Ketika sudah memasuki malam, banyak orang yang memilih untuk minum kopi agar mereka terjaga. Selain bikin melek, ada juga efek lain terjadi pada tubuh.
Dilansir dari tastingtable.com (23/05), ada sebuah penelitian yang menemukan bahwa alkohol dan kopi dapat membantu melewati usia 90 tahun. Sumber lain juga menghubungkan kafein dengan efek halusinasi.
Efek keduanya memang benar bisa terjadi. Kafein pada kopi juga bisa memberikan efek bersemangat. Namun besarnya kafein yang masuk dalam tubuh serta waktu konsumsi kafein juga tetap harus dipertimbangkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca juga: 6 Kondisi Tubuh Ini Menandakan Kamu Harus Berhenti Minum Kopi
Hal terpenting jika ingin menikmati kafein yaitu dengan mengingat berapa jam dilakukan sebelum tidur. Kafein adalah zat alami yang ditemukan pada tanaman seperti biji kopi atau daun teh. Zat ini juga merupakan stimulan yang bekerja cepat dalam tubuh.
Kafein dalam tubuh bekerja merangsang saraf pusat, jantung, otot, dan tekanan darah. Setelah kafein tersebut masuk kedalam tubuh, kafein ini akan memiliki waktu hingga 5 jam dalam tubuh.
Menurut Fakultas Kedokteran Universitas John Hopkins, dalam jumlah sedang, kafein menawarkan sejumlah manfaat bagi kesehatan. Seperti melawan diabetes, gagal jantung stroke, kanker hati, penyakit saraf seperti Parkinson dan Alzheimer, bahkan bisa melindungi diri dari covid-19.
Namun jika kafein dikonsumsi terlalu banyak, justru malah menimbulkan efek yang negatif bagi kesehatan. Misalnya saja kegelisahan, insomnia, dehidrasi, kecemasan, hingga peningkatan detak jantung.
Baca juga: Macchiato Jadi Menu Kopi Populer, Apa Bedanya dengan Cappuccino?
Minum kopi sebelum tidur bukanlah pilihan yang tepat. Ini karena kopi dapat mempengaruhi ritme jam tidur pada tubuh manusia. Menurut Sleep Foundation, ritme sirkadian seseorang adalah ritme 24 jam yang menentukan siklus tidur hingga bangun mereka.
Kafein inilah yang menjadi faktor penunda ke dalam jam biologis sehingga mampu mengurangi waktu tidur. Seperti penelitian yang dilakukan oleh science.org kepada lima orang. Selama 49 hari, penelitian ini mengamati bahwa minum dua shot espresso dalam waktu tiga jam sebelum tidur akan mengubah ritme sirkadian secara alami.
Laporan dalam Journal of Clinical Sleep Medicine juga mengungkapkan bahwa mengonsumsi kafein enam jam sebelum tidur dapat mengurangi waktu tidur sebanyak satu jam penuh.
Ritme sirkadian ini sebenarnya ritme yang akan mengatur metabolisme seseorang. Jika kafein mempengaruhi ritme sirkadian, tentunya hal itu juga akan berpengaruh pada sistem metabolisme tubuh. Selain itu ritme sirkadian yang terganggu atau tidak teratur juga akan menyebabkan obesitas.
Karena itu untuk mempertahankan ritme sirkadian agar konsisten, asupan kafein dalam tubuh juga perlu untuk diperhatikan. Menurut Better Health, kopi hitam yang biasa dikonsumsi pagi hari mengandung 80-120 mg kafein, latte mengandung 110 mg. Sedangkan secangkir teh sebelum tidur juga mengandung 105 mg kafein.
Sebelum dampak negatif itu muncul, lebih baik untuk mempertimbangkan terlebih dahulu waktu minum kopi dan jumlah kafein yang akan masuk ke dalam tubuh agar kesehatan tetap terjaga.
Home Gaya Hidup Health
Alasan Sebaiknya Anda Tidak Minum Kopi Malam HariWindratie | CNN Indonesia
Senin, 21 Sep 2015 18:50 WIB
Bagikan :
Jakarta, CNN Indonesia -- Kopi yang diminum di malam hari akan menyetel ulang jam internal tubuh yang bertugas mengatur berbagai fungsi biologis dan gen menurut siklus harian pada malam atau siang hari.
Bukti penelitian menunjukkan bahwa efek kafein lebih dari sekadar membuat seseorang sulit untuk tidur. Dilansir dari laman Independent, para ilmuwan melaporkan, minum kopi dengan kandungan setara double espresso, tiga jam sebelum tidur, dapat mengubah jam tubuh kembali ke satu jam lebih awal.
Kafein menyetel ulang jam tubuh dengan menunda kenaikan tingkat melatonin, hormon utama tidur di tubuh. Tingkat melatonin yang berfluktuasi membantu menentukan waktu alami tubuh untuk tidur dan bangun dari tidur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dua tim yang berasal dari Inggris dan Amerika Serikat melakukan penelitian terhadap sejumlah relawan, dan mengamati apa yang terjadi pada sel-sel individu yang terkena kafein.Pemimpin penelitian, John O'Neill dari Laboratorium Penelitian Medis Biologi Molekuler di London mengatakan, efek kafein pada tidur membuat seseorang terjaga sudah lama diketahui, tapi dampak mendasar pada jam tubuh tidak diketahui.
Pilihan Redaksi
- Ingin Kurus? Makanlah dengan Piring Ukuran Kecil
- Bakteri Usus Pengaruhi Kenaikan Berat Badan dan Kolesterol
- Arthritis Membuat Orang Jatuh Miskin, Terutama pada Wanita
“Temuan kami juga memberikan penjelasan lengkap mengapa sebagian orang sulit untuk tidur jika mereka meminum kopi di malam hari, yakni karena jam internal mereka berpikir bahwa mereka satu jam lebih cepat.”
Pola jam tubuh, yang dikenal juga sebagai ritme sirkadian, diatur oleh 'master clock' di otak yang mengatur pelepasan melatonin. Mekanisme yang menyingkronkan jam yang ada di seluruh tubuh sampai ke tingkat sel individu itu sendiri diatur oleh paparan cahaya yang masuk ke mata.
Gangguan jam jam internal tubuh, misalnya yang terjadi pada pekerja dengan pergantian shift juga orang yang mengalami jet lag, dapat meningkatkan risiko berbagai jenis kanker, penyakit jantung, diabetes tipe dua, dan gangguan neurodegeneratif, contohnya alzheimer.
(win/utw)
Bagikan :