Berapa lama efek samping vaksin moderna

Jakarta -

Sebelum ikut booster, kenali efek samping vaksin Moderna terlebih dahulu. Sekarang, vaksin booster menjadi syarat mudik lebaran. Langkah ini dinilai tepat di tengah amukan varian Omicron. Ada banyak pilihan vaksin untuk booster, salah satunya adalah Moderna.

Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), semua vaksin COVID-19 sebenarnya aman bagi tubuh. Komposisi yang terkandung di dalam vaksin COVID-19 merupakan bahan yang ditemukan di banyak makanan, seperti lemak, gula, dan garam. Vaksin Moderna juga mengandung bagian yang tidak berbahaya dari messenger RNA (mRNA). mRNA COVID-19 mengajarkan sel-sel dalam tubuh untuk membuat respon yang efektif terhadap virus penyebab COVID-19.

Respon ini membantu melindungi seseorang dari COVID-19 di masa mendatang. Setelah menghasilkan respon, tubuh akan membuang semua bahan-bahan yang tidak lagi dibutuhkan. Proses ini merupakan bagian dari fungsi normal tubuh.

Seperti seperti vaksin lainnya, ada beberapa efek samping sementara setelah menerima vaksin Moderna. Efek samping menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh sedang bekerja.

Kenali efek samping vaksin Moderna sebelum berangkat mudik Lebaran.

Efek Samping Vaksin Moderna

Efek samping vaksin Moderna terbagi atas tiga kategori, yaitu efek samping yang umum, kurang umum, dan langka.

1. Efek samping yang umum

Efek samping yang umum terjadi pada sebagian besar orang setelah mendapatkan vaksin Moderna, meliputi:

  • Timbul rasa sakit di tempat suntikan
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Demam dan menggigil
  • Nyeri sendi.

2. Efek samping yang kurang umum

Selain itu, ada pula efek samping yang kurang umum setelah mendapatkan vaksin Moderna, yaitu:

  • Kemerahan atau bengkak di tempat suntikan
  • Bengkak atau nyeri di ketiak
  • Mual atau muntah
  • Pembesaran kelenjar getah bening.

Sebagian besar efek samping memiliki gejala ringan dan akan hilang dalam 2 atau 3 hari. Namun, vaksin Moderna juga dapat menimbulkan efek samping yang langka pada beberapa orang.

3. Efek samping yang langka

Efek samping yang jarang terjadi setelah mendapatkan vaksin Moderna adalah reaksi alergi parah (anafilaksis), miokarditis, dan perikarditis.

Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, miokarditis atau radang jantung dan perikarditis atau radang selaput di sekitar jantung dapat muncul setelah mendapatkan vaksin Moderna.

Efek langka pada jantung ini biasanya terjadi dalam waktu 10 hari setelah vaksinasi. Kondisi ini lebih sering menyerang pria berusia di bawah 30 tahun. Tenang, sebagian besar kasus ini dapat sembuh dengan baik.

Segera hubungi dokter jika mengalami salah satu gejala berikut setelah vaksinasi Moderna:

  • Sakit di dada
  • Muncul rasa tekanan atau ketidaknyamanan di dada
  • Detak jantung tidak teratur
  • Pingsan
  • Sesak napas
  • Nyeri saat bernafas

Apakah Vaksin Moderna Efektif Atasi Omicron?

Vaksin Moderna menggunakan teknologi mRNA yang sama dengan Pfizer-BioNTech, dan memiliki efektivitas yang sama tingginya dalam mencegah penyakit simtomatik.

Para ilmuwan masih mempelajari tentang seberapa efektif vaksin Moderna melawan Omicron. Namun di awal tahun ini, CDC telah menerbitkan data yang menunjukkan bahwa booster mRNA memberikan perlindungan yang signifikan terhadap gejala parah Omicron, serta dapat mengurangi risiko rawat inap.

Lantas, Siapa Saja yang Bisa Mendapatkan Vaksin Moderna?

Orang yang berusia 18 tahun ke atas bisa mendapatkan suntikan booster tiga bulan setelah dua dosis vaksin utama. Vaksin booster diprioritaskan untuk kelompok lanjut usia dan komorbid.

Untuk vaksin Moderna, rekomendasi target penerima booster adalah:

  • Pengidap gangguan jantung, pernapasan, dan obesitas
  • Ibu hamil
  • Ibu menyusui

Kemudian, sejumlah kelompok ini membutuhkan rekomendasi dari tenaga kesehatan untuk dapat menerima vaksin Moderna, yaitu:

  • Penyintas COVID-19
  • Pengidap gangguan imun
  • Pengidap HIV +

Simak Video "Respons Moderna Usai Swedia Cs Setop Sementara Penggunaan Vaksinnya"



(kna/kna)

  • home
  • gaya
  • Vaksinator menunjukkan vaksin Moderna yang nantinya akan diberikan sebagai vaksin dosis ketiga atau booster di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Matraman, Jakarta, Jumat, 6 Agustus 2021. Pemberian vaksin dosis ketiga atau booster kepada tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan dan tenaga penunjang yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan, hingga saat ini masih terus dilaksanakan. Pemberian vaksin dosis ketiga atau booster ditargetkan rampung pada pekan kedua Agustus 2021. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

    TEMPO.CO, Jakarta - Vaksin Moderna termasuk salah satu vaksin yang digunakan untuk booster. Bagi yang mendapatkan vaksin Astrazeneca dan Sinovac saat vaksinasi primer, maka vaksin booster mereka adalah Moderna.

    Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan Pemerintah Inggris mengevaluasi apa saja efek samping dari vaksin Moderna saat digunakan sebagai vaksin booster. Evaluasi ini melibatkan lebih dari 30 ribu orang.

    Mengutip laman The Standard, berikut efek samping yang paling banyak terjadi kepada mereka yang mendapatkan vaksinasi booster Moderna:

    • Nyeri di sekitar lengan yang disuntik
    • Mudah lelah
    • Sakit kepala
    • Nyeri otot atau mialgia
    • Nyeri sendi atau artralgia
    • Menggigil
    • Mual atau muntah
    • Pembengkakan atau nyeri pada kelenjar di sekitar suntikan. Salah satunya pembengkakan kelenjar di ketiak.
    • Demam
    • Bengkak dan kemerahan di titik suntikan

    Dalam evaluasi tersebut, sebanyak satu dari sepuluh orang melaporkan masing-masing efek samping tadi. Reaksi tersebut akan reda dalam beberapa hari setelah vaksinasi booster.

    Yang menarik dari temuan tadi, sebagian besar orang yang merasakan efek samping itu adalah mereka yang berusia muda atau kurang dari 65 tahun. Sedangkan orang lanjut usia atau lansia lebih sedikit yang merasakan dampaknya.

    Baca juga:


    Cara Memilih Vaksin Booster dari 5 Pilihan yang Diizinkan BPOM

  • Home
  • gaya
  • Botol vaksin Moderna untuk warga lansia yang mengikuti vaksinasi booster hari ke-2 di RPTRA Gondangdia, Jakarta, Kamis 13 Januari 2022. Pemerintah telah menyatakan vaksin booster Covid-19 atau vaksin dosis tambahan akan diberikan gratis. Masyarakat yang ingin mendapatkan fasilitas ini bisa melakukan pendaftaran di aplikasi PeduliLindungi. TEMPO/Subekti.

    TEMPO.CO, JakartaModerna digunakan sebagai salah satu vaksin booster Covid-19 di Indonesia. Tahukah Anda efek samping penggunaannya?

    Melansir dari fda.gov, Jumat, 7 Januari 2022, vaksin booster Moderna dapat diberikan pada seseorang yang berusia di atas 18 tahun dan telah menyelesaikan vaksinasi primer (dosis 1 dan 2).

    Namun, penggunaan vaksin ini sebagai booster ternyata memiliki efek samping. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mencatat vaksin Moderna bisa menimbulkan reaksi alergi parah.

    Reaksi alergi ini biasanya terjadi dalam beberapa menit hingga satu jam setelah mendapatkan vaksin Covid-19 Moderna.

    Tanda-tanda reaksi alergi parah dapat mencakup kesulitan bernapas, pembengkakan pada wajah dan tenggorokan, detak jantung yang cepat, ruam parah di sekujur tubuh, serta pusing dan lemas.

    Melansir dari laman AARP, Jumat, 7 Januari 2022, sebanyak 76 persen penerima vaksin booster Moderna melaporkan mengalami nyeri ditempat suntikan dan sebanyak 47,4 persen lainnya mengalami kelelahan.

    Selain itu, beberapa penerima vaksin booster Moderna juga melaporkan adanya nyeri otot (47,4 persen), sakit kepala (42,1 persen), dan nyeri sendi (39,5 persen). Kondisi menggingil, mual, dan muntah juga dirasakan beberapa orang pasca vaksinasi dengan moderna.

    Secara keseluruhan, orang dewasa yang lebih tua kurang terpengaruh oleh efek samping vaksin Moderna jika dibandingkan orang berusia 18 hingga 64 tahun. Meskipun begitu, tidak ada efek samping serius yang dilaporkan saat data vaksin booster Moderna diambil.

    AMELIA RAHIMA SARI

    Baca juga: Kenali Efek Samping Booster Vaksin Pfizer dan Moderna

    Lihat Juga


    Video yang berhubungan

    Postingan terbaru

    LIHAT SEMUA