Trie Oktoviana Labagai 50% found this document useful (2 votes) 9K views 10 pages © Attribution
Non-Commercial (BY-NC) DOCX, PDF, TXT or read online from ScribdUploaded by
Copyright
Available Formats
Share this document
Did you find this document useful?
Is this content inappropriate?
Report this Document
50% found this document useful (2 votes)
9K views10 pages
MOBILISASI
Uploaded by
Trie Oktoviana Labagai
Full description
MOBILISASI DINI
- Website Administrator
- 23 Agustus 2017
- 18538
Pengertian Mobilisasi Dini
Mobilisasi dini setelah operasi yaitu proses aktivitas yang dilakukan setelah operasi dimulai dari latihan ringan di atas tempat tidur sampai dengan bisa turun dari tempat tidur, berjalan ke kamar mandi dan berjalan ke luar kamar (Brunner & Suddarth, 2002)
Tujuan Moblisasi Dini
Menurut Susan J. Garrison (2004), antara lain :
- Mempertahankan fungsi tubuh
- Memperlancar peredaran darah sehingga mempercepat penyembuhan luka
- Membantu pernafasan menjadi lebih baik
- Mempertahankan tonus otot
- Memperlancar eliminasi urin
- Mengembalikan aktivitas tertantu sehingga pasien dapat kembali normal dan atau dapat memenuhi kebutuhan gerak harian
- memberi kesempatan perawat dan pasien untuk berinteraksi atau berkomunikasi
Faktor yang Mempengaruhi
- Gaya hidup
- Proses penyakit
- Kebudayaan
- Usia
- Tingkat Energi pasien
Tahapan Mobilisasi
- Pada hari pertama 6-10 jam setelah pasien sadar, pesien bisa melakukan latihan pernafasan dan batuk efektif kemudian miring kanan miring kiri sudah dapat dimulai.
- Pada hari ke 2, pasien didudukan selama 5 menit, disiruh latihan pernafasan dan batuk efektif guna melonggarkan pernafasan.
- Pada hari ke 3-5, pasien dianjurkan untuk belajar berdiri kemudian berjalan disekitar kamar, ke kamar mandi, dan keluar kamar sendiri.
Manfaat Mobilisasi Post Operasi
- Penderita merasa lebih sehat dan kuat dengan early ambulation, dengan bergerak, otot-otot perut dan panggul akan kembali normal sehingga otot perutnya menjadi kuat kembali dan dapat mengurangi rasa sakit dengan demikian pasien merasa sehat dan membantu memperoleh kekuatan, mempercepat kesembuhan.
- Faal usus dan kandung kencing lebih baik, dengan bergerak akan merangsang peristaltic usus kembali normal. Aktivitas ini juga membantu mempercepat organ-organ tubuh bekerja seperti semula.
- Mempercepat pemulihan misal konstraksi uterus post secarea, dengan demikian pasien akan cepat merasa sehat dan bisa merawat anaknya dengan cepat.
- Mencegah terjadinya trombosis dan tromboemboli, dengan mobilisasi sirkulasi darah normal/lancar sehingga resiko terjadinya trombosis dan tromboemboli dapat dihindarkan.
Kontra Indikasi Mobilisasi
- Miokard akut
- Disritmia jantung
- Syok sepsis
- Kelemahan unum dengan tingkat energi yang kurang
Kerugian Bila Tidak Melakukan Mobilisasi
- Penyembuhan luka menjadi lama
- Menambah rasa sakit
- Badan menjadi pegal dan kaku
- Kulit menjadi lengket dan luka
- Memperlama perawatan di rumah sakit pasca operasi
Berita Lainnya
Cari Artikel
Profil
Alamat :
Jl. Prof. M. Yamin, SH. No.5 Pariaman, Kec. Pariaman Tengah, Kota Pariaman, Prov. Sumatera Barat
Telpon :
(0751) 91118 - 91428
Fax :
(0751) 91428 - Fax Direktur
Email :
Emergency Number
Hasil Polling
Bagaimana pelayanan RSUD Pariaman ?Cukup Baik9.4%
Baik25.9%
Sangat Baik37.6%
Lain- lain27.1%
Ikuti Vote Disini
Link
Gustinerz.com | Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah mobilisasi (kemampuan untuk bergerak secara bebas dalam memenuhi kebutuhanya). Mobilisasi sangat dipengaruhi oleh sistem neuromuskular (otot, skeletal, sendi, ligamen, tendon, kartilago, dan saraf). Gangguan mobilisasi dapat terjadi jika sistem yang mempengaruhi pergerakan terganggunggu yakni sistem neuromuskular.
Memenuhi kebutuhan dasar manusia yang terganggun adalah tugas dari seorang perawat. Sehingga gangguan mobilisasi pada pasien menjadi tanggung jawab dari perawat. Gangguan mobilisasi harus dapat ditangani melihat dampak negatif yang ditimbulkan dari masalah ini yakni
- Muskuloskeletal seperti kehilangan daya tahan, penurunan masa otot, atropi dan abnormalnya sendir serta gangguna metabolisme kalsium
- Gangguan pada kardiovaskuler seperti hiptensi orotatik, peningkatan beban kerja jantung, dan pembentukan trombus.
- Gangguan pada pernafasan seperti atelaktasis dan pneumonia hipstatik
- Gangguan metabolisme dan nutrisi ketidak seimangan cairan dan elektrolit dan gangguan pencernaan (konstipasi)
- Gangguan eliminasi karena stasis urin dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih dan batu ginjal
- Gangguan integumen seperti ulkus dekubitus
Peran perawat sangat penting dalam mencegah masalah yang ditimbulkan akibat imobilisasi/hambatan mobilitasi. Untuk itu asuhan keperawatan yang diberikan perawat dapat mengatasi masalah tersebut. Berikut beberapa intervensi keperawatan yang dapat diberikan oleh perawat adalah
Intervensi | Rasional |
Kaji dan observasi kemampuan bergerak pasien. | Untuk menentukan rencana latihan yang tepat bagi pasien |
Ciptakan lingkungan yang aman seperti tempat tidur yang bersih dan barang-barang penting didekatkan dengan pasien. | Mencegah risiko jatuh |
Tentukan tindakan yang dapat mencegah kerusakan kulit dan tromboflebitis dari imobilitasi yang berkepanjangan. – Bersihkan, keringkan, dan lembabkan kulit pasien – Gunakan underpad (kasur anti decubitus) | Mencegah kerusakan kulit dan mencegah tromboflebitis di kaki |
Berikan latihan ROM | Mencegah kekakuan otot, meningkatkan kekuatan otot dan stamina. |
Fasilitasi ambulasi misalnya duduk dikursi, kaki menjuntai, dll | Membuat organ-organ pergerakan berfungsi seefektif mungkin |
Tunjukan/ajarkan penggunaan perangkat mobilitas seperti kruk dan alat bantu berjalan lainya. | Meningkatkna mobilitasi, mempromosikan keselamatan, menghindari jatu dan menghemat energy |
Dalam memindakan pasien imobilisasi sebaiknya gunakan metode transfer dengan menggunakan bantuan orang atau alat saat mentransfer asien mislanya kursi atau tandu. | menjaga mobilitas dan keselamatan pasien yang optimal.` |
Anjurkan minum air putih 500ml pada pagi hari | Untuk mencegah konstipasi |
Anjurkan untuk batu dan latih napas dalam | Mencegah penumpukan sekresi |
Balikkan dan posisikan pasien setiap 2 jam atau sesuai kebutuhan | Perubahan posisi untuk melancarkan sirkulasi ke seluruh jaringan secara optimal dan mencegah luka tekan (decubitus) |
Berikan penguatan positif selama kegiatan berlangsung | Memberikan kesempatan untuk pasien sembuh serta meningkatkan harga dirinya. |
< Beranda
Referensi:
- //nurseslabs.com/impaired-physical-mobility/
- //staff.ui.ac.id/system/files/users/honey/material/mobilisasi-materi.pdf