Apa fungsi lampu lalu lintas

Di jalanan kendaraan semakin bertambah banyak dari mulai sepeda motor sampai mobil. Meskipun begitu, setiap pengendara diharapkan mematuhi peraturan dan rambu lalu lintas yang telah diberikan. Dimana hal tersebut demi kenyamanan dan keselamatan setiap pengguna jalan. Salah satu rambu lalu lintas yang banyak dikenal dan kadang ada yang melanggar adalah lampu lalu lintas. Lantas apa fungsi lampu lalu lintas?

Rambu yang berupa lampu lalu lintas biasanya dipasangkan di perempatan atau tempat-tempat yang digunakan untuk penyeberangan. Adapun fungsi lampu lalu lintas adalah dijadikan alat untuk memberikan isyarat sekaligus mengontrol arus pada tempat yang ada rambu tersebut. Untuk lampu yang terdapat pada rambu tersebut ada 3 yakni warna merah, kuning dan hijau. Pada lampu hijau menunjukkan kendaraan boleh jalan dan lampu merah menunjukkan kendaraan harus berhenti. Sementara lampu kuning adalah persiapan (persiapan jalan atau berhenti tergantung lampu yang menyala sebelumnya).

Lampu merah dimanfaatkan untuk menyeberang jalan

>>> Baca Juga, Mengetahui Beberapa Penyebab Pelanggaran Lalu Lintas Yang Dilakukan Pengendara

Berhubungan dengan kinerjanya mengandalkan sinyal waktu yang telah ditentukan berdasarkan dengan jumlah waktu pada pergerakan lalu lintas. Jadi nantinya lampu akan berubah warna tergantung dari jumlah lalu lintas ataupun sesuai yang telah ditentukan dalam pengaturan. Untuk yang melihat dari lalu lintas mengandalkan sensor yang difungsikan sebagai pendeteksi jumlah kendaraan sehingga dapat ditentukan waktu yang tepat dalam menyalakan lampu. Dengan begitu mobil ada yang berhenti saat di persimpangan dan ada juga yang berjalan tergantung warna lampu pada jalurnya.

Nah berkaitan dengan hal tersebut, terdapat beberapa fungsi lampu lalu lintas yang berada di persimpangan jalan.

1. Membuat Lalu Lintas Tetap Dalam Kondisi Aman

Adanya rambu dan juga lampu lalu lintas ditujukan untuk melakukan pengaturan waktu perjalanan dan juga menjaga supaya jalan raya tetap dalam kondisi yang aman. Diberikannya lampu tersebut juga dilakukan perancangan supaya pejalan kaki, mobil, pengendara sepeda motor dan juga pengguna jalan tetap dalam keadaan yang aman.

Pemberian lampu dan juga rambu lalu lintas dapat berupa tanda peringatan dan juga lampu dari yang sederhana sampai yang cukup rumit. Dimana pengendara diharapkan tahu apa arti dan maksud dari rambu serta lampu lalu lintas yang dipasangkan di jalan. Dengan begitu pengendara bisa melaju tetap dijalur dan volume lalu lintas serta kecepatan bisa dibatasi menuju ke tingkat yang aman.

>>> Baca Juga, Rambu Dengan Warna Biru, Hijau Dan Coklat Di Jalan, Apa Artinya?

Saat lampu kuning setelah lampu hijau persiapan untuk melaju

>>> Ingin membeli mobil baru & bekas? Dapatkan daftar lengkapnya di sini

2. Memberikan keselamatan Bagi Para Pengendara Dan Pejalan Kaki

Ketika mengemudikan kendaraan di jalan ada yang diberikan lampu lalu lintas. Pemasangannya di tempat-tempat yang ramai dan juga rawan seperti penyeberangan, zona sekolah, persimpangan dan tempat lainnya. Jadi sesame pengendara pengendara dan pejalan kaki ada komunikasi tanpa suara yang telah ditunjukkan oleh lampu menyala. Untuk posisinya sendiri berada ujung jalan di sebelah pinggir kanan dan kiri yang mudah dilihat di persimpangan dan memberikan tanda dengan warna lampu apakah boleh lewat atau harus berhenti. Dengan begitu keamanan dan keselamatan bisa didapatkan baik untuk pejalan kaki dan pengendara.

3. Untuk Meminimalisir Terjadinya Kemacetan Dan Kecelakaan

Paeranan lampu lalu lintas terbilang sangat penting. Dimana ketika berada di persimpangan maka mobil akan diatur oleh warna lampu. Bayangkan saat di persimpangan dengan kondisi jalan ramai dan tidak ada lampu lalu lintas. Tentunya akan banyak pengendara yang ingin jalan duluan sehingga malah menimbulkan kemacetan karena tidak ada yang mau mengalah.

Selain itu, dengan adanya lampu dan rambu lalu lintas, kecelakaan bisa diminimalisir. Salah satu buktinya adalah terdapat pengendara yang menerobos jalan ketika lampu sedang berwarna merah. Meskipun ada yang lolos dan aman tapi ada juga yang terjadi kecelakaan dari yang mengalami cedera ringan sampai cedera parah. Melihat hal tersebut peranan lampu lalu lintas terbilang penting.

>>> Baca Juga, Perbedaan Rambu Dilarang Berhenti Dan Dilarang Parkir

Saat lampu merah sebaiknya berhenti

Demikianlah informasi mengenai fungsi lampu lalu lintas yang dipasangkan di persimpangan atau tempat penyeberangan sekolah. Semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya.

>>> Terus ikuti tips dan trik seputar mobil hanya di Hargamobil.com

Jakarta, IDN Times - Dalam kegiatan sehari-hari kamu pasti beberapa kali bertemu dengan lampu lalu lintas atau yang akrab juga disebut sebagai 'lampu merah'.

Lampu lalu lintas yang kita tahu memang punya 3 lampu dengan warna berbeda, yaitu merah, kuning, dan hijau. Dari masing-masing warna tersebut, ada arti lampu lintas yang satu ini. Simak informasi selengkapnya tentang lampu merah berikut ini, mulai dari fungsi lampu merah, sejarah lampu merah, dan artinya.

Baca Juga: 3 Tips Saat Berhenti di Lampu Merah

Baca Juga: 7 Fakta Transformasi Lampu Lalu Lintas yang Bantu Pengguna Jalan

Dok. Pribadi

Lampu lalu merah ini biasanya ditemui di persimpangan, fungsi lampu merah utamanya adalah biar gak terjadi kemacetan dan mengendalikan arus lalu lintas. Karena pengendara motor dan pengemudi mobil bisa tahu kapan harus melintasi persimpangan secara bergantian.

Lampu lalu lintas berwarna merah artinya stop atau berhenti, kuning tandanya harus pelan-pelan, dan hijau artinya kamu boleh melintas. Gak hanya itu, lampu lalu lintas juga membantu pejalan kaki untuk menyeberang jalan di zebra cross dengan aman.

Baca Juga: Ironi! Motor-motor Keren Ini Malah Disuntik Mati

Lampu lalu lintas pertama di dunia (Livescience.com)

Langsung masuk ke sejarah lampu merah, lampu lalu lintas ini pertama dipasang di London, Inggris, pada 9 Desember 1868 silam. Ketika itu, lampu lalu lintas bukan hanya ditujukan untuk kendaraan bermotor, tapi juga buat pejalan kaki dan kereta kuda.

Soalnya saat itu pejalan kaki dan kereta kuda memenuhi jalanan di kota London. Makanya John Peake Knight, seorang manajer kereta api, berinisiatif untuk mengadaptasi metode kereta api untuk mengontrol lalu lintas.

Metode kereta api yang dimaksud adalah memakai semaphore atau tiang sinyal dengan lengan kecil yang memberikan tanda apakah kereta bisa lewat atau tidak. Pada adaptasinya semaphor John Peake Knight ini akan memberi sinyal "berhenti" dan "pergi" di siang hari, sementara pada malam harinya lampu gas berwarna merah dan hijau akan menerangi papan tanda sinyal tersebut.

Setelah itu, lampu lalu lintas pun terus berkembang sampai saat ini, yang sudah canggih banget karena dilengkapi dengan kamera CCTV serta layar penunjuk sisa waktu.

Baca Artikel Selengkapnya

Lampu lalu lintas (menurut UU no. 22/2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan: alat pemberi isyarat lalu lintas atau APILL) adalah lampu yang mengendalikan arus lalu lintas yang terpasang di persimpangan jalan, tempat penyeberangan pejalan kaki (zebra cross), dan tempat arus lalu lintas lainnya. Lampu ini yang menandakan kapan kendaraan harus berjalan dan berhenti secara bergantian dari berbagai arah. Pengaturan lalu lintas di persimpangan jalan dimaksudkan untuk mengatur pergerakan kendaraan pada masing-masing kelompok pergerakan kendaraan agar dapat bergerak secara bergantian sehingga tidak saling mengganggu antar-arus yang ada.

Lampu lalu lintas di Britania Raya.

    • Lampu Lalu Lintas Atau Lampu APILL,Ketika Mengatur Lalu Lintas,Pada Pengguna Jalan Raya.Pada Jalan Persimpangan,Atau Jalan Perempatan Dan Jalan Pertigaan

    Lampu lalu lintas telah diadopsi di hampir semua kota di dunia ini. Lampu ini menggunakan warna yang diakui secara universal; untuk menandakan berhenti adalah warna merah, hati-hati yang ditandai dengan warna kuning, dan hijau yang berarti dapat berjalan.

    Penemu lampu lalu lintas adalah Lester Farnsworth Wire. Awal penemuan ini diawali ketika suatu hari ia melihat tabrakan antara mobil dan kereta kuda. Kemudian ia berpikir bagaimana cara menemukan suatu pengatur lalu lintas yang lebih aman dan efektif. Sebenarnya ketika itu telah ada sistem perngaturan lalu lintas dengan sinyal stop dan go. Sinyal lampu ini pernah digunakan di London pada tahun 1863. Namun, pada penggunaannya sinyal lampu ini tiba-tiba meledak, sehingga tidak dipergunakan lagi. Morgan juga merasa sinyal stop dan go memiliki kelemahan, yaitu tidak adanya interval waktu bagi pengguna jalan sehingga masih banyak terjadi kecelakaan. Penemuan Morgan ini memiliki kontribusi yang cukup besar bagi pengaturan lalu lintas, ia menciptakan lampu lalu lintas berbentuk huruf T. Lampu ini terdiri dari tiga lampu, yaitu sinyal stop (ditandai dengan lampu merah), go (lampu hijau), posisi stop (lampu kuning). Lampu kuning inilah yang memberikan interval waktu untuk mulai berjalan atau mulai berhenti. Lampu kuning juga memberi kesempatan untuk berhenti dan berjalan secara perlahan.

    • Lampu lalu lintas terpisah — pengoperasian lampu lalu lintas yang pemasangannya didasarkan pada suatu tempat persimpangan saja tanpa mempertimbangkan persimpangan lain.
    • Lampu lalu lintas terkoordinasi — pengoperasian lampu lalu lintas yang pemasangannya mempertimbangakan beberapa persimpangan yang terdapat pada arah tertentu.
    • Lampu lalu lintas jaringan — pengoperasian lampu lalu lintas yang pemasangannya mempertimbangkan beberapa persimpangan yang terdapat dalam suatu jaringan yang masih dalam satu kawasan.
    • Fixed time traffic signal — lampu lalu lintas yang pengoperasiaannya menggunakan waktu yang tepat dan tidak mengalami perubahan.
    • Actuated traffic signal — lampu lalu lintas yang pengoperasiaannya dengan pengaturan waktu tertentu dan mengalami perubahan dari waktu ke waktu sesuai dengan kedatangan kendaraan dari berbagai persimpangan.
    • Menghindari hambatan karena adanya perbedaan arus jalan bagi pergerakan kendaraan.
    • Memfasilitasi persimpangan antara jalan utama untuk kendaraan dan pejalan kaki dengan jalan sekunder sehingga kelancaran arus lalu lintas dapat terjamin.
    • Mengurangi tingkat kecelakaan yang diakibatkan oleh tabrakan karena perbedaan arus jalan.

    Lampu lalu lintas memiliki banyak variasi, tergantung dari budaya negara yang menggunakannya dan kebutuhan khusus di perempatan tertentu. Contoh variasinya adalah lampu lalu lintas khusus pejalan kaki, lampu lalu lintas untuk pengguna sepeda, bus, kereta, dan lain-lain. Urutan lampu yang terpasang juga dapat berbeda-beda. Selain itu, ada banyak aturan dalam pengaturan lampu lalu lintas. Semua variasi lampu lalu lintas ini bisa saja dioperasikan bersamaan pada perempatan yang kompleks. Misalnya saja pada perempatan yang kompleks yang ramai dilewati para pejalan kaki dan kendaraan roda empat. Di sisi lain, jika lampu pejalan kaki berwarna hijau menyala, maka mobil harus berhenti, karena secara otomatis lampu lalu lintas untuk kendaraan akan berwarna merah jika lampu pejalan kaki berwarna hijau.

    • Pada 10 Desember 1868, lampu lalu lintas pertama dipasang di bagian luar Gedung Parlemen di Inggris oleh sarjana lalu lintas, J.P Knight. Lampu ini menyerupai penunjuk waktu (jam) dengan bentuk seperti semapur dan lampu merah dan hijau untuk malam hari. Lampu-lampu tersebut berasal dari tenaga gas.
    • Pada 2 Januari 1869, tiba-tiba lampu tersebut meledak dan melukai seorang polisi sehingga harus dioperasi.
    • Pada awal 1912 Lampu lalu lintas modern ditemukan di Amerika Serikat. Di Salt Lake City, seorang polisi, Utah, menemukan lampu lintas pertama yang dijalankan dengan tenaga listrik.
    • Pada 5 Agustus 1914, American Traffic Signal Company memasang sistem lampu sinyal di dua sudut jalan di Ohio. Lampu sinyal ini terdiri dari dua warna, merah dan hijau, dan sebuah bel listrik. Lampu ini di desain oleh James Hoge. Keberadaan bel di sini untuk memberi peringatan jika adanya perubahan nyala lampu. Lampu rancangan Hoge ini dapat dikontrol oleh polisi dan pemadam kebakaran jika ada dalam keadaan darurat.
    • Pada awal tahun 1920, lampu lalu lintas dengan tiga warna pertama dibuat oleh seorang petugas polisi, William Potts, di Detroit, Michigan.
    • Pada tahun 1923, Garrett Morgan mematenkan alat sinyal lampu lalu lintas.
    • Tahun 1917, lampu lalu lintas pertama dijalankan saling berhubungan satu dengan yang lain. Interkoneksi antarlampu ini dijalankan pada enam persimpangan yang dikontrol secara bersamaan dengan tombol manual.
    • Lampu lalu lintas pertama yang dioperasikan secara otomatis diperkenalkan pada Maret 1922 di Houston, Texas.
    • Di Inggris, lampu lalu litas pertama dioperasikan di Wolverhampton pada tahun 1927.

    Warna yang paling umum digunakan untuk lampu lalu lintas adalah merah, kuning, dan hijau. Merah menandakan berhenti atau sebuah tanda bahaya, kuning menandakan hati-hati, dan hijau menandakan boleh memulai berjalan dengan hati-hati. Biasanya, lampu warna merah mengandung beberapa corak berwarna jingga, dan lampu hijau mengandung beberapa warna biru. Ini dimaksudkan agar orang-orang yang buta warna merah dan hijau dapat mengerti sinyal lampu yang menyala. Di Amerika Serikat, lampu lalu lintas memiliki pinggiran berwarna putih yang dapat menyala dalam kegelapan. Ini bertujuan agar orang yang mengidap buta warna dapat membedakan mana lampu kendaraan dan yang mana lampu lalu lintas dengan posisinya yang vertikal.

    Sistem pengendalian lampu lalu lintas dikatakan baik jika lampu-lampu lalu lintas yang terpasang dapat berjalan baik secara otomatis dan dapat menyesuaikan diri dengan kepadatan lalu lintas pada tiap-tiap jalur. Sistem ini disebut sebagai actuated controller. Namun, para akademisi Indonesia telah menemukan sistem baru untuk menjalankan lampu lalu lintas. Sistem ini dikenal sebagai Logika fuzzy. Metode logika fuzzy digunakan untuk menentukan lamanya waktu lampu lalu lintas menyala sesuai dengan volume kendaraan yang sedang mengantre pada sebuah persimpangan. Hasil pengujian sistem logika fuzzy ini menunjukkan bahwa sistem lampu dengan logika ini dapat menurunkan keterlambatan kendaraan sebesar 48,44% dan panjang antrean kendaraan sebesar 56,24%; jika dibandingkan dengan sistem lampu konvensional. Lampu lalu lintas pada umumnya dioperasikan dengan menggunakan tenaga listrik. Namun, saat ini sudah perkembangan teknologi lampu lalu lintas dengan tenaga matahari.

    • Lalu lintas
    • Marka jalan
    • Pejalan kaki
    • Pringgodigdo. 1973. Ensiklopedia umum. Jakarta: Yayasan Kanisius.
    • Diktat Kuliah: Rekayasa Lalu Lintas, Teknik Sipil Universitas Widyagama Malang

    Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lampu_lalu_lintas&oldid=21192053"

    Video yang berhubungan

    Postingan terbaru

    LIHAT SEMUA