Berapa lama narkoba bertahan dalam urine

Kasus narkoba ramai terjadi minggu ini. Dimulai dari penangkapan Jennifer Jill di rumah mewahnya, Rinada si mantan istri Andhika 'The Titans' positif sabu, hingga Kompol Yuni Purwanti yang ditangkap bersama 11 anggota lainnya.

Namun ternyata artis cantik Jennifer Jill negatif narkoba meskipun dia menyimpan sabu. Tapi, pertanyaan soal butuh waktu berapa lama narkoba hilang dari tubuh?

 

Mungkin beberapa dari Anda beranggapan bahwa keberadaan zat terlarang itu ada di tubuh hanya hitungan jam atau bahkan menit. Namun, menurut beberapa sumber yang coba dirangkum Okezone, setiap narkoba punya daya tahan tersendiri dalam urusan 'berapa lama ada di dalam tubuh'. So, berikut ulasannya.

Bloomberg menjelaskan bahwa setiap jenis narkoba meninggalkan tanda-tanda kimiawi di dalam tubuh untuk jangka waktu yang tidak sama.

"Saat seseorang menggunakan narkoba (ditelan, diendus, atau dihisap), tubuh secara alami akan mulai memecahnya. Dalam proses tersebut, metabolit atau produk sampingan dari obat tersebut diproduksi dan dapat bertahan di dalam darah, urin, bahkan rambut setelah efek awal dari obat dirasakan," lapor Bloomberg.

Nah, jejak metabolit itu yang kemudian dicari oleh para 'penguji', dengan harapan mereka mendapatkan hasil apakah seseorang menggunakan narkoba atau tidak. Ini juga menjadi indikasi seseorang benar-benar menggunakan narkoba atau hanya 'menyentuhnya' secara tidak sengaja.

Ada catatan penting dalam hal pengujian narkoba, Bloomberg menjelaskan, tes rambut dinilai lebih akurat dibandingkan tes darah dan urin.

Sebab, tes darah dan urin tidak dapat terdeteksi sebagian besar pengguna narkoba jika seseorang tidak menggunakan narkoba selama sekitar seminggu.

"Pada kasus penggunaan heroin misalnya, secara umum pengguna heroin tidak dapat terdeteksi dalam urinnya jika dia menggunannya hanya tiga atau lima hari," ungkap kantor berita tersebut.

 Berikut ini penjelasannya:

1. Pada tes darah

Pada pengguna narkoba jenis Lysergic acid dietylamide (LSD), zat tersebut hanya dapat dilacak dalam darah 3 jam. Morphine (8 jam), heroin (12 jam), amphetamine (12 jam), alkohol (12 jam), methamphetamine (37 jam), MDMA (48 jam), kokain (48 jam), barbiturates (48 jam), cannabis (336 jam).

2. Pada tes urin

Pengguna narkoba jenis Lysergic acid dietylamide (LSD), zat tersebut terlacak dalam urin selama 3 hari. Untuk amphetamine (3 hari), MDMA (4 hari), heroin (4 hari), kokain (4 hari), barbiturates (4 hari), alkohol (5 hari), morpin (6 hari), methamphetamine (6 hari), dan kanabis (30 hari).

3. Pada tes rambut

Narkoba jenis LSD bertahan di rambut lebih dari 3 hari, sedangkan alkohol, amphetamine, barbiturate, kokain, kanabis, heroin, MDMA, methamphetamine, dan morpin, semua itu bertahan lebih dari 90 hari.

(DRM)

Full PDF PackageDownload Full PDF Package

This Paper

A short summary of this paper

37 Full PDFs related to this paper

Download

PDF Pack

Ganja bisa bikin kecanduandan mengganggu fungsi organ vital. Nah, sebenarnya efek ganja bisa bertahan berapa lama sih?

Klikdokter.com, Jakarta Ganja termasuk ke dalam narkotika golongan I. Artinya, ganja adalah golongan narkotika paling berbahaya.

Narkoba ini juga memiliki daya adiktif yang sangat tinggi sehingga membuat orang yang menyalahgunakannya mudah mengalami kecanduan.

Selain itu, jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama, ganja bisa memengaruhi organ vital tubuh, seperti jantung. Dampak penggunaan jangka panjang ganja bahkan bisa memicu kematian.

Nah, mungkin banyak yang bertanya-tanya, efek ganja berapa lama bisa bertahan di dalam tubuh? Efek ganja dapat bertahan di dalam tubuh manusia lebih lama dibandingkan dengan jenis narkotika lainnya. Soalnya, ganja bersifat lipophilic, artinya narkoba ini dapat larut dalam lemak dan bertahan di dalam lapisan lemak setelah masuk ke dalam tubuh.

Artikel Lainnya: Marijuana sebagai Terapi PTSD

Durasi Efek Ganja

Jumlah ganja yang dikonsumsi bisa memengaruhi durasi efek narkotika ini di dalam tubuh. Lama efek ganja juga dipengaruhi oleh frekuensi dan metode pemakaian ganja, baik dihisap menggunakan rokok atau ditelan. 

Nah, untuk mengetahui durasi efek ganja dalam tubuh, ada beberapa metode yang bisa dilakukan, di antaranya:

1. Tes Urine

Salah satu cara termudah mendeteksi seseorang menggunakan ganja adalah dengan melakukan tes urine. Lalu, berapa lama ganja hilang di urine? 

  • Ganja yang digunakan dalam satu kali pemakaian, bisa bertahan di dalam urine selama 5-8 hari.
  • Ganja yang digunakan sebanyak 2-4 kali pemakaian dalam 1 minggu bisa bertahan selama 11-18 hari.
  • 2-4 kali pemakaian ganja dalam 1 bulan, bisa bertahan di dalam tubuh selama 23-35 hari.
  • Penggunaan ganja 5-6 kali dalam 1 minggu, bisa bertahan di dalam tubuh selama 33-48 hari. 
  • Ganja yang rutin digunakan setiap hari bisa bertahan di dalam tubuh selama 49–63 hari. 

Efek ganja bisa bertahan lama di dalam tubuh karena zat kimia di dalamnya, yaitu cannabinoid tetrahydrocannabinol (THC) terikat di dalam lemak tubuh.

Karenanya, tubuh membutuhkan waktu lama untuk mengeluarkan ganja. Bahkan, setelah pemakai berhenti menggunakan, kandungan ganja masih akan tersimpan di dalam urine selama 1 bulan.

2. Tes Darah

Ganja hilang berapa lama di darah? Hal ini juga tergantung dengan frekuensi penggunaannya.

  • Ganja yang digunakan satu kali bisa bertahan selama 24 jam di dalam darah.
  • Ganja yang rutin dipakai sebanyak 2–4 kali dalam seminggu sanggup bertahan di dalam darah selama 72 jam
  • Ganja yang digunakan setiap hari bisa bertahan di dalam darah selama 1 minggu.

Artikel Lainnya: Benarkah Mengoleskan Ganja Bisa Sembuhkan Penyakit Kulit?

3. Tes Saliva (Ludah)

Riwayat penggunaan ganja juga dapat diketahui melalui tes saliva alias ludah. Meski begitu, efek ganja di dalam ludah tidak bertahan lama. 

Durasi ganja bertahan di dalam saliva pemakai, antara lain:

  • 1 kali pemakaian ganja akan bertahan selama 24 jam di dalam saliva.
  • Pemakaian ganja rutin (2–4 kali dalam seminggu) akan bertahan di dalam ludah selama 72 jam.
  • Pemakaian ganja setiap hari akan bertahan di dalam saliva selama 1 minggu.

4. Tes Rambut

Metabolisme ganja di dalam rambut terjadi setelah tujuh hari usai pemakaian. Namun, efek ganja di dalam rambut bisa bertahan selama 90 hari.

Biasanya, untuk memeriksa riwayat penggunaan ganja, rambut yang paling dekat dengan akar rambut akan diambil dan diperiksa.

Nah, karena efek ganja bisa bertahan lama di dalam tubuh, penggunanya menggunakan sejumlah cara untuk menghilangkan jejak ganja di dalam tubuh secara cepat.

Artikel Lainnya: Komisi PBB Anggap Ganja Tak Berbahaya, Ini Manfaat Medisnya

Berdasarkan American Association for Clinical Chemistry, cara menghilangkan efek ganja dilakukan dengan mengonsumsi obat yang dapat mengeluarkan ganja lebih cepat. Jenis obat yang dimaksud, seperti Absolute Detox XXL drink, Absolute Carbo Drinks, Ready Clean Drug Detox Drink, Fast Flush Capsules, and Ready Clean Gel Capsules. 

Penggunaan deretan obat tersebut, dapat membuat hasil pemeriksaan urine pengguna negatif secara lebih cepat.

Baca Juga

Meski memberikan rasa senang sesaat, efek jangka panjang ganja bisa merugikan tubuh. Pemakaian ganja dalam jangka waktu lama dapat menurunkan kemampuan berpikir, bahkan meningkatkan risiko gangguan jiwa.

Sayangi tubuh dan masa depan kamu dengan menghindari penggunaan zat narkotika berbahaya, termasuk ganja. Narkoba hanya memberikan kenyamanan sesaat, tetapi bisa memicu kematian.

Kamu masih memiliki pertanyaan lain seputar efek negatif ganja berapa lama dirasakan tubuh? Konsultasikan secara langsung melalui fitur tanya dokter online di KlikDokter. 

Yuk, #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter untuk mengetahui informasi seputar kesehatan lainnya.

(ADT/JKT)

Referensi:

American Association for Clinical Chemistry. Diakses 2022. How People Try to Beat Drug Testing.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA