Apa yang dimaksud dengan hipotermia jelaskan

Lihat Foto

Bystrov

Ilustrasi seorang pria mengalami hipotermia

KOMPAS.com - Hipotermia adalah gangguan medis yang terjadi ketika suhu tubuh menurun drastis.

Suhu tubuh normal manusia berada di kisaran 37 derajat celcius. Sedangkan mereka yang mengalami hipotermia mengalami penurunan suhu tubuh hingga di bawah 35 derajat celcius.

Ketika suhu tubuh turun, jantung, sistem saraf, dan berbagai organ tubuh lainnya tidak bisa bekerja secara normal.

Jika tidak segera diatasi, kondisi ini bisa menyebabkan gagal jantung dan masalah pernapasan yang berujung pada kematian.

Baca juga: Sering Lupa dan Bingung Bisa Jadi Tanda Depresi, Kok Bisa?

Gejala pertama yang dialami penderita hipotermia antara lain adalah menggigil kediginginan.

Selain itu, beberapa gejala yang biasa dialami penderita hipotermia antara lain:

  • gemetar
  • bicara cadel atau berguman
  • napar lambat dan dangkal
  • denyut nadi melemah
  • koordinasi tubuh trganggu
  • mengantuk atau energi melemah
  • kebingungan atau kehilangan memori
  • hilang kesadaran.

Sayangnya, penderita hipotermia biasanya tidak menyadari kondisinya karena gejalanya sering dimulai secara bertahap.

Penderita hipotermia juga seringkali mengalami kebingungan yang menyebabkan mereka melakukan hal-hal membahayakan nyawa.

Penyebab

Melansir Mayo Clini, hipotermia terjadi ketika tubuh kehilangan panas lebih cepat daripada yang dihasilkannya.

Penyebab hipotermia yang paling umum adalah paparan kondisi cuaca dingin atau air dingin.

Merdeka.com - Hipotermia adalah keadaan darurat medis yang terjadi ketika tubuh kehilangan panas secara masif dan menyebabkan suhu tubuh menjadi sangat rendah. Suhu tubuh normal pada manusia adalah sekitar 98,6F (37C). Hipotermia terjadi ketika suhu tubuh turun di bawah 95F (35 derajat celcius).

Ketika suhu tubuh menurun, jantung, sistem saraf, dan organ lainnya tidak dapat bekerja secara normal. Jika tidak diobati, hipotermia dapat menyebabkan gagal total jantung dan sistem pernapasan dan akhirnya menyebabkan kematian.

Hipotermia sering disebabkan oleh paparan cuaca dingin atau perendaman tubuh dalam air dingin. Perawatan utama untuk hipotermia adalah dengan metode menghangatkan tubuh kembali ke suhu normal.

Berikut penjelasan lengkap mengenai penyebab hipotermia beserta gejala dan bagaimana cara mengatasinya.

2 dari 6 halaman

Hipotermia adalah penurunan suhu tubuh yang berpotensi membahayakan. Penyebab hipotermia biasanya adalah paparan suhu dingin yang berkepanjangan. Risiko paparan dingin meningkat ketika bulan-bulan musim dingin tiba.

Suhu tubuh normal rata-rata pada manusia adalah 98,6 derajat. Ketika terserang hipotermia, suhu inti tubuh turun di bawah 95 derajat. Pada hipotermia berat, suhu tubuh inti bisa turun hingga 82 derajat atau lebih rendah.

Hipotalamus adalah pusat kendali suhu otak yang bekerja untuk menaikkan suhu tubuh dengan memicu proses yang memanaskan dan mendinginkan tubuh. Selama paparan suhu dingin, menggigil merupakan respons pelindung untuk menghasilkan panas melalui aktivitas otot.

Biasanya, aktivitas jantung dan hati menghasilkan sebagian besar panas di tubuh Anda. Tetapi ketika suhu tubuh inti mendingin, organ-organ ini menghasilkan lebih sedikit panas. Suhu tubuh yang rendah dapat memperlambat aktivitas otak, pernapasan, dan detak jantung. Kebingungan dan kelelahan akan menyusul kemudian, menghambat kemampuan seseorang untuk memahami apa yang terjadi pada tubuhnya.

3 dari 6 halaman

Penyebab hipotermia secara umum sebagai berikut:

  1. Kerusakan hipotalamus
  2. Berat Badan Ekstrem
  3. Kekurangan lemak subkutan
  4. Terpapar suhu lingkungan rendah
  5. Malnutrisi
  6. Pemakaian pakaian tipis
  7. Penurunan laju metabolisme
  8. Transfer panas (misal konduksi, konveksi, evavorasi, radiasi)
  9. Efek agen farmakologis

Sementara itu, penyebab hipotermia yang paling utama adalah eksposur yang berlebihan terhadap cuaca atau kondisi dingin yang ekstrem. Penyebab hipotermia tak disengaja biasanya terjadi setelah terpapar suhu dingin tanpa pakaian hangat dan kering yang cukup untuk perlindungan. 

Namun, lingkungan dingin yang jauh lebih ringan juga dapat menjadi penyebab hipotermia tergantung pada usia seseorang, massa tubuh, lemak tubuh, kesehatan keseluruhan, dan lamanya waktu terkena suhu dingin. Beberapa penyebab hipotermia lainnya adalah kondisi medis tertentu seperti diabetes dan kondisi tiroid, beberapa obat, trauma parah.

4 dari 6 halaman

Dilansir dari mayoclinic.org, berikut ini gejala atau tanda-tanda hipotermia yang dapat Anda perhatikan, yaitu:

  1. Menggigil, yang mungkin berhenti ketika hipotermia berlangsung (menggigil sebenarnya adalah pertanda baik bahwa sistem pengaturan panas seseorang masih aktif)
  2. Napas menjadi lambat dan dangkal
  3. Kebingungan dan kehilangan memori
  4. Mengantuk atau kelelahan
  5. Bicara tidak jelas atau bergumam
  6. Kehilangan koordinasi tubuh, tangan yang tersendat, langkah tersandung
  7. Denyut nadi yang lambat dan lemah
  8. Pada hipotermia berat, seseorang mungkin tidak sadar tanpa tanda-tanda pernapasan atau denyut nadi yang jelas
  9. Pada bayi, gejala hipotermia meliputi kulit merah cerah yang dingin ketika disentuh

5 dari 6 halaman

Di bawah ini beberapa faktor risiko hipotermia yang perlu Anda ketahui;

1. Kelelahan.

Toleransi tubuh terhadap dingin berkurang ketika Anda lelah.

2. Usia tua.

Kemampuan tubuh untuk mengatur suhu dan merasakan dingin dapat berkurang seiring bertambahnya usia. Dan beberapa orang dewasa yang lebih tua mungkin tidak dapat berkomunikasi ketika mereka kedinginan atau pindah ke lokasi yang hangat jika mereka merasa kedinginan.

3. Usia sangat muda.

Anak-anak kehilangan panas lebih cepat daripada orang dewasa. Anak-anak juga mungkin mengabaikan flu dan menganggapnya biasa karena mereka sibuk bermain untuk memikirkannya. Ditambah, anak-anak cenderung tidak memiliki kesadaran berpakaian dengan benar dalam cuaca dingin.

4. Masalah mental.

Orang-orang dengan penyakit mental, demensia, atau kondisi lain yang cenderung mengganggu penilaian juga tidak dapat memutuskan sendiri tentang bagaimana berpakaian yang sesuai dengan cuaca atau memahami risiko cuaca dingin.

5. Alkohol dan penggunaan narkoba.

Alkohol mungkin dapat membuat tubuh terasa hangat di dalam, tetapi hal itu menyebabkan pembuluh darah mengembang, menghasilkan tubuh yang kehilangan panas secara lebih cepat dari permukaan kulit. Respons menggigil alami tubuh juga berkurang pada orang yang telah minum alkohol. Selain itu, penggunaan obat-obatan rekreasional juga dapat menurunkan tingkat kesadaran terhadap keselamatan diri di cuaca dingin yang ekstrem.

6. Kondisi medis tertentu.

Beberapa gangguan kesehatan memengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur suhu tubuh. Contohnya tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme), gizi buruk atau anoreksia nervosa, diabetes, stroke, artritis parah, penyakit Parkinson, trauma, dan cedera tulang belakang.

7. Obat-obatan.

Beberapa obat dapat mengubah kemampuan tubuh untuk mengatur suhunya. Contohnya termasuk antidepresan tertentu, antipsikotik, obat pereda nyeri narkotika dan obat penenang.

6 dari 6 halaman

Hipotermia adalah kondisi yang berpotensi mengancam jiwa, sehingga ia membutuhkan perhatian medis darurat. Jika perawatan medis tidak segera tersedia atau sedang dalam perjalanan ke tempat Anda, Anda bisa mempraktikkan beberapa cara pencegahan berikut ini:

  1. Lepaskan pakaian basah, topi, sarung tangan, sepatu, dan kaus kaki.
  2. Lindungi orang tersebut dari angin, angin kencang, dan kehilangan panas lebih lanjut dengan pakaian hangat dan kering.
  3. Pindahkan dengan lembut ke tempat yang hangat dan kering sesegera mungkin.
  4. Mulailah menghangatkan kembali orang tersebut dengan pakaian ekstra. Gunakan selimut hangat. Barang-barang bermanfaat lainnya untuk pemanasan adalah: selimut listrik ke area torso dan paket panas dan bantal pemanas pada torso, ketiak, leher, dan selangkangan; Namun, ini dapat menyebabkan luka bakar pada kulit. Gunakan panas tubuh Anda sendiri jika tidak ada lagi yang tersedia.
  5. Ukur suhu tubuh seseorang jika termometer tersedia.
  6. Tawarkan cairan hangat, tetapi hindari alkohol dan kafein, yang mempercepat kehilangan panas. Jangan mencoba memberikan cairan kepada orang yang tidak sadar.

Merdeka.com - Beberapa waktu belakangan ini tengah marak dibahas cerita mengenai cara mengatasi hipotermia pada seorang pendaki wanita dengan cara disetubuhi. Cara ini dipercaya dapat membuat hidup pendaki tersebut selamat dari maut dan tubuhnya kembali hangat. Namun benarkah cara tersebut untuk dilakukan?

Pertama, kita perlu memahami dulu pengertian dari hipotermia itu sendiri. Dilansir dari WebMD, hipotermia merupakan kondisi menurunnya temperatur tubuh secara berbahaya karena paparan dari suhu dingin.

"Hipotermia adalah suatu kondisi di mana akibat udara dingin, suhu tubuh ikut drop di bawah batas normal atau fisiologis, sehingga tidak baik atau memungkinkan bagi proses-proses normal sel," jelas Spesialis Penyakit Dalam Divisi Metabolik Endokrin, Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia RS Cipto Mangunkusumo Dr Tri Juli Edi Tarigan, SpPD dilansir dari Liputan6.com.

Tri Juli menjelaskan, normalnya tubuh membutuhkan suhu antara 35,5 sampai 37,5 derajat celsius agar dapat bekerja dengan baik. Bila suhu tubuh berada di bawah itu, bisa mengacaukan kinerja tubuh, bahkan bisa menyebabkan kematian.

Hipotermia patut diwaspadai oleh para pendaki gunung. Kondisi ini diam-diam bisa menyebabkan kematian. Oleh sebab itu, hipotermia kerap disebut musuh terbesar para pendaki.

"Seorang pendaki yang terkena hipotermia membuat proses-proses normal sel dalam tubuh berjalan tidak normal. Bila terkena, kacau semuanya, bahkan bisa menyebabkan kematian," ujar Dr Tri Juli.

2 dari 4 halaman

Dilansir dari WebMD, ketika kita terpapar udara dingin, sebagian besar panas tubuh keluar dari kulit sedangkan sisanya dikeluarkan dari paru-paru. Hilangnya panas tubuh dari kulit ini biasanya terjadi melalui radiasi dan dipercepat saat kulit terpapar angin atau kondisi lembap.

Ketika paparan udara dingin ini terjadi di dalam air dingin, hilangnya panas tubuh bisa lebih cepat 25 kali dibanding saat terpapar suhu udara. Pada lokasi yang lembap atau bersalju, efek yang muncul ini jelas lebih besar dibanding terpapar angin biasa.

Pusat pengontrol suhu di otak yang bernama hipotalamus bekerja meningkatkan suhu tubuh dengan memicu proses pemanasan dan pendinginan di tubuh. Pada saat terpapar suhu dingin, merinding merupakan salah satu respons yang dilakukan tubuh untuk menciptakan panas melalui aktivitas otot.

Normalnya, aktivitas dari jantung dan hati memproduksi sebagian besar dari panas tubuh. Namun saat inti tubuh menurun, kedua organ ini memproduksi panas lebih sedikit sehingga menyebabkan terjadinya gejala menjaga panas untuk melindungi otak. Temperatur tubuh yang rendah dapat memperlambat aktivitas otak, pernapasan, dan detak jantung. Kelelahan dan perasaan bingung bisa terjadi ketika seseorang berada dalam kondisi hipotermia sehingga mereka kesulitan dalam membuat keputusan.

3 dari 4 halaman

Terdapat sejumlah hal yang bisa terjadi pada seseorang ketika mengalami hipotermia, melingkupi:

- Merinding yang mungkin berhenti ketika hipotermia semakin parah (merinding sebenarnya merupakan pertanda bagus bahwa sistem pengaturan panas seseorang tengah berjalan)- Napas yang lambat dan tak dalam- Kebingungan dan kehilangan ingatan- Kelelahan- Mulai Meracau- Koordinasi tubuh yang berkurang dan tangan bergetar- Detak jantung yang lambat dan pelan

- Pada kasus hipotermia parah, seseorang mungkin kehilangan kesadaran tanpa adanya napas atau detak jantung

4 dari 4 halaman

Pada sejumlah kasus, hipotermia bisa sangat membahayakan nyawa dan membutuhkan penanganan medis secepatnya. Namun terdapat sejumlah cara yang bisa dilakukan ketika kamu mengalami atau menyaksikan orang lain mengalami hipotermia.

- Lepas pakaian, topi, sarung tangan, sepatu, dan kaus kaki yang basah- Berlindung dari angin serta gunakan pakaian hangat dan kering atau juga selimut jika memungkinkan- Pindah secara perlahan ke tempat yang lebih kering dan hangat- Gunakan pakaian ekstra dan selimut- Jika tidak ada benda lain, transfer panas tubuh dari satu orang ke orang lain juga bisa dilakukan dengan cara berpelukan- Periksa terus temperatur tubuh- Konsumsi minuman hangat namun jangan alkohol atau kafein karena justru mempercepat hilangnya panas tubuh

- Jangan beri minuman secara paksa kepada orang yang tengah tak sadarkan diri

Jika seseorang sudah tidak sadarkan diri, sebaiknya segera hubungi petugas kesehatan untuk mendapatkan perawatan secepatnya. Mengingat pada beberapa kasus hipotermia dapat berujung maut, perlu penganan yang cepat dan tepat. (mdk/RWP)

Baca juga:
Amankah Sering Menggunakan Hand Sanitizer untuk Membersihkan Tangan?
Ini Hal yang bakal Terjadi pada Tubuh Usai Kamu Mengonsumsi Hamburger
Lansia Memiliki Kriteria Sepatu Khusus untuk Hindarkan Masalah Lebih Lanjut
Pada Kasus Nyeri Tertentu, Tak Cukup Diobati dengan Obat Gosok Namun Harus Dioperasi
Vaksin Influenza Penting untuk Dilakukan Setahun Sekali
10 Bahan Sederhana untuk Atasi Kulit Gosong usai Terbakar Matahari

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA