Anggapan Keliru Tentang Berbagi Alat Makan Dengan Pasien TBC
Dan kini ada pernyataan yang mengungkapkan bahwa penyebaran bakteri penyebab TBC tidak akan menular lewat ciuman. Di kutip dari halaman CDC, bahwa bakteri penyakit TBC tidak akan menyebar lewat kontak fisik semisal berciuman.
CDC merupakan halaman website kesehatan ternama di Amerika serikat. Dengan jelas CDC memaparkan bawa berciuman tidak dapat menularkan bakteri TB, dan beberapa kontak fisik lain diantaranya:
- menjabat tangan seseorang
- berbagi makanan atau minuman
- menyentuh seprai kamar penderita atau handuk
- penggunaan dudukan toilet secara bersama
- berbagi sikat gigi.
Semua kembali pada bagaimana Anda menjaga pola dan gaya hidup yang sehat sangatlah mempengaruhi untuk menghindari penyakit ini karena semua bergantung kondisi tubuh Anda.
Editor: Marisa
More Under: Ciuman, TBC
Navigasi pos
Next Article
Anggapan Keliru Tentang Berbagi Alat Makan Dengan Pasien TBC
Previous Article
Banyak Penerbangan Tertunda Akibat Abu Vulkanik Gunung Anak Krakatau, Ini Alasannya
Article written by Elsa Labsatu
SHARE YOUR LIFE SCIENCE
Latest from this authorview all
- Gelaran INALAB 2022 Di Jakarta International Expo
- Mendagri Tito Karnavian Membuka Gelaran ITE 2022 di JCC
- Accelerating Climate Action Through Circular Economy Forum – INDOWATER EXPO 2022
- ITE 2022: Pameran Lintas Sektor Terintegrasi Solusi Kota Cerdas
- Pameran INDOWATER 2022 Digelar Di Jakarta
4
Cancer
Anggapan Keliru Tentang Berbagi Alat Makan Dengan Pasien TBC
- Desember 26, 2018
Berbagi Makanan atau Alat Makan Dengan Pasien TBC TBC atau tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis atau…
Kesehatan
Awas Bahaya Laten TBC! Kenali Cara Pencegahan, Gejala Serta Penularannya
- September 17, 2015
TBC Tuberkulosis atau TBC merupakan penyakit yang menyerang sistem pernapasan manusia, terutama paru-paru. Namun demikian, TBC juga dapat…
KOMPAS.com - Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit infeksi bakteri yang disebabkan Mycobacterium tuberculosis. Bakteri penyebab TBC umumnya menginfeksi paru-paru. Terkadang, penyakit ini juga menyerang kelenjar getah bening, tulang, ginjal, otak, atau organ lainnya. Berikut penjelasan lebih lanjut terkait fakta seputar penularan TBC yang perlu diketahui.
Apakah TBC menular?
Melansir laman resmi Pusat Pengendalian dan Pencegah Penyakit (CDC) AS, TBC termasuk penyakit menular. Ketika seseorang menghirup bakteri TBC, bakteri tersebut dapat menetap di paru-paru dan berkembang biak. Dari sana, bakteri dapat berpindah melalui darah ke bagian tubuh lainnya seperti ginjal, tulang, sampai ke otak.
Penyakit TBC yang berkembang di paru-paru, tenggorokan, atau saluran pernapasan bisa sangat menular dari satu penderita ke orang di sekitarnya. Namun, TBC yang menyerang kelenjar getah bening, ginjal, atau tulang belakang biasanya tidak menular. Penderita TBC paling mungkin menularkan penyakitnya kepada orang sekitar yang menghabiskan waktu bersama paling sering setiap hari. Seperti anggota keluarga, teman dekat, rekan kerja, atau teman sekolah.
Cara penularan TBC
Dilansir dari MedicineNet, kuman penyebab TBC bisa menular ketika penderita batuk, bersin, bicara, atau bernyanyi.
Penyakit menular ini termasuk penyakit airborne atau bisa menular lewat udara. Orang lain yang tidak sengaja menghirup bakteri aerosol ini bisa terinfeksi.
Perlu diketahui, TBC tidak menular lewat:
Salaman atau jabat tangan Berbagi makanan atau minuman Menyentuh seprai, kursi, atau bekas meja penderita Berbagi sikat gigi Berciuman Beberapa orang yang terinfeksi TBC tapi tidak menunjukkan gejala karena tubuhnya bisa mencegah pertumbuhan organisme TBC disebut memiliki TBC laten.
Selama penderita TBC laten bisa mengontrol bakteri penyebab penyakit berkembang biak, penderita tidak dapat menularkan penyakitnya. Namun, ketika penderita TBC laten tidak mampu lagi menekan pertumbuhan bakteri penyebab TBC di tubuhnya, seseorang dapat menularkan penyakitnya. Bakteri Mycobacterium tuberculosis dapat bertahan selama beberapa saat di tubuh orang yang sudah meninggal.
Kapan penyakit TBC dapat menular?
Masa ketika penyakit masuk ke tubuh sampai muncul gejala TBC bisa berlangsung antara dua sampai 12 minggu. Risiko untuk mengembangkan penyakit ini paling tinggi dalam kurun waktu dua tahun sejak terinfeksi. Penyakit TBC bisa menular apabila tidak diobati. Beberapa pasien TBC sudah tidak menularkan penyakitnya setelah dua minggu menjalani pengobatan intensif. Tapi ada juga penderita yang butuh waktu berbulan-bulan minum obat TBC sampai kuman penyebab TBC sudah tidak aktif di dalam tubuh dan mereka tidak bisa menularkan penyakitnya. Terapi obat TBC baik untuk infeksi aktif maupun infeksi laten umumnya berlangsung selama enam bulan sampai sembilan bulan.
Lewat pemeriksaan medis, dokter dapat memantau kemajuan pengobatan TBC. Termasuk kapan perlu ganti obat, melanjutkan terapi obat, atau menyatakan pengobatan sudah tuntas dan penderita sudah tidak lagi menularkan penyakitnya.