Bagian yang dipasang untuk menahan pipa sandaran dalam struktur jembatan disebut dengan

Menurut Departement Pekerjaan Umum (Pengantar Dan Prinsip –  Prinsip Perencanaan Bangunan bawah / Pondasi Jembatan, 1988 ) Suatu bangunan jembatan pada umumnya terdiri dari 6 bagian pokok, yaitu :

Keterangan : 1.   Bangunan atas2.   Landasan ( Biasanya terletak pada pilar/abdument ) 3.   Bangunan Bawas ( memikul beban ) 4.   Pondasi 5.   Optrit, ( terletak di belakang abdument )

6.   Bangunan pengaman

Menurut ( Siswanto, 1993 ) : Bentuk dan bagian jembatan dapat dibagi dalam 4 bagian utama, yaitu : 1.   Struktur Atas 2.   Struktur Bawah 3.   Jalan pendekat

4.   Bangunan pengaman

Struktur Atas (Superstructure)

Struktur atas jembatan adalah bagian jembatan yang menerima beban langsung baik dari lalu lintas kendaraan, beban pejalan kaki, dan bahkan beban mati untuk selanjutnya di salurkan ke struktur bawah jembatan. Struktur atas jembatan terdiri dari : gelagar-gelagar induk, struktur tumpuan atau perletakan, struktur lantai jembatan dll.

Struktur atas jembatan umumnya meliputi :

Trotoar

berfungsi sebagai tempat berjalan bagi para pejalan kaki yang melewati jembatan agar tidak mengganggu lalu lintas kendaraan. Konstruksi trotoar direncanakan sebagai pelat beton yang diletakkan pada samping lantai jembatan yang diasumsikan sebagai pelat yang tertumpu sederhana pada pelat jalan. Trotoar terbagi atas :

  • Sandaran (Hand Rail), biasanya dari pipa besi, kayu dan beton bertulang.
  • Tiang Sandaran (Rail Post), biasanya dibuat dari beton bertulang untuk jembatan girder beton, sedangkan untuk jembatan rangka tiang sandaran menyatu dengan struktur rangka tersebut.
  • Peninggian Trotoar (Kerb)
  • Slab Lantai Trotoar

Slab Lantai Kendaraan

Berfungsi sebagai lewatan dan penahan beban kendaraan ketika lalu lintas sedang berjalan.

Gelagar (Girder)

Terdiri atas gelagar induk / memanjang dan gelagar melintang. Gelagar induk atau memanjang merupakan komponen jembatan yang letaknya melintang arah jembatan atau tegak lurus arah aliran sungai. Sedangkan, gelagar melintang merupakan komponen jembatan yang letaknya melintang arah jembatan.

Balok Diafragma

Memiliki fungsi utama mengakukan Girder satu dengan lainnya dari pengaruh gaya beban melintang

Ikatan pengaku (ikatan angin, ikatan melintang)

Untuk mendapatkan kekakuan jembatan pada arah melintang dan menjaga torsi maka diperlukan adanya ikatan-ikatan angin tersebut. Ikatan angin pada jembatan berfungsi untuk memberi kekakuan pada jembatan dan meneruskan beban akibat angin kepada portal akhir

Andas

Andas bisa disebut juga sendi, yaitu sendi yang diletakkan dibawah jembatan sebagai tumpuan beban dari bentangan jembatan.
andas ada 3 bagian yaitu andas hidup, andas mati dan rol, andas hidup adalah bagian yang bisa bergerak dan nempel di bentangan jembatan, andas mati adalah yang tertanam di tanah dan rol sebagai poros bearing.

Tumpuan (Bearing)

Karet jembatan yang merupakan salah satu komponen utama dalam pembuatan jembatan, yang berfungsi sebagai alat peredam benturan antara jembatan dengan pondasi utama.

Struktur Bawah (Substructures)

Fungsi utama struktur bawah adalah memikul beban –  beban pada struktur atas dan juga beban pada struktur bawah itu sendiri untuk disalurkan ke pondasi. Yang selanjutnya beban –  beban tersebut oleh pondasi disalurkan ke tanah dasar.

Struktur bawah jembatan umumnya meliputi

Pangkal Jembatan (Abutment

merupakan bangunan yang berfungsi untuk mendukung bangunan atas dan juga sebagai dinding penahan tanah. Bagian – bagian abutment terdiri dari :

  • Dinding belakang (Back wall)
  • Dinding penahan (Breast wall)
  • Dinding sayap (Wing wall
  • Oprit / Plat injak (Approach slab), merupakan jalan pelengkap untuk masuk ke jembatan dengan kondisi disesuaikan agar mampu memberikan keamanan saat peralihan dari ruas jalan menuju jembatan.
  • Konsol pendek untuk jacking (Corbel)
  • Tumpuan (Bearing)

Pilar jembatan (Pier)

Terletak di tengah jembatan yang memiliki fungsi yaitu mentransfer gaya beban jembatan ke pondasi. Sesuai dengan standar yang ada, panjang bentang rangka baja, sehingga apabila bentang sungai melebihi panjang maksimum jembatan tersebut maka dibutuhkan pilar. Pilar terdiri dari bagian – bagian antara lain :

  • Kepala Pilar
  • Kolom Pilar
  • Pilecap

Drainase

Fungsi drainase adalah untuk mengalirkan air hujan secepat mungkin ke luar dari jembatan sehingga tidak terjadi genangan air dalam waktu yang lama. Akibat terjadinya genangan air maka akan mempercepat kerusakan struktur dari jembatan itu sendiri. Saluran drainase ditempatkan pada tepi kanan dan kiri dari badan jembatan (saluran samping), dan gorong – gorong.

Pondasi

Pondasi berfungsi untuk meneruskan beban-beban di atasnya ke tanah dasar. Pada perencanaan pondasi harus terlebih dahulu melihat kondisi tanahnya. Dari kondisi tanah ini dapat ditentukan jenis pondasi yang akan dipakai. Pembebanan pada pondasi terdiri atas pembebanan vertikal maupun lateral, dimana pondasi harusmampu menahan beban luar diatasnya maupun yang bekerja pada arah lateralnya. Berdasarkan sistemnya tipe pondasi yang dapat digunakan untuk perencanaan jembatan antara lain :

  • Pondasi telapak (Spread footing), Pondasi telapak digunakan jika lapisan tanah keras (lapisan tanah yang dianggap baik mendukung beban) terletak tidak jauh (dangkal) dari muka tanah. Dalam perencanaan jembatan pada sungai yang masih aktif, pondasi telapak tidak dianjurkan mengingat untuk menjaga kemungkinan terjadinya pergeseran akibat gerusan.
  • Pondasi sumuran (Caisson), Pondasi sumuran digunakan untuk kedalaman tanah keras antara 2-5 m. Pondasi sumuran dibuat dengan cara menggali tanah berbentuk lingkaran berdiameter kurang dari 80 m. penggalian secara manual dan mudah dilaksanakan. Kemudian lubang galian diisi dengan beton siklop (1pc : 2 ps : 3 kr) atau beton bertulang jika dianggap perlu. Pada ujung pondasi sumuran dipasang pier untuk menerima dan meneruskan beban ke pondasi secara merata.
  • Pondasi Tiang (Pile Foundation)
    • Tiang Pancang Kayu (Log Pile)
    • Tiang Pancang Baja (Steel Pile)
    • Tiang Pancang Beton (Reinforced Concrete Pile)
    • Tiang Pancang Komposit (Compossite Pile)

Berikut ini bagian-bagian jembatan yang akan kita bahas dalam artikel kali ini, pantengin terus ya dan baca sampai selesai, yaitu :

Struktur Atas

Dikenal juga sebagai Superstructure merupakan bagian jembatan yang menanggung beban langsung baik itu dari lalu lintas kendaraan yang lewat, beban pejalan kaki, serta bahkan beban mati untuk selanjutnya di alirkan ke struktur bawah jembatan. Perlu diketahui bahwa bagian-bagian dari struktur atas jembatan antara lain : gelagar-gelagar induk, struktur tumpuan atau perletakan, struktur lantai jembatan dll.

  1. Gelagar-gelagar utama (rangka utama), bagian ini terbentang dari titik tumpu ke titik tumpu lainnya. Bagian gelagar-gelagar diantaranya batang diagonal, horizontal serta vertical yang membentuk rangka utama dan letaknya pada kedua sisi jembatan.
  2. Gelagar melintang, merupakan baja profil yang letaknya di bawah lantai kendaraan, memiliki fungsi sebagai pemikul lantai kendaraan.
  3. Lantai kendaraan, yang posisinya di atas gelagar dan melintang, umumnya terbuat dari kayu ataupun pasangan beton bertulang, seluruh lebar bagiannya difungsikan guna lalulintas kendaraan.
  4. Pipa Sandaran (Hand Rail), umumnya terbuat pipa besi, kayu atau beton bertulang yang dipasang antara tiang-tiang sandaran di pinggir sepanjang jembatan atau tepi lantai trotoar yang merupakan batas dari kedua sisi samping jembatan.
  5. Tiang Sandaran (Rail Post), umumnya terbuat dari beton bertulang guna jembatan girder beton, sementara untuk jembatan rangka tiang sandaran menjadi satu dengan struktur rangka tersebut.
  6. Peninggian Trotoar (Kerb)
  7. Lantai trotoar, letaknya di pinggir sepanjang lantai kendaraan serta dipakai sebagai tempat pejalan kaki.

Struktur bawah (SUBSTRUCTURES)

Kegunaan atau manfaat utama dari struktur bawah ialah memikul atau menanggung beban – beban pada struktur atas dan struktur bawah itu sendiri untuk disalurkan ke pondasi. Kemudian selanjutnya beban – beban tersebut oleh pondasi dibagi ke tanah dasar. Struktur bawah jembatan pada umumnya terdiri dari :

  1. Pangkal Jembatan (ABUTMENT)
    Adalah bangunan yang berfungsi guna mendukung bangunan atas serta sebagai dinding penahan tanah. Bagian – bagian abutment terdiri dari :
  2. Bagian Dinding belakang (Back wall)
  3. Dinding penahan (Breast wall)
  4. Dinding sayap (Wing wall
  5. Oprit atau Plat injak (Approach slab), adalah merupakan jalan pelengkap guna masuk ke jembatan dengan kondisi disesuaikan agar mampu memberikan keamanan saat peralihan dari ruas jalan menuju jembatan.
  6. Konsol pendek untuk jacking (Corbel)
  7. Tumpuan (Bearing).

Pilar Jembatan (PIER)

Letaknya di tengah jembatan yang mempunya fungsi yaitu membagi gaya beban jembatan ke pondasi. Sesuai dengan standar yang tersedia, panjang bentang rangka baja, jadi jika bentang sungai melebihi panjang maksimal jembatan tersebut maka dibutuhkan pilar. Pilar itu sendiri terdiri dari bagian – bagian yang antara lain :

  1. Kepala Pilar
  2. Kolom Pilar
  3. Pilecap

Drainase

Memiliki fungsi untuk mengalirkan air hujan sekilat mungkin ke luar dari jembatan sehingga tidak akan terjadi adanya genangan air dalam jangak waktu lama. Jika terjadi genangan air maka akan cepat merusak struktur dari jembatan. Saluran drainase diposisikan pada sisi tepi kanan dan kiri dari badan jembatan (saluran samping), serta gorong – gorong.

Pondasi

Berfungsi untuk melanjutkan beban-beban di atasnya ke pada tanah dasar. dalam perencanaan pondasi harus lebih dulu melihat kondisi tanahnya. Pembebanan terhadap pondasi itu sendiri antara lain pembebanan vertikal maupun lateral, dimana pondasi harus bisa menahan beban luar diatasnya maupun

Baca artikel yang lainnya:  Nestable Flange E-100, Multiplate, Multiplate Super Span, Jual Guardrail, Jual Tiang Pju, Jembatan Rangka Baja, Multi Plate Underpass

Sumber : //id.wikipedia.org/wiki/Halaman_Utama

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA