"Beberapa wanita mengalami siklus menstruasi yang tidak normal. Seringnya, kondisi ini disebabkan karena gaya hidup yang tidak sehat, stres berkepanjangan, atau adanya masalah medis tertentu, seperti gangguan pada tiroid."
Halodoc, Jakarta – Bagi setiap wanita, mengalami siklus menstruasi setiap bulannya adalah hal yang sangat wajar. Namun, siklus menstruasi yang dialami setiap wanita tentunya akan memiliki pola dan gejala yang berbeda. Normalnya, siklus menstruasi berjalan selama 4 minggu dari hari pertama menstruasi hingga hari pertama menstruasi selanjutnya.
Umumnya, wanita akan mengalami perdarahan selama 2 hingga 7 hari. Namun, apakah normal jika perdarahan menstruasi lebih dari 7 hari? Nah, jika kamu menemukan kondisi ini, tidak ada salahnya untuk melakukan pengecekan dan simak ulasan selengkapnya.
Kunjungi Dokter Jika Alami Siklus Menstruasi Seperti Ini
Tentunya, setiap wanita akan mengalami beberapa gejala dari sindrom pramenstruasi atau yang dikenal sebagai PMS. Gejala ini terjadi akibat adanya perubahan kadar hormon dalam tubuh wanita dan dapat memengaruhi kondisi fisik maupun emosi wanita. Dilansir dari Harvard Medical School, ada beberapa gejala sindrom pramenstruasi pada fisik, seperti perut yang terasa kembung, perubahan payudara yang menjadi lebih lunak, nyeri atau kram pada area perut bawah, sakit kepala, muncul jerawat, kelelahan, pusing, dan nyeri sendi.
Sedangkan gejala emosi yang muncul, seperti perubahan suasana hati yang begitu cepat, susah berkonsentrasi, alami depresi, perubahan hasrat seksual, dan perasaan menjadi lebih sensitif. Ya, gejala-gejala tersebut cukup normal dialami oleh wanita yang memasuki siklus menstruasi. Lalu, bagaimana dengan kondisi siklus menstruasi yang normal?
Nyatanya, setiap wanita akan menjalani durasi dan volume perdarahan yang berbeda-beda di tiap siklus menstruasinya. Namun, kondisi ini membuat kamu harus lebih memperhatikan siklus menstruasi yang kamu jalani. Tidak ada salahnya mencatat dengan baik siklus menstruasi yang kamu jalani, agar tiap perubahan atau siklus menstruasi yang tidak normal kamu dapat segera memastikan kondisi kesehatan kamu pada rumah sakit terdekat. Buat janji lebih mudah di rumah sakit terdekat pakai aplikasi Halodoc, segera download Halodoc di ponselmu.
Dilansir dari Cleveland Clinic, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter jika kamu mengalami beberapa siklus menstruasi, seperti:
- Periode menstruasi kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari.
- Perdarahan yang terjadi lebih banyak dibandingkan menstruasi yang biasanya terjadi..
- Menstruasi berjalan lebih dari 7 hari;
- Menstruasi disertai dengan tanda lain, seperti mual, muntah, hingga kram perut.
Itulah beberapa tanda menstruasi yang perlu kamu waspadai. Tidak ada salahnya bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc agar kondisi yang kamu alami dapat segera mendapatkan penanganan.
Ketahui Penyebab Menstruasi Tidak Normal
Pemeriksaan tentunya perlu kamu lakukan untuk memastikan penyebab menstruasi yang kamu alami menjadi tidak normal. Ada beberapa penyebab, seperti:
1. Stres dan Gaya Hidup
Dilansir Cleveland Clinic, tingkat stres yang tinggi dan gaya hidup seseorang memengaruhi siklus menstruasi. Nah, jadi tidak ada salahnya untuk mengelola stres yang dialami agar siklus menstruasi dapat berjalan dengan baik. Tidak hanya itu, perilaku diet, perubahan berat badan secara drastis, dan adanya gangguan penyakit juga dapat memengaruhi siklus menstruasi yang akan dialami.
2. Gangguan Tiroid
Dilansir dari Medical News Today, adanya gangguan tiroid dalam tubuh dapat menyebabkan siklus menstruasi seorang wanita menjadi terganggu. Hal ini disebabkan kelenjar tiroid yang dapat memproduksi hormon yang memengaruhi proses metabolisme tubuh.
Itulah penyebab yang membuat seorang wanita mengalami siklus menstruasi yang tidak normal. Namun, kondisi ini dapat diatasi sementara di rumah dengan melakukan aktivitas fisik secara rutin untuk mengatasi masalah berat badan dan juga tingkat stres. Selain itu, jangan lupa untuk penuhi kebutuhan nutrisi dan gizi agar kesehatan tetap terjaga.
Home Gaya Hidup Health
Haid Lebih dari 10 Hari? Waspada Penyakit yang MengintaiTri Wahyuni | CNN Indonesia
Selasa, 21 Apr 2015 09:46 WIB
Bagikan :
Jakarta, CNN Indonesia -- Berapa lama biasanya Anda mengalami masa menstruasi? Lima hari, tujuh hari, atau bahkan 10 hari? Jika Anda pernah mengalami masa menstruasi selama 10 hari, hati-hati mungkin Anda mengalami heavy menstrual bleeding (HMB) atau perdarahan menstruasi yang berlebihan.
Profesor obstetri dan ginekologi dari Autonomous University of Barcelona, Joacquin Calaf menyatakan, sulit untuk menemukan penyebab HMB ini pada perempuan. "Kebanyakan perempuan ditanya soal menstruasi bilangnya normal-normal saja," kata Calaf saat memberikan keterangan di kawasan Senayan, Jakarta Selatan.
Pilihan Redaksi
- Seorang Wanita Hamil & Melahirkan Meski Masih Haid Tiap Bulan
- Berat Badan Turun Drastis Hingga 114 Kg karena Penyakit Crohn
- Penjelasan Ilmiah Orang Gemuk yang Sulit Hamil
- Pil KB yang Bisa Atasi Perdarahan Haid Berlebih
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
HMB merupakan kondisi ketika darah yang dikeluarkan saat menstruasi lebih dari 80 mL. Akibat terjadinya HMB ini cukup serius. Biasanya perempuan yang mengalami HMB akan mengalami anemia."Di dunia ada 30 persen perempuan mengalami anemia. Mungkin di Indonesia jumlahnya lebih besar sekitar 40 persen lebih," kata ahli ginekologi, profesor Biran Affandi.
Biran pun menjelaskan ada beberapa gejala yang memungkinkan seorang perempuan menderita HMB. "Pada waktu menstruasi lemas, jadi lebih lemah, menstruasinya mengganggu kegiatan sehari-hari, yang ketiga berapa kali mengganti pembalut," kata Biran menjelaskan.
Perempuan yang menggunakan lebih dari satu pembalut setiap jam secara berturut-turut pun diindikasikan menderita HMB.
Dampak HMB bagi kehidupan perempuan pun tak sembarangan. HMB berdampak negatif pada kualitas hidup perempuan terkait faktor fisik, emosional, seksual dan sosial. Bahkan, HMB akan menimbulkan masalah kesehatan organ reproduksi lainnya.
Biran mengungkapkan ada tiga hal yang menyertai masalah HMB. "Kelainan organik itu mioma dan polip. Kelainan fungsional tentang fungsi organ reproduksinya, dan kelainan hormonal yaitu masalah koagulasi yang berhubungan dengan hormon," ujarnya menyebutkan.
Selain itu, HMB juga merupakan salah satu indikasi adanya masalah kesuburan pada seorang perempuan. "Masalah HMB harus diatasi karena bisa menyangkut kesuburan. Misalnya ada masalah ovulasi," kata Biran menjelaskan.
(mer/mer)
Bagikan :