Apa rima pada baris pertama puisi di atas

Pada baris pertama puisi keindahan alam Indonesia Rima digunakan adalah rima lurus (a-a-a-a)

Pembahasan

Puisi adalah tulisan indah yang terikat akan rima, intonasi, perulangan, bunyi, bait, persajakan, dan juga permajasan. Sedangkan untuk pengertian rima sendiri berarti kesamaan bunyi di akhir baris puisi.

Di konteks rima ini, puisi dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu :

  • Puisi berima lurus (a-a-a-a)

Contohnya :

Keindahan alam Indonesia

Samudra luas membentang dengan air yang berbeda Hutan berisi keindahan di bawahnya

Aku bangga menjadi anak Indonesia

  • Puisi berima peluk (a-b-b-a)

Contohnya :

Aliri kematian berlumur darah segar

Selesai meringik, jatuh puing tak berkarat di atas langit pertama

Humanistik yang lenyap dalam realita

Iringi kotak hitam yang menyaksikan hingar bingar

  • Puisi berima rangkai (a-a-b-b)

Contohnya :

Rona tak lagi mengetuk, romansa pun ikut menutup,

Violces mengeluarkan nadi penuh kantup

Oasis berkelana, xerofit tewas dengan bengis

Liarku pun menangis

  • Puisi berima patah (a-b-a-a), (a-a-b-a),(a-a-a-b)

Contohnya :

Fagositotis, aroma menyengat lahir dari jas-jas rapi

Asa gagah perkasa dengan dasi

Dengan mencoba tawarkan solusi dari rahim ilusi

Hingar bingar basa-basi sudah biasa

Pelajari Lebih Lanjut

brainly.co.id/tugas/15494207

  • Contoh Makna Konotasi dalam Puisi

brainly.co.id/tugas/37388060

brainly.co.id/tugas/15502331

Detail Jawaban

Mapel : Bahasa Indonesia

Kelas : 8 SMP

Materi : Bab 1 : Sastra

Kode Kategorisasi : 8.1.1

Kata Kunci : Rima Puisi

#TingkatkanPrestasimu

Rima adalah bunyi vokal akhir pada baris-baris puisi. Beberapa jenis rima dalam puisi sebagai berikut.
Sajak silang memiliki persamaan bunyi pada baris pertama dengan baris ketiga dan baris kedua dengan baris keempat.
Sajak peluk memiliki persamaan bunyi pada baris pertama dengan baris keempat dan baris kedua dengan baris ketiga.
Sajak pasangan memiliki persamaan bunyi pada baris pertama dengan baris pertama dengan baris kedua dan baris ketiga dengan baris keempat.
Sajak terus memiliki persamaan bunyi di semua barisnya, yaitu baris pertama hingga baris keempat.

Rima adalah pengulangan bunyi, baik dalam larik maupun pada akhir puisi yang berdekatan. Puisi di atas terdiri dari 4 bait. Bait pertama berima a-a-b-b. Baris pertama suku kata terakhirnya memiliki bunyi yang sama dengan baris kedua, sedangkan baris ketiga suku kata terakhirnya memiliki bunyi yang sama dengan baris keempat.

Pada bait kedua berima a-a-b-b. Baris pertama suku kata terakhirnya memiliki bunyi yang sama dengan baris kedua, sedangkan baris ketiga suku kata terakhirnya memiliki bunyi yang sama dengan baris keempat.

Pada bait ketiga berima a-b-a-b. Baris pertama suku kata terakhirnya memiliki bunyi yang sama dengan baris ketiga, sedangkan baris kedua suku kata terakhirnya memiliki bunyi yang sama dengan baris keempat.

Jadi, bentuk rima puisi tersebut yaitu a-a-b-b dan a-b-a-b. 

Contoh-Rima

Rima (persamaan bunyi) adalah pengulangan bunyi berselang, baik dalam larik maupun pada akhir puisi yang berdekatan. Bunyi yang berima itu dapat ditampilkan oleh tekanan, nada tinggi, atau perpanjangan suara. Puisi-puisi yang bergaya rima kental biasanya adalah puisi-puisi melayu dan beberapa puisi angkatan dibwah penulis kontemporer. Mereka menulis puisi-puisi seperti bentuk pantun modern. Artinya ada beberapa bunyi yang sama pada setiap pengulangan bunyi yang berselang.

Jenis-Jenis Rima

Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis rima, terdiri atas:

1. RIMA BERDASARKAN BUNYI

Terdiri atas:

Seluruh suku akhirnya berirama sama.

Contoh :

ma – lang

ma – ti

pa – lang

ha – ti

Hanya sebagian suku akhir yang sama.

Contoh :

pu – lang

pa – gi

tu – kang

ha – ri

Seluruh kata berima

Contoh :

Mendatang-datang jua Kenagan masa lampau Menghilang muncul jua

Yang dulu sinau-silau

Kata jua yang diulang dua kali pada tempat yang sama itu berima mutlak.

Yang berima adalah suku akhir suku terbuka dengan vokal yang sama.

Contoh :

bu – ka

ba – tu

mu – ka

pa – lu

Yang berima itu suku akhir suku tertutup dengan vokal yang diikuti konsonan yang sama.

Contoh :

hi – lang

su – sut

ma – lang

ta – kut

Yang berima adalah bunyi-bunyi awal pada tiuap-tiap kata yang sebaris, maupun pada baris-baris berlainan.

Contoh :

Bukan beta bijak berperi
Pandai mengubah madahan syair

Bunyi b pada kata-kata dalam baris pertama bait puisi di atas disebut rima aliterasi.

Yang berima adalah vokal-vokal yang menjadi rangka kata-kata, baik pada satu baris maupun pada baris-baris berlainan.

Contoh :

se – cu – pak

tum – bang

se – cu – kat

mun – dam

Yang disebut asonansi ialah vokal-vokal e – u – a dan u – a pada kata-kata tersebut di atas.

Rima ini adalah vokal-vokal yang menjadi rangka kata-kata seperti pada asonansi tetapi memberikan kesan bunyi-bunyi yang berlawanan.

Contoh :

Tin – dak tan – duk ( i– a / a – u )

Mon – dar man – dir ( o – a / a – i )

2. BERDASARKAN LETAK KATA-KATA DALAM BARIS

Terdiri atas:

Apabila kata-kata yang berima terdapat pada awal-awal kata.

Contoh :

Pemuda kaulah harapan bangsa
Pemuda jangan suka berpangku tangan

Apabila kata-kata yang berima terletak di tengah.

Contoh :

Pemuda kaulah harapan bangsa
Pemudi kaulah harapan negeri

Apabila kata-kata yang berima terletak pada akhir.
Bentuk ini banyak digunakan dalam bentuk Pantun, Syair dan Gurindam.

Contoh :

Tolong – menolong umpama jari Bantu membantu setiap hari Bekerja selalu berlima diri

Itulah misal Tuhan memberi

Apabila kata-kata yang berima terdapat pada baris-baris yang berlainan.

Contoh :

Terlipat Terikat Engkau mencari

Terang matahari

Melambai Melombai Engkau beringin

Digerak angin

Terhibur Terlipur Engkau bermalam

Di tepi kolam

Apabila rima kata-kata yang berima itu terdapat pada baris yang sama.

Contoh :

Air mengalir menghilir sungai

(bunyi ir pada akhir ketiga kata)

Apabila sepatah kata dipakai berulang-ulang dalam kalimat yang beruntun.

Contoh :

Dapat sama laba Cicir sama rugi Bukit sama didaki Lurah sama dituruni Berat sama dipikul Ringan sama dijinjing Terapung sama hanyut

Terendam sama basah.

  • Rima Berpeluk (Rima Berpaut)

Apabila umpamanya baris pertama berima dengan baris keempat, baris kedua berima dengan baris ketiga.

Rima ini terletak pada bentuk Soneta dengan rima a – b – b – a

Contoh :

Perasaan siapa ta’kan nyala ( a ) Melihat anak berlagu dendang ( b ) Seorang sajak di tepi padang ( b )

Tiada berbaju buka kepala ( a )

  • Rima Bersilang (Rima Salib)

Rima yang letaknya berselang-selang.
Misalnya baris pertama berima dengan baris ketiga, dan baris kedua berima dengan baris keempat.

Rima ini dapat kita jumpai dalam bentuk Pantun yang berrumus
a – b – a – b.

Contoh :

Burung nuri burung dara ( a ) Terbang ke sisi taman kayangan ( b ) Karangan janggal banyak tak kena ( a )

Daripada paham belum sempurna ( b )

Apabila kata-kata yang berima terdapat pada kalimat-kalimat yang beruntun.

Bentuk ini dapat kita jumpai dalam bentuk Syair dengan rumusnya
a – a – a – a ; b – b – b –b

Contoh :

Hatiku rindu bukan kepalang ( a ) Dendam berahi berulang-ulang ( a ) Air mata bercucuran selang menyelang ( a )

Mengenangkan adik kekasih abang ( a )

Diriku lemah anggotaku layu ( b ) Rasakan cinta bertalu-talu ( b ) Kalau begini datanglah selalu ( b )

Tentulah kanda berpulang dahulu ( b )

Apabila kalimat yang beruntun dua-dua berima sama.

Misalnya dengan abjad a – a – b – b atau c – c – d – d – e – e dan seterusnya.

Contoh :

Sedikitpun matamu tak berkerling ( a ) Memandang ibumu sakit berguling ( a ) Air matamu tak bercucuran ( b )

Tinggalkan ibumu tak penghiburan ( b )

Apabila dalam bait-bait puisi ada kata yang tidak berima sedangkan kata-kata lain pada tempat yang sama di baris-baris lain memilikinya.

Rumus rima patah adalah a – a – b – a atau b – c – b – b

Contoh :

Beli baju ke pasar Minggu ( a ) Jangan lupa beli duku ( a ) Beli kemeja ke pasar Senen ( b )

Jangan lupa ajaklah daku ( a )

Beli kemeja ke pasar Senen ( b ) Jangan lupa membesi dasi ( c ) Jangan suka jajan permen ( b )

Lebih baik dibelikan semen ( b )

Tidak ada yang bersajak

Contoh :

Hanya sebuah bintang ( a ) Kelip kemilau ( b ) Tercapak di langit ( c )

Tidak berteman ( d )

Terdiri atas:

Rima rupa hanya terdapat pada puisi-puisi Melayu Klasik yang ditulis dengan huruf Arab – Melayu.
Tulisan ( bentuknya ) tampak sama, tetapi bunyinya berbeda.

Contoh :

1. Tulisan kata ramai dengan rami.
2. Tulisan kata lampau dengan lampu.

Untuk lebih jelasnya, marilah kita lihat contoh berikut ini :

Contoh :

1. Kota Jakarta yang berpenduduk hampir tujuh juta orang itu sangat ramai.
2. Pada masa lampau kehidupan masyarakat masih sederhana.

4. Berdasarkan Letak Pasanganya dalam Bait

Terdiri atas:

yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata pada akhir setiap baris.

Contoh:

Abdul Nuluk putra baginda

Besarlah sudah bangsawan muda

yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata yang saling berpasangan.

Contoh:

Sedikit pun matamu tak mengerling,

Memandang ibumu sakit berguling,

Air matamu tak bercucuran,

Tinggalkan ibumu tak penghiburan.

yaitu persamaan bunwi kata atau suku kata yang diletakkan secara silang.

Contoh:

Kalau ada sumur di ladang

Boleh kita menumpang mandi

Kalau ada umurku panjang

Boleh kita berjumpa lagi

yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata yang saling berpelukan atau diapit satu atau dua suku kata atau kata yang sama bunyinya.

Contoh:

Hati memuja Tuhan Kuasa

Gerak laku jauhlah hati

Maafkan aku yang Gusti

Dalam usaha yang alpa

yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata yang putus.

Contoh:

Padamu, seribu mawar sudah kuberi

Sekadar membeli cintamu

Tapi kau tetap membatu, diam, dan bisu

Walau seribu tahun sudah aku menunggu, rindu,

Pilu

yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata yang diletakkan secara bebas.

Itulah ulasan tentang Rima : Pengertian, Jenis-Jenis Beserta Contohnya. Semoga apa yang diulas diatas bermanfaat bagi pembaca setia GuruPendidikan. Sekian dan Terima kasih.

Baca Juga:

  • Contoh Sinonim Kata
  • Ejaan Dan Tanda Baca dalam Karya Ilmiah
  • Prosa Adalah – Pengertian, Jenis, Ciri, Bentuk, Contoh
  • Pengertian Puisi – Ciri, Unsur, Jenis, Puisi Baru dan Lama, Contohnya
  • Pantun – Pengertian, Ciri, Macam, Cinta, Jenaka, Pendidikan, Agama, Nasehat, Contohnya
  • Sejarah Bahasa Indonesia

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA