KOMPAS.com - Banyak orangtua yang khawatir begitu melihat anaknya mengalami mimisan.
Mimisan adalah pendarahan dari jaringan di dalam hidung atau selaput lendir hidung.
Masalah kesehatan ini cukup umum dialami anak-anak, kebanyakan pada anak berusia 3-10 tahun. Berikut penyebab mimisan pada anak dan cara mengatasinya.
Baca juga: Cara Mengatasi Mimisan pada Hidung dengan Cepat
Penyebab mimisan pada anak
Melansir Cedars-Sinai, mimisan pada anak bisa disebabkan banyak hal, antara lain:
- Udara kering
- Pembuluh darah tak sengaja pecah saat mengupil
- Meniup hidung terlalu keras
- Cedera pada hidung
- Pilek dan alergi
- Ada benda yang masuk ke hidung
Kendati sekilas terlihat menakutkan, penyebab mimisan pada anak umumnya tidak berbahaya.
Baca juga: Kenali Beragam Penyebab Mimisan sampai Kapan Perlu Waspada
Cara mengatasi mimisan pada anak
Orangtua sebaiknya tidak panik ketika mendapati buah hatinya mimisan. Setelah itu, lakukan beberapa cara mengatasi mimisan pada anak berikut:
- Tenangkan dan hibur anak
- Setelah tenang, minta anak duduk dengan posisi sedikit condong atau membungkuk ke depan. Hindari posisi berbaring karena darah bisa tertelan dan memicu muntah. Hindari juga posisi kepala di antara kedua lutut karena bisa memperparah mimisan
- Ajari anak untuk bernapas menggunakan mulutnya
- Setelah napas dengan mulut lancar, tutup lubang hidung anak dengan lembut selama 5-10 menit. Tak perlu memeriksa berulangkali untuk memastikan pendarahan berhenti
- Oleskan kompres dingin ke batang hidung. Jangan menaruh tisu atau kain kasa di hidung anak
- Jika pendarahan belum berhenti, ulangi lagi langkah-langkah di atas
- Setelah pendarahan berhenti, sampaikan kepada si kecil untuk tidak menggosok, meniup, atau mengutak-atik hidungnya
Baca juga: 5 Cara Mengatasi Sariawan Pada Anak
Konsultasikan kepada dokter apabila pendarahan tak kunjung berhenti setelah Anda menjajal berbagai cara mengatasi mimisan pada anak di atas.
Anda wajib berkonsultasi ke dokter apabila mimisan kumat cukup sering, ada benda masuk ke hidungnya, bagian tubuhnya gampang memar, muncul pendarahan hebat di bagian tubuh lain, dan baru minum obat tertentu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Mimisan pada anak sering bikin khawatir, apalagi jika kondisi ini terjadi secara tiba-tiba.
Terkait kondisi tersebut, Moms mungkin pernah bertanya-tanya: bagaimana mimisan bisa terjadi?
Mimisan juga dikenal dengan istilah medis epistaksis. Kondisi ini terjadi ketika seseorang kehilangan darah dari jaringan di hidung.
Mimisan pada anak mungkin terlihat menakutkan.
Namun, kondisi ini cukup normal terjadi pada anak-anak berusia 3-10 tahun.
Sebagian besar kasus mimisan pada anak juga tidak berhubungan dengan kondisi atau penyakit yang serius.
Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Hidung Tersumbat pada Anak
Penyebab Mimisan pada Anak
Foto: mimisan pada anak
Foto: Penyebab Mimisan pada Anak (medicalnewstoday.com)
"Penyebab paling umum mimisan pada anak-anak adalah iritasi yang disebabkan karena flu biasa, alergi, atau udara yang benar-benar kering," kata Barbara Frankowski, profesor pediatri di University of Vermont College of Medicine, sekaligus dokter anak di Vermont Children's Hospital di Burlington.
Iklim yang kering misalnya, akan mengiritasi dan mengeringkan membran atau selaput hidung, yang kemudian menyebabkan kerak yang gatal.
Ketika terjadi iritasi pada hidung dan terasa gatal, tentu anak akan menggaruk atau memencet hidung yang bisa membuat pembuluh darah rentan mengalami perdarahan.
Hal ini merupakan penyebab kedua terbesar terjadinya mimisan pada anak.
Pilek biasa juga bisa mengiritasi lapisan hidung, dengan perdarahan beberapa kali membersihkan hidung.
Jika penyebab mimisan pada anak adalah alergi, dokter mungkin akan meresepkan obat (seperti antihistamin atau dekongestan) untuk meredakan hidung yang gatal, berair, atau tersumbat.
Obat ini bisa mengeringkan selaput hidung, lalu menyebabkan mimisan.
Meski terlihat aman dan tidak menimbulkan efek samping, meniup hidung terlalu keras juga dapat menyebabkan perdarahan, tetapi kebanyakan tidak menyebabkan masalah yang serius.
Namun, jika anak memiliki cedera pada wajah yang menyebabkan hidung berdarah dan Moms tidak dapat menghentikan pendarahan setelah 10 menit, segera bawa anak ke dokter.
Baca Juga: Ketahui Penyebab Pendarahan saat Hamil Muda dan Cara Mencegahnya
Infeksi bakteri juga bisa menjadi salah satu penyebab mimisan pada anak. Infeksi ini menyebabkan daerah hidung sakit, berwarna kemerahan, dan berkerak di kulit tepat di dalam hidung dan di depan lubang hidung. Infeksi ini dapat menyebabkan mimisan juga
Dalam kasus yang jarang terjadi, mimisan pada anak bisa disebabkan oleh masalah yang berkaitan dengan pembekuan darah atau pembuluh darah abnormal.
Selain beberapa hal di atas, faktor risiko berikut ini juga bisa mempengaruhi orang untuk mimisan:
- Infeksi
- Trauma, termasuk yang disebabkan karena mengorek hidung (ini adalah penyebab umum mimisan pada anak-anak)
- Rinitis alergi dan non alergi
- Hipertensi (tekanan darah tinggi)
- Penggunaan obat pengencer darah
- Penyalahgunaan alkohol
- Penyebab mimisan yang kurang umum termasuk tumor dan masalah perdarahan yang diturunkan
- Perubahan hormonal selama kehamilan dapat meningkatkan risiko mimisan.
Jika anak mengalami mimisan yang tidak terkait dengan infeksi sinus, alergi, atau pembuluh darah yang teriritasi, sampaikan langsung pada dokter.
Dokter biasanya akan melakukan tes untuk menemukan penyebabnya.
Jenis Mimisan pada Anak
Foto: mimisan pada anak
Foto: Anak Mimisan (seasonsmedical.com)
Mimisan pada anak memang hanya terlihat seperti keluarnya darah pada hidung Si Kecil saja. Namun sebenarnya, ada 2 jenis umum mimisan yang harus diketahui.
1. Mimisan Anterior
Jenis mimisan ini berasal dari bagian depan hidung. Kapiler, atau pembuluh darah yang sangat kecil, di dalam hidung dapat pecah lalu mengeluarkan darah, sehingga menyebabkan mimisan.
2. Mimisan Posterior
Merupakan mimisan yang berasal dari bagian terdalam hidung. Darah akan mengalir di bagian belakang tenggorokan bahkan jika orang itu duduk atau berdiri.
Anak-anak jarang mengalami mimisan posterior. Jenis mimisan ini lebih umum terjadi pada orang dewasa yang lebih tua.
Terlebih lagi pada mereka yang memiliki tekanan darah tinggi dan orang-orang yang mengalami cedera hidung atau wajah.
Baca Juga: Menghadapi Bayi Mimisan, Apa yang Harus Moms Lakukan?
Mencegah Mimisan pada Anak
Foto: mimisan pada anak
Foto: Mencegah Anak Mimisan (medicalnewstoday.com)
Meski mimisan disebabkan karena beberapa masalah seperti iklim yang terlalu kering atau alergi yang dialami oleh Si Kecil, kita tetap bisa mencegah mimisan yang terjadi pada anak.
1. Jaga Hidung Anak Tetap Lembap
Untuk menjaga hidung Si Kecil tetap lembap di udara yang dingin, Moms bisa melakukannya dengan memasukkan sedikit petroleum jelly ke dalam lubang hidung anak sesuai kebutuhan.
Bisa juga dengan menggunakan semprotan saline (air asin). Jangan memasukkan benda lain ke dalam hidung anak kecuali dokter menganjurkan dan menyatakan bahwa benda tersebut aman.
Jangan gunakan pelumas berbahan dasar minyak jika anak menggunakan terapi oksigen, karena bisa menyebabkannya jadi mudah terbakar.
Jangan membuang ingus terlalu kencang. Jika harus bersin, buka mulut agar udara keluar dari mulut dan tidak melalui hidung.
2. Pelembap ruangan
Gunakan pelembap kabut dingin atau vaporizer untuk meningkatkan kelembapan udara di rumah kita.
Ini akan membantu hidung anak menjadi tetap lembap dan tidak mudah mengalami iritasi.
3. Tidak Meniup Hidung Terlalu Keras
Ingatkan anak untuk tidak mengambil atau meniup hidung terlalu keras, baik ketika sedang flu maupun saat akan membersihkan hidung.
Jagalah agar kuku anak dipotong pendek untuk mengurangi trauma akibat menggaruk hidung. Ingatkan Si Kecil untuk berusaha tidak bersin terlalu keras.
Meniup hidung terlalu keras atau bersin dapat menyebabkan perdarahan terjadi kembali.
4. Pakai Pelindung Saat Bermain di Luar
Mintalah anak untuk mengenakan perlengkapan pelindung yang sesuai saat ia bermain di luar atau berolahraga. Hal ini akan membantu melindungi hidung anak dari trauma.
Baca Juga: Jangan Sampai Keliru, Ini Perbedaan Humidifier, Diffuser, dan Purifier
Pertolongan Pertama saat Terjadi Mimisan pada Anak
Foto: mimisan pada anak
Foto: Anak Bersin (Orami Photo Stocks)
Ketika anak mengalami mimisan, hal pertama yang harus Moms lakukan adalah jangan panik dan tetap tenang.
Lalu, Moms bisa mulai pertolongan pertama untuk mengatasi mimisan pada anak, sebagai berikut.
- Tetap tenang, mimisan pada anak ini mungkin tidak serius, dan Moms harus berusaha untuk tidak membuat anak kesal. Si Kecil akan menangkap isyarat emosional kita.
- Mintalah anak untuk segera duduk tegak di kursi atau di pangkuan, lalu miringkan kepalanya sedikit ke depan.
- Jangan membiarkan anak bersandar pada kursi. Jika dilakukan, dapat menyebabkan darah mengalir ke bagian belakang tenggorokan, yang tentu rasanya tidak akan enak, bahkan dapat menyebabkan Si Kecil tersedak, batuk, hingga muntah.
- Keluarkan darah yang mungkin terkumpul di mulut dan tenggorokan anak. Ini dapat menyebabkan mual, muntah, atau diare jika tertelan.
- Dengan lembut, keluarkan gumpalan darah dari hidung Si Kecil. Mimisan mungkin sedikit bertambah parah saat kita melakukan ini, tetapi ini memang wajar.
- Jepit lembut bagian hidung Si Kecil (tepat di bawah punggung tulang) dengan tisu atau waslap yang bersih.
- Tekan hidungnya selama sekitar 10 menit. Jika Moms berhenti terlalu cepat, perdarahan mungkin akan terjadi lagi.
- Minta anak untuk sebisa mungkin rileks sesaat setelah mimisan. Jangan langsung meniup hidung, memetik, atau menggosok, dan memperlakukan hidung dengan kasar.
- Oleskan es (dibungkus handuk) ke hidung dan pipi sesudahnya.
- Jika perdarahan belum berhenti setelah 10 menit, tekan kembali hidung anak. Jika perdarahan berlanjut setelah percobaan kedua, hubungi dokter anak atau bawa anak ke unit gawat darurat terdekat.
Semprotan hidung Oxymetazoline (Afrin), phenylephrine hydrochloride (Neo-Synephrine, Neofrin), atau phenylephrine-DM-guaifenesin (Duravent) dapat digunakan dalam jangka pendek untuk membantu mengatasi hidung tersumbat dan perdarahan ringan.
Namun, semprotan ini tidak boleh digunakan lebih dari beberapa hari karena dapat memperparah mimisan dan perdarahan.
Hubungi dokter anak segera jika:
- Anak Moms terlihat pucat, berkeringat, atau tidak merespons.
- Moms yakin anak sudah kehilangan banyak darah.
- Si Kecil mengeluarkan darah dari mulut atau muntah darah atau bahan berwarna cokelat yang terlihat seperti bubuk kopi.
- Hidung anak mengeluarkan darah setelah pukulan atau cedera pada bagian kepala mana pun.
- Meskipun sebagian besar mimisan bersifat tidak berbahaya dan bisa sembuh sendiri, anak dengan perdarahan yang hebat atau berulang atau pendarahan dari kedua lubang hidung harus dievaluasi oleh dokter anak. Jika perlu, anak Anda akan dirujuk ke spesialis otolaringologi anak (THT).
Baca Juga: 4 Penyebab Mimisan pada Anak saat tidur
Mengobati Mimisan pada Anak yang Sering Terjadi
Foto: mimisan pada anak-2 (exceltherapyok.com)
Foto: Mengobati Anak Mimisan (Orami Photo Stocks)
Jika mimisan pada anak sering terjadi, pastikan hal pertama yang dilakukan adalah menjaga agar lapisan hidung Si Kecil tetap lembap. Moms bisa melakukannya dengan:
- Selalu memasang pelembap ruangan, terutama ketika cuaca sedang kering dan panas.
- Semprotan hidung yang disemprotkan ke lubang hidung beberapa kali sehari
- Gosokkan emolien seperti Vaseline atau lanolin di dalam lubang hidung anak, Moms bisa gunakan cotton bud atau dengan jari tangan.
- Menggunakan vaporizer di kamar tidur anak untuk menambah kelembapan udara
- Menjaga agar kuku anak selalu dipangkas dan pendek untuk mengurangi goresan dan iritasi karena menggaruk hidung yang gatal.
- Jika terjadi perdarahan ulang, coba bersihkan hidung dari gumpalan darah dengan mengendus secara paksa. Obat sementara seperti semprotan dekongestan hidung, misalnya, Afrin atau Neo-Synephrine dapat membantu. Jenis semprotan ini menyempitkan pembuluh darah.
Selain beberapa cara di atas, ada juga cara rumahan untuk mengatasi mimisan pada anak. Dicoba yuk, Moms.
1. Kompres Dingin
Cara mengobati mimisan pada anak yang pertama adalah kompres dingin. Salah satu pengobatan paling efektif untuk perdarahan hidung memang kompres dingin.
Melakukan kompres dingin di hidung selama beberapa menit dapat membantu menyempitkan pembuluh darah kecil di hidung.
Rasa dingin akan mendorong pembuluh darah bagian dalam hidung menyempit.
2. Konsumsi Vitamin K yang Cukup
Cara mengobati mimisan pada anak yang selanjutnya adalah konsumsi vitamin K.
Makanan yang kaya akan vitamin K seperti kangkung, bayam, sawi, brokoli, kubis, dan lain-lain terlibat dalam pembentukan kolagen yang membantu menciptakan lapisan lembap di dalam hidung kita.
Vitamin ini membantu menjaga pembuluh darah dalam kondisi baik sehingga tidak mudah pecah.
Untuk penyembuhan jangka panjang, mengonsumsi makanan yang kaya vitamin K akan sangat membantu. Sayuran berdaun hijau memperlancar pembekuan darah.
3. Vitamin C
Cara mengobati mimisan pada anak yang selanjutnya adalah konsumsi vitamin C.
Mengonsumsi makanan vitamin C yang cukup setiap hari dapat membantu memperkuat pembuluh darah sehingga tidak terlalu rentan pecah dan menyebabkan mimisan.
Baca Juga: 4 Dampak Terlalu Banyak Minum Suplemen Vitamin C
4. Cuka Sari Apel
Cara mengobati mimisan pada anak yang selanjutnya adalah menggunakan cuka sari apel.
Salah satu pengobatan rumahan terbaik adalah cuka sari apel karena asam dalam cuka membantu menyempitkan pembuluh darah, sehingga menghentikan pendarahan.
Langkah yang perlu Moms lakukan adalah mencelupkan bola kapas ke dalam cuka dan meletakkannya di lubang hidung yang terkena selama sekitar 5 hingga 10 menit.
5. Air Garam
Cara mengobati mimisan pada anak yang selanjutnya adalah menggunakan air garam.
Kekeringan di selaput hidung, terutama selama musim dingin adalah salah satu penyebab paling umum dari mimisan.
Untuk mengatasi masalah ini, Moms bisa menenangkan dan melembapkan selaput hidung dengan air garam.
Ambil mangkuk, tambahkan air ke dalamnya dan aduk rata. Taruh beberapa tetes larutan ini di hidung Si Kecil untuk melembapkan lapisan dalam saluran hidung.
6. Jelatang
Cara mengobati mimisan pada anak yang selanjutnya adalah menggunakan daun jelatang.
Daun jelatang adalah obat herbal yang bekerja dengan baik karena merupakan zat alami dan agen hemostatik.
Larutan jelatang membantu mencegah mimisan terkait alergi. Seduh teh daun jelatang segar.
Setelah dingin, celupkan kapas ke dalam larutan dan letakkan di hidung, simpan selama 5 sampai 10 menit sampai perdarahan berhenti.
8. Minum Banyak Air
Cara mengobati mimisan pada anak yang selanjutnya adalah minum banyak air.
Kurangnya asupan cairan sepanjang hari dapat menyebabkan kekeringan pada selaput lendir yang menyebabkan mimisan. Pastikan anak minum cukup air sepanjang hari.
Baca Juga: 5 Gangguan dan Penyakit Penyebab Mimisan
Waktu Menghubungi Dokter Saat Terjadi Mimisan pada Anak
Foto: mimisan pada anak
Foto: Anak Mengalami Mimisan (parentscanada.com)
Moms bisa berkonsultasi dengan dokter anak jika Si Kecil sangat sering mengalami mimisan, atau jika mimisannya berlanjut selama lebih dari 15 menit.
Mimisan yang terlalu lama bisa menandakan adanya masalah yang lebih serius pada anak.
Hubungi juga dokter anak langganan Moms jika mimisan pada anak disebabkan karena cedera yang mungkin telah mematahkan hidungnya.
Selain menekan lembut hidung yang berdarah, dokter memiliki pilihan lain yang bisa dilakukan untuk menghentikan perdarahan.
Dokter mungkin membungkus hidung, yaitu mengisi lubang hidung dengan kain kasa atau balon tiup untuk memberikan tekanan langsung pada pembuluh darah yang pecah untuk mengontrol aliran darah yang keluar.
Ingatlah untuk tetap tenang dan menjaga anak tetap tenang juga saat mimisan. Ketika mimisan pada anak sudah mereda.
Semua darah pasti akan terlihat menakutkan, tetapi dalam sebagian besar kasus, hidung anak akan sembuh dengan cepat dan tanpa rasa sakit.
Baca Juga: 5 Cara Mengobati Alergi Hidung dengan Alami, Simak di Sini!
Menentukan Perawatan untuk Anak Mimisan
Foto: mimisan pada anak
Foto: Perawatan Anak Mimisan (drjuliewei.com)
Meskipun Moms telah membawa anak untuk menerima perawatan di dokter, tidak ada salahnya jika kita turut membantu dalam merencanakan perawatan anak.
Pelajari tentang kondisi kesehatan anak dan bagaimana perawatan yang dibutuhkan.
Diskusikan berbagai pilihan perawatan dengan dokter anak untuk memutuskan perawatan apa yang kita inginkan untuk anak dapatkan.
Bicaralah dengan dokter, perawat, atau apoteker sebelum mengikuti langkah medis apa pun untuk melihat apakah aman dan efektif untuk Si Kecil.
Mimisan pada Anak Tanda Hemofilia
Foto: Mimisan pada Anak
Foto: Mimisan Tanda Penyakit (Orami Photo Stocks)
Meski mimisan pada anak tidak membahayakan, mimisan bisa menjadi salah satu tanda penyakit lain, yakni hemofilia.
Dilansir dari Mayo Clinic, hemofilia adalah sebuah penyakit keturunan yang langka.
Kondisi ini dapat membuat tubuh kekurangan protein untuk membentuk pembekuan.
Dalam kondisi normal, protein bisa membentuk jaring penahan di sekitar darah sehingga darah dapat membeku untuk menghentikan perdarahan.
Sebab umum hemofilia sendiri adalah kurangnya protein yang menjadi faktor pembeku darah. Hal tersebut bisa membuat si penderita rentan mengalami perdarahan yang berkepanjangan.
Selain keturunan, hemofilia sendiri bisa terjadi karena kekurangan vitamin K, jumlah sel darah rendah atau efek samping dari konsumsi obat-obatan tertentu.
Salah satu tanda hemofilia adalah mimisan. Dalam keadaan yang normal, mimisan biasanya akan berhenti usai menekan sumber perdarahan. Jadi Moms bisa dengan segera menekan hidung selama 5 hingga 10 menit.
Namun, bagi penderita hemofilia, mimisan pada anak bisa berlangsung lebih lama dan terjadi lebih dari 3 kali dalam waktu 1 minggu.
Ketika hal ini terjadi, Moms harus segera membawa Si Kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Ketika Si Kecil memiliki kondisi hemofilia, ia akan mudah berdarah dan sulit untuk berhenti.
Jadi, Moms perlu menghindarkan Si Kecil dari aktivitas yang melibatkan kontak fisik seperti olahraga ekstrem atau bela diri.
Baca Juga: Kelainan Darah Hemofilia: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Menangani Mimisan pada Anak Karena Hemofilia
Foto: mimisan pada anak-3 (//familydoctor.org/wp-content/uploads/1996/09/57368239_l.jpg)
Foto: Hidung Anak Berdarah (Orami Photo Stocks)
Ketika mimisan yang ringan tak menyebabkan hal yang berbahaya, mimisan yang terjadi terus menerus tentu bisa memiliki efek buruk untuk kesehatan Si Kecil.
Efek yang bisa dirasakan bisa berupa gangguan tumbuh dan kembang atau bahkan kematian apabila kasusnya tidak cepat ditindaklanjuti.
Jika mimisan pada anak muncul karena disebabkan oleh hemofilia, berikut hal yang bisa Moms dan Dads lakukan.
- Posisikan tubuh Si Kecil untuk tegak dan lebih condong ke arah depan. Hal ini dimaksudkan agar darah mengalir ke bawah dan Si Kecil jadi bisa bernapas. Tak hanya itu, posisi ini pun membantu untuk mencegah darah masuk ke mulut dan hidung lagi.
- Jangan tiup hidung Si Kecil dengan keras. Ketika Moms atau Dads meniup hidung terlalu keras dengan maksud mengeluarkan darah, tindakan tersebut justru bisa memperparah kondisinya
- Tekan cuping hidung selama lima hingga sepuluh menit. Moms dan Dads bisa minta Si Kecil untuk menekan cuping hidung dengan kedua jarinya.
- Jika Si Kecil masih belum mampu melakukannya sendiri, Moms dan Dads bisa membantu. Ketika cuping hidung di tekan, tindakan tersebut bisa membantu menghentikan perdarahan.
- Jangan lupa untuk meminta Si Kecil bernapas melalui mulut ketika melakukan tindakan ini ya!
- Tindakan terakhir yang bisa dilakukan adalah mengompres dingin hidung Si Kecil. Gunakan air dingin atau es batu untuk menekan cuping hidungnya selama 10 menit.
- Jika selama 20 menit mimisan jadi semakin banyak, sebaiknya langsung bawa Si Kecil ke dokter untuk ditindaklanjuti.
Baca Juga: Mimisan pada Ibu Hamil, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Mimisan pada anak memang tidak terlalu mengkhawatirkan. Namun, Moms dan Dads harus tetap mencari tahu penyebabnya.
Apabila kesulitan atau khawatir ada kondisi berbahaya di balik mimisan pada anak, jangan ragu untuk segera mengajak Si Kecil berobat ke dokter, ya!