Berapa detak jantung normal orang dewasa

Seringkali detak jantung normal tidak kita sadari menjadi hal yang sangat berharga. Apalagi selama masih bisa bernafas dan beraktivitas seperti biasa. 

Tapi memasuki usia dewasa produktif, kita bisa mendadak cemas dengan alarm dari tubuh sendiri. Di antaranya adalah ritme jantung yg tak seperti biasanya. 

Kehidupan masyarakat modern benar-benar mengubah tren kesehatan. Penyakit-penyakit yang tadinya banyak menyerang lansia, saat ini ABG pun dapat mengalaminya lebih awal. Selain itu, level kecemasan, tekanan dan stres yang meningkat karena paparan internet dan kemudahan lainnya. 

Secara tidak langsung, hal ini berpengaruh pada detak jantung kita. Kolesterol tinggi bisa membuat gangguan jantung. Stres kerja dan masalah kehidupan yang tak termanage dapat mengganggu ritme jantung. Kurang olahraga melemahkan kekuatan jantung dan organ pernafasan. 

Mari kita mengulas sedikit seluk beluk detak jantung kita. Tergolong normal atau tidak ya? Bagaimana cara menghitungnya? Apakah sudah sesuai dengan usia kita? 

Detak jantung normal syaratnya begini

[Sumber gambar]

Sebagai salah satu pusat penentu kehidupan, kita ingin jantung kita berirama senantiasa normal. Per menitnya irama jantung kita bisa berada di kisaran 60-100 kali saat kondisi rileks atau istirahat. 

Sedangkan ketika produktif atau melakukan kegiatan yang membutuhkan usaha, seperti olahraga misalnya, kisaran detak jantung bisa berbeda-beda sesuai usia. 

  • Usia 20 hingga 35 tahun sekitar 95-170 kali per menit. 
  • Usia 35 sampai 50 tahun, berkisar di 85-155 kali per menit.
  • Usia lansia 60 tahun ke atas sekitar 80-130 kali per menit. 

Lebih atau kurang dari itu, apabila bersamaan dengan tanda atau gejala lainnya. Bisa jadi ada gangguan ritme jantung. 

Ciri gangguan pada detak jantung normal

[Sumber gambar]

Meski mengalami kondisi yang terganggu, jantung masih bisa berirama dengan baik. Tapi gangguan ritme jantung atau yang kita sebut dengan aritmia, bisa muncul sewaktu-waktu. 

Berikut ini adalah beberapa kondisi gangguan detak jantung yang umum terjadi. 

Takikardia

Sebuah gangguan ritme jantung yang terjadi saat beristirahat. Yakni tiba-tiba berdetak lebih cepat. Takikardia bisa saja bergejala atau tidak. Bila ada gejala ikutan, yang terjadi bisa nyeri dada atau sesak napas, gelisah, pusing dan kelelahan. 

Faktor yg bisa memicu terjadinya kondisi ini adalah pengaruh obat, riwayat keluarga dengan gangguan serupa, anemia, merokok atau gangguan pada jantung. 

Bradikardia

Kondisi ini adalah kebalikan dari takikardia. Bradikardia adalah keadaan di mana detak jantung lebih lambat dari kondisi normal. Yakni bisa kurang dari 60 kali per menit. 

Berbeda dengan takikardia yang bisa terasa spesifik karena terjadi peningkatan irama jantung, bradikardia serasa tidak mengganggu. Akan tetapi, kondisi ini bisa menjadi alarm bahwa ada masalah dengan mekanisme di jantung kita. Adapun bisa menimbulkan beberapa gejala seperti sangat mudah lelah, sulit berkonsentrasi, mudah pusing, bahkan lelah atau pingsan. 

Umumnya gangguan ini bisa terjadi karena ada permasalahan pada tekanan darah, gangguan tiroid, penambahan usia, serta gaya hidup seperti merokok dan minuman alkohol. 

Penyebab gangguan irama jantung

[Sumber gambar]

Gangguan impuls listrik yang mengatur irama jantung kita, dapat terjadi karena beberapa faktor pokok. Seperti pola makan, gaya hidup, gangguan psikologis, hingga penyakit dalam. Mari kita bahas satu per satu, karena hal ini sangat mungkin menjadi bagian hidup kita. 

  • Faktor pikiran. Bisa karena rasa cemas, tekanan masalah, beban kerja atau ketakutan karena penyakit atau trauma tertentu. Jantung pada dasarnya memiliki impuls listrik untuk bergerak dan memompa darah. Dalam kondisi tekanan dan stres berlebih, terjadi lebih banyak intensitas impuls listrik sehingga hal ini juga berpengaruh pada irama jantung.
  • Pola makan. Hal ini bisa berupa jam makan serta apa yang kita konsumsi. Misalnya mengandung kafein, mengandung alkohol dan sebagainya. Meski mempengaruhi secara tidak langsung, makanan bisa menjadi pemicu masalah kesehatan termasuk jantung. 
  • Salah satu penyebab dari sisi pencernaan lainnya adalah asam lambung. Bagi mereka yang memiliki GERD atau refluks asam lambung, kondisi ini bisa berpengaruh pada detak jantung. Hal ini bisa terjadi karena iritasi yang terjadi pada kerongkongan dan lambung, menyebabkan sistem hantaran dari jantung ikut terdampak.
  • Gaya hidup. Di antaranya adalah keseimbangan antara jam kerja atau aktivitas, olahraga dan istirahat. Masih banyak yang belum seimbang memenuhi kebutuhannya akan ketiga hal tersebut. Bila kita kekurangan salah satunya, dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. 
  • Pengaruh obat-obatan yang kita konsumsi. Baik itu obat dengan resep dokter atau obat yang penjualannya bebas di apotik. 
  • Adanya kondisi lain dalam tubuh seperti penyakit jantung, kelainan tiroid dan lainnya. 

Cara menangani gangguan irama pada jantung

Pada dasarnya, bila detak jantung sudah terganggu, maka yang perlu kita lakukan adalah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan arahan penanganan atau medikasi yang tepat. Kita bisa menanyakan dan menjelaskan keadaan ritme jantung yang menurut kita janggal, agar dilakukan observasi lebih dalam. 

Bila belum merasakan gangguan ini, tapi sering merasa cepat lelah tanpa banyak aktivitas, atau merasakan tubuh tidak nyaman lainnya, coba untuk memperbaiki pola hidup dan pola makan. Perlu juga melakukan cek kesehatan menyeluruh secara berkala, seperti gula darah, asam urat, kolesterol dan lainnya. 

Merawat detak jantung normal

[Sumber gambar]

Lebih baik mencegah daripada mengobati. Irama jantung memang tak dapat sepenuhnya kita kontrol, akan tetapi kita masih bisa melakukan kebiasaan yang secara tak langsung berdampak baik pada kesehatan. Terapkan beberapa hal berikut: 

  • Istirahat cukup, untuk jam tidur minimal 6 jam dan maksimal 8 jam sehari bagi orang dewasa. 
  • Imbangi dengan olahraga setidaknya 3-4 kali seminggu dengan durasi 30 menit dan intensitas ringan hingga sedang. Aktivitas ini yang menghasilkan endorfin yang dapat membuat tubuh lebih positif dari dalam. 
  • Pola makan yang baik, mulai dari asupannya, tepat waktu, dan seimbang porsinya. 
  • Manajemen stres, bisa berupa kegiatan yang merawat pikiran seperti terapi, relaksasi, piknik, bersosialisasi atau self care lainnya. 

BACA JUGA: Cara Melakukan Proning, Teknik Tepat Saat Saturasi Oksigen Rendah

Itulah pengetahuan penting mengenai detak jantung normal yang perlu kita pahami. Semoga semakin membuka khasanah dan kesadaran tentang kesehatan sendiri. Jangan tunggu sampai sakit, ya. 

Detak jantung 120 per menit apakah normal?

Halodoc, Jakarta - Detak jantung adalah frekuensi detak jantung seseorang per menit. Denyut jantung normal bervariasi pada setiap orang, tapi kisaran normal untuk orang dewasa adalah 60 hingga 100 denyut per menit.

Detak jantung 130 apakah normal?

Saat berolahraga, detak jantung normal orang dewasa yang berusia 20–35 tahun adalah berkisar antara 95–170 kali per menit dan pada usia 35–50 tahun berkisar antara 85–155 kali per menit. Sementara itu, lansia di atas 60 tahun, kecepatan detak jantung normal ketika berolahraga berkisar antara 80–130 kali per menit.

Berapa detak jantung lemah?

Denyut jantung dianggap lambat jika 60 denyut per menit untuk orang dewasa atau anak saat istirahat. Kondisi denyut jantung lambat juga disebut bradikardia.

Apakah detak jantung diatas 100 Berbahaya?

Namun jantung yang berdetak cepat melebihi normal hingga lebih dari 100 kali per menit juga bisa menjadi tanda adanya gangguan kerja jantung yang disebut takikardia.

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA