Bagaimana suhu gelas kimia setelah NaOH dicampur dengan air reaksi apa yang terjadi

Reaksi Eksoterm Dan EndotermA.Tujuan :Siswa mampu menentukan perubahan reaksi eksoterm dan endoterm.B.Alat :1.Tabung reaksi2.Tabung ukur 50 ml3.Thermometer4.Gelas kimia 100 ml5.SpatulaC.Bahan :1.Logam Mg2.Larutan HCl 1 M3.Kristal Ba(OH)24.Kristal NH4Cl5.Kristal NaOHD.Landasan Teori :Reaksi eksoterm adalah reaksi kimia dengan sistem melespakan kalorke lingkungannya. Pada reaksi eksoterm, suhu campuran reaksi akan naikdan energi potensial dari zat-zat kimia yang bersangkutan akan turun.Selanjutnya, sistem melepaskan kalor ke lingkungannya.Reaksi eksoterm ada yang terjadi secara alami dan ada yang terjadisecara buatan. Reaksi eksoterm yang terjadi secara alami merupakan prosesreaksi di alam yang berlangsung spontan dengan melepaskan energi.Misalnya, besi berkarat, air mengalir, ledakan bom, pertunjukan kembangapi, dan pembakaran kayu. Sementara reaksi eksoterm buatan merupakanreaksi eksoterm hasil laboratorium. Misalnya, reaksi peroksida dengan air,reaksi HCl dengan serbuk Zn, pencampuran air dengan asam pekat, dll.Reaksi endoterm adalah reaksi kimia dengan system menyerap kalordari lingkungannya. Pada reaksi ini, terjadi kenaikan energi potensial zat-zatyang bereaksi atau terjadi penurunan energi kinetik sehingga suhu sistemturun. Misalnya, reaksi pelarutan urea ke dalam air ditandai dengan suasanadingin pada reaksinya. Demikian pula dengan pembuatan es batu dan air,reaksi respirasi, proses elektrolisis, dan pencampuran reaksi-reaksi dalamlarutan.

Lihat Foto

Experience Life

Salah satu peristiwa eksotermik adalah adanya pembakaran

KOMPAS.com - Dalam termokimia, reaksi kimia dapat melepaskan atau menyerap energi berupa panas dari lingkungannya. Reaksi kimia tersebut dibagi menjadi dua, ialah reaksi endoterm dan reaksi eksoterm.

Reaksi Endoterm

Dilansir dari Encyclopedia.com, reaksi endoterm merupakan reaksi kimia dari reaktan yang memiliki entalpi rendah, namun menghasilkan produk dengan entalpi tinggi.

Karena entalpi reaktannya rendah, sistem membutuhkan energi tambahan untuk melepaskan ikatan sehingga terjadilah penyerapan kalor dari lingkungan sekitarnya ke sistem.

Hal ini menyebabkan penurunan suhu pada reaksi endoterm. Reaksi endoterm dirumuskan dengan persamaan berikut:

Baca juga: Memahami Proses dan Reaksi Kimia Fotosintesis

KOMPAS.com/SILMI NURUL UTAMI Persamaan perubahan entalpi

Jadi, entalpi reaksi endoterm akan selalu bernilai positif. Berikut adalah contoh persamaan reaksi endoterm:
Reaksi tersebut adalah reaksi pembentukan air dari karbon dioksida. Reaksi tersebut memiliki entalpi positif yang berarti reaksi tersebut menyerap panas dan juga mengalami penurunan suhu.

Es batu yang meleleh, penguapan air, proses fotosintesis, bahkan menggoreng makanan dalam wajan juga termasuk reaksi endoterm karena sama-sama menyerap panas dari lingkungan sekitar.

BAB III

TERMOKIMIA

Peta Konsep

A. SISTEM DAN LINGLUNGA

1. Pengertian Sistem dan lingkungan

Sistem adalah sesuatu yang menjadi pusat perhatian

Lingkungan adalah segala sesuatu diluar system sebagai tempat lingkungan itu berinteraksi.

Antara system dan lingkungan terjadi perpindahan energi dengan cara menyerap atau melepaskan energi tersebut, seperti gambar dibawah ini.

gambar 1

2. Perubahan Enthalpi

Energi yang terkandung di dalam suatu sistem atau zat disebut entalpi (H). Entalpi merupakan sifat ekstensif dari materi maka bergantung pada jumlah mol zat. Entalpi suatu sistem tidak dapat diukur, yang dapat diukur adalah perubahan entalpi yang menyertai perubahan zat, karena itu kita dapat menentukan entalpi yang dilepaskan atau diserap pada saat terjadi reaksi. Perubahan energi pada suatu reaksi yang berlangsung pada tekanan tetap disebut perubahan entalpi. Perubahan entalpi dinyatakan dengan lambang ΔH ,dengan satuan Joule dan kilo Joule.Contoh:Entalpi air ditulis ΔH2O. Air dapat berwujud cair dan padat. Entalpi yang dimilikinya berbeda, ΔH2O(l) lebih besar daripada ΔH2O(s) . Oleh karena itu untuk mengubah es menjadi air diperlukan energi  dari lingkungan.Harga ΔH pada peristiwa perubahan es menjadi air adalah  ΔH = H2O (l)  – H2O (s)    Atau dalam reaksi dapat ditulis

H2O (s)                                    H2O (l)        ΔH  = 6.02 Kj

3. Reaksi eksoterm dan endoterm

Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor.

Ciri-ciri reaksi eksoterm antara lain…

  1. Kalor pindah dari system kelingkungan
  2. Enthalpi sistem sebelum reaksi lebih besar dari enthalpy sesudah reaksi (HR>HP).
  3. Perobahan enthalpy kecil dari 0 (ΔH < 0).
  4. Diagram  energinya sebagai berikut

5. contoh pristiwa eksoterm : batu kapur direndam dalam air, cuaca terasa panas pada saat hujan akan turun.

Reaksi endoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor.

Ciri-ciri reaksi endoterm antara lain…

  1. Kalor pindah dari kelingkungan ke sistem
  2. Enthalpi sistem sebelum reaksi lebih kecil dari enthalpy sesudah reaksi (HR
  3. Perobahan enthalpy besar dari 0 (ΔH > 0).
  4. Diagram  energinya sebagai berikut

5. Contoh reaksi endoterm : es berobah jadi air, pelarutan urea dalam air, Ba(OH) dalam ammonium clorida

Latihan 3.1

Selesaikan soal-soal berikut!

1. Jika kamu pegang gelas yang berisi air es, kamu akan merasakan dingin di

tangan.

a. Pada peristiwa tersebut mana yang berperan sebagai sistem dan

lingkungan?

b. Sebutkan jenis reaksi yang terjadi selama peristiwa berlangsung! Jelaskan

mengapa dingin!

2. Apakah proses berikut termasuk reaksi eksoterm atau endoterm?

a. Fotosintesis d. Es me   ncair

b. Gas terbakar e. Alkohol meng  uap

c. Air menguap

4. Macam-macam perobahan enthalpy

Besarnya perobahan enthalpy tergantung kepada

  • Jumlah zat yang bereaksi
  • Wujud zat
  • suhu
  • tekanan

Perobahan entalpi dihitung pada kondisi standar yaitu pada tekanan 1 atm, suhu 25°C.

Macam-macam perobahan enthalpy

a. Perobahan enthlpi pembentukan standar (ΔHf°)

Jumlah  kalor yang dibutuhkan atau dilepaskan pada pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya yang stabil pada keadaan standar.

unsur-unsur yang stabil anatara lain ; H2 , N2, O2 , Cl2 , I2 , Br2 , C, Na , Ca dan Hg.

contoh :

Perubahan enthalpy pembentukan AgCl  adalah perubahan enthalpy raksi

Ag (s)    +             1/2Cl2(g)                                        AgCl (aq)                    ΔH  =  –127 kj/mol

Perubahan  enthalpy pembentukan KMnO4 adalah perubahan enthalpy reaksi

K (s)   +  Mn(s)     +   2O2 (g)                                  KMnO4 (s)                ΔH =  –813 kj/mol

ΔH tergantung kepada wujud zat, karena itu ΔH H2O (l) tidak sama dengan ΔH H2O (s).

ΔH unsur dalam keadaan bebas = 0. Misalnya ΔH C  = 0,  ΔH O2 =  0   dan lain-lain.

b. Perobahan Enthalpi Penguraian (ΔHd°)

Yaitu perobahan enthalpy pada penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-unsurnya.

contoh

H2O (l)                                               H2 (g)    +    O2  (g)         ΔH  =  285,8 kj/mol

CO2 (g)                                                C (s)       +    1/2O2(g)    ΔH  =  393,5 kj/mol

perobahan enthalpy pembentukan sama dengan perobahan enthalpy penguraian, tetapi tandanya berlawanan.

c. Perobahan Enthalpi pembakaran ΔHc°

yaitu perobahan enthalpy pada pembakaran 1 mol senyawa menjadi unsur-unsurnya pada keadaan standar.

d. Perobahan Enthalpi netralisasi

yaitu  perobahan enthalpy yang terjadi pada reaksi tiap mol asam atau tiap mol basa.

contoh

NaOH (aq)  +  HCl (aq)                                 NaCl             +        H2O     ΔH = –57.1 kj/mol

5. MENGHITUNG ΔH REAKSI

ΔH reaksi dapat dihitug berdasarkan eksperimen. hokum Hess , ΔHf,  dan data energi ikatan.

a. Penentuan enthalpy reaksi berdasarkan kalorimetri

Perubahan entalpi reaksi dapat ditentukan dengan menggunakan suatu alat yang disebut kalorimeter (alat pengukur kalor). Dalam kalorimeter, zat yang akan direaksikan dimasukkan ke dalam tempat reaksi. Tempat ini dikelilingi oleh air yang telah diketahui massanya. Kalor reaksi yang dibebaskan terserap oleh air dan suhu air akan naik. Perubahan suhu air ini diukur dengan termometer. Kalorimeter ditempatkan dalamwadah terisolasi yang berisi air untuk menghindarkan terlepasnya kalor.

gambar 2  calorimeter

Dengan  menggunakan prinsip kalorimetri makan jumlah kalor yang diserap dapat dihitung dengan menggunakan rumus

keterangan

q             = Kalor yang dibebaskan atau diserap

m            = Massa (gram)

C             = Kapasitas Kalor (j/g°C)

Δt           = kenaikan suhu (°C)

c              = kalor jenis  air(j g)

Contoh  soal

Di dalam kalorimeter terdapat zat yang bereaksi secara endoterm. Reaksi tersebut menyebabkan 1 kg air yang terdapat dalam kalorimeter mengalami penurunan suhu 5°C. Tentukan kalor reaksi dari reaksi tersebut!

Penyelesaian:

Q= m. C. Δt

Q= 1000g 4.2 J/g°C . 5°C

Q= 21000 J atau 21 Kj

Penentuan perubahan entalpi reaksi dapat pula menggunakan calorimeter sederhana misalnya gelas yang terbuat dari styrofoam atau plastik. Cara kerjanya sebagai berikut

Contoh Soal: Penentuan kalorimetri dengan kalorimetri sederhana

gambar 3

Pada percobaan ini akan ditentukan ΔH reaksi netralisasi dari reaksi larutan HCl 1 M larutan NaOH 1 M.

Langkah kerja

  • Isi gelas dengan 50 mL NaOH 1 M dan gelas yang lain diisi dengan 50 mL HCl 1 M. Ukur suhu setiap larutan dan hitung suhu rata-rata kedua larutan sebagai suhu awal
  • Campurkan NaOH dengan HCl aduk sambil amati perubahan suhunya.
  • Catat suhu maksimum dan hitung kenaikan suhu dari suhu awal ratarata.
  • Pertanyaan:
  1.  Hitung ΔH reaksi antara larutan NaOH dan HCl tersebut.

(diketahui kalor jenis larutan = kalor jenis air = 4,2 J. g–1 􀁲C–1. Kapasitas

kalorimeter = 0, massa jenis air = 1 g mL–1).

2.   Tuliskan persamaan termokimianya.

Untuk menghitung ΔH reaksi dari eksperimen di atas, perhatikan contoh soal

berikut.

Contoh Soal

50 mL larutan HCl 1M yang suhunya 22°C dicampurkan dengan 50 mL larutan

NaOH 1 M yang suhunya 22°C. Pada reaksi tersebut terjadi kenaikan suhu sampai

28,87°C. Tentukan, ΔHR netralisasi dan tulis persamaan termokimia reaksi tersebut.

Penyelesaian:

Jumlah mol HCl = 50 mL x 1 M = 50 mmol = 0,05 mol

Jumlah mol NaOH = 50 mL x 1 M = 50 mmol = 0,05 mol

Volum larutan = volum air = 100 mL

Massa larutan = massa air = 100 mL x 1 gmL–1 = 100 g

q = m x c x Δt= 100 g x 4,2 J.g–1 􀁲C–1.(28,87 􀁲C – 22 􀁲C)

= 2885,4 J = 2,8854 kJ

ΔHR = –q

ΔHR untuk 0,05 mol H2O = –2,8854 kJ

ΔH reaksi untuk 1 mol H2O =

2,8854 kJ

0,05 mol = –57,71 kJ mol–1

Persamaan termokimianya:

HCl(aq) + NaOH(aq     →             NaCl(aq) + H2O(l)                        ΔHR = –57,71 kJ mol–1.

b. Penentuan ΔH reaksi berdasarkan hokum Hess

penentuan ΔH reaksi dengan metoda hokum Hess, dapat diselesaikan dengan cara reaksi satu tahap dan dengan reaksi dua tahap, sesuai dengan bunyi hokum Hess tersebut.

“ Kalor reaksi hanya tergantung kapada keadaan awal dan keadaan akhir, tidak tergantung kepada lintasan.

Hukum Hess dapat ditulis dalam bentuk diagram siklus atau diagram tingkat energi.

contoh 1 : Penentuan perobahan enthlpi  pembentukan CO2

Reaksi satu tahap

C(s)     +       O2(g)         →         CO2(g)                  ΔH  =   -394  Kj

Reaksi  dua tahap

Dengan menggunakan diagram siklus  keadaan diatas juga dapat digambarkan

Tentukan  perubahan enthalpy pembentukan gas SO2 jika diketahui

KEGIATAN EKSPERIMEN

Penentuan Perubahan Entalpi berdasarkan Hukum Hess

Pada percobaan ini akan diamati ΔH reaksi antara NaOH padat dan larutan

HCl 0,5 M dengan dua cara.

Cara 1: NaOH padat dilarutkan dulu dalam air selanjutnya larutan NaOH

tersebut direaksikan dengan larutan HCl.

Cara 2: NaOH padat langsung dilarutkan dalam HCl.

Langkah kerja:

Cara 1 : • Timbang 2 gram NaOH, simpan dalam wadah tertutup. Siapkan

50 mL air, ukur suhunya. Masukkan NaOH tersebut ke dalam

air, aduk dan catat suhu maksimumnya. Hitung ΔH reaksi

pelarutan NaOH (ΔH1).

• Siapkan 50 mL HCl 1 M, ukur suhunya.

• Ukur suhu 50 mL larutan NaOH yang dibuat sebelumnya.

• Reaksikan larutan NaOH tersebut dengan larutan HCl, catat

suhu maksimumnya. Hitung ΔH reaksinya (ΔH2).

Cara 2 : • Timbang 2 gram NaOH, simpan dalam wadah tertutup.

• Siapkan 100 mL larutan HCl 0,5 M, ukur suhunya.

• Reaksikan NaOH padat dengan HCl, catat suhu maksi–

mumnya. Hitung ΔH reaksinya (ΔH3).

Pertanyaan:

1. Hitung ΔH1,ΔH2, dan ΔH3 untuk tiap mol NaOH!

2. Tulis persamaan reaksi termokimia pada

a. pelarutan NaOH padat menjadi larutan NaOH(aq),

b. reaksi netralisasi NaOH(aq) dengan HCl(aq),

c. reaksi netralisasi NaOH(s) dengan HCl(aq).

3. Buat diagram reaksi pada percobaan di atas!

4. Menurut Hukum Hess ΔH1 + ΔH2 = ΔH3

Apakah data percobaanmu sama dengan Hukum Hess? Kalau tidak, sebutkan beberapa faktor penyebabnya!

Dari percobaan di atas kamu akan mendapatkan ΔH1 + ΔH2 = ΔH3       

Diberikan data sebagai berikut

H2(g)+  F2(g)               →             2HF(g) ∆H = -537 kJ

C(s)+2F2(g)           →                   CF4(g)  ∆H = -680 kJ

2C(s) + 2H2 (g)         →              C2H4(g) ∆H = +52,3 kJ

Hitung ∆H dengan mengunakan hukum hess dari reaksi

 C2H4(g)+ 6F2(g)          →          2CF4(G)    + 4HF(G)

c. Penentuan ΔH reaksi dengan menggunakan ΔH°f

Dengan menggunakan ΔH°f ΔH reaksi dapat dihitung dengan mengunakan rumus

ΔH reaksi = εΔH°f produk    εΔH°f pereaksi

Contoh soal

Perubahan entalpi pembentukan beberapa zat (t = 25􀁲C)

d.   Penentuan ΔH dengan energi ikatan

Suatu reaksi kimia terjadi akibat pemutusan ikatan-ikatan kimia dan pembentukan ikatan-ikatan kimia yang baru. Pada waktu pembentukan ikatan kimia dari atom-atom akan terjadi pembebasan energi, sedangkan untuk memutuskan ikatan diperlukan energi. Jumlah energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan antaratom dalam 1 mol molekul berwujud gas disebut energi ikatan. Makin kuat ikatan makin besar energi yang diperlukan.

tabel eneergi ikatan

Perobahan enthalpy dengan menggunakan energi ikatan dapat dihitung dengan menggunakan rumus

ΔH reaksi = –ΔH energi pemutusan   –   ΔH pembentukan

Data energi ikat dapat juga digunakan untuk menghitung data energi ikat  rata

contoh soal

1). Dengan menggunakan harga energi ikatan, hitunglah 􀀨H reaksi:

CH4(g) + 4 Cl2(g)      →           CCl4(g) + 4 HCl(g)

Penyelesaian:

Energi ikatan yang diputuskan:                 Energi ikatan yang dibentuk:

4C – H = 4 . 415 = 1660 kJ                        4C – Cl = 4 . 330 = 1320 kJ

4Cl – Cl = 4 . 243 = 972 kJ                        4H – Cl = 4 . 432 = 1728 kJ

2632 kJ                                                                       3048 kJ

= –416 kJ

2).  Hitunglah energi ikatan rata-rata N – H dalam molekul NH3 jika diketahui:

ΔH gas NH3 = –46,3 kJ , energi ikatan H – H = 436 kJ , N – N = 946 kJ.

Penyelesaian:

Reaksi pembentukan gas NH3:

N2(g) + 3 H2(g)                                   2 NH3(g) ΔH = –92,6 kJ

ΔH reaksi = N –N + 3(H – H) – 2 x 3(N – H)

–92,6 kJ = 946 kJ + 3(436 kJ) – 6(N – H)

6(N – H) = 2254 kJ + 92,6 kJ

N – H = 2346,6 kJ

6

= 391,1 kJ

Energi ikatan rata-rata N – H = 391,1 kJ

Soal 3.3

1). Jika diketahui data energi ikatan berikut :

C = O   736 kkl

H –  O   646 kkal

C  –  H   414 kkal

H  –  H   435 kkal

Hitung ∆H reaksi CH4 (g) + H2O ( g )         →           CO  ( g ) + 3 H2 ( g )

2). Untuk soal no. 1 s.d. 4 gunakan data energi ikatan pada Tabel diatas

1. Tentukan ΔH reaksi gas C2H4 dengan H2 menjadi gas C2H6!

2. Tentukan ΔH untuk reaksi

C2H4    +  HCl            →             C2H5Cl

3. Tentukan ΔH reaksi pembuatan alkohol dari gas etena dengan uap air

menggunakan katalis asam untuk mempercepat reaksi.

C2H4(g) + H2O(g)                        C2H5OH(l)

4. Tentukan ΔH reaksi: HCN(g) + 2 H2(g)                              CH3NH2(g)

5. Diketahui: 2 H2(g) + O2(g)                                      2 H2O(g) ΔH = –484 kJ

H – H(g)                   2 H(g) ΔH = +436 kJ

O = O(g)                   2 O(g) ΔH = +498 kJ

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA