Suara.com - Beberapa tahun belakangan istilah revolusi industri 4.0 kerap dielu-elukan sebagai salah satu tanda kemajuan peradaban dan teknologi suatu bangsa.
Namun masih banyak masyarakat yang belum mengerti, apa itu revolusi industri? Nah, artikel kali ini akan membahas sejarah terjadinya revolusi industri dan fase-fasenya, sebagaimana mengutip Ruang Guru, Rabu (8/9/2021).
Revolusi industri tidak lepas dari peristiwa Aufklarung atau masa pencerahan di Eropa, yang membawa perubahan besar-besaran, khususnya dalam ilmu pengetahuan.
Manusia yang mulai percaya diri dengan kemampuannya ini akhirnya menghasilkan banyak filsuf dan penemu terkenal di dunia. Salah satunya perubahannya penemu berhasil menemukan berbagai alat hingga mesin yang mampu mengganti tenaga manusia.
Baca Juga: Teknologi AI Sebut Orang Kulit Hitam Primata, Begini Respons Facebook
Sehingga revolusi industri adalah peningkatan produksi, karena adanya mesin baru yang menggunakan sumber energi baru.
Istilah revolusi industri pertama kali diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan Louis Auguste Blanqui pada pertengahan abad ke XIX.
Menurut T.S. Ashton, sejarawan ekonomi asal Inggris menyatakan Revolusi Industri diperkirakan terjadi sekitar tahun 1750 hingga 1830. Revolusi industri dibagi ke dalam dua fase.
Revolusi industri fase pertama
Di fase pertama, perubahan berfokus pada bidang tekstil lewat penemuan alat pemintal benang. Alat pemintal benang pertama dibuat oleh James Hargreaves (1767) dan diberi nama Spinning Jenny.
Alat pemintal benang tersebut nantinya disempurnakan oleh Richard Arkwright dengan membuat alat pemintal yang bertenaga air serta mampu menghasilkan benang lebih halus dibanding hasil benang “spinning jenny”.
Baca Juga: Petaka Kepongahan Dunia
Penemuan benda tersebut tentunya mendorong munculnya pabrik dan produksi massal dalam industri katun.
29 Nov 2021 Written by: Redaksi OCBC NISP
Cerita untuk inspirasi
Read
Announcement, Daily Update - 20 Oct 2022
Wujudkan Rencana Masa Depan dengan Life Goals di ONe Mobile
Read
Investment - 4 Oct 2022
Macroeconomics: The UK’s crisis isn't over
Related Product
Kredit Modal Kerja
Kredit Modal Kerja
Solusi pinjaman untuk memenuhi berbagai kebutuhan pribadi
Nyala Bisnis
Nyala Bisnis
Layanan saldo gabungan untuk mengatur keuangan pribadi dan bisnis secara terpadu
Download ONe Mobile
Jakarta -
Pemerintah Indonesia tengah menggalakkan program revolusi industri 4.0. Hanya saja, saat ini masih banyak yang belum mengerti maksud pengertian revolusi industri 4.0.Tujuan dari program revolusi industri 4.0 sendiri untuk mendorong ekonomi Indonesia masuk ke dalam 10 besar dunia di tahun 2030. Sebab, program ini bisa meningkatkan produksi hingga ekspor.
Pengertian
Revolusi Industri 4.0 Menurut Para Ahli
Menurut Kanselir Jerman, Angela Merkel (2014) revolusi industri 4.0 adalah transformasi komprehensif dari keseluruhan aspek produksi di industri melalui penggabungan teknologi digital dan internet dengan industri konvensional.
Kemudian, menurut Schlechtendahl dkk (2015) pengertian revolusi industri menekankan kepada unsur kecepatan dari ketersediaan informasi, yakni lingkungan industri di mana seluruh entitasnya selalu terhubung dan mampu berbagi informasi satu dengan yang lain.
Sehingga, revolusi industri 4.0 adalah era industri di mana seluruh entitas yang ada di dalamnya dapat saling berkomunikasi secara real time kapan saja dengan berlandaskan pemanfaatan teknologi internet dan CPS guna mencapai tujuan tercapainya kreasi nilai baru.
- Sejarah Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0
pertama kali dikenalkan oleh Prof Klaus Schwab dan Ketua Eksekutif World Economic Forum (WEF). Dijelaskan bahwa revolusi industri 4.0 mengubah hidup dan kerja manusia secara fundamental.
Revolusi industri ini merupakan generasi ke-4 yang memiliki skala, ruang lingkup, dan kompleksitas yang lebih luas dibanding sebelumnya. Revolusi industri sendiri dimulai sejak abad ke-18 untuk mengembangkan industri kreatif.
Adapun, bidang-bidang yang mengalami terobosan dengan munculnya teknologi baru, adalah (1) robot kecerdasan buatan, (2) teknologi nano, (3) bioteknologi, dan (4) teknologi komputer kuantum, (5) blockchain (seperti bitcoin), (6) teknologi berbasis internet, dan (7) printer 3D.
Contoh Penerapan Industri 4.0 di Indonesia
Saat ini ada lima tulang punggung industri dalam menjalankan revolusi industri 4.0 di Indonesia, yakni (1) makanan dan minuman, (2) tekstil, (3) otomotif, (4) elektronik, dan (5) kimia.
Adapun, contoh penerapan revolusi industri 4.0 adalah kebijakan e-smart IKM. Dengan adanya hal itu, para pelaku usaha bisa mempromosikan produk lebih masif di platform digital.
Jangan lupa pengertian revolusi industri 4.0 dan contohnya ya!
(pay/erd)