Bagaimana cara menulis 5 ribu?

Sonora.ID - Artikel kali ini akan membahas tentang cara penulisan rupiah yang benar dalam Bahasa Indonesia menggunakan PUEBI.

Rupiah merupakan mata uang Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dilambangkan oleh Rp (rupiah).

Sebagai masyarakat yang baik dan mampu mengeja penggunaan Bahasa Indonesia dengan baik, Anda harus tahu cara menulis rupiah yang benar.

Cara penulisan ini bisa membantu Anda membuat suatu surat administratif atau formal menjadi lebih sopan.

Melansir dari berbagai sumber, berikut adalah 5 cara penulisan Rupiah yang benar dan sesuai dengan PUEBI.

1. Menggunakan Rp

Baca Juga: 3 Cara Menghilangkan Jamur Pada Pakaian Serta Sepatu

Ketika ingin menulis rupiah, Anda dapat menggunakan Rp yang menjadi simbol dari penulisan mata uang NKRI.

Pastikan penulisan rupiah ini benar dengan menggunakan huruf kapital pada 'R' dan huruf kecil pada 'p'.

Sistem penulisan angka romawi didasarkan pada sistem pengulangan, penjumlahan, serta pengurangan. Sedangkan untuk membacanya dimulai dari kiri ke kanan. Angka romawi biasa digunakan sebagai lambang bilangan ataupun nomor.

Penulisan angka Romawi menggunakan huruf alfabet untuk melambangkan angka. Angka yang lebih besar dari 5000, di atas simbol diberikan garis horizontal. Garis tersebut berarti perkalian terhadap angka 1.000.

Cara mudah untuk menulis angka romawi adalah dengan menulis angka ribuan terlebih dahulu, dilanjutkan dengan ratusan, puluhan, serta satuan.

Sistem angka Romawi yang saat ini digunakan merupakan modernisasi sistem adisi dari sistem yang lama. Sejak tahun 260 SM sistem romawi telah terbentuk. Namun sistem romawi yang berkembang saat ini masih belum lama ada.

Misalnya dalam penulisan angka lima adalah “V” yang menggantikan penulisan “IIIII”, serta angka seratus yang ditulis dengan huruf “C”.


Berikut adalah contoh penulisan angka romawi sesuai dengan PUEBI:

Angka Arab: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,

Angka romawi: I, II, III, IV, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D (500), M (1.000), V (5.000), M (1.000.000).

Mengutip dari Rumus Super Lengkap Matematika kelas 4, 5, dan 6. Terdapat beberapa aturan dalam penulisan angka romawi, di antaranya adalah:
  • Bila angka romawi diikuti dengan bilangan yang sama atau lebih kecil daripada bilangan romawi tersebut, maka nilai bilangan romawi yang mengikutinya harus ditembah dengan nilai bilangan yang diikuti.
Misal: LXI = 61

Caranya adalah nilai L= 50, ditambah dengan nilai X= 10, llau ditambahkan dengan bilangan romawi I = 1. Maka hasilnya dalah L+X+I= 50+10+1= 61
  • Bila angka romawi diikuti dengan bilangan yang nilainya lebih besar, maka bilangan yang mengikuti harus dikurangi dengan bilangan yang diikuti tersebut.
Misalnya: IX = 9

Caranya adalah angka romawi X=10, harus dikurangi dengan bilangan romawi I yang bernilai 1. Maka masilnya adalah X-I atau 10-1= 9.

Tata cara penulisan rupiah menjadi menarik karena banyak yang mendebatkan tata cara penulisan rupiah yang benar. Cukup mudah diucapkan dalam sebuah obrolan tetapi cukup bingung dituliskan. Berikut adalah cara penulisan bilangan mata uang (rupiah) yang benar Sesuai EYD / PUEBI.

Table of Contents

Penulisan Bilangan Rupiah yang Benar

Menulis mata uang rupiah keluaran Bank Indonesia harus didahului dengan simbol “Rp” dengan huruf awal (R) berupa huruf kapital, baik yang ditulis di awal maupun yang di tengah kalimat. Antara simbol dan bilangan tidak diberi jarak spasi. Setelah penulisan simbol diikuti dengan angka yang menunjukkan jumlah nominal uang. Misalnya:

Benar
Rp25.000.000,00
Bukan
Rp 25.000.000,00 atau rp25.000.000,00

Tidak memberikan spasi bertujuan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya ulang pihak yang tidak bertanggung jawab. Bayangkan jika ada orang iseng yang menambahkan angka diantara jarak (spasi) antara simbol Rp dan nominal, dalam contoh diatas Rp  25.000.000,00 menjadi Rp 125.000.000,00. Penulisan bilangan dalam rupiah juga perlu menggunakan tanda titik (.) yang berfungsi sebagai pemisah ribuan (thaousands separator) dan tanda koma (,) yang berfungsi sebagai penanda desimal.  Tingkat ketelitian bilangan desimal yaitu 0,01 rupiah atau dua angka di belakang koma. Misalnya:

Benar
Rp2.500.000.000,00
Bukan
Rp2500000000,00, Rp2.500.000.000, atau Rp2.500.000.000,0000

Penggunaan garis miring dalam konteks penulisan nominal uang biasanya digunakan sebagai pengganti kata tiap. Penulisannya tidak dipisahkan oleh spasi. Misalnya, Rp1.000,00 tiap lembar menjadi:

Benar
Rp1.000,00/lembar
Bukan
Rp1.000,00 / lembar, Rp1.000/ lembar atau Rp1.000,00 /lembar

Bagaimana cara menulis 5 ribu?

Penulisan Ejaan Bilangan Rupiah yang Benar

Penulisan ejaan bilangan menggunakan aturan penyebutan bilangan yang benar. Misal:

2Dua22Dua puluh dua222Dua ratus dua puluh dua222.000Dua ratus dua puluh dua ribu200.000.202Dua ratus juta dua ratus dua

Ejaan bilangan yang menyebutkan nominal uang ditambahkan jenis mata uang (rupiah) diakhir penyebutan bilangan, meskipun simbol ditulis di depan bilangan. Misalnya Rp200.000,00 ditulis:

Benar
Dua ratus ribu rupiah
Bukan
Rp dua ratus ribu atau rupiah dua ratus ribu

Penulisan Mata Uang Rupiah yang Juga Perlu Diketahui

ISO 4217 tentang kode penggunaan mata uang rupiah keluaran Bank Indonesia belum ditetapkan di dalam Pedoman EYD atau EBI. Meski begitu, pemakainannya cukup populer di dunia. Penggunaannya di Indonesia dengan menggunakan IDR (Indonesian rupiah) sebagai pengganti Rp (rupiah). Ada dua cara yang dapat digunakan untuk meletakkan kode ini, yaitu di depan (misal EUR 150) atau di belakang angka (misal 150 EUR).

Penggunaan IDR yang paling tepat jika dilihat menurut hukum D-M adalah dengan meletakkannya di belakang nominal uang. Misalnya:

Benar
500 IDR
Bukan
IDR 500

Hukum D-M terdapat pada buku Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia yang ditulis Sutan Takdir Alisjahbana pada tahun 1949-an. Hukum D-M adalah hukum aturan peletakan Diterangkan (D) dan Menerangkan (M). Kata yang memiliki sifat Menerangkan memiliki fungsi pelengkap atau penjelas dari kata yang Diterangkan, sehingga peletakkannya dibelakang dari yang Diterangkan. Di dalam hal ini nominal uang menjadi yang Diterangkan dan IDR menjadi yang Menerangkan.

Penggunaan K, M, dan seterusnya bisa juga dipakai untuk menyingkat angka nol yang begitu banyak. Misal, 2K (dua ribu) IDR dan 2M (2 juta) IDR. Penggunaan singkatan juga sering digunakan dalam kalimat yang ditulis menggunakan bahasa Indonesia. Misalnya, sepuluh milyar rupiah hanya ditulis dengan 10 milyar rupiah.

Pedoman EYD/EBI pada Bab V Pasal E Ayat 5 mengenai keterangan tanda hubung, ada juga yang menjelaskan aturan menulis perubahan dalam menulis nominal uang. Penulisan lambang bilangan yang mendapat akhiran -an lazim ditulis seperti uang lima ratusan menjadi uang 500-an. Bisa juga lima uang seribuan menjadi lima uang 1.000-an.

QnA (Question and Answer)

Berikut ini adalah beberapa pertanyaan tentang penulisan rupiah yang benar dan paling sering ditanyakan di google.

Bagaimana cara penulisan uang Rp2 000?

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya penulisan nominal dengan angka tanpa jeda setelah simbol Rp, titik sebagai pemisah tiap satuan ribuan, dan tanda koma diikuti dua digit angka desimal setelah nominal utama, sehingga yang benar ialah Rp2.000,00.

Bagaimana penulisan rp500.000?

Merujuk pada kaidah penulisan sesuai PUEBI/EYD, maka penulisan nominal lima ratus ribu rupiah dengan menggunakan angka menjadi Rp500.000,00.

Bagaimana cara menulis 10 ribu?

Ada dua pilihan cara yang dapat Anda pilih yang pertama dengan angka Rp10.000,00 atau menggunakan skala Internasional menjadi 10 IDR. Pilihan kedua dengan menggunakan huruf yakni sepuluh ribu rupiah.

Bagaimana penulisan angka rupiah?

Intinya penulisan nominal angka rupiah terdapat tiga poin gunakan simbol Rp di depan, setelahnya tanpa spasi langsung angka utama, pisahkan satuan ribuan dengan titik, dan akhiri dengan koma yang diikuti dua digit angka nol.

Bagaimana Penulisan lima ribu?

lima ribu (5.000)

Bagaimana Penulisan ribu yang benar?

Sesuai dengan aturan tersebut maka penulisan rupiah bisa ditulis sebagai "Rp" tanpa tanda titik. Sebagai contoh, penulisan seratus ribu rupiah yang benar adalah "Rp100.000". Agar lebih jelas dan mudah dipahami, berikut 4 cara penulisan nominal uang rupaih yang benar.

Bagaimana cara menulis 10 ribu?

Rp10.000 (dibaca: Sepuluh ribu rupiah) (Penulisan baku: Rp10.000,00) adalah nilai nominal uang kertas dan yang pernah dicetak hingga tahun 2022 dan masih beredar secara resmi di Indonesia.

Bagaimana tulisan seribu rupiah?

Rp1.000 (dibaca: seribu rupiah) (Penulisan baku: Rp1.000,00) adalah nilai nominal uang kertas dan yang pernah dicetak dan hingga 2022 masih beredar secara resmi di Indonesia.