Berapa ketukan setiap nada 1 4. dalam sebuah birama

Ilustrasi tangga nada, birama, bernyanyi. (Photo created by brgfx on Freepik)

Bola.com, Jakarta - Birama adalah sebuah tanda yang berfungsi untuk menentukan jumlah hitungan serta nilai pada setiap ketukan saat bermusik. Istilah birama bisa dikatakan tak terlalu familier.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), birama adalah kelompok ketukan yang bersifat tetap, dimulai dengan ketukan kuat hingga ketukan kuat berikutnya.

Secara etimologi, birama disebut dengan ketukan-ketukan. Sedangkan secara terminologi, birama bisa diartikan sebagai ketukan yang datang secara berulang-ulang dalam waktu yang sama pada musik, dengan penulisan dibatasi garis-garis vertikal.

Satu ruas birama ditunjukkan oleh batas-batas garis vertikal yang disebut garis birama. Hal itu terlihat dalam musik diatonis. Namun, dalam musik pentatonis, penggunaan garis birama jarang ditemui.

Dalam tangga nada diatonis, petak-petak yang dibatasi garis birama disebut ruas birama. Tiap birama dalam musik mempunyai tekanan suara teratur yang disebut arsis dan aksen. Arsis adalah birama yang ringan, sedangkan aksen adalah birama yang kuat.

Birama biasanya ditempatkan pada awal musik. Tanda birma berisi dua angka, atas dan bawah. Angka yang di atas menunjukkan jumlah ketukan pada tiap ruas birama.

Di sisi lain, pola tanda birama terdapat beberapa macam. Apa saja jenis pola tanda birama yang ada dalam seni musik?

Berikut ini rangkuman tentang jenis-jenis birama beserta penjelasannya, seperti dilansir dari laman Dosenpendidikan.com, Selasa (15/6/2021).

Ada empat macam pola tanda birama yang perlu kamu ketahui. Mulai tanda birama 4/4, tanda birama 3/4, tanda birama 6/8, hingga tanda birama 2/4. Berikut penjelasannya agar lebih paham.

Birama 4/4

Birama 4/4 merupakan tanda yang paling umum atau sering digunakan. Banyak genre musik yang menggunakan tanda birama 4/4.

Hal ini bisa berarti bahwa setiap setiap birama ada empat hitungan dan setiap hitungan bernilai seperempat atau empat not seperempat dalam setiap birama. Jadi, bisa disimpulkan, tiap birama terdiri dari empat ketukan.

Pola ketukan birama 4/4:

a. Ọ ● ● ● / Ọ ● ● ● / Ọ ● ● ● ‌ ‌‌b. ● Ọ Ọ Ọ / ● Ọ Ọ Ọ / ● Ọ Ọ Ọ

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

T K KK T KK K T K K K K T T T K T T T K T T T

Keterangan:

  • T = Tepuk Tangan
  • K = Hentakan Kaki

Atau bisa divariasikan T/K dengan:

  • P = Tepuk Paha
  • M = Tepuk Meja
  • TD = Tepuk dinding
  • TB = Tepuk Bangku

Selanjutnya, tanda birama 3/4 atau sering juga disebut dengan tempo waltz. Tanda tersebut berarti setiap birama memiliki tiga hitungan dan setiap hitungan bernilai seperempat atau ada tiga not seperempat dalam setiap birama.

Jika kamu menulis sepotong musik untuk terdengar seperti waltz, gunakan tanda birama 3/4. Dalam artian mudahnya, tiap birama terdiri dari tiga ketukan.

Pola ketukan birama 3/4:

a. Ọ ● ● / Ọ ● ● / Ọ ● ● ‌ ‌‌b. ● Ọ Ọ / ● Ọ Ọ / ● Ọ Ọ

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

T K K T KK T K K K T T K T T K T T

Tanda birama 6/8 berarti setiap birama ada enam hitungan dan setiap hitungan bernilai seperdelapan atau ada 6 not 1/8 yang menjadi patokan tempo. Dalam artian mudahnya, tiap birama terdiri dari enam ketukan.

Pola ketukan birama 6/8:

a. Ọ ● ● ● ● ● / Ọ ● ● ● ● ● ‌‌b. ● Ọ Ọ Ọ Ọ Ọ / ● Ọ Ọ Ọ Ọ Ọ

1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

T KKK K K T K K K K K K T T T T T K T T T T T

Tanda birama 2/4 berarti setiap birama ada dua hitungan dan setiap hitungan bernilai seperempat atau ada dua not seperempat dalam setiap birama. Dalam artian mudahnya, tiap birama terdiri dari dua ketukan.

Pola ketukan birama 2/4:

a. Ọ ● / Ọ ● / Ọ ● ‌ ‌‌b. ● Ọ / ● Ọ / ● Ọ

1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2

T K T K T K K T K T K T

Berikut ini beberapa contoh lagu dari jenis birama di atas.

Contoh lagu Nusantara dengan birama 2/4:

  • Hari Merdeka (lagu nasional)
  • Cik Cik Periok dari Kalimantan Barat
  • Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan Selatan
  • Manuk Dadali dari Jawa Barat

Contoh lagu Nusantara dengan birama 3/4:

  • Burung Tantina dari Maluku
  • Burung Kakatua dari Maluku
  • Tumpi Wahyu dari Kalimantan Tengah
  • Lisoi dari Tapanuli

Contoh lagu Nusantara dengan birama 4/4:

  • Bungong Jeumpa dari Aceh
  • Butet dari Tapanuli
  • Injit Injit Semut dari Jambi
  • Ayam Den Lapeh dari Sumatra Barat
  • Jali-Jali dari Jakarta

Contoh lagu Nusantara dengan birama 6/8:

  • Naik-Naik ke Puncak Gunung dari Maluku.

Sumber: Dosenpendidikan

Berita video sportbites kali ini akan membahas tentang 5 lagu sepakbola paling populer di dunias, salah satunya lagu milik Shakira.

Ilustrasi tangga nada (Photo by Weston MacKinnon on Unsplash)

Bola.com, Jakarta - Birama adalah sebuah tanda yang berfungsi untuk menentukan jumlah hitungan serta nilai pada setiap ketukan saat bermusik. Istilah birama bisa dikatakan tak terlalu familier.

Banyak orang belum mengetahui atau memahami apa itu birama, baik pengertian, fungsi hingga jenisnya. Jadi, birama merupakan tanda atau ketukan yang menandakan pergantian melodi atau nada saat musik dimainkan.

Secara etimologi, birama disebut juga dengan ketukan-ketukan. Sedangkan secara terminologi, birama bisa diartikan sebagai ketukan yang datang secara berulang-ulang dalam waktu yang sama pada musik, dengan penulisan dibatasi garis-garis vertikal.

Satu ruas birama ditunjukkan oleh batas-batas garis vertikal yang disebut garis birama. Hal itu terlihat dalam musik diatonis. Namun, dalam musik pentatonis, penggunaan garis birama jarang ditemui.

Dalam tangga nada diatonis, petak-petak yang dibatasi garis birama disebut ruas birama. Tiap birama dalam musik mempunyai tekanan suara teratur yang disebut arsis dan aksen. Arsis adalah birama yang ringan, sedangkan aksen adalah birama yang kuat.

Birama biasanya ditempatkan pada awal musik. Tanda birma berisi dua angka, atas dan bawah. Angka yang di atas menunjukkan jumlah ketukan pada tiap ruas birama.

Sedangkan angka yang bawah menunjukkan satuan nilai not yang dijadikan sebagai patokan tempo. Misalnya, dalam tanda birama 4/4 bisa diartikan bahwa dalam satu birama terdapat 4 not 1/4.

Untuk memahami lebih jelas tentang birama, kamu bisa memperlajari unsur-unsur, fungsi hingga jenis-jenis.

Berikut ini rangkuman mengenai unsur-unsur, fungsi hingga jenis-jenis birama, seperti disadur dari Liputan6, Rabu (18/11/2020).

Tanda birama. (Sumber: Pixabay)

Unsur-Unsur Birama

Ada beberapa unsur yang menyusun suatu birama, di antaranya adalah:

1. Dalam suatu birama terdapat unsur waktu yang ditandai dengan nilai hitungan.

2. Dalam suatu birama terdapat unsur jalinan bunyi bertekanan berat dan ringan.

3. Dalam suatu birama terdapat juga ruang kosong tanpa bunyi, namun tetap dihitung dalam waktu hitungan.

Fungsi Birama

Fungsi birama tentunya untuk membuat musik menjadi lebih terdengar indah dan menarik. Fungsi tanda birama tersebut dibagi ke dalam dua pembagian, yaitu fungsi musikal dan fungsi simbol.

1. Fungsi Musikal

Birama memiliki fungsi untuk membangun irama dalam fungsinya secara musikal. Dari satuan unit-unit birama yang berulang terbentuklah irama.

Fungsi musikal ini juga berarti satuan unit-unit dari birama yang berulang biasanya terdiri dari dua bunyi, yaitu rendah dan tinggi, yang nantinya akan membangun irama.

2. Fungsi Simbol

Fungsi simbol ini berhubungan erat dengan macam-macam tanda birama yang disimbolkan dengan angka seperti 4/4, 3/4, 6/8, hingga 2/4, dan lain sebagainya.

Birama merupakan suatu tanda untuk menunjukan jumlah ketukan dalam satu ruas birama. Kemudian dari satu ruas birama ke ruas birama lainnya akan dibatasi garis vertikal yang disebut dengan garis birama.

Namun, seperti yang telah disebutkan di atas, hal ini hanya bisa ditemukan pada musik diatonis, dan tidak akan ditemukan penggunaannya pada musik pentatonis.

Ilustrasi tangga nada. (Photo by Marius Masalar on Unsplash)

Ada empat macam pola tanda birama yang perlu kamu ketahui. Mulai tanda birama 4/4, tanda birama 3/4, tanda birama 6/8, hingga tanda birama 2/4. Berikut penjelasannya agar kamu lebih paham.

Birama 4/4

Birama 4/4 merupakan tanda yang paling umum atau sering digunakan. Banyak genre musik yang menggunakan tanda birama 4/4.

Hal ini bisa berarti bahwa setiap setiap birama ada empat hitungan dan setiap hitungan bernilai seperempat atau empat not seperempat dalam setiap birama. Jadi, bisa disimpulkan, tiap birama terdiri dari empat ketukan.

Birama 3/4

Selanjutnya, tanda birama 3/4 atau sering juga disebut dengan tempo waltz. Tanda tersebut berarti setiap birama memiliki tiga hitungan dan setiap hitungan bernilai seperempat atau ada tiga not seperempat dalam setiap birama.

Jika kamu menulis sepotong musik untuk terdengar seperti waltz, maka gunakan tanda birama 3/4. Dalam artian mudahnya, tiap birama terdiri dari tiga ketukan.

Birama 6/8

Tanda birama 6/8 berarti setiap birama ada enam hitungan dan setiap hitungan bernilai seperdelapan atau ada 6 not 1/8 yang menjadi patokan tempo. Dalam artian mudahnya, tiap birama terdiri dari enam ketukan.

Birama 2/4

Tanda birama 2/4 berarti setiap birama ada dua hitungan dan setiap hitungan bernilai seperempat atau ada dua not seperempat dalam setiap birama. Dalam artian mudahnya, tiap birama terdiri dari dua ketukan.

Disadur dari: Liputan6.com (Reporter: Husnul Abdi. Editor: Nanang Fahrudin. Published: 23/7/2019).

Ketika ditemui oleh Bola.com di apartemen Andik Vermansah, ia menyempatkan diri untuk unjuk kebolehan bernyanyi sambil bermain gitar.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA