Bagaimana pendapat masyarakat Flores terkait jenis manusia purba tersebut brainly

Manekin dari Homo erectus dalam pameran berjudul "Prehistoric Heritage" yang digelar di Museum Nasional, 24 Oktober 2017. (Liputan6.com/Afra Augesti)

Bola.com, Jakarta - Manusia purba merupakan manusia yang hidup sebelum tulisan ditemukan. Konon, manusia purba hidup pada jutaan tahun yang lalu. Wajar ada yang mengatakan manusia purba sebagai nenek moyang dari manusia yang hidup saat ini.

Manusia purba hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain atau sering disebut nomaden. Kehidupan dari manusia purba juga masih sangat sederhana dan masih sangat tergantung pada alam.

Kondisi tersebut yang menjadikan manusia purba tersebar di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Beberapa fosil manusia purba ditemukan di beberapa daerah di Indonesia, seperti Mojokerto, Ngandong, Solo, Pacitan, dan Sangiran.

Masing-masing dari manusia purba ini memiliki perbedaan. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari ciri-ciri manusia purba. Apa saja manusia purba yang pernah ditemukan di Indonesia?

Berikut ini rangkuman tentang jenis-jenis manusia purba Indonesia beserta ciri-cirinya, seperti disadur dari Liputan6, Kamis (25/2/2021). 

Meganthropus Palaeojavanicus diketahui sebagai jenis manusia purba yang paling tua. 'Megan' berarti besar, 'anthropus' berarti manuisa, 'paleo' diartikan tua, dan 'javanicus' berarti jawa. Adapun arti dari Meganthropus Palaeojavanicus adalah manusia raksasa dari Jawa.

Jenis manusia purba ini ditemukan sekitar tahun 1936 di kawasan Sangiran, yang merupakan lembah dari sungai Bengawan Solo dari lapisan Pleistosen. Fosil dari manusia Meganthropus ini ditemukan oleh arkeolog asal Belanda, bernama Van Koenigswald.

Ciri-ciri dari manusia purba Meganthropus Palaeojavanicus:

- Memiliki tulang pipi yang tebal

- Otot rahang kuat

- Bentuk tubuh tegap

- Tulang kening yang menonjol

- Tak memiliki dagu

- Bentuk kepala dengan tonjolan di belakang yang tajam

- Volume otak 900 cc

- Hidup berkelompok dan berpindah tempat.

Pithecanthropus Erectus diperkirakan hidup di Indonesia sekitar satu hingga dua juta tahun yang lalu. Fosil pertamanya berupa bagian geraham ditemukan di daerah Lembah Bengawan Solo, daerah Trinil, Ngawi.

Fosil Pithecanthropus Erectus tersebut ditemukan oleh Eugene Dubois tahun 1890. Nama Pithecanthropus Erectus berasal dari akar bahasa Yunani dan latin dan memiliki arti manusia-kera yang dapat berdiri.

Ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus Erectus:

- Tengkuk dan geraham (gigi) yang kuat

- Tubuh belum tegap sempurna

- Hidung tebal

- Dahi lebih menonjol dan lebar

- Rata-rata tingginya 165 cm sampai 180 cm

- Memiliki volume otak sekitar 750 cc hingga 1350 cc.

Fosil Pithecanthropus Soloensis ditemukan di daerah Ngandong, Blora. Alasan diberi nama Pithecanthropus Soloensis karena ditemukan di sekitaran Bengawan Solo.

Pithecanthropus Soloeinsis memiliki tinggi sekitar 165 hingga 180 cm. Jenis manusia purba tersebut merupakan pemakan tumbuhan dan kerap berburu hewan untuk dijadikan santapan. Fosil Pithecanthropus Soloeinsis ditemukan sekitar tahun 1931 hingga 1933 oleh Openorth dan Van Koenigswald.

Ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus Soloensis:

- Memiliki tulang belakang menonjol

- Rahang bawah besar dan kuat

- Hidung lebar

- Tulang pipi kuat serta menonjol

- Pemakan segala

- Tidak memiliki dagu

- Volume otak 750 cc-1350 cc

- Tonjolan kening tebal

- Tinggi sekitar 165-180 cm dengan perawakan tegap.

Di daerah Mojokerto juga ditemukan fosil manusia purba jenis Pithecanthropus. Adalah Von Koenigswald, yang menemukan fosil manusia purba ini pada 1939.

Penemuan pertamanya berupa fosil tengkorak manusia purba anak–anak yang diperkirakan berusia enam tahun.

Ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus Mojokertensis:

- Memiliki tulang tengkorak lonjong dan tebal

- Tingginya sekitar 165 sampai 180 cm

- Tak memiliki dagu

- Memiliki badan tegap

- Volume otak diperkirakan 750 cc-1300 cc

- Kening menonjol

Menggunakan sebutan 'homo' karena manusia purba ini telah memiliki kebiasaan yang hampir mirip dengan manusia modern saat ini. Mereka telah mengerti berbagai kegiatan dan disebut juga sebagai mahkluk ekonomi.

Homo Floresiensis ditemukan di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, dan diperkirakan hidup 12 ribu tahun yang lalu. Jenis manusia purba ini telah mampu hidup berdampingan dengan jenis-jenis manusia purba lainnya.

Ciri-ciri manusia purba Homo Floresiensis:

- Hanya memiliki tinggi badan satu meter

- Bentuk dahinya sempit dan tak menonjol

- Tulang rahangnya menonjol

- Volume otak 380 cc

- Tengkorak kepalanya yang kecil.

Homo Wajakensis hidup di zaman yang lebih modern dari sebelumnya. Hal ini dibuktikan dengan penemuan peralatan yang bersamaan dengan fosil ini.

Eugene Dubois menemukan fosil Homo Wajakensis di daerah Campur Darat, Tulungagung, Jawa Timur.

Ciri-ciri manusia purba Homo Wajakensis:

- Memiliki bentuk wajah dan hidung datar dan lebar

- Tulang pipinya menonjol ke samping

- Letak hidung dan mulut sedikit jauh

- Tinggi 130 sampai 210 cm

- Mampu berjalan tegap.

Weidenrich dan Koenigswald menemukan Homo Soloensis pada 1931. Mereka diperkirakan hidup sekitar 300 ribu sampai 900 ribu tahun yang lalu.

Ciri-Ciri Manusia Purba Homo Soloensis:

- Memiliki volume otak 1000 cc hingaa 1300 cc

- Tinggi badannya mencapai 130 hingga 210 cm

- Tubuhnya tegap

- Memiliki struktur tulang wajah yang tidak mirip dengan manusia kera.

Homo Sapiens adalah jenis manusia purba yang usianya paling muda ditemukan dan mendekati seperti manusia modern saat ini. Homo Sapiens telah mengenal kehidupan sosial dan berpikir cerdas. Bentuknya juga mirip dengan manusia.

Ciri-ciri manusia purba Homo Sapiens:

- Bentuk tengkuk yang sudah kecil

- Tulang wajah tidak menonjol

- Memiliki dagu dan tulang rahang yang tidak terlalu kuat

- Volume otak antara 1000 sampai 1200 cc

- Rahang dan gigi lebih kecil

- Dapat berjalan tegak

- Memiliki kemampuan berpikir yang paling baik.

Disadur dari: Liputan6.com (Reporter: Anugerah Ayu Sendari, Editor: Nanang Fahrudin. Published: 20/3/2019).

Berita video sportbites kali ini membahas tentang para pesepak bola yang mempunyai buah hati kembar. Cristiano Ronaldo dan Alvaro Morata jadi diantara pemain yang mempunyai anak kembar.

Sumber gambar, Maayan Harel/newscientist

Keterangan gambar,

Tim peneliti berhasil merekonstruksi raut muka manusia purba yang merupakan kerabat manusia modern (homo sapiens) yang telah lama hilang itu.

Sejumlah peneliti telah memberikan pandangan sekilas tentang bagaimana raut muka spesies manusia purba Denisovans.

Potongan fosil manusia purba Denisovans ditemukan pada 2008 dan mulai saat itu para ahli evolusi manusia tertarik untuk mengetahui keberadaan mereka yang diperkirakan punah sekitar 50.000 tahun silam.

Salah satu pertanyaan terbesar di kalangan para ahli itu adalah tentang paras muka Denisovans, yang selama ini tidak pernah diketahui.

Tetapi saat ini tim peneliti berhasil merekonstruksi raut muka manusia purba yang merupakan kerabat manusia modern (homo sapiens) yang telah lama hilang itu.

Sekitar 100.000 tahun silam ada beberapa kelompok manusia yang berbeda, termasuk diantaranya adalah manusia modern, Neanderthal dan Denisovans.

Sumber gambar, Mayan Haarel/AFP

Keterangan gambar,

Para ahli memperkirakan banyak sifat Denisovans mirip Neanderthal, termasuk dahi miring, wajah panjang, serta panggul yang besar.

"Dalam banyak hal, Denisovans mirip Neanderthal tetapi dalam beberapa sifat mereka, mirip dengan kita (manusia modern) dan di sisi lain mereka memiliki keunikan," kata Prof Liran Carmel, peneliti di Universitas Hebrew Jerusalem.

Kelompok manusia purba Denisovans diperkirakan tinggal di wilayah yang kini disebut Siberia dan di kawasan timur Asia.

Para ilmuwan telah menemukan bukti bahwa spesies manusia purba itu tinggal di kawasan dataran tinggi Tibet, yang mewariskan gen untuk membantu orang modern mencapai posisi dengan intelegensia yang sama.

Sejauh ini belum diketahui penyebab mengapa mereka menghilang.

Sumber gambar, JEAN-JACQUES HUBLIN, MPI-EVA, LEIPZIG

Keterangan gambar,

Sejauh ini, satu-satunya sisa fosil manusia Denisovans yang ditemukan adalah tiga gigi, tulang jari kelingking dan rahang bawah.

Belakangan, manusia purba Denisovans menjadi perhatian dunia setelah para arkeolog menyelidiki sisa-sisa fosil di sebuah gua di Siberia, lebih dari sepuluh tahun lalu.

Sejauh ini, satu-satunya sisa fosil manusia Denisovans yang ditemukan adalah tiga gigi, tulang jari kelingking dan rahang bawah.

Sekitar 5% dari nenek moyang orang-orang dari wilayah Oceania dapat ditelusuri hingga ke manusia purba Denisovans, demikian menurut penelitian.

Upaya rekonstruksi - berdasarkan analisis DNA kompleks Denisovans, Neanderthal, Simpanse dan manusia - menunjukkan bahwa tengkorak Denisovans kemungkinan lebih luas ketimbang manusia modern atau Neanderthal.

Mereka juga tampaknya tidak memiliki dagu.

Para ahli memperkirakan banyak sifat Denisovans mirip Neanderthal, termasuk dahi miring, wajah panjang, serta panggul yang besar.

Sumber gambar, MAAYAN HAREL/AFP

Keterangan gambar,

Kelompok manusia purba Denisovans diperkirakan tinggal di wilayah yang kini disebut Siberia dan di kawasan timur Asia.

Hal unik lain yang dimiliki Denisovans adalah, misalnya saja, lengkungan gigi yang besar.

Profesor Carmel mengatakan kepada BBC bahwa dia senang mengetahui perkiraan paras Denisovans telah dikonfirmasi oleh penemuan tulang rahang Denisovans oleh para peneliti lainnya.

"Temuan tulang rahang sudah dilaporkan dan kami sangat senang melihat adanya kecocokan. Itu semacam konfirmasi independen terhadap metode kami," katanya.

Rekonstruksi wajah ini hanyalah awal dalam penelitian tentang Denisovans, kata Carmel.

"Mereka adalah manusia yang sangat mirip dengan kita (manusia modern), sehingga menunjukkan perbedaan di antara kita sangat penting untuk memahami apa yang membuat kita menjadi manusia dan apa yang mungkin mengarah pada cara kita beradaptasi dengan dunia," katanya.

Konten tidak tersedia

  • {{promo.headlines.shortHeadline}}

  • Video yang berhubungan

    Postingan terbaru

    LIHAT SEMUA