Apa kesanmu tentang ustadz abdul somad

JAKARTA - Ustadz Abdul Somad (UAS) bersedih atas kepergian Ustadz Tengku Zulkarnain setelah terpapar Covid-19 pada hari ini, Senin (10/5/2021), pukul 18:25 WIB.

UAS mengenal kakak angkatnya itu sebagai pribadinya yang tak pernah mengenal rasa takut. Menurut dia, Tengku Zul hanya takut kepada Allah SWT.

"Guru kita al-Mukarram Ust Tengku Zulkarnain sudah mendahului kita. Selama aku mengenal engkau, kesan ku, tak ada takut dalam dirimu. Takutmu engkau habiskan hanya untuk Allah," tulis UAS dalam akun Instagram pribadinya.

Baca juga: Breaking News! Ustadz Tengku Zulkarnain Meninggal Dunia Terpapar Covid-19

UAS mengenang pertemuan terakhirnya dengan Ustadz Tengku Zul dengan bercerita soal Pondok Tahfidz Alquran yang dibangunnya di Medan.

Baca juga: Awalnya Membaik, Tengku Zulkarnain Alami Sesak Napas Sebelum Meninggal Dunia

"Ntah apa amal engkau guru, hingga doa kami kalah ingin berhariraya denganmu, Allah dan para malaikat-Nya lebih memilihmu untuk berada di tengah mereka pada hari besar itu," tulis dia.

UAS menilai, Tengku Zul benar-benar kembali dengan Fitrah setelah wafat di akhir Ramadhan 1442 Hijriah. "Doakan kami supaya istiqomah. Makin sunyi jalan ni ku rasa," tandasnya.

(fkh)

  • #Ustadz Tengku Zulkarnain Meninggal
  • #UAS
  • #Ustadz Tengku Zulkarnain

Ustadz Abdul Somad dan Ustadz Das'ad Latif

Ustadz Das'ad Latif mengungkapkan momen saat pertama kali mendengar ceramah UAS.

Menurut Ustadz Das'ad Latif, saat itu dirinya bertanya-tanya mengenai sosok orang yang ceramah.

"Saya waktu pertama kali melihat ceramah Ustadz Abdul Somad, siapa ini kurus-kurus tapi suara menggelegar," kata Ustadz Das'ad Latif.

Setelah itu dirinya kemudian mencari dan merekam semua ceramah Ustadz Abdul Somad.

"Maka saya cari. Akhirnya seluruh ceramah beliau saya rekam," ujarnya.

Tak hanya itu, Ustadz Das'ad Latif juga membeli handphone khusus untuk menyimpan ceramah UAS.

• Momen Ustadz Abdul Somad dan Ustadz Dasad Latif Bertemu, Ada Pesan Penting yang Disampaikan

"Paling gampang berguru adalah merekam orang ceramah lalu kita contoh. Daripada repot baca kitab lebih baik nonton langsung ceramah Ustadz Abdul Somad," katanya.

Ustadz Das'ad Latif mengatakan, menonton ceramah adalah cara praktis mendapatkan ilmu yang beliau (UAS) pelajari berpuluh puluh tahun.

"Saya tidak perlu berpuluh-puluh tahun. Saya nonton saja satu jam, dapat ilmu beliau," katanya.

Ustadz Das'ad Latif menceritakan, dirinya pernah belajar sejarah hukum Islam.

Halaman selanjutnya arrow_forward

Sumber: Tribun Pontianak

Tags:

UAS dan Ustadz Adi Hidayat (Foto: Instagram)

Jakarta, Muslim Obsession – Kunjungan Ustadz Abdul Somad (UAS) pada Kamis (24/1/2019) ke markas dakwah Ustadz Adi Hidayat di Masjid Al-Ihsan Bekasi, rupanya bukan pertemuan yang disengaja.

Qadarullah, UAS mengaku tidak kepikiran akan bertemu Ustadz Adi pada hari itu, setelah dirinya mengisi Tabligh Akbar di Masjid Adz-Zikra, Villa Galaxy, Bekasi.

“Saya berangkat dari Pekanbaru ba’da Dzuhur. Tidak ada terlintas pun dalam pikiran akan bertemu dengan Ustadz Adi Hidayat. Saya tau lokasi beliau di Bekasi. Tapi saya pikir beliau sedang di luar negeri atau luar kota atau sedang sibuk,” beber UAS seraya tersenyum.

Pada kesempatan itu, UAS untuk menyampaikan pesan soal makna rezeki kepada jamaah yang hadir.

UAS menyampaikan bahwa “Rezeki bukan hanya berupa harta, punya guru pembimbing yang baik juga merupakan sebuah rezeki.”

“Rezeki selalu dibilang orang materi. Padahal rezeki adalah ketika kita punya guru yang membimbing kita, punya sahabat yang menasehati dan mengingatkan kita, itulah rezeki. Rezeki itu harus kita jaga. Kita siapkan untuk generasi masa depan, supaya mereka tidak  teombang-ambing dalam lautan hidup yang tak menentu ini,” ujar UAS.

Pertemuan kedua ulama kondang ini rupanya meninggalkan kesan mendalam bagi UAS. Lewat Instagram, UAS mengunggah foto dirinya bersama Ustadz Adi, dengan pesan sejuk tentang kasih sayang berikut ini:

Kasih Karena yang Maha Pengasih

Allah berfirman dalam Hadits Qudsi: “Di manakah orang-orang yang dulu ketika di dunia berkasih sayang karena Aku? Hari ini Aku naungi mereka ketika tidak ada tempat bernaung kecuali naungan-Ku” (Hadits riwayat Imam Muslim)

Kami tidak satu sekolah, bukan satu ormas, nggak se-genk. Mudah-mudahan Allah menyatukan hati kami karena-Nya. Bersaudara kami di tempat “transit” sementara ini, bersaudara pula di tempat kekal abadi nanti bersama Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam. (Vina)

Jakarta -

Ustaz Abdul Somad (UAS) ikut mengucapkan dukacita atas meninggalnya Ustaz Tengku Zulkarnain. UAS mengenang pria yang disebutnya sebagai guru itu.

"Guru kita al-Mukarram Ust Tengku Zulkarnain sudah mendahului kita. Selama aku mengenal engkau, kesanku, tak ada takut dalam dirimu. Takutmu engkau habiskan hanya untuk Allah," kata UAS dalam posting-an di Instagramnya, @ustadzabdulsomad_official, Senin (10/5/2021).

UAS mengenang pertemuan terakhir dengan Ustaz Tengku Zul terjadi di bulan lalu di Diniyah Putri Padang Panjang. Saat itu, Ustaz Tengku Zul bercerita soal Pondok Tahfizh Qur'an yang dibangunnya di Medan.

UAS pun mendoakan Tengku Zulkarnain. UAS tampak kehilangan atas meninggalnya almarhum.

"Ntah apa amal engkau guru, hingga doa kami kalah ingin berhariraya denganmu, Allah dan para malaikat-Nya lebih memilihmu untuk berada di tengah mereka pada hari besar itu. Engkau benar-benar kembali ke fitrah," katanya.

"Doakan kami supaya istiqomah. Makin sunyi jalan ni ku rasa," sambung UAS.

Diketahui, Ustaz Tengku Zul meninggal dunia sore tadi di S Tabrani Pekanbaru. Ustaz Tengku Zul dirawat di RS tersebut sejak 2 Mei setelah terkonfirmasi positif COVID-19.

"Dia sudah pakai ventilator, napas buatan. Rencana habis Magrib ini mau dirujuk ke RSUD Arifin Achmad, di sana sudah siap," ujar Direktur Corporate Communication RS Tabrani, Ian Machyar, Senin (10/5).

Ian mengatakan Tengku Zulkarnain meninggal dunia satu menit setelah azan Magrib tadi. Jenazah Tengku Zulkarnain disalati di Masjid Agung An-Nur sebelum dimakamkan.

Ian juga menuturkan kondisi Ustaz Tengku Zulkarnain menurun sejak sore tadi. Jenazah Tengku Zulkarnain akan dimakamkan malam ini di Pekanbaru.

"Turun drastis kesehatannya sore tadi. Ini masih di RS, tadi sore kami sempat pasang ventilator, tapi kami tak bisa selamatkan," katanya.

(jbr/man)

SUMEKS.CO- Apa kesan dan kenangan Ustadz Abdul Somad terhadap ulama besar Syekh Ali Jaber.  Syek Ali Jaber luar bisa. Banyak yang bisa ditiru dan menjadi isnpiratif bagi para penceramah, para jemaah, dan masyarakat dari  almarhum.

Kata, Ustad Abdul Somad di instagramnya dan di tvone, almarhum orang yang berilmu,  ikon Alquran di sejumlah daerah di Indonesia. Beliau banyak menerbarkan pondok-pondok tahfiz -penghafal Aquran di tanah air. Beliau ahli fikih, dan memberikan kajian hukum Islam di majelis-majelis taklim.

Banyak orang berilmu tidak diterima di lingkungan sekitarnya. Tapi Syekh Ali Jabir orang yang berilmu tapi sangat dihormati. Sangat diditerima di masyarakat. ”Itu karena ahlaknya, mulia ahlaknya,”jelasnya.

Beliau juga tokoh pemersatu umat. Bisa diterima di organisasi- organisasi besar di Indonesia. Menjadi perekat dan pemersatu umat Islam. Syekh Jaber mahir bahasa Arab, lahir di Madinah, tapi dalam ceramahnya atau kalau bertemu selalu memakai bahasa Indonesia. ”Semoga Allah memberikan yang terbaik untuk almarhum, keluarga, dan kita semua,”pungkas Ustad Abdul Somad.

Diketahui,  ulama sekaligus pendakwah asal Madinah, Arab Saudi yang berkewarganegaraan Indonesia, Syekh Ali Jaber meninggal dunia pada kamis (14/1/2021). Pendakwah kharismatik itu meninggal dunia setelah dinyatakan mengidap penyakit Covid-19, meskipun kesehatannya sempat dikabarkan membaik. Syekh Ali Jaber meninggal dunia di Rumah Sakit Yarsi, Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Saat meninggal, kondisi medis Syekh Ali Jaber negatif virus corona (Covid-19).(ckm/tvone)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA