TEMPO.CO, Jakarta - Bitcoin mulai menguat dalam 24 jam terakhir hingga 4,89 persen di level US$ 37.682 atau berkisar Rp 540,7 jutaan (asumsi kurs Rp 14.348 per dolar AS). Meski demikian, Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi melihat, Bitcoin dalam waktu dekat masih akan terkoreksi dalam hingga 9,82 persen.
Menurut Ibrahim, secara fundamental, rontoknya pasar kripto khususnya Bitcoin tak lepas dari kekhawatiran investor terkait rencana kebijakan moneter Amerika Serikat yang lebih ketat. "Sehingga mendorong aksi jual yang begitu tajam terhadap aset kripto,” katanya dalam keterangan tertulis pada Rabu, 26 Januari 2022.
Selain itu, ketidakpastian regulasi cyptocurrency di Rusia ikut menyumbang sentimen negatif. Teranyar, muncul bantahan dari Kementerian Keuangan Rusia terkait wacana pelarangan kripto oleh bank sentral negara tersebut.
Ibrahim menilai, kewaspadaan muncul saat rasio dominasi Bitcoin meningkat dalam beberapa hari terakhir. Kondisi tersebut dinilai berpengaruh pada pilihan investor yang beralih ke Bitcoin daripada aset kripto alternatif.
“Kondisi ini akan berpengaruh pada pilihan investor yang beralih ke Bitcoin daripada aset kriopto alternatif (altcoin) di tengah market yang sedang crash saat ini, karena BTC dianggap sebagai aset yang lebih minim risiko,” ujar Ibrahim.
Sementara itu, Chief Executive Officer Litedex Protocol, Andrew Suhalim menyebutkan, secara teknikal dari indikator fibonnaci, saat ini Bitcoin di atas US$ 37.000. Untuk bisa melanjutkan tren positifnya, Bitcoin harus bisa menembus level 50 persen fibonacci di rentang US$ 38.200 – 38.700.
“Jika mampu menembus level tersebut, maka Bitcoin diproyeksi akan masuk ke area resistance 40.500 hingga 43.000,” ujar Andrew.
Ia juga menyatakan area support berada di level 23 persen fibonacci di angka US$ 35.500 – US$ 34.500. Ia memperkirakan investor masih wait and see. Jika harga menembus level 50 persen fibonacci, ia menyarankan investor ambil posisi buy atau masuk ke pasar. Sebaliknya, bila terjadi pullback, maka investor bisa kembali ke level support.
Untuk Relative Strength Index (RSI) menuju ke level oversold yang ekstrem sehingga bisa menstabilkan aksi jual. "Sedangkan dari Index Feer and Greed, kekhawatiran investor sedikit mereda, terlihat dari level extreme fear yang menghijau satu poin dibandingkan kemarin di level 23," kata Andrew menjelaskan lebih jauh tentang proyeksi harga Bitcoin dalam beberapa waktu ke depan.
Baca: Bahlil: Sampai Ayam Tumbuh Gigi, Tak Mungkin Pendapatan USD 12.000 kalau..
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik //t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Rekomendasi Berita
Sebut 130 Perusahaan Akan Berinvestasi di IKN, Otorita: Masuk KPBU Bisa, Investasi Lain Bisa Juga
13 jam lalu
Otorita Ibu Kota Nusantara atau IKN menyatakan sebanyak 130 perusahaan telah menyatakan minat untuk berinvestasi dalam pembangunan ibu kota baru.
IHSG Menghijau Awal Pekan, Dampak Rilis Kinerja Kuartal III dan Sentimen The Fed
19 jam lalu
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan menguat.
Nilai Tukar Rupiah dan Mayoritas Mata Uang Asia Dibuka Melemah Pagi Ini
20 jam lalu
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka melemah pada perdagangan Senin 31 Oktober 2022.
Prediksi Suku Bunga The Fed hingga Naik 5 Persen Awal 2023, Goldman Sachs Sebut Tiga Penyebab
20 jam lalu
Goldman Sachs Group Inc. memperkirakan bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve akan menaikkan suku bunga hingga 5 persen.
BEI: 6.888 Pelajar di NTT Jadi Investor Saham, Mayoritas Laki-laki
2 hari lalu
Sebanyak 6.888 pelajar di Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah terdaftar sebagai investor saham, dari total investor saham 17.371 orang, dengan akumulasi transaksi sebesar Rp1.605 triliun.
Ayoconnect Rampungkan Pendanaan Seri B+ Rp 420 M
3 hari lalu
Ayoconnect adalah perusahaan Open Finance terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara
Nilai Tukar Rupiah Siang Ini Menguat Usai Data Ekonomi AS Membaik
3 hari lalu
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta jelang akhir pekan menguat seiring rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika.
BEI Sebut Pelajar dan Mahasiswa Dominasi Investor Saham di NTT
4 hari lalu
Total investor dari kategori tersebut mencapai 6.888 dari total investor di NTT 17.371 investor.
Rupiah Melemah Tipis ke 15.567 per Dolar AS, Analis: Indeks Konsumsi Masyarakat Masih Terjaga
4 hari lalu
Rupiah ditutup melemah tipis empat poin walaupun sempat menguat 12 poin di level Rp 15.567 dari penutupan sebelumnya di level 15.563 pada Kamis, 27 Oktober 2022.
Buka Peluang Kerja Sama, LMAN Tawarkan 13 Aset Negara Mulai Lapangan Golf hingga Ruko
4 hari lalu
Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) menawarkan sejumlah aset negara untuk dikelola bersama dengan para investor.