Apa yang harus dilakukan saat asma menyerang?

Serangan asma berpotensi mengancam jiwa. Penting bagi penderita mau pun orang terdekat untuk mengetahui pertolongan pertama pada asma. Kondisi ini dapat dipicu oleh banyak hal, antara lain alergi, paparan aroma yang menyengat, hingga sinusitis. Simak penjelasan lengkapnya di sini.

Gejala serangan asma yang perlu diwaspadai

Asma adalah kondisi pada paru-paru yang menyebabkan Anda kesulitan bernapas. Ini terjadi karena saluran udara menyempit dan bengkak, karena tersumbat lendir.

Setiap penderita bisa mengalami serangan asma yang bervariasi, mulai dari yang ringan hingga berat. Berikut adalah macam-macam gejala asma sesuai tingkatannya:

1. Gejala asma ringan

Pada serangan asma ringan, penderita akan mengalami kesulitan bernapas, batuk, dan mengi (ada bunyi ‘ngik’ pada tiap tarikan napas). Namun pengidap masih bisa berbicara dengan lancar, bergerak, atau berjalan.

2. Gejala asma berat

Gejala asma yang berat biasanya berupa:

  • Sulit bernapas
  • Tidak bisa berbicara dengan lancar
  • Kulit di antara tulang rusuk atau leher yang tampak tertarik ke dalam
  • Batuk dan mengi
  • Efek obat yang digunakan tidak bertahan selama biasanya

Untuk serangan asma yang berat, dibutuhkan bantuan medis secepatnya agar segera ditangani.

3. Gejala asma pada anak

Pada anak, gejala asma bisa sedikit berbeda. Berikut sederet keluhan yang bisa terjadi:

  • Batuk yang tidak kunjung sembuh
  • Saat beraktivitas, anak tampak lemas, mudah lelah, dan batuk-batuk
  • Merasa sesak pada dada
  • Saat sesak, otot leher tampak mengencang
  • Infeksi pernapasan yang terjadi berulang kali
  • Susah menyusu atau makan

Pertolongan pertama pada serangan asma

Anda bisa mengalami serangan jika terpapar dengan zat pemicu. Umumnya, yang memicu terjadinya serangan asma adalah polusi, debu, serbuk bunga, bulu hewan, asap, dan lain-lainnya.

Jika gejala asma tergolong berat atau memburuk, Anda perlu mendapatkan pertolongan.

Dalam National Asthma Council dijelaskan kalau kondisi asma yang darurat adalah ketika:

  • Gejala memburuk dengan cepat
  • Sesak napas yang parah
  • Tidak bisa bicara
  • Bibir terlihat biru
  • Tidak terbantu dengan inhaler

Pertolongan pertama saat mendapatkan serangan asma

Apabila Anda mengalami serangan asma, tetaplah tenang dan coba lakukan langkah-langkah pertolongan pertama pada asma berikut ini:

1. Duduk dengan nyaman

Cara mengobati asma yang pertama adalah dengan duduk yang nyaman dan ambil napas pelan-pelan dengan stabil.

Sekali lagi, pastikan pikiran Anda untuk tetap tenang, karena panik justru akan memperparah serangan asma.

2. Semprotkan inhaler

Pertolongan pertama pada asma selanjutnya adalah dengan menggunakan inhaler dengan cara yang tepat.

Semprotkan obat inhaler untuk asma setiap 30-60 detik, dengan batas maksimal 10 semprotan.

3. Hubungi ambulans

Jika inhaler tidak cukup ampuh, hubungilah ambulans atau minta tolong kerabat untuk mengantar Anda ke rumah sakit. Sambil menunggu terus ulangi langkah nomor 2.

Pertolongan pertama untuk membantu penderita asma

Sementara itu, jika Anda melihat orang lain sedang mengalami serangan asma, coba bantu dengan mempraktikkan pertolongan pertama pada asma berikut ini:

  • Tenangkan penderita asma.
  • Posisikan penderita agar duduk tegak.
  • Kendurkan pakaian penderita agar ia bisa lebih nyaman.
  • Jika penderita membawa obat asma seperti inhaler, bantu untuk menggunakannya.
  • Bila penderita tidak membawanya, gunakan inhaler yang tersedia di kotak P3K. Jangan meminjam orang lain.
  • Lepaskan tutupnya inhaler, kocok, lalu masukkan ke dalam spacer.
  • Setelah itu, minta penderita untuk menempelkan mulutnya ke bagian mouthpiece. Pastikan agar mulut benar-benar melekat mengelilingi mouthpiece.
  • Tekan inhaler satu kali untuk memberikan semprotan ke mulut.
  • Jika spacer tidak tersedia, Anda dapat menyemprotkan inhaler langsung ke mulut penderita.
  • Ingatkan untuk bernapas secara perlahan melalui mulut. Lalu, minta ia menahan napas selama 10 detik.
  • Semprotkan inhaler hingga empat kali. Berikan jarak 1 menit di antara semprotan. Setelah 4 kali semprotan, tunggulah hingga 4 menit.
  • Jika penderita masih kesulitan bernapas, berikan semprotan lagi sebanyak empat kali.
  • Kalau tak kunjung membaik, segera hubungi ambulans (119 atau 112) atau segera bawa ke rumah sakit.
  • Ingat, jangan berhenti menyemprotkan inhaler selama dalam perjalanan ke rumah sakit. Tetap berikan semprotan sebanyak empat hingga delapan kali tiap 20 menit hingga ambulans datang atau tiba di rumah sakit.

Khusus untuk anak-anak, Anda bisa menambahkan sungkup untuk menggantikan mouthpiece. Pastikan ukuran sungkup sesuai, agar obat dari inhaler bisa lebih mudah dihirup.

Selain inhaler, spacer, dan sungkup, Anda juga bisa menggunakan nebulizer sebagai cara mengatasi serangan asma kambuh pada anak.

Cara mencegah serangan asma

Mencegah tentu lebih baik daripada mengobati. Pepatah ini berlaku juga untuk serangan asma.

Asma termasuk penyakit yang umumnya tidak bisa disembuhkan. Namun Anda tidak perlu kecil hati karena serangan asma bisa dicegah. Bagaimanakah caranya?

1. Mengenali dan menghindari pemicu serangan asma

Kunci dalam mencegah serangan asma adalah mengenali dan menghindari penyebab asma sebisa mungkin. Penyakit pernapasan ini bisa disebabkan oleh polusi udara, sinusitis, asap rokok, stress atau lainnya.

2. Menjauhi asap dalam bentuk apa pun

Batasi paparan terhadap segala jenis asap. Mulai dari asap rokok, asap kendaraan bermotor, asap dupa, hingga asap kembang api. Jika Anda merokok, sebaiknya berhenti karena kebiasaan ini akan membuat gejala semakin parah.

3. Minum obat asma dengan teratur

Meski Anda tidak sedang mengalami gejala asma, tetaplah minum obat sesuai dengan petunjuk dokter. Konsumsi obat yang rutin akan meredakan peradangan pada saluran napas, sehingga membantu mencegah asma.

4. Mencegah flu

Jalani pola hidup sehat dan hindari kontak dengan orang yang sedang flu. Dengan ini, Anda pun tidak gampang terserang influenza. Pasalnya, penderita asma yang terkena flu akan menjadi mudah mengalami serangan asma.

5. Melakukan vaksinasi

Penderita asma termasuk kalangan orang yang lebih rentan mengalami komplikasi apabila terkena penyakit pernapasan. Mulai dari flu hingga pneumonia.

Oleh sebab itu, vaksinasi sangatlah penting dijalani oleh pengidap asma. Misalnya, vaksin flu, vaksin pneumonia, vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus), serta vaksin cacar.

6. Menjalani suntik alergi

Pertimbangkan pula untuk melakukan suntik alergi jika asma Anda disebabkan oleh alergi. Suntikan ini dapat membantu dalam mengendalikan serangan asma Anda.

Serangan asma yang tidak ditangani dengan tepat bisa berakibat fatal pada penderitanya, terutama kalau gejalanya. Segera berikan pertolongan pertama pada asma dan cari bantuan medis jika Anda atau ada penderita mengalaminya.

Apabila gejala asma sering kambuh, informasikan juga pada dokter. Anda dan dokter bisa mendiskusikan mengenai penanganan serta perawatan yang tepat sesuai kondisi kesehatan.

Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai bagaimana pertolongan pertama jika terjadi serangan asma? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ.

Apa yang harus dilakukan jika asma kumat?

Saat ini terjadi, berikut cara mengatasi kambuhnya asma yang bisa dilakukan:.
Duduk dengan Postur Tegak. ... .
2. Tarik Napas Dalam dan Panjang. ... .
3. Tetap Tenang. ... .
4. Segera Hindari Pencetus. ... .
Minum Secangkir Kopi atau Teh Hangat. ... .
6. Cari Pelega Pernapasan yang Dibawa Penderita. ... .
7. Segera Cari Pertolongan Medis..

Apa pertolongan pertama saat asma?

Berikut sejumlah langkah pertolongan pertama pada asma: Duduk tenang dan ambil napas pelan secara stabil. Semprotkan inhaler untuk asma setiap 30-60 detik, maksimal 10 semprotan. Gunakan inhaler pengontrol.

Bagaimana cara mengatasi asma kambuh di malam hari?

Berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi gejala asma yang kambuh di malam hari:.
Gunakan obat asma. Tidak ada obat khusus untuk mengatasi asma malam hari. ... .
Menjaga kamar tidur bersih dan nyaman. ... .
3. Obati GERD. ... .
4. Terapkan pola hidup sehat..