Menentukan nilai Rata-rata X dan Range untuk setiap subgroupRata-rata X dicari dengan cara:Range dicari dengan cara:Hasil perhitungan rata-rata X dan Range untuk setiap subgroup adalahsbb:SampelHasil PengukuranPerhitunganX1X2X3X4X5Rata-rataRange12,382,452,402,352,422,400,1022,392,402,432,342,402,390,0932,402,372,362,362,352,370,0542,392,352,372,392,382,380,0452,382,422,392,352,412,390,0762,412,382,372,422,422,400,0572,362,382,352,382,372,370,0382,392,392,362,412,362,380,0592,352,382,372,372,392,370,04102,432,392,362,422,372,390,07112,392,362,422,392,362,380,06122,382,352,352,352,392,360,04132,422,372,402,432,412,410,06142,362,382,382,362,362,370,02152,452,432,412,452,452,440,04162,362,422,422,432,372,400,07172,382,432,372,392,382,390,06182,402,352,392,352,352,370,05192,392,452,442,382,372,410,08202,352,412,452,472,352,410,12Jumlah47,781,19Henry, S.E., M.M. – Peta Kendali KualitasPage 10
array([[351, 354, 345], [344, 343, 344], [343, 348, 354], [353, 349, 346], [353, 346, 352], [350, 353, 353], [354, 352, 346], [354, 344, 341], [347, 351, 350], [353, 345, 345], [343, 345, 347], [346, 340, 346], [342, 349, 352], [342, 348, 345], [343, 343, 347], [346, 352, 353], [346, 342, 347], [343, 351, 347], [348, 342, 349], [347, 346, 347], [354, 348, 344], [340, 353, 352], [343, 342, 343], [351, 341, 344], [352, 340, 346], [340, 340, 351], [340, 347, 341], [343, 345, 351], [352, 352, 341], [349, 340, 341], [349, 353, 343], [353, 346, 354], [354, 351, 348], [354, 343, 348], [341, 350, 354], [345, 342, 340], [350, 353, 354], [351, 352, 350], [348, 341, 342], [349, 341, 348], [351, 341, 345], [354, 348, 343], [349, 354, 343], [352, 351, 352], [354, 346, 348], [340, 349, 340], [347, 345, 354], [340, 344, 342], [345, 349, 353], [345, 342, 344]])
IKUTI WEB DI MEDIA SOSIALPENDAHULUANSEVEN BASIC QUALITY TOOLSSEVEN NEW QUALITY TOOLSPLAN DO CHECK ACT (PDCA)STATISTICAL PROCESS CONTROLCONTROL CHART DATA VARIABELCONTROL CHART DATA ATRIBUT
SUPLEMENPemilik situsPengarang halaman | Peta Kendali p ChartPengendali proporsi kesalahan (p-chart) dan banyaknya kesalahan (np-chart) digunakan untuk mengetahui apakah cacat produk yang dihasilkan masih dalam batas yang disyaratkan. Perbandingan antara banyaknya cacat dengan semua pengamatan, yaitu setiap produk yang diklasifikasikan sebagai “diterima” atau “ditolak” (yang diperhatikan banyaknya produk cacat). Peta pengendali proporsi digunakan bila kita memakai ukuran cacat berupa proporsi produk cacat dalam setiap sempel yang diambil. Bila sampel yang diambil untuk setiap kali melakukan observasi jumlahnya sama maka kita dapat menggunakan peta pengendali proporsi kesalahan (p-chart) maupun banyaknya kesalahan (np-chart). Namun bila sampel yang diambil bervariasi untuk setiapkali melakukan observasi berubah-ubah jumlahnya atau memang perusahaan tersebut akan melakukan 100% inspeksi maka kita harus menggunakan peta pengendali proporsi kesalahan (p-chart). Bila sampel yang diambil untuk setiap kali observasi jumlahnya selalu sama atau konstan, maka langkah-langkah pembuatan peta kendali - p adalah sebagai berikut:
Dimana
Catatan: UCL =
Upper Control Limit / Batas Pengendalian Atas (BPA)
Pengguna sampel yang besarnya bervarisai tersebut selain perusahaan menggunakan 100% inspeksi atau inspeksi total, juga dapat disebabkan karena kurangnya karyawan dan biaya.Perubahan dalam banyaknya sampel yang diambil atau ukuran sub kelompok tersebut menyebabkan perubahan dalam batas-batas pengendali, meskipun garis pusatnya tetap. Apabila ukuran sampel atau sub kelompok yang digunakan pada setiap kali observasi naik atau lebih banyak, maka batas-batas pengendali menjadi lebih rendah. Namun apabila banyaknya sampel atau sub kelompok yang digunakan pada setiap kali observasi turun atau berkurang, maka batas-batas pengendali menjadi lebih tinggi atau meningkat. Kondisi ini dapat mempengaruhi karakteristik kualitas proses produksi yang dimiliki perusahaan. Hal inilah yang merupakan kelemahan dalam pengendalian kualitas proses statistik untuk data atribut. Untuk banyaknya sampel yang bervariasi peta pengendali yang digunakan pasti hanya peta pengendali proporsi kesalahan (p-chart), bukan banyaknya kesalahan (np-chart). Namun peta pengendali proporsi kesalahan tersebut mempunyai tiga pilihan model, yaitu menggunakan peta pengendali model harian atau individu, peta pengendali model rata-rata, dan peta pengendali dengan model yang di buat menurut aturan banyaknya sampel berdasarkan pertimbangan perusahaan (Mitra,1993).
Peta pengendali model harian atau individu ini dibuat untuk setiap observasi. Oleh karenanya, perusahaan akan mempunyai beberapa batas pengendali atas dan beberapa batas pengendali bawahnya dalam peta pengendali proporsi kesalahan untuk kualitas produksinya. Keunggulan peta pengendali proporsi kesalahan model harian atau individu (chart individu) ini adalah ketepatannya dalam memutuskan apakah sampel berada di dalam atau diluar batas pengendaliannya. Rumus Penentuan garis pusat p chart dengan jumlah sampel bervariasi model harian/ individu adalah sbb Dimana : Sedangkan rumus batas pengendali atas (UCL) dan batas pengendali bawah (LCL) p chart sampel bervariasi model harian/ individu adalah : Kemudian menghitung rata-rata nilai UCL dan LCL untuk p chart sampel bervariasi model harian/ individu dengan rumus
Peta pengendali proporsi kesalahan model rata-rata adalah bentuk yang lebih sederhana, lebih cepat, dan lebih mudah daripada model individu atau harian. Peta prngendali model ini juga lebih banyak digunakan daripada peta pengendali proporsi kesalahan model individu atau harian. Namun, peta pengendali proporsi kesalahan model individu atau harian ini lebih tepat dibandingkan dengan dengan model rata-rata. Penyusunan garis pusat (CL) untuk peta pengendali proporsi kesalahan (p chart) sampel bervariasi model rata-rata ini adalah: Batas pengendali atas dan batas pengendali bawahnya adalah :
Peta pengendali proporsi kesalahan dengan pertimbangan perusahaan yang dimaksud adalah dengan mengambil sampel yang jumlahnya ditetapkan oleh perusahaan, misalnya 100, 200, 300 dan sebagainya. Bila ternyata sampel mendekati jumlah yang ditetapkan perusahaan maka digunakan peta pengendali yang terdekat. Misal diambil sampel 130 unit maka peta pengendali yang digunakan adalah peta pengendali berdasar nilai n = 100. Bila yang diambil 340 unit maka peta pengendali yang digunakan adalah peta pengendali berdasar nilai n = 300 dan seterusnya. Rumus yang digunakan untuk menentukan garis pusat, batas pengendali atas dan batas pengendali bawahnya sama dengan kedua model sebelumnya. Selanjutnya, dari ketiga model peta pengendali proporsi dengan sampel bervariasi tersebut semuanya tentu menghasilkan hasil penilaian hasil kualitas proses yang sama. Biasanya, perusahaan menggunakan model kedua (rata-rata) sebagai awal pengujian. Bila ternyata dari hasil observasi yang dilakukan terdapat data yang berbeda
diluar batas pengendalian yang disebabkan karena penyebab khusus (assignable cause) maka perlu dilakukan perbaikan dengan ketentuan 4 p. Menurut mitra (1993) dan Basterfield (1998), ketentuan 4 p tersebut adalah:
Bagikan topik ini ke kolega/ relasi/ teman AndaSangat berterimakasih bila bersedia mencantumkan alamat link halaman ini sebagai sumber |