Apa tujuan dan manfaat perhitungan pendapatan nasional?

Guruips.com 20:03

Tujuan menghitung Pendapatan Nasional, yaitu:a. Untuk mengetahui kemajuan perekonomian suatu negara. Dengan menghitung pendapatan nasional, kita dapat mengetahui kemajuan perekonomian suatu negara. Semakin tinggi nilai pendapatan nasional, berarti semakin tinggi pula kemajuan perekonomian suatu negara.b. Untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kemajuan ekonomi suatu negara. Dengan menghitung pendapatan nasional, kita dapat menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kemajuan ekonomi suatu negara. Misalnya, jika suatu saat pendapatan nasional menurun, melalui penghitungan pendapatan nasional kita bisa menganalisis faktor-faktor apa yang menyebabkan penurunan tersebut.c. Untuk memperoleh taksiran nilai barang dan jasa secara akurat. Dengan menghitung pendapatan nasional (GNP dan GDP) kita bisa mengetahui taksiran nilai barang dan jasa secara akurat.

d. Untuk membantu membuat rencana pembangunan. Dengan menghitung pendapatan nasional, kita bisa mengetahui berbagai lapangan usaha yang menunjang perolehan pendapatan nasional. Jadi, apabila ingin meningkatkan pendapatan nasional, pemerintah harus merencanakan pembangunan lapangan-lapangan usaha tersebut.

Apa Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional?

Manfaat menghitung pendapatan nasional, di antaranya, yaitu:
1. Mengetahui Struktur Perekonomian Suatu Negara
Dengan menghitung pendapatan nasional, dapat diketahui struktur perekonomian suatu negara, apakah agraris atau industri. Jika pendapatan nasional yang lebih dominan berasal dari sektor agraris, struktur perekonomian negara tersebut bersifat agraris.

Dari hasil perhitungan pendapatan nasional, suatu negara dapat digolongkan sebagai negara pertanian, industri, atau jasa. Dapat ditentukan pula besarnya sektor-sektor industri, pertanian, jasa, pertambangan, dan lain-lain. Termasuk negara apakah Indonesia, agraris atau maritim, jasa atau industri? Sektor apakah yang memberi kontribusi terbesar dalam PDB Indonesia?

Tiap-tiap sektor dan subsektor dalam PDB menghasilkan barang dan jasa. Jumlah barang
dan jasa yang dihasilkan dalam satu tahun inilah yang dihitung menjadi pendapatan nasional. Dari perincian sektor-sektor dan subsektor-subsektor tersebut, kita dapat mengetahui sumbangan masing-masing terhadap pendapatan nasional seluruhnya.

Perlu diketahui bahwa pengelompokan negara berdasarkan pendapatan perkapita itu tidaklah bersifat tetap, namun akan terus berubah setiap tahun, sesuai dengan kemajuan perekonomian yang dicapai tiap negara. Jika suatu negara terus membangun negaranya dengan giat dan didukung kondisi politik yang stabil, tidak mustahil bahwa negara tersebut bisa naik menjadi negara dengan pendapatan tinggi.

Selain itu, jumlah penduduk ternyata menentukan tingkat pendapatan per kapita di negara bersangkutan. Pada umumnya negara yang jumlah penduduknya relatif banyak maka pendapatan per kapitanya juga relatif rendah. Sebut saja Bangladesh, India, Pakistan, Cina, dan Indonesia. Untuk itu, banyak upaya yang dilakukan negara-negara berkembang ini dalam mengurangi jumlah penduduknya, misalnya Indonesia dengan program keluarga berencana.

2. Mengetahui Perkembangan Perekonomian dari Tahun ke Tahun
Setiap tahunnya, negara melakukan perhitungan pendapatan nasional. Hal ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan perekonomian, apakah mengalami kemajuan, tetap, atau mengalami kemunduran?

3. Mengetahui Tingkat Kemakmuran Masyarakat
Tingkat kemakmuran masyarakat dapat diketahui melalui perhitungan pendapatan nasional. Jika nilai pendapatan nasional semakin tinggi, tingkat kemakmuran masyarakat suatu negara semakin tinggi pula.

4. Membandingkan Perekonomian Antarnegara
Perhitungan pendapatan nasional dapat membandingkan perekonomian antarnegara, apakah negara tersebut tergolong negara maju, negara berkembang, atau masih terbelakang?

5. Pedoman Pengambilan Kebijakan Ekonomi Nasional
Perhitungan pendapatan nasional, dapat dijadikan pedoman bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan perekonomian nasional, agar kegiatan-kegiatan pembangunan dapat berjalan serasi dan seimbang sesuai tujuan yang dikehendaki.

6. Menjadi sumber informasi bagi pemerintaha. Data pendapatan nasional digunakan oleh pemerintah untuk menilai efektivitas kebijakan-kebijakan yang telah diambil. Misalnya, untuk menilai pengaruh kebijakan perubahan tingkat pajak terhadap pengeluaran masyarakat suatu negara.b. Kecenderungan (trend) perkembangan pendapatan nasional digunakan oleh pemerintah untuk mengidentifikasi masalah dan merencanakan program untuk menanggulangi masalah tersebut. Misalnya, kenaikan pendapatan nasional diikuti dengan peningkatan keinginan masyarakat untuk membeli lebih banyak mobil pribadi. Kenaikan jumlah mobil pribadi akan menimbulkan masalah berupa tidak memadainya lagi lebar jalan raya yang tersedia. Oleh karena itu, pemerintah perlu merencanakan program pelebaran jalan lebih dini.

6. Sebagai dasar membuat kebijakan ekonomi pemerintah.
Hasil penghitungan pendapatan nasional dapat digunakan oleh pemerintah untuk menilai efektifitas kebijakan-kebijakan yang telah diambil. Selain itu dengan mengetahui perkembangan pendapatan nasional pemerintah dapat mengidentifikasikan masalah-masalah ekonomi yang baru muncul dan merencanakan program-program baru untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.

7. Dapat membandingkan keadaan perekonomian antardaerah di suatu negara.

Penghitungan pendapatan nasional (PNB) yang dilakukan oleh suatu negara dapat menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Dan dengan mengamati tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat menilai perkembangan negara tersebut dalam mengendalikan kegiatan ekonominya, baik dalam jangka pendek dan jangka panjang. Dengan demikian tolok ukur yang paling baik untuk menunjukkan kemakmuran suatu negara adalah dengan menentukan Pendapatan Nasional Bruto (PNB) riil.

Related Posts :

Diperbarui 17 Des 2021 - Dibaca 7 mnt

Mengutip dari Toppr, pendapatan nasional merupakan seluruh pendapatan yang diterima oleh berbagai lapisan masyarakat di suatu negara dalam kurun waktu tertentu. Tentunya, menghitung pendapatan nasional pun memiliki manfaat.

Selain itu, pendapatan ini juga sering didefinisikan sebagai hasil produksi di suatu negara dalam kurun waktu setahun.

Menghitung pendapatan ini sangatlah penting karena manfaat yang dimilikinya terutama bagi negara bersangkutan (termasuk Indonesia).

Meski begitu, menghitung pendapatan ini tidak bisa dilakukan negara begitu saja. Ada beberapa cara yang dipakai agar hal tersebut bisa dilakukan.

Lantas, apa saja manfaatnya? Bagaimana cara menghitung pendapatan tersebut? Yuk, simak ulasan dari Glints ini!

Manfaat Menghitung Pendapatan Nasional

1. Mendapat informasi soal tingkat kemakmuran masyarakat

© Pexels.com

Manfaat pertama dari menghitung pendapatan nasional adalah membantu pemerintah mengetahui tingkat kemakmuran masyarakat suatu negara.

Mengetahui tingkat kemakmuran dapat membuat pemerintah negara mendapat informasi-informasi yang memengaruhi tingkat ekonomi negara.

Beberapa di antaranya seperti: kualitas hidup masyarakat, serta standar hidup yang berlaku di lingkungan masyarakat tersebut.

2. Melakukan evaluasi dan mengukur perubahan yang terjadi

© Pexels.com

Setelah melakukan perhitungan pendapatan nasional, maka pemerintah negara akan mengetahui bagaimana tingkat kemakmuran rakyatnya.

Ini tentu akan membantu pemerintahan negara tersebut, terutama saat melakukan evaluasi nanti.

Adapun evaluasi yang dilakukan biasanya menyangkut kebijakan ekonomi yang sudah mereka lakukan selama ini.

Tak sampai di situ, manfaat dari menghitung pendapatan nasional juga membantu pemerintah melihat perubahan yang terjadi di negaranya, terutama di sektor ekonomi.

Hasil perhitungan pendapatan ini akan menunjukan grafik perubahan ekonomi suatu negara dari waktu ke waktu.

Itulah mengapa pemerintah bisa melihat perubahan ekonomi di negaranya dengan mudah.

3. Membandingkan kinerja ekonomi di berbagai sektor dan daerah

© Pexels.com

Perhitungan pendapatan nasional pasti selalu dilakukan untuk semua sektor ekonomi suatu negara, tidak hanya pada satu sektor saja.

Hal itu akan mempermudah dalam melihat sambil membandingkan kinerja ekonomi sektor-sektor tersebut.

Dengan begitu, kita pun dapat mengetahui sektor ekonomi mana yang lebih maju, dan begitu pula sebaliknya.

Selain pada sektor ekonomi negara, perhitungan ini juga berlaku pada berbagai daerah di negara tersebut.

Salah satu manfaat dari menghitung pendapatan nasional, terutama di daerah-daerah, adalah pemerintah dapat membandingkan setiap daerah dari kinerjanya.

Dari situ, akan diketahui mana daerah yang lebih baik atau maju kinerja ekonominya; mana daerah yang kinerja ekonominya stagnan; dan mana daerah yang kinerja ekonominya merosot.

4. Mengetahui pertumbuhan ekonomi yang dialami tiap tahunnya

© Pexels.com

Perhitungan pendapatan nasional selalu dilakukan tiap tahun.

Sehingga, manfaat yang didapat dari menghitung pendapatan nasional adalah membuat pemerintah mengetahui pertumbuhan ekonomi negaranya setiap tahun.

Mengetahui pertumbuhan ekonomi tiap tahun akan membantu pemerintah mengevaluasi kebijakan ekonominya selama ini.

Selain itu, pemerintah juga jadi lebih mampu membuat kebijakan baru untuk memperbaiki pertumbuhan ekonomi mereka.

Baca Juga: Pentingnya Pendapatan Per Kapita dalam Menentukan Nasib Pekerja

Cara Menghitung Pendapatan Nasional

© Pexels.com

Menghitung pendapatan secara nasional sendiri dihitung dengan menggunakan sejumlah konsep dalam pendapatan negara itu sendiri.

Adapun sejumlah konsep tersebut adalah:

1. Gross Domestic Product (GDP)/Produk Domestik Bruto (PDB)

Konsep pendapatan nasional ini menekankan perhitungan pendapatan bruto penduduk asli di negara asalnya, yang ditambah pendapatan bruto penduduk asing di negara tersebut.

Dalam konteks negara Indonesia, konsep GDP diartikan sebagai hasil penjumlahan antara pendapatan bruto WNI di Indonesia dengan pendapatan bruto WNA di Indonesia.

Pendapatan bruto yang dihitung di sini adalah pendapatan yang diperoleh selama setahun terakhir.

Adapun WNA dalam perhitungan ini bisa siapa saja. Baik itu individu, atau perusahaan asing yang berdiri di Indonesia.

Kalau dirumuskan, maka bentuk metode sekaligus cara menghitung pendapatan negara ini adalah:

GDP= Pendapatan WNI Dalam Negeri (Indonesia) + Pendapatan WNA Dalam Negeri (Indonesia)

2. Gross National Product (GNP)/Produk Nasional Bruto (PNB)

Konsep pendapatan nasional ini menekankan perhitungan bruto penduduk suatu negara, baik yang dia dapat di negaranya sendiri, maupun di luar negeri.

Ada tiga rumus yang dipakai dalam konsep sekaligus cara menghitungnya, yaitu:

Rumus 1:

GNP: Pendapatan WNI di Indonesia + Pendapatan WNI di Luar Negeri

Rumus 2:

GNP: GDP + Pendapatan WNI di Luar Negeri – Pendapatan WNA di Indonesia

Rumus 3:

GNP= GDP – Pendapatan Netto dari Pendapatan Bruto WNI di Luar Negeri

3. Net National Product (NNP)/Produk Nasional Netto (PNN)

Ini merupakan konsep pendapatan nasional yang terbentuk dari hasil pengurangan GNP dengan penyusutan.

Dalam konsep ini, penyusutan diartikan sebagai pengurangan modal dalam proses suatu produksi.

Inti dari konsep ini adalah profit atau laba yang diperoleh dari pendapatan suatu produk.

Ini sesuai dengan tujuan konsep dan cara menghitung pendapatan nasional ini, yaitu untuk menentukan netto atau pendapatan bersih.

Apabila ditulis dalam bentuk rumus, maka konsep ini akan berbentuk sebagai berikut:

NNP = GNP – Penyusutan

4. Net National Income/Pendapatan Nasional Netto

Kalau NNP menghitung pendapatan nasional dari segi produk, maka konsep ini lebih menekankan pada aspek jasa.

Konsep ini sendiri terbentuk dari hasil pengurangan NNP terhadap hasil penjumlahan antara pajak tak langsung dan subsidi.

Dalam konsep ini, pajak tak langsung diartikan sebagai pajak yang tidak diterima langsung oleh produsen atau pemilik jasa, terutama dalam jasa yang mereka jual.

Kendati demikian, uang pajak tak langsung tersebut wajib diserahkan kepada pemerintah.

Sementara itu, subsidi dalam konsep ini didefinisikan sebagai subsidi yang ada pada bahan baku yang dipakai oleh produsen. Seperti: subsidi BBM, beras, dan sejenisnya.

Bila dirumuskan, maka konsep ini akan berbentuk sebagai berikut:

NNI = NNP – Pajak Tak Langsung + Subsidi

5. Personal Income (PI) atau Pendapatan Perseorangan

Ini merupakan konsep penghitungan pendapatan nasional yang menitikberatkan pendapatan individu atau perseorangan.

Adapun bentuk rumus konsep ini adalah:

PI = NNI + Transfer Payment – (laba ditahan + iuran asuransi + iuran jaminan sosial + pajak perseoran)

6. Disposable Income (DI) atau Pendapatan yang Siap Dibelanjakan

Dilansir dari Investopedia, disposable income adalah konsep pendapatan nasional yang berasal dari pengurangan PI dengan pajak langsung.

Pajak langsung pada konsep ini adalah pajak yang diterima ketika PI membelanjakan pendapatan yang dimilikinya. Adapun rumus konsep ini adalah:

DI = PI – Pajak Langsung

Itulah pembahasan mengenai manfaat pendapatan nasional serta tata cara menghitungnya.

Intinya, pendapatan nasional adalah total income yang telah diraih oleh anggota masyarakat negara dalam kurun waktu tertentu.

Dengan menghitungnya, kamu dapat menerima berbagai pengetahuan baru serta membantu perekonomian negara menuju ke arah yang lebih baik.

Maka dari itu, jangan lupa untuk catat semua tips mengenai cara menghitungnya, ya!

Nah, jika kamu ingin tahu lebih banyak seputar pendapatan negara dan juga dampaknya ke dirimu, yuk, bertanya dan berdiskusi di Glints Feed, lho.

Di fitur terbaru aplikasi Glints ini, kamu bisa sharing atau berdiskusi dengan para pakar industri di bidangnya masing-masing.

Tentunya, akan ada insight berharga yang bisa kamu dapatkan disamping terbukanya wawasanmu.

Makanya, yuk, bergabung di Glints Feed dengan klik tombol di bawah!

COBA GLINTS FEED

  • Disposable Income
  • Concept of National Income

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA