Apa saja yang menyebabkan perbedaan pencatatan oleh bank dengan perusahaan?

Ada dua catatan kas di sebuah perusahaan, yaitu akun kas buku besar umum perusahaan dan laporan bank yang menampilkan penerimaan dan pembayaran kas yang dilakukan melalui bank. Laporan keuangan yang direkonsiliasikan adalah catatan perusahaan dan bank yang sering berbeda saldonya sehingga harus dibandingkan antara keduanya agar bisa diketahui perbedaan-perbedaan yang ada.

Sisi debit rekening kas perusahaan dibandingkan dengan kredit catatan bank pada laporan bank kolom penerimaan dan kredit rekening kas yang dibandingkan dengan debit catatan bank pada laporan bank kolom pengeluaran. Laporan bank berupa rekening koran biasanya diterima secara bulanan, lalu  direkonsiliasikan dengan catatan kas perusahaan.

Rekonsiliasi bank adalah daftar transaksi dan jumlahnya yang menyebabkan saldo kas yang dilaporkan pada laporan bank berbeda dengan saldo kas pada pembukuan perusahaan. Rekonsiliasi laporan bank berguna untuk mengecek ketelitian pencatatan dalam rekening kas dan catatan bank, selain itu untuk mengetahui penerimaan atau pengeluaran yang belum dicatat oleh perusahaan.

Pembukuan dan pelaporan bank biasanya menunjukkan saldo kas yang berbeda karena waktu pencatatan transaksi yang berbeda sehingga laporan keuangan menjadi tidak sinkron.

Transaksi Penyebab Perbedaan Saldo

Saldo kas pada laporan keuangan di perusahaan dan bank bisa berbeda juga karena ada transaksi-transaksi tertentu melalui bank yang belum dicatat oleh perusahaan. Setiap perusahaan atau kegiatan bisnis harus melakukan rekonsiliasi bank secara rutin agar tidak terjadi kesalahan yang fatal pada laporan keuangan dan kondisi keuangan perusahaan itu sendiri.

Saat menitipkan uang kas di bank tentu saja bank bisa memanfaatkan uang tersebut untuk hal-hal yang menguntungkan seperti investasi. Bank akan memberikan jasa giro kepada setiap nasabah sebagai bentuk rasa terima kasih seperti bunga pada tabungan biasa.

Nominal pendapatan jasa giro ini langsung dimasukkan ke saldo kas nasabah tanpa sepengetahuan nasabah tersebut. Dampak yang terjadi adalah pemasukan tersebut sudah tercatat di kas bank, tetapi akuntan perusahaan belum mencatatnya di laporan kas internal perusahaan. Untuk menyamakannya, pihak perusahaan harus mencatatnya di kas perusahaan.

Bank telah memberikan pelayanan giro untuk perusahaan sebagai nasabah giro atau tabungan bisnis maka jasa ini juga membutuhkan biaya. Bank secara otomatis akan mengambil biaya giro atau tabungan bisnsi dengan memotong jumlah saldo nasabah.

Saldo kas di bank telah berkurang tanpa sepengetahuan nasabah, sedangkan saldo kas  perusahaan masih tetap. Akuntan perusahaan baru bisa mencatat pengeluaran ini ketika bank sudah memberikan notifikasi atau mengirimkan rekening koran.

Transaksi ini terjadi ketika pelanggan membayar tagihan sejumlah tertentu langsung ke rekening perusahaan di bank. Pemasukan ini tentu tercatat dalam kas bank sehingga saldo giro atau tabungan bisnis bertambah, tetapi di buku kas perusahaan masih belum ada.

Jumlah ini dapat disesuaikan ketika rekening koran dari bank sudah diterima, kemudian akuntan perusahaan bisa mencatatnya ke kas perusahaan. Jika merasa perlu, mintalah rekening koran kepada bank satu kali dalam setiap bulan.

Outstanding check atau cek yang masih beredar adalah transaksi yang terjadi ketika cek sudah diberikan  kepada pihak supplier untuk membayar pembelian barang tertentu, tetapi supplier belum mencairkan cek tersebut.

Cek ini telah dicatat sebagai pengeluaran di laporan arus kas perusahaan, tetapi penerima cek belum mencairkannya sehingga kas di bank belum berkurang. Akibatnya, jumlah saldo di bank lebih besar daripada saldo kas internal perusahaan.

Jenis transaksi ini terjadi ketika ada setoran yang diberikan oleh perusahaan, tetapi bank belum mencatat transaksi tersebut karena adanya aturan internal dari bank.

Contoh aturannya adalah setoran yang masuk di akhir bulan baru akan diproses pada bulan berikutnya. Untuk mengetahui ada atau tidaknya deposit in transit bisa membandingkan slip setoran yang dimiliki dengan laporan setoran yang dimiliki perusahaan.

Pentingnya Proses Rekonsiliasi dalam Laporan keuangan

Itulah beberapa transaksi yang sering menyebabkan perbedaan saldo kas perusahaan dengan saldo bank sehingga perlu diadakan rekonsiliasi bank agar tidak terjadi kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan dan laporan laba rugi.

Bagi Anda yang masih menggunakan proses rekonsiliasi bank secara manual, Anda bisa mencoba untuk menggunakan Accurate Online untuk memudahkan proses rekonsiliasi bank Anda. Accurate Online sendiri sudah bekerjasama dengan berbagai bank besar di Indonesia seperti Bank BCA, Bank DBS, bank lainnya untuk memudahkan penarikan data rekening koran dan mengotomatisasi proses rekonsiliasi bank usaha Anda.

Untuk mngetahui lebih jauh tentang informasi integrasi antara akun Accurate Online dengan rekening bisnis Anda, Anda dapat mempelajarinya melalui link dibawah ini:

Masih bingung dengan cara rekonsiliasi di Accurate Online? Tenang saja, Anda bisa mempelajari cara rekonsiliasi bank dengan mudah menggunakan Accurate Online melalui link ini.

Bagi Anda yang mau mengetahui informasi lebih dalam tentang proses rekonsiliasi Anda bisa membaca artikel menarik lainnya di bawah ini:

Oleh: Jonathan Tanuwijaya

Rekonsiliasi bank adalah aktivitas merinci pada perbedaan dan menyesuaikan perbedaan tersebut pada catatan transaksi bank. Biaasanya prosedur tersebut akan dilakukan oleh perusahaan dengan catatan dari pihak bank yang berupa rekening koran (bank statement). Terdapat rincian pemasukan, pengeluaran, serta transaksi lainnya yang mempengaruhi saldo bank di dalam rekonsiliasi bank. Apabila ada perbedaan antara catatan di bank dengan catatan perusahaan, maka para akuntan akan melakukan jurnal penyesuaian dengan menggunakan bukti valid yang telah tersedia.

Faktor Penyebab Rekonsiliasi Bank

Agar Anda dapat mudah memahami pada rekonsiliasi bank, Anda perlu mengerti terlebih dahulu beberapa presepsi faktor penyebabnya. Faktor-faktor tersebut dapat berupa beberapa hal yang telah dicatat perusahaan, tetapi belum tercatat oleh bank ataupun sebaliknya. Bukan hanya itu, beberapa kesalahan yang dilakukan oleh perusahaan atau bang juga tak luput dicatat. Hal tersebut mencakup deposit in transit, bank collection, electronic funds transfer, outstanding checks, interest new off checking account, nuns efficient fund (NFS) check, ataupun cek-cek yang dikembalikan atau ditagih kepada si penerima.

Tujuan Dilakukan Rekonsiliasi Bank

Kegiatan ini mempunyai tujuan yaitu supaya dapat menyesuaikan atau mencocokkan antara catatan yang dilakukan oleh bank dan catatan transaksi yang dilakukan oleh perusahaan di dalam rekening koran. Selain untuk menyesuaikan saldo bank di akhir bulan, rekonsiliasi bank akan sangat bermanfaat untuk mendeteksi apabila terjadi kecurangan akuntansi sejak dini. Kecurangan tersebut dapat berbentuk transaksi fiktif, percakapan yang tidak sesuai, serta kecurangan lain yang dapat dilakukan bukan untuk keperluan perusahaan.

Cara Melakukan Rekonsiliasi Bank 1.Rekonsiliasi bank dapat dimulai dari 2 nilai, yaitu berupa nilai sisa yang ada dalam rekening koran atau nilai sisa terbang dan nilai sisa yang ada di dalam daftar hitung perusahaan atau menurut buku. 2. Cara menyimbangkan keduanya adalah dengan menambah ataupun mengurangi total dari nilai sisa bank serta hal-hal yang muncul dalam buku, namun tidak tercatat pada laporan bank. Adapun caranya yaitu: • Menambahkan bayaran dalam perjalanan pada nilai sisa bank • Mengurangkan beberapa cek dalam perjalanan dari nilai sisa bank 3. Mengurangi atau menambahkan dari nilai sisa buku terhadap hal-hal yang muncul pada laporan bank, tetapi belum muncul pada buku perusahaan. Adapun caranya yaitu: • Menambahkan pada nilai sisa buku, misalnya penagihan oleh bank dan masing-masing pendapatan bunga yang diterima dari uang yang ada di bank. • Mengurangkan dari sisa tutup buku, misalnya beban pelayanan, beban pencetakan cek, dan beban bank lainnya. 4. Menghitung nilai sisa yang ada di bank yang sudah disesuaikan. Kedua nilai sisa yang sudah disesuaikan perlu mempunyai total yang sama besar. 5. Membuat jurnal dari masing-masing hal yang berkaitan dengan poin nomor 3, yaitu masing-masing hal yang muncul sebagai bagian dari pencatatan pada buku dari rekonsiliasi bank tersebut. Hal ini perlu dicatat dalam buku perusahaan sebab bisa mempengaruhi kas. 6. Memperbaiki secara keseluruhan kesalahan buku dan memberitahukan kepada bank putar masing-masing kesalahan yang telah dibuatnya.

Rekonsiliasi bank merupakan cara yang paling sesuai yang dapat anda lakukan guna dapat menyesuaikan atau menyeimbangkan terhadap perbedaan antara saldo bank dan kas.

Rekonsiliasi bank adalah sebuah hal yang biasanya dilakukan rutin oleh perusahaan. Setiap akhir bulan, perusahaan akan mencocokan data dari buku besar perusahaan dengan rekening koran dari bank. Pencocokan data tersebut dilakukan untuk kendali dalam setiap penerimaan atau pembayaran suatu perusahaan, baik dalam bentuk tunai maupun non tunai.

Apa itu rekonsiliasi bank?


Rekonsiliasi bank adalah proses pencocokan catatan transaksi perusahaan dan bank. Sumber: Pexels

Rekonsiliasi bank atau bank reconciliation adalah suatu bentuk perbandingan antara catatan buku besar milik perusahaan dengan rekening koran suatu bank. Rekonsiliasi bank sangat penting untuk dilakukan perusahaan karena untuk membuktikan seluruh transaksi kas serta pencatatan keuangan sudah benar dan sesuai. Agar catatan kas perusahaan selalu terbukti benar, maka dilakukanlah rekonsiliasi secara berkala.

Baca juga: Sudah tahu apa itu kliring? Berikut pengertian dan 3 jenisnya!

Kenapa rekonsiliasi bank diperlukan?


Rekonsiliasi bank dilakukan untuk memeriksa dana suatu perusahaan. Sumber: Pexels

Rekonsiliasi bank diperlukan karena untuk memastikan ketelitian pencatatan kas suatu perusahaan. Apakah pencatatan kas tersebut sesuai dengan rekening koran bank atau tidak. Selain itu, rekonsiliasi juga perlu dilakukan untuk memeriksa penggunaan dana perusahaan apakah sudah tepat atau melewati batas ketentuan.

Baca juga: 10 Lembaga keuangan bukan Bank di Indonesia beserta fungsinya

Komponen dalam rekonsiliasi bank


Proses rekonsiliasi bank terdiri dari 3 komponen penting. Sumber: Pexels

Dalam proses rekonsiliasi bank, terdapat 3 komponen yang tidak boleh terlewatkan. Komponen pertama adalah deposit in transit. Komponen ini merupakan uang tunai yang diterima perusahaan namun informasi tersebut belum diterima bank. Komponen kedua adalah outstanding check. Komponen outstanding check adalah cek yang tercatat oleh perusahaan namun belum dicairkan. Jika belum diselesaikan, maka akan muncul pada laporan bank. Komponen ketiga adalah non-sufficient fund check. Komponen ini adalah cek yang tidak diterima bank karena dana dalam rekening perusahaan tidak mencukupi.

Baca juga: Bank Indonesia akan tetapkan biaya transaksi dompet digital

Prosedur melakukan rekonsiliasi


Prosedur melakukan rekonsiliasi dilakukan dengan 4 langkah. Sumber: Pexels

Dilansir dari situs kompas.com, terdapat 4 prosedur untuk melakukan rekonsiliasi bank menurut buku “Audit Keuangan Sektor Publik untuk Laporan Keuangan Pemerintah Daerah” (2014) yang ditulis oleh Faiz Zamzami, dkk. Prosedur rekonsiliasi bank adalah sebagai berikut.

  • Menelusuri saldo bank ke rekening koran serta melakukan review atas jawaban konfirmasi bank terkait pencatatan kas
  • Menelusuri tanggal neraca pada rekonsiliasi bank, apakah sudah sesuai atau belum
  • Membuat lembar kerja rekonsiliasi, lalu temukan dan cocokkan perbedaannya. Setelah itu, hitung selisihnya dan cocokkan
  • Lakukanlah pengecekan ulang pada catatan kas perusahaan

Baca juga: 10 Jenis Bukti Transaksi yang Biasa Digunakan dan Contohnya

Penyebab terjadinya rekonsiliasi bank


Rekonsiliasi disebabkan oleh beberapa hal salah satunya adalah piutang wesel. Sumber: Pexels

Proses rekonsiliasi bank ada baiknya selalu rutin dilakukan perusahaan, karena rekonsiliasi bank berfungsi untuk meminimalisir ketidakakuratan data pada saat menyusun laporan keuangan perusahaan. Rekonsiliasi bank dapat terjadi karena beberapa penyebab. Berikut beberapa penyebab terjadinya rekonsiliasi bank.

1. Piutang wesel

Piutang wesel dapat menyebabkan rekonsiliasi bank. Piutang wesel merupakan utang klien dengan surat perjanjian yang mengikat, serta memiliki jaminan berupa aset. Rekonsiliasi bank bisa terjadi karena piutang wesel, biasanya karena dana dikirim melalui jasa bank.

2. Deposit in transit

Deposit in transit dapat menyebabkan rekonsiliasi bank karena setoran dana pada akhir bulan telah dicatat oleh perusahaan pada bulan tersebut, namun pihak bank baru dapat mencatat dana tersebut di bulan selanjutnya.

3. Outstanding check

Outstanding check adalah cek yang masih beredar dan bisa menyebabkan rekonsiliasi bank. Cek tersebut biasanya sudah dicatat oleh perusahaan, namun dari pihak bank belum tercatat sepenuhnya.

4. Kesalahan pencatatan

Kesalahan pencatatan adalah salah satu penyebab rekonsiliasi bank. Kesalahan pencatatan yang dilakukan oleh pihak bank atau pihak perusahaan mengakibatkan saldo bank tidak sama dengan saldo buku perusahaan. Hal tersebut menyebabkan rekonsiliasi bank.

5. Non-sufficient fund

Non-sufficient fund adalah cek kosong yang tidak memiliki dana. Biasanya, hal ini terjadi ketika perusahaan tidak menerima cek pembayaran dari pelanggan. Cek yang telah diperiksa oleh perusahaan biasanya tidak dapat dicairkan karena dana yang terdapat didalamnya kurang. Non-sufficient fund dapat menyebabkan rekonsiliasi bank karena bank terkait tidak dapat mencairkan dana.

6. Beban dan pendapatan bank

Salah satu penyebab rekonsiliasi bank yang lainnya adalah beban dan pendapatan bank. Beban seperti penulisan cek, biaya pelayanan, biaya administrasi, dan lainnya dapat menjadi penyebab rekonsiliasi bank.

7. Kredit bank

Kredit yang dimaksud pada penyebab rekonsiliasi bank yang satu ini adalah kredit berupa deposito bank untuk kepentingan nasabah. Kredit bank biasanya hanya diketahui oleh perusahaan setelah menerima rekening koran.

Baca juga: 5 Contoh format laporan keuangan bulanan Excel

Demikianlah informasi mengenai pengertian rekonsiliasi bank, komponen dan 7 penyebab terjadinya rekonsiliasi bank. Sekarang, melamar pekerjaan sangat mudah karena kamu bisa langsung melamar dari rumah dengan menggunakan platform EKRUT. EKRUT punya banyak informasi tentang dunia pekerjaan, lho! Kamu bisa mencari informasi seputar lowongan pekerjaan, diskusi tentang pekerjaan, dan berbagai kebutuhan lainnya terkait dengan pekerjaan.

Selain melalui artikel dari EKRUT Media, berbagai informasi dan tips menarik tersedia pula di YouTube EKRUT Official. Jika kamu tertarik mendapatkan berbagai kesempatan untuk mengembangkan karier, sign up EKRUT sekarang juga. Hanya di EKRUT, kamu dapat memperoleh berbagai peluang kerja yang dapat disesuaikan dengan minatmu.

Sumber:

  • kompas.com
  • online-pajak.com
  • konsultanku.co.id

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA