Bagaimana sikap kita dalam menghadapi perubahan sosial yang berdampak Negatif

evolusi industri 4.0 memunculkan banyak kekhawatiran akan semakin berkurangnya lapangan pekerjaan akibat otomatisasi. Padahal selain itu, ada pula risiko masalah sosial di masyarakat akibat perubahan penggunaan teknologi dan arah industri yang mempengaruhi gaya hidup masyarakat. Aspek sosial dan budaya tersebut juga perlu diperhatikan oleh berbagai pihak. Maka artikel ini akan memberikan gambaran bagaimana tantangan yang akan dihadapi oleh masyarakat seperti terjadinya perubahan sosial karena berkembangnya revolusi industri 4.0. Selanjutnya strategi apa saja yang dapat dilakukan oleh pemerintah, komunitas, dan masyarakat sendiri untuk mengantisipasinya.

Perubahan Sosial

Menurut Selo Soemarjan, perubahan sosial terjadi ketika terdapat perubahan pada lembaga kemasyarakatan dalam suatu kelompok masyarakat. Perubahan lembaga tersebut mengakibatkan sistem sosial dalam masyarakat berubah, seperti nilai-nilai, sikap, hingga pola perilaku masyarakat. Selanjutnya perubahan tersebut akan mempengaruhi struktur dalam masyarakat.

Terdapat beberapa jenis perubahan sosial. Seperti perubahan sosial yang terjadi secara cepat atau dapat disebut revolusi dan perubahan secara lambat atau evolusi. Untuk dapat dikatakan revolusi, perubahan tersebut berlangsung dalam waktu singkat dan berkaitan dengan hal-hal mendasar dalam kehidupan masyarakat, seperti perubahan pemerintah, sistem ekonomi, dan lainnya.

Sebuah perubahan sosial disebut sebagai revolusi ketika perubahan merupakan keinginan dari masyarakat itu sendiri. Dapat dikatakan masyarakat secara aktif terlibat dalam membuat perubahan. Selanjutnya terdapat pemimpin yang mendukung perubahan tersebut atau membuat perubahan. Selain adanya pemimpin, ada pula program yang dibuat oleh pemimpin tersebut untuk melakukan perubahan dalam waktu singkat. Maka terdapat tujuan yang jelas dan konkret yang ingin dituju.

Pengaruh Revolusi Industri 4.0 Terhadap Perubahan Sosial 

Terminologi revolusi industri 4.0 dikembangkan oleh Klaus Schawb untuk menjelaskan perubahan industri manufaktur pada tahun 2012. Seperti sejarah globalisasi yang dijelaskan oleh Friedman (2006), bahwa perubahan struktur sosial, ekonomi, dan budaya menuju era modern mengakibatkan perubahan, seperti interaksi masyarakat lintas negara dan budaya. Menurut Friedman, adanya globalisasi mengakibatkan perubahan sistem dan perilaku sosial masyarakat. Begitu pula dengan revolusi industri 4.0 yang mengakibatkan perubahan sosial.

Renald Khasali (2018) pun menyatakan bahwa revolusi industri 4.0 mengakibatkan disrupsi dan perubahan fundamental bisnis, struktur biaya industri, serta aspek budaya. Disrupsi di bidang ekonomi pun merambat ke berbagai bidang, hal ini memang sebuah keniscayaan. Perubahan ini seperti di bidang pendidikan, pemerintahan, politik, sosial, hingga hukum.

Dalam bidang pendidikan, bermunculan platform belajar secara online dan lebih mudah diakses. Inovasi tersebut mengubah pola belajar anak-anak hingga orang dewasa. Hal tersebut dapat menjadi potensi apabila dimanfaatkan dengan baik. Setiap orang dapat mengakses ilmu pengetahuan secara bebas. Contohnya munculnya platform ruang guru, Skillshare, dan lainnya.

Revolusi industri 4.0 pun mempengaruhi bagaimana pemerintah dikelola dan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Munculnya konsep smart city dan birokrasi berbasis e-governance menjadi sebuah terobosan pengelolaan pemerintah yang lebih efisien dan efektif. Berbagai inovasi tersebut pun menjadi peluang bagi pemerintah agar lebih baik melayani masyarakat. Perubahan tersebut pun mengubah interaksi antara pemerintah dan masyarakat. Penggunaan teknologi informasi memudahkan masyarakat menyampaikan aspirasi, kritik, dan saran. Begitu pula sebaliknya, pemerintah dapat menyampaikan berbagai program dan rencana pembangunan secara transparan kepada masyarakat.

Perkembangan e-commerce di Indonesia cukup masif dengan perubahan yang sangat cepat. Semakin tingginya pengguna internet di Indonesia mempengaruhi perubahan pola belanja di masyarakat. Pilihan belanja yang semakin banyak dengan akses yang lebih mudah mendorong masyarakat di Indonesia semakin familier dengan belanja online. Semakin berkembangnya berbagai platform e-commerce dengan berbagai fitur dan promosi menjadi penarik konsumen.

E-commerce memberikan peluang bagi berbagai kelompok masyarakat untuk ikut serta bersaing dalam jual beli via online. Akan tetapi terdapat pula perubahan drastis lainnya. Revolusi tersebut mengakibatkan beberapa retail tutup karena minat belanja offlineberkurang. Contohnya seperti gerai Matahari dan Ramayana yang tutup di beberapa daerah.

Pola belanja masyarakat yang berubah karena akses teknologi dan informasi juga berdampak pada gaya hidup. Berkurangnya permintaan belanja offline juga disebabkan oleh peralihan pengeluaran masyarakat. Sebelumnya pengeluaran masyarakat banyak untuk belanja barang, akan tetapi saat ini belanja pengalaman. Industri pariwisata menjadi salah satu industri yang terdampak oleh berkembangnya social media. Masyarakat memilih untuk menggunakan uangnya untuk melakukan perjalanan wisata.

Strategi Mengantisipasi Perubahan Sosial

Revolusi industri 4.0 yang mengakibatkan berbagai perubahan sosial merupakan sebuah keniscayaan. Perubahan sosial yang terjadi berupa semakin terbukanya akses masyarakat terhadap informasi, perspektif, akses sumber daya, hingga konsumsi.  Di sisi lain, perubahan sosial yang terjadi diikuti dengan berbagai dampak yang tidak direncanakan dan berisiko merugikan masyarakat.

Aktor paling penting dalam proses perubahan sosial adalah lembaga-lembaga dalam struktur masyarakat baik ekonomi, pemerintah, lembaga sosial, dan lainnya. Masyarakat memiliki peran signifikan dan yang perlu bersiap menghadapi perubahan. Oleh karena itu, lembaga dalam masyarakat perlu memfasilitasi akses, nilai, dan pengembangan masyarakat agar tidak mendapatkan masalah akibat perubahan yang cepat.

Perubahan sosial akibat revolusi industri 4.0 yang paling dikhawatirkan yaitu perubahan mekanisme kerja. Oleh karena itu, sumber daya Indonesia perlu dipersiapkan menghadapi situasi kerja di masa yang akan datang. Salah satu strategi yang penting adalah melakukan optimalisasi pelayanan bimbingan konseling, terutama dibidang karier.

Terdapat empat bidang konseling yang perlu dikembangkan, yaitu bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karier. Sasaran yang dapat diberikan bimbingan tersebut yaitu siswa, mahasiswa, hingga tenaga kerja baru di berbagai bidang industri. Tujuan dari berbagai bimbingan tersebut yaitu untuk memberikan bantuan dan mempersiapkan seseorang untuk menemukan jati diri, memahami situasi lingkungan, dan merencanakan masa depannya.

Strategi berikutnya yang perlu dilakukan adalah literasi digital. Meningkatnya pengguna internet di Indonesia ternyata juga menimbulkan kekhawatiran pemanfaatan teknologi yang tidak tepat guna. Hal ini terkait bagaimana penggunaan sosial media, akses informasi yang benar, serta menghindari hoax. Pemerintah telah berupaya meningkatkan literasi digital masyarakat dengan beberapa program, seperti munculnya Gerakan Nasional Literasi Digital (Siberkreasi). Siberkreasi aktif mengampanyekan penggunaan teknologi yang tepat dan menghindari konten negatif.

Kesimpulan

Revolusi industri 4.0 mendatangkan banyak perubahan sosial di berbagai aspek kehidupan. Terdapat banyak manfaat yang diberikan seperti akses teknologi dan informasi yang semakin mudah dan merata. Akan tetapi ada pula tantangan perubahan sosial karena revolusi yang terjadi dalam waktu singkat. Perkembangan teknologi dan industri yang semakin masif mengakibatkan pola hidup masyarakat berubah. Terdapat dua strategi yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi perubahan tersebut seperti mengoptimalkan pelayanan bimbingan konseling baik pribadi dan karier. Strategi berikutnya yaitu perluasan literasi digital.

Jakarta -

Perubahan sosial terjadi akibat berbagai faktor. Seperti perkembangan teknologi yang terus meningkat, persaingan pasar, hingga kondisi sumber daya manusia itu sendiri.

Perubahan sosial dapat berdampak positif bagi kemajuan hidup masyarakat. Perubahan ini akan memunculkan berbagai inovasi yang memberikan kontribusi baik bagi peningkatan di berbagai sektor kehidupan.

Di sisi lain, perubahan sosial juga dapat mengakibatkan terjadinya penyimpangan nilai-nilai di masyarakat. Berikut dampak negatif perubahan sosial dan budaya dalam suatu masyarakat seperti dikutip dari buku Perubahan Sosial Budaya oleh Sriyana:

1. Disintegrasi sosial

Disintegrasi diartikan sebagai proses terpecahnya suatu kesatuan menjadi bagian-bagian kecil. Sedangkan, disintegrasi sosial diartikan sebagai proses terpecahnya suatu kelompok sosial menjadi beberapa unit sosial yang terpisah satu sama lain.

Perubahan ini sering terjadi akibat adanya perubahan unsur-unsur kebudayaan tanpa diimbangi dengan perubahan unsur budaya lain yang berkaitan. Biasanya, unsur yang lebih cepat mengalami perubahan adalah kebudayaan kebendaan atau artefak.

2. Kesenjangan sosial

Perubahan sosial juga dapat memunculkan kesenjangan sosial. Kondisi ini terjadi akibat ketidakseimbangan sosial yang ada di masyarakat sehingga menimbulkan perbedaan yang cukup mencolok.

Kesenjangan sosial disebabkan oleh berbagai masalah sosial, seperti kondisi ekonomi, kesehatan, psikologis, pendidikan, hingga kebudayaan. Contohnya adalah kemiskinan, pengangguran, penyakit fisik, hingga permasalahan di lingkungan keluarga.

3. Meningkatnya kriminalitas

Tindak kriminalitas seringkali muncul akibat perubahan sosial. Tindakan ini cukup meresahkan masyarakat. Kejahatan juga disebabkan oleh pengaruh budaya dari luar yang akhirnya menyebabkan penyimpangan norma yang ada dalam masyarakat setempat.

Kejahatan adalah bagian dari kehidupan masyarakat. Di mana, lingkungan sosial memiliki peran penting terhadap pembentukan perilaku kejahatan.

4. Perilaku yang semakin konsumtif

Dampak lainnya adalah munculnya perilaku konsumtif, yakni pembelian dan penggunaan barang yang tidak dipertimbangkan secara rasional. Biasanya, masyarakat yang konsumtif cenderung membeli sesuatu tidak berdasar pada kebutuhan melainkan keinginannya saja.

Perilaku konsumtif dapat disebabkan oleh berbagai hal. Seperti paparan iklan di berbagai media hingga gaya hidup masyarakat.

5. Meningkatnya kenaikan kenakalan remaja

Kenakalan remaja dapat disebabkan oleh lingkungan tempatnya bermain. Dalam pendapat lain, kenakalan remaja juga kerap disebabkan akibat kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua atau keluarga.

Isu-isu yang tersebar di masyarakat juga kerap memancing amarah remaja untuk melakukan hal-hal yang melanggar norma.

Dalam pandangan Karl Marx, perubahan sosial berkaitan dengan aspek ekonomi. Menurutnya, perkembangan ekonomi mempunyai pengaruh luas dalam kehidupan masyarakat.

Simak Video "Interaksi Itu Penting!"



(lus/lus)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA