Beberapa zat yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara adalah

Polusi udara di Indonesia merupakan ancaman lingkungan besar bagi kesehatan manusia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Setiap tahun polusi udara menyebabkan 7 juta kematian dini.

Polusi udara juga menyebabkan penurunan fungsi paru-paru, infeksi saluran asma, dan jantung yang dapat menyerang anak-anak dan orang dewasa. Dampak polusi udara juga setara dengan dampak kesehatan dari merokok tembakau dan makanan tidak sehat.

WHO merekomendasikan tingkat kualitas udara untuk 6 polutan. Polusi udara tersebut memiliki efek kesehatan paling tinggi. Jenis polutan tersebut antara lain polutan partikulat (PM), ozon (O₃), nitrogen dioksida (NO₂) sulfur dioksida (SO₂) dan karbon monoksida (CO).

Penyebab Polusi Udara di Indonesia

Dari laman Kemkes.go.id, Indonesia masuk urutan 18 dari 220 negara dalam Indeks Kualitas Udara (AQI). Ilmuwan memakai informasi konsentrasi partikel yang berukuran lebih kecil dari 2,5 mikron (PM 2.5). Partikel ini lebih berbahaya karena lebih kecil, ringan, dan bertahan lama di udara. Berikut beberapa penyebab polusi udara di Indonesia:

1. Pembakaran bahan bakar fosil

Salah satu penyebab polusi udara adalah pembakaran batu bara, minyak, bensin yang menghasilkan listrik dan energi. Fosil yang dibakar melepaskan karbon monoksida dalam kadar tinggi. Karbon monoksida merupakan polutan beracun di udara. Jika terhirup, polutan ini dapat memompa oksigen hingga menyebabkan seseorang menderita sakit pernapasan.

2. Emisi industri

Kegiatan industri menyebabkan polutan di udara meningkat. Partikel PM 2.5 dan 10, Nitrogen dioksida, Sulfur dioksida, dan karbon monoksida menjadi penyebab utama yang dikeluarkan dari industri.

Advertising

Advertising

Industri memakai pembakaran batu bara dan kayu sebagai sumber energi untuk memproduksi barang-barang. Dampaknya, polutan bisa membuat iritasi mata, radang tenggorokan, sampai masalah pernapasan.

3. Polusi udara dalam ruangan

Ternyata di dalam ruangan, udarra juga dapat menghasilkan polusi. Polusi udara terjadi ketika ventilasi udara tidak memadai, beberapa produk tercemar, suhu tidak merata, dan tingkat kelembaban kurang baik.

Pencemaran udara bisa terjadi karena membiarkan dinding sampai berjamur, merokok, dan memakai kayu bakar untuk pemanas ruangan tertutup. Udara tercemar juga bisa memengaruhi kesehatan seseorang.

4. Kebakaran hutan

Kebakaran hutan sering terjadi ketika musim kemarau di beberapa wilayah Indonesia. Kebakaran hutan terjadi karena seseorang membakar sisa jerami dan pertanian, namun angin membuat api menjalar ke hutan.

Kebakaran hutan berisiko meningkatkan PM 2.5 di udara dan bertabrakan dengan zat berbahaya lain seperti gas kimia dan serbuk sari. Polutan juga menciptakan kabut tebal warna abu-abu gelap. Hal itu bisa menyebabkan iritasi mata, hingga sesak napas.

5. Kegiatan Pertanian

Pemakaian pestisida untuk pertumbuhan tanaman dapat meningkatkan polusi. Pestisida merupakan pupuk yang bisa mencemari udara. Jika pestisida disemprotkan pada tanaman, ada bau dan partikel yang tertinggal di udara. Partikel tersebut bisa bercampur dan masuk dalam tanah. Polusi pertanian ini menyebabkan pertumbuhan tanaman tidak sehat, hingga masalah kesehatan.

6. Produk kimia dan sintetis

Beberapa produk rumah mengandung Volatile Organic Compounds (VOCs) bisa berbahaya bagi tubuh.  VOCS merupakan senyawa organik yang mudah menguap. Hal ini terjadi karena tekanan uap tinggi pada suhu ruangan. Kandungan tersebut bisa ditemukan pada cat, pembersih, dan produk perawatan pribadi seperti parfum dan deodoran.

Barang-barang tersebut mengandung partikel yang bisa terhirup. Dampaknya, kualitas udara di dalam rumah buruk, risiko asma meningkat, dan penyakit paru-paru.

7. Proses pembusukan mikroba

Beberapa industri menggunakan bahan kimia, tekstil, dan senyawa organik yang bisa mencemari lingkungan. Contohnya, bakteri dan jamur bisa menyebabkan polusi udara.

Ketika terjadi proses pembusukan mikro organisme untuk industri, itu akan menghasilkan gas metana beracun. Jika gas ini mengendap dan banyak dihirup, maka bisa menyebabkan kematian.

8. Transportasi

Di Indonesia, kendaraan bermotor dan mobil menjadi penyumbang utama polusi udara. Di daerah perkotaan sering terjadi macet dan menimbulkan pencemaran lingkungan. Kendaraan menghasilkan karbon monoksida, hidrokarbon, nitrogen oksida, dan partikel. Polusi udara ini bisa menciptakan lubang di lapisan ozon. Dampaknya, bisa menyebabkan masalah kesehatan dan pemanasan global.

9. Pembakaran sampah secara terbuka

Membakar sampah di tempat terbuka bisa memicu pencemaran udara. Pembakaran sampah berisiko pada kesehatan seperti kanker, masalah hati, gangguan sistem kekebalan tubuh, fungsi reproduksi, juga memengaruhi sistem saraf.

10. Pertambangan

Penambangan merupakan proses di mana mineral di bawah bumi diekstraksi dengan memakai peralatan besar. Proses ini menyebabkan debu dan bahan kimia dilepaskan di udara. Udara tercemar ini berisiko menyebabkan turunnya fungsi pernapasan para pekerja dan penduduk sekitar.

tirto.id - Suatu zat yang menyebabkan terjadinya pencemaran (polusi) air, tanah, dan udara disebut dengan polutan. Suatu zat dapat dikatakan masuk ke dalam kelompok polutan jika posisi keberadaanya mengakibatkan kerugian terutama terhadap makhluk dan alam.

Dikutip dari laman Rumah Belajar, zat polutan dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air, tanah, dan udara lantaran jumlah zat yang melebihi ukuran normal. Selain itu, zat polutan tersebut berada dalam keadaan waktu dan tempat yang tidak sesuai.

Umumnya, pencemaran atau polusi disebabkan karena adanya kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Salah satu kegiatan manusia yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran adalah sektor industri.

Selain menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan untuk kehidupan manusia, kegiatan pada sektor industri juga menyisahkan zat sisa atau limbah buangan. Limba merupakan zat yang tersusun dari berbagai bahan berbahaya untuk keberlangsungan hidup manusia, hewan, dan makhluk hidup lainnya.

Beberapa Jenis Pencemaran oleh Polutan

Pencemaran karena zat polutan dibedakan ke dalam beberapa jenis dan macamnya yang berdasar kepada tempat terjadinya polusi, yaitu pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran udara.

1. Pencemaran Air

Air yang tercemar oleh zat polutan akan menyebabkan terjadinya kerusakan dan matinya ekosistem air yang tersusun dari makhluk hidup dan tumbuh-tumbuhan air. Hal tersebut dapat diidentifikasi dengan mudah melalui pengamatan tentang fenomena berkurangnya beberapa binatang air pada habitatnya.

Dikutip dari modul Ilmu Pengetahuan Alam: Pencemaran Lingkungan oleh Lina Herlina dan Rangga Bhakty Iskandar (2020:7), pencemaran air dapat terjadi di beberapa sumber air seperti mata air, sungai, rawa, danau, dan laut.

Sedangkan, beberapa polutan-polutan yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air yaitu limbah industri, limbah rumah tangga, dan limbah pertanian. Beberapa usaha yang dapat dilakukan oleh manusia sebagai tindakan pencegahan pencemaran air sebagai berikut:

  • Tidak menggunakan penggunaan deterjen yang berlebihan
  • Mengurangi penggunaan pupuk pabrik dan mulai beralih menggunakan pupuk organik secara massif
  • Menghindari penggunaan racun dan bahan peledak dalam menangkap ikan
  • Menjaga kebocoran instansi pengeboran minyak dan kapal tanker di daerah pantai
2. Pencemaran Udara

Pencemaran udara terjadi karena adanya campuran polutan yang disebabkan oleh tindakan manusia dan berdampak kepada ekosistem alam. Pencemaran udara merupakan terjadinya proses penurunan kualitas udara yang karena masuknya unsur-unsur berbahaya seperti Karbon Monoksida (CO), Nitrogen Dioksida (NO2), Sulfur Dioksida (SO2) dan unsur lainnya.

Dikutip dari laman Perumahan, Kawasan Pemukiman, dan Pertanahan Buleleng (Disperkimta), pencemaran udara oleh polutan disebabkan dua faktor, yaitu faktor alam dan faktor manusia. Faktor alam terjadi karena adanya aktifitas gunung berapi yang menghasilkan abu dan gas vulkanik. Selain itu, adanya kebakaran hutan juga merupakan latar dihasilkannya asap, debu dan gas yang mengotori udara.

Sementara, faktor manusia dalam pencemaran udara dapat terjadi dengan adanya aktifitas pembakaran sampah, kendaraan bermotor, sektor industri dan kegiatan lainnya yang akan menghasilkan debu, uap, grit, CO, dan NO.

3. Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah oleh polutan terjadi sebagai akibat dari adanya limbah rumah tangga, kegiatan pertanian, dan pertambangan. Hal tersebut dapat terjadi lantaran mikroorganisme dalam tanah tidak dapat mengolah senyawa anargonik terutama limbah.

Dampak dari pencemaran tanah dapat menyebabkan beberapa hal seperti timbulnya penyakit yang berimbas pada kesehatan manusia. Selain itu, polusi menyebabkan tanah menjadi layu, kurang subur, dan mati.

Beberapa upaya dan pencegahan yang dapat dilakukan untuk melindungi tanah dari pencemaran, yaitu penambahan nutrien, melakukan penyiraman tanah supaya lembab, melakukan aerasi tanah, monitoring lingkungan, dan bioremediasi.

Baca juga:

  • Polusi Udara: Penyebab, Dampak, dan Bagaimana Penanganannya?
  • Jejak Karbon Indonesia Naik 140%, Memperparah Krisis Iklim & Polusi

Baca juga artikel terkait POLUTAN atau tulisan menarik lainnya Syamsul Dwi Maarif
(tirto.id - sym/ylk)


Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yulaika Ramadhani
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA