- Tes darah untuk mendeteksi jumlah kalsium dan kadar asam urat dalam darah.
- Tes urine yang menunjukkan apakah Anda mengeluarkan terlalu banyak mineral atau tidak.
- Tes pencitraan berupa CT-scan untuk menemukan batu ginjal hingga yang terkecil.
- USG karena lebih cepat dan mudah untuk mendiagnosis batu.
- Analisa batu yang keluar dari urine dengan menggunakan saringan.
Apa saja pilihan obat batu ginjal?
Pengobatan batu ginjal dilakukan berdasarkan ukuran, bahan kimia yang membentuknya, dan letak batu. Pada beberapa kasus, batu akan keluar dari tubuh dengan sendirinya tanpa bantuan dokter.
1. Perawatan ketika tidak menunjukkan gejala
Bagi Anda yang tidak memiliki gejala apapun, tetapi didiagnosa memiliki batu di ginjal, dapat melakukan beberapa hal di bawah ini untuk membantu mengeluarkan batu.
- Minum air putih sebanyak 2-3 liter untuk mengencerkan urine.
- Konsumsi obat penghilang rasa sakit, seperti parasetamol atau ibuprofen sesuai anjuran dokter.
- Terapi medis, seperti alpha blocker atau terapi yang dapat melemaskan otot ureter (saluran kemih).
2. Pengobatan dengan gejala yang parah
Sementara itu, batu yang tidak keluar dengan sendirinya memerlukan bantuan dari ahli urologi, yaitu dokter spesialis urologi.
Batu berukuran yang terlalu besar dapat menyebabkan perdarahan, kerusakan ginjal, dan infeksi saluran kemih. Oleh sebab itu, Anda mungkin memerlukan perawatan dan operasi batu ginjal yang diawasi langsung oleh dokter, yaitu:
- Terapi ESWL (extracorporeal shock wave lithotripsy) untuk memecah batu.
- Operasi mengeluarkan batu yang disebut percutaneous nephrolithotomy.
- Ureteroskopi, yaitu penggunaan ureteroscope untuk menemukan kristal di batu.
- Operasi pengangkatan kelenjar paratiroid untuk mencegah pertumbuhan batu.
3. Cara alami memecah batu ginjal
Selain minum air putih, berikut cara alami untuk mengobati batu ginjal lewat urine. Namun, perlu diingat bahwa biasanya cara ini perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum Anda mencobanya.
- Hindari makanan tinggi oksalat, seperti bayam, buah bit, dan almond.
- Minum air lemon karena dapat mengikat kalsium dan menghambat pembentukan batu.
- Batasi makanan tinggi natrium untuk mengurangi jumlah kalsium dalam urine.
- Kurangi asupan protein hewani yang dapat meningkatkan kadar asam urat.
Perawatan di rumah
Pengobatan batu ginjal tidak akan berhasil jika tidak diiringi dengan perubahan gaya hidup yang membantu mengatasi masalah ini. Di bawah ini beberapa hal yang perlu Anda lakukan setelah didiagnosis menderita batu ginjal.
- Minum obat sesuai anjuran dokter.
- Mengikuti saran dokter terkait pola makan.
- Minum air rutin, setidaknya 2 – 3 liter dalam satu hari.
- Hubungi dokter jika kondisi semakin memburuk.
Jika Anda memiliki pertanyaan lain, harap konsultasi dengan dokter Anda untuk lebih memahami solusi terbaik untuk Anda.
Pencegahan batu ginjal
Orang yang pernah menderita penyakit kencing batu sangat mungkin akan mengalami kondisi yang sama. Oleh sebab itu, Anda perlu mengubah pola hidup menjadi lebih sehat untuk mencegahnya.
Perubahan gaya hidup ini juga tergantung pada jenis batu dan mengapa kondisinya bisa berkembang.
1. Minum air yang cukup
Minum air putih setidaknya 8 gelas per hari dapat membantu tubuh membuang mineral berlebih dari tubuh. Penumpukan mineral dapat terjadi jika tubuh kekurangan cairan dan meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal.
2. Membatasi konsumsi protein hewani
Bagi Anda yang pernah memiliki batu di ginjal, sebaiknya juga membatasi asupan daging sapi, ayam, dan telur. Pada beberapa kasus, konsumsi olahan susu mungkin juga perlu dibatasi.
3. Mengurangi makan makanan asin
Kandungan garam dan natrium pada makanan dapat memicu penyakit batu ginjal karena meningkatkan jumlah kalsium dalam urine. Oleh sebab itu, batasi asupan garam maksimal 1 sendok teh garam dapur dalam sehari.
4. Menjaga berat badan tetap ideal
Obesitas sering dikaitkan dengan risiko penyakit ginjal, termasuk batu ginjal. Pasalnya, kelebihan berat badan dapat meningkatkan jumlah kalsium dalam urine dan resistensi insulin.
5. Berhati-hati dengan suplemen kalsium
Kalsium dalam makanan biasanya tidak berdampak besar pada risiko pembentukan batu. Makan makanan yang kaya kalsium justru dianjurkan, kecuali dokter merekomendasikan untuk membatasi asupannya.
Sebaliknya, tanyakan kepada dokter perihal suplemen kalsium karena disebut dapat mempercepat pertumbuhan batu. Di lain sisi, diet rendah kalsium juga dapat meningkatkan pembentukan batu pada beberapa orang.
Kalsium dalam makanan tidak berpengaruh pada risiko batu ginjal Anda. Teruslah makan makanan kaya kalsium kecuali dokter menyarankan sebaliknya.
Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi terkait pola makan yang cocok dengan kondisi tubuh Anda saat ini.