalam aspek kewilayahan geografi mempelajari kesamaan dan perbedaan suatu wilayah dengan ciri khasnnya.
  • Aspek waktu : dalam aspek waktu geografi mempelajari perkembangan wilayah melalui periode waktu yang berkembang dari waktu ke waktu.

3. Kajian objek formal geografi. Dalam kajian ini meliputi 10 konsep esensial ( dasar ) geografi yaitu :

  • Konsep lokasi, yaitu letak permukaaan bumi. Contohnya, gunung Bromo terletak di Jawa Timur.
  • Konsep jarak, yaitu jarak dari suatu tempat ke tempat lain. Konsep jarak dibagi menjadi 2 yaitu jarak absolut dan jarak relatif. Jarak absolut adalah jarak yang ditarik melalui garis lurus diantara dua titik. Sedangkan jarak relatif adalah jarak yang sebanarnya.
  • Konsep keterjangkauan, yaitu mudah tidaknya dapat dijangkau suatu tempat. Contohnya, dari Kudus ke kota Jepara mudah dijangkau dibandingkan dengan dari Kudus ke Kalimantan karena kendaraan Kudus ke Jepara mudah dengan jalur darat akan tetapi jika Kudus ke Kalimantan kendaraannya melalui jalur laut.
  • Konsep pola, yaitu persebaran fenomena di suatu wilayah. Contohnya, pola pemukiman menyebar.
  • Konsep morfologi, yaitu bentuk lahan. Contohnya, pengendapan.
  • Konsep aglomerasi, yaitu pola yang mengelompok. Contohnya, masyarakat kota cenderung mengelompok di pemukiman elit.
  • Konsep nilai guna, yaitu nilai suatu tempat mempunyai kegunaan yang berbeda menurut fungsinya. Contohnya, kota yang memiliki tempat wisata akan memiliki nilai guna tersendiri bagi kota tersebut.
  • Konsep defensial areal, yaitu kekhasan suatu tempat. Contohnya, wilayah desa memilki ciri khas berupa pedesaan. Sedangkan wilayah kota memiliki ciri khas berupa peruamhan yang elit.
  • Konsep keterkaitan keruangan, yaitu keterkaitan suatu wilayah.
  • Konsep interaksi, yaitu kegiatan yang saling mempengaruhi suatu tempat dengan tempat yang lain. Contohnya, pengangkutan hasil pertanian dari desa ke kota.

Ilmu penunjang goegrafi sangatlah banyak. Maka dari itu kita harus mengalnya terlebih dahulu. Ilmu penunjang geografi yaitu :

  1. Geologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan muka bumi akibat tenaga endogen.
  2. Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan muka bumi akibat tenaga eksogen.
  3. Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari tentang atmosfer : cuaca, udara, suhu, angin dll.
  4. Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang air di permukaan bumi.
  5. Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang iklim.
  6. Oseanologi adalah ilmu yang mempelajari tentang laut beserta isinya.
  7. Astronomi adalah ilmu yang mempelajari tentang benda – benda antartika.
  8. Zoologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hewan beserta persebarannya.
  9. Antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan tentang objek dan ilmu penunjang dalam bidang geografi. Semoga bermanfaat bagi anda.

tirto.id - Geografi merupakan ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan atau kelingkungan dalam konteks keruangan. Maksud dari fenomena geosfer ialah semua kejadian di alam yang bisa dikaji menggunakan ilmu geografi. Pengertian ini hanya salah satu dari sekian banyak definisi mengenai ilmu geografi.

Meski banyak versi tentang pengertian geografi, secara umum bidang studi ini dipahami sebagai ilmu yang mekpelajari area di permukaan bumi sekaligus relasi antara manusia dengan lingkungan tempat hidupnya. Karena itu, para ilmuwan geografi tak hanya meneliti sifat fisik permukaan bumi tetapi juga kondisi masyarakat yang hidup di atasnya.

Para ahli geografi pun mengkaji interaksi antara manusia dan lingkungan alamnya serta bagaimana kondisi sebuah wilayah di bumi berdampak pada masyarakat penghuninya. Kajian geografi bahkan mencakup perkembangan kehidupan masyarakat di berbagai wilayah dari waktu ke waktu.

Berbeda dari disiplin ilmu yang lainnya, geografi tidak identik dengan topik tertentu. Kajian dalam bidang studi ini mencakup beragam jenis topik yang diteliti dengan pendekatan tertentu, seperti perspektif spasial (keruangan) dan interaksi manusia-alam. Itulah kenapa, objek kajian geografi sangat luas.

Baca juga: Macam-Macam Aspek Fisik dan Sosial Geografi Beserta Penjelasannya

Mengutip laman The National Academies Press, geografi dinilai telah memberi kontribusi besar ke dunia sains karena bidang ini memberi wawasan tajam terkait sejumlah kajian penting dalam ilmu pengetahuan.

Sebagai contohnya, pendekatan ilmu geografi yang berfokus kepada aspek teritorial, menyediakan instrumen guna memahami bagaimana kondisi permukaan bumi bisa mempengaruhi cara manusia penghuninya dalam berpikir, bertindak, dan mengambil keputusan dalam kehidupan.

Karakter tersebut membuat geografi bisa memberikan pemahaman tentang bagaimana kehidupan masyarakat berkembang di suatu wilayah tertentu, kenapa bisa terus bertahan dan apa saja aspek yang mempengaruhinya, demikian mengutip National Geographic. Karena cakupan studi geografi begitu luas, disiplin ini kemudian terbagi menjadi sejumlah cabang besar.

Cabang-cabang itu ialah geografi fisik, geografi sosial (manusia), geografi regional, dan geografi teknik. Namun, secara umum, kategorisasi cabang geografi terfokus pada 3 jenis yang pertama.

Baca juga: Sejarah Perkembangan Geografi Klasik, Abad Pertengahan, dan Modern

Merujuk ulasan di laman Slcc Pressbook, Geografi Fisik ialah studi spasial tentang fenomena alam di permukaan bumi. Objek kajiannya meliputi sungai, gunung, bentang alam, cuaca, iklim, tanah, tanaman, dan aspek fisik lainnya di permukaan bumi. Hal ini membuat Geografi Fisik terfokus pada kajian litosfer (lapisan permukaan bumi), atmosfer (udara), hidrosfer (air), dan biosfer (organisme hidup). Dalam kajian Geografi Fisik, hubungan antara sejumlah kondisi alam itu juga diteliti.

Lain halnya dengan Geografi Manusia atau Geografi Sosial. Aktivitas manusia dan keterkaitannya dengan kondisi permukaan bumi menjadi objek kajian cabang geografi ini. Penelitian dalam bidang Geografi Manusia bisa mencakup distribusi spasial dari populasi manusia, agama, bahasa, etnis, sistem politik, ekonomi, dinamika perkotaan, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, cabang ini juga menyentuh studi tentang kebudayaan hingga ekonomi serta hubungannya dengan dimensi spasial.

Cabang berikutnya, Geografi Regional pun mencakup objek kajian yang tak kalah luasnya. Cabang geografi ini berkaitan dengan studi tentang perbandingan wilayah-wilayah di dunia. Perbandingan itu bisa meliputi lanskap fisik permukaan bumi maupun budaya atau kehidupan manusianya.

Secara garis besar, fokus kajian Geografi Regional adalah karakteristik yang unik di masing-masing wilayah. Karakteristik itu bisa berhubungan dengan kondisi alam hingga tipe iklim, dan juga tradisi budaya, bahasa, agama, hingga sistem ekonomi-politik yang mempengaruhi masyarakat di suatu kawasan.

Infografik SC Cabang Studi Geografi. tirto.id/Sabit

Jenis-jenis Ilmu Bantu atau Ilmu Penunjang Geografi

Luasnya ruang lingkup objek kajian geografi membuat bidang ilmu ini memiliki banyak jenis ilmu bantu atau ilmu penunjang. Beragam jenis ilmu bantu itu menjadi percabangan berikutnya dari Geografi Fisik, Geografi Sosial, dan Geografi Regional.

Berikut daftar sejumlah ilmu penunjang geografi beserta penjelasan tentang objek kajiannya yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Adapun sumber-sumber itu ialah: buku Modul Geografi (2020) terbitan Kemdikbud; buku Geografi 1: Jelajah Ilmu Bumi dan Alam Semesta; serta buku Geografi dan Ilmu Sejarah (2020).

Daftar macam-macam ilmu penunjang geografi:

1. Geologi: objek kajian ilmu ini ialah kejadian, struktur, komposisi, sejarah, dan proses perkembangan bumi dari waktu ke waktu.

2. Geomorfologi: objek kajian ilmu ini adalah bentuk permukaan bumi dan riwayat proses pembentukannya.

3. Klimatologi: objek kajian ilmu ini ialah iklim dan faktor-faktor pembentuknya serta klasifikasinya di suatu kelompok iklim. Pengaruh iklim terhadap kondisi suatu wilayah juga menjadi kajian ilmu ini.

4. Oseanografi: objek kajian ilmu ini adalah seluk beluk kelautan, seperti sifat-sifat salinitas, arus laut, dan sedimen kelautan.

5. Biogeografi: ilmu ini mengkaji persebaran hewan dan tumbuhan di permukaan bumi serta faktor-faktor yang memengaruhi, membatasi, dan menentukan polanya.

6. Kartografi: ilmu ini mempelajari proses pembuatan peta dan berbagai hal tentang pemetaan permukaan bumi.

7. Penginderaan jauh: ilmu ini terkait teknik memperoleh informasi tentang suatu objek dengan alat tanpa kontak langsung dengan objek tersebut.

8. Ilmu Tanah: objek kajiannya adalah sifat-sifat fisik tanah dan segala seluk-beluk mengenai jenis tanah yang terdapat di alam.

9. Meteorologi: ilmu ini mempelajari gejala cuaca di bumi yang meliputi ciri-ciri fisik dan kimianya, tekanan maupun suhu udara, angin, dan perawanan.

10. Hidrologi: objek kajian ilmu ini ialah fenomena air di bumi, yang meliputi sirkulasi, distribusi, bentuk, serta sifat fisik dan kimianya.

11. Kosmografi: ilmu ini mengkaji penggambaran alam semesta, baik langit maupun bumi (atau benda-benda langit lainnya). Hasil kajian kosmografi ialah berbagai peta langit maupun bumi.

12. Sistem informasi geografi (SIG): ilmu ini mengkaji tata cara membuat peta secara komputasi dengan tahap-tahap mulai dari inpud data, proses dan manajemen data, hingga penggambaran output data. SIG mengkaji masalah penyimpanan informasi tentang bumi dengan memanfaatkan teknologi informasi.

13. Geografi Ekonomi: objek kajian ilmu ini adalah struktur keruangan aktivitas ekonomi. Kajian geografi ekonomi terfokus pada aspek keruangan struktur ekonomi masyarakat. Aktivitas ekonomi itu meliputi bidang pertanian, industri, perdagangan, transportasi, komunikasi, jasa, dan banyak lainnya.

14. Studi Demografi: objek kajiannya ialah berbagai variabel terkait dengan kependudukan. Ilmu ini mencakup beragam jenis metode perhitungan dan riset mengenai angka kematian, kelahiran, migrasi, serta jumlah dan komposisi penduduk.

15. Geografi Politik: objek kajiannya adalah aspek keruangan pemerintahan atau kenegaraan yang meliputi hubungan regional dan internasional.

16. Geografi Sejarah: objek kajiannya adalah perkembangan budaya di berbagai tempat serta hubungan saling mempengaruhi antara masyarakat terdahulu dengan lingkungannya.

Baca juga artikel terkait ILMU GEOGRAFI atau tulisan menarik lainnya Addi M Idhom
(tirto.id - add/add)


Penulis: Addi M Idhom
Editor: Iswara N Raditya

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA