Apa yang dapat kamu lakukan tentang kegiatan pembelajaran pada Minggu ini

Sabtu, 10 Nopember 2018 ~ Oleh Administrator ~ Dilihat 58429 Kali

Ketika ilmu pengetahuan masih terbatas, ketika penemuan hasil-hasil teknologi belum berkembang hebat seperti sekarang ini, maka peran utama guru di sekolah adalah menyampaikan ilmu pengetahuan sebagai warisan kebudayaan masa lalu yang dianggap berguna sehingga harus dilestarikan. Dalam kondisi demikian guru berperan sebagai sember belajar (learning resources) bagi siswa. Siswa akan belajar apa yang keluar dari mulut guru. Oleh karena itu, ada adagium yang menyebutkan “Bagaimana pun pintarnya siswa, maka tidak mungkin dapat mengalahkan pintarnya guru”. Apakah dalam kondisi yang demikian masih tetap dapat dipertahankan? Apakah ilmu pengetahuan sebagai warisan masa lalu yang harus dikuasai itu hanya dapat dipelajari dari mulut guru? Tentu saja tidak. Dalam abad teknologi dan informasi seperti sekarang ini, siswa dapat mempelajarinya dari berbagai sumber.

Namun demikian, guru tetap mempunyai peran yang sangat penting dalam membelajarkan siswa-siswinya. Artinya bahwa bagaimanapun hebatnya kemajuan teknologi, peran guru akan tetap diperlukan. Teknologi yang konon bisa memudahkan manusia mencari dan mendapatkan informasi dan pengetahuan, tidak mungkin dapat mengganti peran guru. Lalu apa peran guru dalam kondisi demikian? Apakah guru sebagai satu-satunya sumber belajar masih tetap relevan? Apakah ada peran lain yang dianggap lebih penting? Bagaimana melaksanakan peran-peran tersebut agar proses pengajaran yang menjadi tanggung jawab lebih berhasil? Di bawah ini peran-peran guru yang sangat penting dan harus dimiliki secara personal dan professional.

Guru sebagai Sumber Belajar

Peran sebagai sumber belajar berkaitan erat dengan penguasaan materi pelajaran. Kita bisa menilai baik atau tidaknya seorang guru hanya dari penguasaan materi pelajaran. Sehingga guru berperan benar-benar sebagai sumber belajar bagi anak didiknya. Apapun yang ditanyakan siswa berkaitan dengan materi pelajaran yang sedang diajarkannya, ia akan bisa menjawab dengan penuh keyakinan. Sebaliknya, ketidakpahaman guru tentang materi pelajaran biasanya ditunjukkan oleh perilaku-perilaku tertentu, misalnya teknik penyampaian materi pelajaran yang monoton, guru sering duduk di kursi sambil membaca, suaranya lemah, tidak berani melakukan kontak mata dengan siswa, miskin dengan ilustrasi, dan lain-lain. Perilaku guru yang demikian bisa menyebabkan hilangnya kepercayaan pada diri siswa, sehingga guru akan sulit mengendalikan siswa.

Guru sebagai Fasilitator

Guru berperan dalam memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran. Sebelum proses pembelajaran dimulai sering guru bertanya: “Bagaimana caranya agar ia (baca: guru) mudah menyajikan bahan pelajaran?” Pertanyaan ini sekilas memang ada benarnya. Melalui usaha yang sungguh-sungguh, guru ingin agar ia mudah menyajikan bahan pelajaran dengan baik. Namun demikian, pertanyaan tersebut menunjukkan bahwa proses pembelajaran berorientasi pada guru. Oleh sebab itu, akan lebih tepat manakala pertanyaan tersebut diarahkan kepada siswa. Misalnya apa yang harus dilakukan agar siswa mudah mempelajari bahan pelajaran sehingga tujuan belajar tercapai secara optimal. Pertanyaan tersebut mengandung makna kalau tujuan mengajar adalah mempermudah siswa belajar. Inilah hakikat peran fasilitator dalam proses pembelajaran.

Guru sebagai Pengelola

Dalam melaksanakan pengelolaan pembelajaran ada dua macam kegiatan yang harus dilakukan, yaitu mengelola sumber belajar dan melaksanakan peran sebagai sumber belajar itu sendiri. Artinya bahwa sebagai pengelola pembelajaran (learning manager), guru perperan dalam menciptakan iklim belajar yang memungkinkan siswa dapat belajar secara nyaman. Melalui pengelolaan kelas yang baik, guru dapat menjaga kelas agar tetap kondusif untuk terjadinya proses belajar seluruh siswa.

Guru sebagai Pembimbing

Siswa adalah individu yang unik. Keunikan itu bisa dilihat dari adanya setiap perbedaan. Artinya tidak ada dua individu yang sama. Walaupun secara fisik mungkin individu memiliki kemiripan, tetapi pada hakikatnya mereka tidaklah sama, baik dalam bakat, minat, kemampuan, dan sebagainya. Agar guru berperan sebagai pembimbing yang baik, maka ada bebrapa hal yang harus dimiliki. Pertama, guru harus memiliki pemahaman tentang anak yang sedang dibimbingnya. Pemahaman ini sangat penting, sebab akan menentukan teknik dan jenis bimbingan yang harus diberikan kepada mereka. Kedua, guru harus memahami dan terampil dalam merencanakan, baik merencanakan tujuan dan kompetensi yang akan dicapai maupun merencanakan proses pembelajaran.

Guru sebagai Motivator

Dalam proses pembelajaran, motivasi merupakan salah satu aspek dinamis yang sangat penting. Sering terjadi siswa yang kurang berprestasi bukan disebabkan oleh kemampuannya yang kurang, tetapi dikarenakan tidak adanya motivasi untuk belajar sehingga ia tidak berusaha untuk mengerahkan segala kemampuannya. Proses pembelajaran akan berhasil ketika siswa mempunyai motivasi dalam belajar. Oleh sebab itu, guru perlu menumbuhkan motivasi belajar siswa.

Guru sebagai Evaluator

Guru berperan mengumpulkan data atau informasi tentang keberhasilan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Terdapat dua fungsi dalam memerankan perannya sebagai evaluator. Pertama, untuk menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan atau menentukan keberhasilan siswa dalam menyerap materi kurikulum. Kedua, untuk menentukan keberhasilan guru dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang telah diprogramkan.
Semua peran-peran di atas merupakan peran yang harus dimiliki oleh seorang guru. Jadi, guru bukan hanya sekedar menyampaikan materi tapi mencakup seluruh aspek kebutuhan anak didik. Dan sekali lagi perlu penulis tekankan bahwa tidak sembarang orang bisa menjadi guru, tidak semuanya. Karena harus menempuh prosedur-prosedur tertentu yang tidak bisa dilakukan tanpa harus mengikuti pendidikan pada lembaga yang sudah ditunjuk oleh Undang-Undang sebagai lembaga pencetak guru-guru professional. Mudah-mudahan bisa bermanfaat.

Sumber: membumikanpendidikan.com

Berita Pengumuman Sekilas-info

Terus menerus belajar selama di sekolah memang bisa menjadi hal yang sangat membosankan. Namun sebenarnya cukup banyak kegiatan di sekolah yang menyenangkan dan bisa dilakukan untuk mengusir rasa bosan tersebut. Rasa bosan yang melanda memang sebaiknya segera diusir dan diatasi karena dapat membuat kamu menjadi kurang fokus dan sulit untuk berkonsentrasi.

Namun bukan berarti juga kamu boleh melakukan sesuatu yang kurang baik di sekolah hanya untuk mengusir rasa bosan. Pilih saja aktivitas bermanfaat selain belajar yang bisa kamu lakukan di sekolah supaya pikiran menjadi segar dan kembali bersemangat. Kamu bisa melakukan kegiatan tersebut dengan mengajak serta teman yang lain atau sendirian saja.

Kegiatan di Sekolah Selain Belajar yang Bermanfaat

Bingung kegiatan apa saja yang bisa kamu lakukan di sekolah selain belajar untuk menghilangkan rasa bosan dan jenuh? Ikuti panduannya berikut ini.

1. Membaca Buku

Mengapa tidak memanfaatkan waktu di sela-sela jam belajar untuk membaca buku-buku favorit kamu mulai dari komik, majalah, novel dan lain sebagainya. Membaca buku favorit akan memberikan suasana menyenangkan pada diri kamu sehingga rasa bosan dan jenuh bisa hilang. Jadi tidak ada salahnya kamu membawa serta buku favorit di dalam tas dengan catatan tidak boleh dibaca saat jam pelajaran berlangsung ya.

2. Makan di Kantin

Bagi sebagian orang makan adalah obat manjur untuk mengusir stres. Kalau kamu termasuk tipe orang yang seperti itu tidak perlu malu melakukannya. Saat jam istirahat gunakan waktunya untuk makan agar semangat kembali menyala ketika pelajaran dilanjutkan. Pilih makanan kesukaan kamu di kantin dan nikmati sepuasnya dijamin rasa bosan akan pergi.

3. Ikut Ekskul

Kegiatan di sekolah yang pastinya selalu ada dan bisa kamu pilih sesuai dengan hobi adalah ekstrakurikuler atau ekskul. Aktif dalam kegiatan ekskul juga bisa menjadi obat penghilang bosan di tengah-tengah kesibukan belajar dan tugas yang menumpuk. Tidak ada salahnya kamu mengikuti 2 atau 3 jenis ekskul yang disukai seperti olahraga, pecinta alam, kelompok ilmiah dan lain-lain.

4. Mendengarkan Video Pembelajaran 

Rasanya semua siswa SMA saat ini sudah memiliki gadget yang tidak terpisahkan dari aktivitas hariannya. Daripada kamu melamun dan capek memikirkan tugas sekolah yang menumpuk mengapa tidak mengambil waktu sejenak untuk melihat video-video di YouTube.

Sekarang ini YouTube sudah banyak diisi dengan konten-konten bermanfaat seperti tutorial berbagai hal, seperti motivasi, pengetahuan umum bahkan pembahasan pelajaran.  Nah, untuk mengisi waktu luang kamu bisa mendengarkan video pembelajaran atau motivasi yang ada di YouTube. Dengan begitu, kamu bisa lebih rileks dalam memahami pelajaran sekaligus mengisi motivasi untuk belajar. 

5. Tidur 

Tidak ada salahnya kamu tidur sejenak selama tidak ada kegiatan belajar supaya energi yang terkuras terisi kembali. Daripada kamu tertidur di kelas ketika guru menyampaikan materi pelajaran bukankah lebih baik manfaatkan waktu istirahat 15 menit untuk memejamkan mata sejenak saja.

Sempatkan juga untuk tidur di jeda waktu sekolah siang hari dengan jadwal ekskul sore hari agar kamu tidak kelelahan. Kalau kamu sudah terlalu lelah seharian nanti ketika harus mengerjakan tugas atau belajar di malam hari biasanya kamu jadi sulit konsentrasi dan mengantuk.

Nah, sebenarnya tidak ada alasan bukan untuk membiarkan rasa bosan terus-terusan berada di dalam diri kita. Kamu bisa memilih kegiatan di sekolah yang bermanfaat untuk menghilangkan rasa bosan dan lelah belajar tersebut sehingga semangat kembali menyala.

Kegiatan positif di sekolah yang beragam selain belajar dapat kamu temukan di SMA Dwiwarna (Boarding School) Bogor, Jawa Barat. SMA Dwiwarna (Boarding School) adalah salah satu SMA unggulan di Jawa Barat yang hanya memiliki jenjang SMA saja. Dapatkan fasilitas dan kualitas pendidikan terbaik di sekolah ini. 

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA