Bubur tinutuan adalah salah satu kuliner khas Manado, Sulawesi Utara yang tergolong sebagai makanan sehat. Sebab, bahan yang digunakan adalah aneka sayur-sayuran dan bahan makanan pokok yang mengandung berbagai vitamin, karbohidrat serta komponen gizi lainnya. Cocok buat kamu yang lagi diet. Secara umum, masyarakat Manado menjadikannya sebagai hidangan sarapan pagi. Bagi kamu yang bosan sarapan dengan menu yang sudah-sudah, bisa dicoba nih! Tinutuan a.k.a bubur Manado, santapan pagi yang lezat dan berenergi. Berikut resepnya!
Bahan-bahan yang kamu perlukan:
- 50 g beras pulen
- 1 buah jagung manis
- 100 g singkong
- 100 g labu kuning
- 50 g bayam, ambil daunnya
- 50 g kangkung, ambil daunnya
- 1 tangkai daun lelem
- Segenggam daun kemangi
- Daun bawang secukupnya
- 1 sdt garam
- 1 siung bawang putih, haluskan
- 1 batang serai, geprek
- 500 ml air
qraved.com
Layaknya bubur secara umum, tinutuan ini juga gampang banget cara bikinnya
- Pertama, cuci bersih beras. Lalu tiriskan
- Ambil jagung, kupas kulitnya, sisir bijinya, sisihkan
- Buang kulit singkong, cuci bersih, potong dadu kecil. Lakukan hal yang sama pada labu kuning
- Rebus air hingga mendidih, masukkan beras yang telah dicuci
- Tambahkan jagung, labu kuning dan singkong
- Tambahkan serai
- Tunggu hingga empuk
- Hancurkan labu kuning dan singkong dengan cara melumatnya dengan garpu
- Masukkan bawang putih
- Selanjutnya, masukkan bayam, kangkung, daun lelem, daun bawang dan kemangi
- Masak hingga mendidih dan layu
- Tambahkan garam
- Selesaikan rasa
- Angkat dan sajikan
Baca Juga: Resep Tempoyak Ikan Patin, Mau Coba Kelezatannya?
Instagram.com/kwanmonica
Bubur tinutuan disajikan selagi hangat dengan beberapa pelengkap yang akan menambah citarasanya semakin mantap. Komponen tersebut antara lain ikan asin, perkedel jagung, sambal roa, ikan tuna asap dan juga krupuk. Rasa dari bubur tinutuan yang gurih dipadukan dengan berbagai lauk pauk yang beraneka ragam akan menjadi sarapan istimewa bagimu.
mahligai-indonesia.com
- Biar beras cepat masak, kamu bisa merendamnya kurang lebih 60 menit sebelum diolah
- Bila tidak menemukan daun lelem, kamu boleh menggantinya dengan daun melinjo
- Bagi yang suka pedas, bisa ditambahkan lada bubuk bersamaan dengan garam
//www.youtube.com/embed/TKNdtID64h4
Nah, begitulah cara membuat tinutuan, bubur khas Manado yang sedap dan komplit gizinya. Selamat mencoba!
Baca Juga: Resep Bubur Kanji Rumbi Khas Aceh, Cocok untuk Menu Buka Puasa
Baca Artikel Selengkapnya
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Tinutuan atau Bubur Manado adalah makanan khas Indonesia dari Manado, Sulawesi Utara.[1][2] Ada juga yang mengatakan tinutuan adalah makanan khas Minahasa, Sulawesi Utara.[3] Tinutuan merupakan campuran berbagai macam sayuran, tidak mengandung daging, sehingga makanan ini bisa menjadi makanan pergaulan antarkelompok masyarakat di Manado.[4] Tinutuan biasanya disajikan untuk sarapan pagi beserta berbagai pelengkap hidangannya. Walaupun demikian, tinutuan umumnya tetap dapat ditemukan di berbagai rumah makan di luar waktu sarapan.
Sejarah
Kata tinutuan tidak diketahui asalnya.[2] Sejak kapan tinutuan menjadi makanan khas Kota Manado tidak diketahui dengan jelas.[2] Ada yang mengatakan tinutuan mulai ramai diperdagangkan di beberapa tempat di sudut Kota Manado sejak tahun 1970.[3] Ada juga yang mengatakan sejak tahun 1981.[5]
Tinutuan dipakai menjadi moto Kota Manado sejak kepemimpinan Wali Kota Jimmy Rimba Rogi dan Wakil Wali Kota Abdi Wijaya Buchari periode 2005-2010, menggantikan moto Kota Manado sebelumnya yaitu Berhikmat.[2][3][4]
Pemerintah Kota Manado melalui Dinas Pariwisata setempat pada tahun 2004[5] (ada juga yang mengatakan pada pertengahan tahun 2005)[2] menjadikan Kawasan Wakeke, Kecamatan Wenang, Kota Manado, sebagai lokasi wisata makanan khas tinutuan.[3][4]
Bahan
Bahan pembuatan tinutuan sederhana. Tinutuan merupakan campuran berbagai macam sayuran yaitu labu kuning yang juga disebut sambiki, beras, singkong, bayam, kangkung, daun gedi,[5] jagung, dan kemangi.[6]
Penyajian
Tinutuan ini biasanya disajikan untuk sarapan pagi.[5] Tinutuan dapat disajikan dengan ikan asin dan tahu goreng serta berbagai macam pelengkap hidangan seperti yang terlihat pada gambar.
Penyajian di Manado
Tinutuan, di Manado, disajikan dengan perkedel nike, sambal roa (rica roa, dabu-dabu roa), ikan cakalang fufu atau tuna asap, dan perkedel jagung.[5][6] Tinutuan juga bisa disajikan dicampur dengan mi atau dengan sup kacang merah yang disebut brenebon.[4]
Tinutuan yang disajikan bersama mi disebut midal, dimana akhiran dal tersebut berasal dari kata pedaal yakni nama lain untuk tinutuan khusus di wilayah Minahasa Selatan yang merupakan wilayah subetnis Tountemboan di Minahasa.[4]
Tinutuan juga dapat dicampur dengan sup kacang merah yang disebut brenebon.[4] Tinutuan yang dicampur dengan brenebon ini kadang juga ditambahkan tetelan sapi, yang konon dipercaya orang yang memakannya dapat menarik "roda" (gerobak).[4] Pada komunitas Kristen di Manado, tinutuan yang dicampur dengan brenebon ini dapat juga disajikan khusus yaitu dengan ditambahkan kaki babi, biasanya pada acara khusus seperti acara tumpah makan yaitu pada hari pengucapan syukur di Manado.[4]
Catatan kaki
- ^ (Indonesia)"Sulut merancang pemasaran Tinutuan ke sistem waralaba" (html). swarakita-manado.com. 20 March 2010. Diakses tanggal 2010-04-22. [pranala nonaktif permanen]
- ^ a b c d e (Indonesia)Soleman, Montori (15 Juni 2006). "Refleksi Kota Manado Memasuki Gerbang Wisata Dunia 2010". hariankomentar.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-19. Diakses tanggal 2010-04-23.
- ^ a b c d (Indonesia)Manarisip, Christy (2007). "Tinutuan, Makanan Universal Kota Manado" (html). www.suaramanado.com. Diakses tanggal 2010-04-22. [pranala nonaktif permanen]
- ^ a b c d e f g h (Indonesia)Sombowadile, Pitres (2010). "TINUTUAN: DARI MATA TURUN KE PERUT". Tribun Manado. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-03-13. Diakses tanggal 2010-04-22.
- ^ a b c d e (Indonesia)TYS (2 April 2010). "Makan Pagi Tinutuan di Wakeke" (html). Kompas.com. www.kompas.com. Diakses tanggal 2010-04-22.
- ^ a b (Indonesia)Siregar, Kali (2010). "Tinutuan, Nike, dan Dabu-dabu Roa". kompasiana. Diakses tanggal 2010-04-22. [pranala nonaktif permanen]
Pranala luar
Buku resep Wikibooks memiliki artikel mengenai
Tinutuan
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Tinutuan.
Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tinutuan&oldid=21930927"