Apa yang kamu ketahui tentang raja Hayam Wuruk

1. Kerajaan Kediri merupakan salah satu kerajaan Hindu yang berada di tepi Sungai Brantas, Jawa Timur. Kerajaan ini berdiri pada abad ke 12 dan merupakan bagian dari kerajaan Mataram Kuno. Raja pertama kerajaan Kediri ini yaitu Sri Jayawarsa Digjaya Shastraprabu yang menyebut dirinya sebagai titisan Wisnu. 2. Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222 M YG beribu kota di Tumapel (terletak di kawasan Kutaraja). Kerajaan ini terbentuk saat tumapel yang merupakan sebuah kabupaten yang di pimpin oleh ken arok menang menghadapi kerajaan kediri.  3. Dalam kitab  Negarakertagama karangan dari Mpu Prapanca (1365) disebutkan di dalamnya terdapat istilah Pancasila, disini Pancasila diartikan sebagai lima perintah yang berisi lima larangan, yakni sebagai berikut :1) Dilarang melakukan kekerasan.2) Dilarang mencuri.3) Dilarang berjiwa dengki.4) Dilarang berbohong.5) Dilarang mabuk karena minuman keras.Kitab Negarakertagama yang judul aslinya Desawarnana ditulis oleh Mpu Prapanca adalah merupakan sumber sejarah yang terpercaya, karena ditulis pada saat kerajaan Majapahit masih berdiri di bawah pemerintahan Sri Rajasanagara (Hayam Wuruk). Kitab ini menceritakan banyak hal penting diantaranya tentang silsilah raja-raja Majapahit, Candi Makam Raja, keadaaan kota raja, upacara Sradha, wilayah kerajaan Majapahit, negara-negara bawahan Majapahit serta hal-hal lainnya.

mohon maaf dek soalnya kebanyakan kk hny bs bantu 3 soal ya dek

Merdeka.com - Apakah kamu pernah mendengar tentang kerajaan Majapahit? Kerajaan Majapahit ini adalah salah satu kerajaan Hindu-Buddha yang paling besar yang pernah ada di nusantara. Nama Kerajaan Majapahit diambil dari nama buah maja yang rasanya pahit. Sekarang Kelas Merdeka bakal bahas tentang Raja Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada. Raja yang paling terkenal dari kerajaan Majapahit adalah Raja Hayam Wuruk dan Patihnya, Gajah Mada. Wilayah kekuasaan kerajaan Majapahit bahkan melebihi luas wilayah Republik Indonesia sekarang.

Bahkan, Muhammad Yamin menyebutkan kalau Majapahit ini adalah negara nasional kedua di Indonesia. Tentu kamu pernah mendengar tentang Sumpah Palapa. Sumpah Palapa ini diucapkan oleh Gajah Mada dan berisi bahwa dia nggak akan makan pala sebelum nusantara bersatu. Pala disini adalah kebahagiaan duniawi.

Sumpah palapa itu berbunyi kayak gini, "Lamun huwus kalah Nusantara isun amukti palapa, amun kalah ring gurun, ring seran, tanjungpura, ring haru, ring Pahang, Dompo, ring bali, sunda, palembang, tumasik, saman isun palapa".

Nggak sendirian, Gajah Mada juga punya beberapa tokoh yang mendukung dia, misalnya laksamana Nala Majapahit dan Adityawarman. Di bawah pimpinan Laksamana Nala Majapahit, angkatan laut Kerajaan Majapahit menjadi sangat kuat. Tugas utama dari angkatan laut ini adalah mengawasi seluruh perairan yang ada di Nusantara.

Menurut Kakawin Nagarakertagama pupuh 13-15, berikut ini adalah wilayah kekuasaan Majapahit: Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik (Singapura), sebagian kepulauan Filipina. Nggak cuma itu, Kerajaan Majapahit juga punya hubungan dengan Campa, Kamboja, Siam, Birma (Myanmar) selatan, dan Vietnam.

Sudah jelas kan sekarang? Kamu jadi lebih tahu tentang Kerajaan Majapahit serta wilayahnya. Selamat belajar!

Jauh sebelum Indonesia resmi menjadi NKRI, ada banyak sekali kerajaan-kerajaan di Indonesia, baik itu yang beraliran Hindu-Budha maupun Islam. Salah satu kerajaan maritim di Nusantara yang beraliran Hindu-Budha dan sangat besar adalah Kerajaan Majapahit. Nah, seperti apa sih jejak kekuasaan kerajaan ini?

Kerajaan Majapahit adalah salah satu kerajaan beraliran hindu yang berada di Mojokerto, Jawa Timur. Sejarah keberadaan Majapahit dibuktikan berdasarkan banyak prasasti, temuan artefak, banyaknya gapura, candi, saluran air, dan bangunan rumah peninggalan. Sumber utama mengenai peninggalan Majapahit termuat dalam kitab Pararaton dan Negarakertagama.

Dalam kitab Pararaton diceritakan mengenai seorang raden wijaya (Raja pertama Majapahit) dan ringkas lahirnya majapahit. Sedangkan kitab Negarakertagama menceritakan tentang kerajaan ini dalam masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk berdasarkan puisi kuno yang ada.

Raden Wijaya adalah pendiri Kerajaan Majapahit yang bertakhta pada tahum 1293 masehi sampai 1309 masehi dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana. Setelah beliau wafat maka digantikan oleh putranya, yaitu Jayanegara yang saat itu masih berumur 15 tahun, dimana kekuasaannya tidak berlangsung lama hanya dari tahun 1309 masehi sampai 1328 masehi.

Akibat tidak adanya keturunan dari Jayanegara maka kekuasaan Majapahit jatuh ke tangan adiknya yang bernama Gayatri yang digelari Tribhuwama Tunggadewi dan berkuasa dari tahun 1328 masehi sampai 1350 masehi.

Kerajaan Majapahit mencapai masa jayanya pada era Raja Hayam Wuruk (putra Gayatri) atau Rajasanagara dari tahun 1350 masehi sampai 1389 masehi berkat adanya dukungan dari Mahapatih Gajah Mada yang sangat gigih dalam berperang.

(Baca juga: Sejarah dan Perkembangan Kerajaan Demak)

Mahapatih Gajah Mada juga terkenal dengan “sumpah palapa,” yang mana sumpah tersebut berisikan akan menyatukan wilayah-wilayah Nusantara di bawah naungan kerajaan Majapahit. Pada masa pemerintahannya ini Majapahit lebih dikenal oleh dunia dan menjadi salah satu kerajaan besar se-Nusantara, bahkan sampai memiliki armada maritim dan tempur yang lengkap sehingga disebut dengan Talasokrasi atau Kemaharajaan Bahari.

Wilayah kekuasaan kerajaan Majapahit pada masa itu meliputi Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, hingga Indonesia bagian timur termasuk Nusa Tenggara, Sulawesi, dan sebagian Maluku. Pengaruh dan ekspansi kerajaan juga sampai ke negeri seberang mulai dari Semenanjung Malaya (Malaysia dan Brunai), Tumasik (Singapura), serta sebagian Thailand dan Filipina.

Akhir Kemunduran

Meninggalnya patih Gajah Mada pada tahun 1368 M dan Hayam Wuruk pada tahun 1389 M, menyebabkan kemunduran dan berkurangnya loyalitas daerah di era pemimpin selanjutnya. Apalagi diperburuk dengan adanya perebutan tahta sampai dengan perang saudara antara Kusuma Wardhani selaku ratu Majapahit dengan Wirabhumi merupakan anak Hayam Wuruk dari selir yang menjadi Raja Blambangan.

Dengan sistem pemerintaham dan birokrasi yang mulai kacau  maka banyak daerah yang memisahkam diri dari kerajaan Majapahit. Dalam kekacauan tervut maka lahirlah kesultanan Demak pafa tahun 1522 dan kerajaan Majapahit berhasil dikuasi seutuhnya oleh Demak.

Gambar dari buku Oud Soerabaia oleh von Faber yang melukiskan rombongan Hayam Wuruk blusukan keliling negeri, seperti yang ditulis di Negarakertagama.

Hayam Wuruk adalah raja keempat Kerajaan Majapahit yang memerintah tahun 1350-1389, bergelar Maharaja Sri Rajasanagara. Di bawah pemerintahannya, Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaannya.

Silsilah Hayam Wuruk

Nama Hayam Wuruk artinya “ayam yang terpelajar”. Ia adalah putra pasangan Tribhuwana Tunggadewi dan Sri Kertawardhana alias Cakradhara. Ibunya adalah putri Raden Wijaya pendiri Majapahit, sedangkan ayahnya adalah raja bawahan di Singhasari bergelar Bhre Tumapel.

Hayam Wuruk dilahirkan tahun 1334. Peristiwa kelahirannya diawali dengan gempa bumi di Pabanyu Pindah dan meletusnya Gunung Kelud. Pada tahun itu pula Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa.

Hayam Wuruk memiliki adik perempuan bernama Dyah Nertaja alias Bhree Pajang, dan adik angkat bernama Indudewi alias Bhree Lasem, yaitu putri Rajadewi, adik ibunya.

Permaisuri Hayam Wuruk bernama Sri Sudewi bergelar Paduka Sori putri Wijayarajasa Bhre Wengker. Dari perkawinan itu lahir Kusumawardhani yang menikah dengan Wikramawardhana putra Bhre Pajang. Hayam Wuruk juga memiliki putra dari selir yang menjabat sebagai Bhre Wirabhumi, yang menikah dengan Nagarawardhani putri Bhre Lasem.

Masa pemerintahan Hayam Wuruk

Di bawah kekuasaan Hayam Wuruk, Majapahit menaklukkan Kerajaan Pasai dan Aru (kemudian bernama Deli, dekat Medan sekarang). Majapahit juga menghancurkan Palembang, sisa-sisa pertahanan Kerajaan Sriwijaya (1377).

Dengan bantuan Mahapatih Gajah Mada, ia menaklukkan Logajah, Gurun Sukun, Taliwung, Sapi, Gunungapi, Seram, Hutankadali, Sasak, Bantayan, Luwuk, Mengkasar, Buton, Banggawi, Kunir, Galiyan, Salayar, Sumba, Muar (Saparua), Solor, Bima, Wandan (Banda), Ambon, Wanin, Seran, Timor, dan Dompo. Hanya sayang, akibat kesalahan langkahnya terutama dalam “Peristiwa Bubat”, Gajah Mada dinonaktifkan sebagai patih pada tahun 1357. Namun diangkat lagi jadi patih tahun 1359.

Peristiwa Bubat

Versi Pertama

Tahun 1351, Hayam Wuruk hendak menikahi puteri Raja Galuh/Pajajaran (di Jawa Barat), Dyah Pitaloka Citraresmi. Pajajaran setuju asal bukan maksud Majapahit untuk mencaplok kerajaan Galuh. Ketika dalam perjalanan menuju upacara pernikahan, Gajah Mada mendesak kerajaan Galuh untuk menyerahkan puteri sebagai upeti dan tunduk kepada Majapahit. Kerajaan Galuh menolak, akhirnya pecah pertempuran, Perang Bubat. Dalam peristiwa menyedihkan ini seluruh rombongan kerajaan Galuh tewas, dan dalam beberapa tahun Galuh menjadi wilayah Majapahit.

“Kecelakaan sejarah” ini hingga sekarang masih dikenang terus oleh masyarakat Jawa Barat dalam bentuk penolakan nama Hayam Wuruk dan Gajah Mada bagi pemberian nama jalan di wilayah ini.

Versi Kedua

Dyah Pitaloka itu sebenarnya masih saudara sedarah dengan Hayam Wuruk, karena Raden Wijaya (penerus tahta kerajaan Sunda ke-26) adalah putra Rakyan Jayadarma yang menikah dengan Dyah Lembu Tal yang merupakan keturunan Ken Arok Rakyan Jayadarma adalah putra mahkota kerajaan Pakuan dari Prabu Guru Dharmasiksa

Rakeyan Jayadarma mati diracun oleh saudara kandungnya sendiri untuk merebut tampuk kekuasaan.

Kemudian Dyah Lembu Tal membawa Raden Wijaya ke Jawa Timur
Gajah Mada mengingatkan kepada Hayam Wuruk bahwa Dyah Pitaloka masih satu darah dengan dia sehingga tidak boleh menikah. Namun, Hayam Wuruk bersikeras untuk menikahi Dyah Pitaloka

Gajah Mada yang menyampaikan kepada rombongan kerajaan Sunda bahwa tidak akan ada perkawinan antara Hayam Wuruk dan Dyah Pitaloka
Karena merasa dipermalukan maka rombongan kerajaan Sunda menyerang Majapahit demi kehormatan.

Secara ginekologi bagaimanapun juga Hayam Wuruk dan Dyah Pitaloka benar benar saudara sedarah dan masih sangat dekat. Jadi wajarlah kalau Gajah Mada melarang mereka menikah. Bisa jadi Gajah Mada sudah mengetahui bahwa pernikahan sedarah akibatnya tidak baik.

Pergantian Patih

Pada tahun 1364, Mahapatih Gajah Mada meninggal tanpa keterangan jelas mengenai penyebabnya.

Tahun 1367 Hayam Wuruk mengangkat Gajah Enggon sebagai patih.

Kematian

Tahun 1372, ibundanya meninggal. Ini adalah pukulan berat baginya.

Tahun 1377 kembali menundukkan Swarnabhumi karena pelanggaran yang dilakukan penguasanya. Setelah ini, Majapahit memasuki era damai dengan menjalin hubungan baik dengan negara tetangganya.

Tahun 1389 Hayam Wuruk mangkat dan dimakamkan di Tajung. Diganti oleh menantunya Wikramawardhana.

Sastra

Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, kitab Kakawin Sutasoma (yang memuat semboyan Bhinneka Tunggal Ika tan Hana Dharma Mangrwa) digubah oleh Mpu Tantular, dan kitab Nagarakretagama digubah oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365.

Suksesor

Tahun 1389, Hayam Wuruk meninggal dengan dua anak: Kusumawardhani (yang bersuami Wikramawardhana), serta Wirabhumi yang merupakan anak dari selirnya. Namun yang menjadi pengganti Hayam Wuruk adalah menantunya, Wikramawardhana.

Kepustakaan

Poesponegoro & Notosusanto (ed.). 1990. Sejarah Nasional Indonesia Jilid II. Jakarta: Balai Pustaka R.M. Mangkudimedja. 1979. Serat Pararaton Jilid 2. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah Slamet Muljana. 2005. Menuju Puncak Kemegahan (terbitan ulang 1965). Yogyakarta: LKIS

Slamet Muljana. 1979. Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya. Jakarta: Bhratara

Sumber : Wikipedia

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA