Apa fungsi bill of material

Pengertian Bill of Material

Bill of Material adalah komponen dari barang kebutuhan pada proses manufaktur untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, dimana daftar barang tersebut bisa disesuaikan dengan jumlah kebutuhan produksi yang mampu menghasilkan barang jadi atau sentengah jadi, sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Level Bill of Material

Bill of Material (BOM) secara tradisional memperlihatkan daftar komponen BOM dalam bentuk struktur produk dan dinyatakan dalam level manufaktur. Dalam bentuk skematik, selain dikenal sebagai struktur produk, Bill of Material terstruktur dikenal juga sebagai pohon produk. Pada Bill of Material terdapat level yang menjadi dasar logikanya, antara lain:

  • Level 0: Sebuah produk jadi yang tidak dipakai sebagai komponen pembentuk dari produk lain.
  • Level 1: Komponen contoh bill of material yang menjadi pembentuk langsung dari produk dengan level 0. Pada waktu yang bersamaan. Namun, komponen ini juga bisa adalah sebuah produk jadi. Sebagai gambaran sekilas, ban mobil juga bisa dijual terpisah sebagai produk jadi yang juga siap guna. Maka, jika dipakai sebagai komponen pmbentuk langsung dalam pembuatan mobil atau kendaraan maka akan digolongkan sebagai item dengan level 1.
  • Level 2: Sebuah komponen pembentuk langsung dari produk dengan level 1. Sebagaimana level 1, komponen pada level ini juga bisa dipakai sebagai komponen pembentuk langsung pada level 0 atau produk jadi.
  • Level 3: Selanjutnya, level ini bisa didefinisikan dengan maksud yang kurang lebih sama.

Contoh bill of material (BOM) ini dalam bentuk struktur produk dirasa lebih mudah dimengerti namun jika jumlah dan level komponen sangat banyak maka penggambaran dengan struktur produk menjadi tidak efisien. Maka dari itu BOM juga digambarkan dalam bentuk tabel.

Mengapa Bill of Material itu Penting?

  1. Bill of Material (BOM) Sebagai dasar penghitungan harga jual produk. Kita bisa mengetahui harga jual produk bisa memberikan keuntungan atau kerugian dari biaya penyusun sebuah produk yang terdiri dari bahan baku ditambah biaya lainnya.
  2. Bill of Material (BOM) sebagai dasar perencanaan kebutuhan bahan baku. Anda bisa tahu komponen A harus dipesan dua kali lipat daripada komponen B dari Bill of Material yang disebutkan bahwa produk tersusun dari 2A + B.
  3. BOM mampu menghindari dari kehabisan bahan baku. Contohnya, pada saat proses produksi ternyata komponen B memiliki banyak produk atau barang reject sehingga stok pada komponen B yang berada digudang terpakai lebih banyak dari biasanya, untuk menggantikan komponen yang direject. Ketika Anda memiliki bill of material yang tersambung dengan perangkat lunak ERP, maka Anda bisa mengatur reminder ketika stok sebuah komponen mencapai pada level tertentu.
  4. Contoh Bill of Material sebagai acuan perbaikan produk. Anda bisa melakukan perbaikan produk jika memiliki data lengkap dan terperinci tentang bahan-bahan penyusun produk Anda. Misalnya, produk Anda tersusun dari 2A +B bahan bakunya merupakan plastic ABS. Setelah dilakukan analisa dan penelitian ternyata komponen B bisa digantika oleh material lain yang lebih murah namun secara fungsi tidaklah berubah karena penggantian ini.
  5. Bill of Material mampu menyatukan fungsi didalam perusahaan. Jika perusahaan memiliki BOM, maka akan jauh lebih mudah bagi Anda untuk mengkomunikasikan produk antar departemen, seperti departemen produksi, riset & pengembangan, control mutu, pembelian, dll.

Contoh Bill of Material

  • Direct Material (Bahan Langsung): Bahan ini harus terdapat pada produk dan dapat ditelusuri secara fisik seperti atap dalam pembangunan rumah.
  • Diirect Labour (Tenaga Kerja Langsung) atau Touch Labour (Tenaga Kerja Manual): Modul ini sebagai penentu biaya tenaga kerja yang bisa ditelusuri melalui produk yang sudah jadi, seperti biaya tukang dalam membangun rumah.

Manufacturing Overhead (Biaya Overhead Pabrik): Modul ini meliputi semua biaya produk yang tidak termasuk pada bahan langsung dan juga tenaga kerja langsung. Biaya ini mencakup bahan tidak langsung, pemeliharaan, tenaga kerja langsung, perbaikan, dll.

Cara Pembuat Contoh Bill of Material

  • Sebelum membuat bill of material, maka Anda harus tahu komponen dan indicatornya apa saja.
  • Anda bisa menentukan tipa atau jenis bill of material yang pas dengan produk yang dibuat.
  • Lalu, data-data valid yang nantinya akan dipakai sebagai referensi dalam pembentukan bill of material.
  • Pahami dan kuasai sistem atau aplikadi yang dipakai untuk pembuatan bill of material, seperti SAAP, IFS, Aplikasi berbasis web base, dll.
  • Lalu, tentukan penomoran sebagai pengganti kode barang atau gambar, umumnya di perusahaan pasti memiliki format khusus untuk pengkodean barang.
  • Pahami dan kuasai juga struktur level komponen atau barang sebelum dibentuk.
  • Pahami dan kuasai juga proses pada suatu komponen bill of material seperti proses pengecatan, proses machining, proseses welding, dll.
  • Tentukan dan identifikasi barang sesuai dengan fungsinya, seperti barang dibelu atau tidak dibeli, barang perlu diproses atau tidak, dll.
  • Lakukan validasi setelah terbentuknya dengan melakukan pengecekan
  • Lakukan pengecekan secara berkala untuk memastikan bill of material yang benar.

Rencana Bill of Material (BOM)

Rencana BOM atau planning BOM tidak menggambarkan produk aktucal yang akan dibuat namun menggambarkan produk bayangan atau gabungan yang diciptakan untuk beberapa hal berikut ini:

  • Memudahkan dan meningkatkan akurasi peramalan penjualan
  • Mengurangi jumlah produk akhir
  • Membuat proses perencanaan dan penjadwalan yang lebih akurat
  • Menyederhanakan pemasukan pesanan pelanggan
  • Menciptakan sistem pemeliharaan dan penyimpanan data yang lebih fleksibel dan efisien
  • Melakukan penjadwalan tingkat dua

I Gusti Made Karmawan

Dalam industri manufaktur yang dapat diotomatisasi dengan software manufaktur tercanggih, kita mengenal Bill of Material (BOM) sebagai sebuah kalkulasi yang harus ada. Istilah aplikasi manufaktur terbaik sudah banyak dikenal oleh perusahaan manufaktur karena dapat menyederhanakan semua pekerjaan dengan hasil yang cepat dan akurat.

Anda dapat meningkatkan produktivitas dan profitabilitas bisnis manufaktur Anda dengan sistem manufaktur terlengkap di Indonesia. Lalu, apakah BOM itu? Simak pengertian bill of material serta penjelasan lengkapnya mulai dari manfaat, komponen, struktur, tipe, dan manajemen BOM dalam industri manufaktur dengan program manufaktur berbasis cloud untuk raih kontrol penuh pada setiap proses produksi di artikel berikut ini. 

Definisi Bill of Material (BOM)

Bill of Material (BOM) adalah daftar yang berisi material dan semua komponen yang digunakan untuk memproduksi sebuah produk. Dalam pencatatan BOM, elemen yang dikalkulasi tidak hanya berupa bahan mentah tapi juga assembly, sub-assembly, sub-komponen, dan bagian lainnya yang ikut dalam proses produksi. 

Format BOM bervariasi dari bagaimana produksi barang tersebut. Tetapi, secara umum ada dua tipe BOM. Pertama, ada BOM yang diasosiasikan dengan proses pengembangan pertama sebuah produk (eBOM). Lalu, ada BOM yang digunakan saat produk tersebut diproduksi secara masal dan dikirimkan ke pelanggan (mBOM). 

Pembahasan dua tipe BOM sebagai berikut.

Mengapa kalkulasi BOM penting?

Pengertian bill of material tadi mungkin terdengar sederhana. Tetapi, dalam teknologi, istilah sederhana biasanya menggambarkan sesuatu yang kompleks. Lantas, apa yang ada dalam sebuah BOM?

BOM berisi semua komponen yang Anda butuhkan untuk memproduksi sebuah produk, dari proses pengembangan hingga produksi. Tentunya biaya yang tercantum dalam BOM memberikan informasi penting untuk departemen pengadaan barang dan keuangan. 

Lebih jauh lagi, harga penjualan produk akan bergantung pada BOM untuk menentukan biaya produksi produk dan marginnya. Departemen logistik juga membutuhkan informasi seperti persyaratan pengemasan dan pengantaran barang. Selain itu, BOM berguna bagi departemen servis sebagai rujukan spesifikasi produk untuk memperbaiki atau mengganti produk tersebut.

Artikel terkait: Hindari 5 Kesalahan ini Dalam Perencanaan Proses Manufaktur

Apa saja komponen yang harus disertakan dalam BOM?

Inilah komponen-komponen bill of material yang wajib ada:

  • Level BOM: Setiap part atau assembly dalam BOM harus memiliki nomor urut yang menginformasikan hirarkinya. Ini akan memudahkan pembaca dalam memahami BOM.
  • Nomor part: Sertakan nomor part untuk penggunaan setiap barang agar pembaca BOM bisa mengidentifikasinya dalam siklus produksi dengan mudah.
  • Nama part: Harus ada pemberian nama untuk setiap part, material, atau assembly yang semua orang dapat ketahui tanpa perlu mencari referensi lain.
  • Tahapan: Pastikan semua tahapan dari setiap part tercatat di BOM. Gunakan nama-nama proses yang mudah bagi para pengguna seperti “Dalam Produksi” atau “Pengiriman”.
  • Deskripsi: Masukkan informasi yang deskriptif dan komprehensif setiap material atau part. Deskripsi ini berguna untuk membedakan jika ada barang-barang yang mirip.
  • Kuantitas: Jumlah dari setiap part yang digunakan di setiap assembly harus disertakan guna memberikan informasi untuk pengadaaan barang. 
  • Satuan pengukuran: BOM harus spesifik dalam mencantumkan satuan yang digunakan dalam menyatakan jumlah material seperti “kilogram” atau “meter”.
  • Tipe procurement: Cantumkan bagaimana mendapatkan setiap part, apakah hasil produksi sendiri atau melakukan pembelian dari vendor. 
  • Harga: Pengeluaran biaya untuk pembelian/pemerolehan parts atau komponen.
  • Catatan BOM: Informasi relevan lainnya mengenai BOM.

Download Perhitungan skema harga Software Manufaktur untuk bisnis Anda

Struktur BOM

Struktur bill of matrial adalah bagaimana cara penulisan komponen tiap produk dalam daftar tersebut. Berikut adalah struktur BOM yang umum:

Single-level BOM

Single-level Bill Of Material adalah BOM yang berisikan daftar penggunaan komponen barang dalam produksi yang mana setiap assembly atau sub-assembly hanya muncul sekali. Pembuatannya sangat mudah, tapi tidak cocok untuk produk yang kompleks. 

Hal ini karena tidak adanya penjelasan hubungan antara assembly dan sub-assembly atau antara part children dan parents. Jadi, ketika produksi produk tersebut gagal, sulit untuk menemukan hal yang perlu perbaikan atau ganti jika menggunakan struktur ini. 

Multi-level BOM

Struktur BOM ini lebih rumit dan membutuhkan kecermatan dari pada single-level bill of material. Struktur ini menunjukkan seluruh kebutuhan material produksi di semua tahapan. Tetapi, tentu saja informasi yang tertera lebih detail dan spesifik. Hubungan antara assembly dan sub-assembly serta part children dan parent setiap produk tergambar dengan baik.

Tipe-Tipe BOM

Di sub-bab pengertian bill of material, kita sudah menyinggung eBOM dan mBOM. Bagaimana penjelasan lengkapnya?

Engineering Bill of Material (eBOM)

eBOM adalah BOM yang menginformasikan penggunaan komponen saat produk masih dalam proses perancangan pada tahap engineering. Biasanya para teknisi melaksanakan tahapan ini dengan bantuan perangkat Computer-aided Design (CAD) atau Electronic Design Automation (EDA).  

Sebuah rancangan produk bisa saja memiliki banyak eBOM. Misalnya BOM untuk sebuah circuit board yang merupakan rancangan dari teknisi listrik akan berisi resistor, chip, dan kapasitor. Sementara pembuatan BOM ketika produk berada dalam tangan teknisi mesin akan berisi berbagai hardware dan bagian lainnya. Ada pula BOM yang berisi revisi rancangan produk.

Singkatnya, semua pembuatan BOM pada masa perancangan produk adalah eBOM. 

Manufacturing Bill of Material (mBOM)

mBOM adalah BOM yang menjelaskan bagaimana perakitan suatu produk. Isinya berupa kebutuhan dari semua detail part untuk membangun sebuah produk dan pengirimannya ke pelanggan. 

Jadi, mBOM tidak hanya daftar penggunaan barang saat produksi tapi juga material pengepakan, tutorial penggunaan, dan komponen lainnya hingga pembeli bisa menggunakan produk. Apapun yang akan pelanggan temukan dalam kardus produk mBOM harus mendaftarnya.

Pembuatan mBOM harus secara akurat. Jika tidak, proses produksi berpotensi menjadi lambat, tidak benar, atau tidak bisa berjalan sama sekali. 

Manajemen BOM yang efektif

Semakin besar perusahaan, maka semakin masif produksinya dan kompleksitas BOM pun meningkat. Sehingga saat ini perusahaan manufaktur sudah banyak yang beralih menggunakan software manufaktur. Melalui software ini, Anda bisa membuat, menyimpan, dan melihat BOM dalam satu platform secara real-time. Anda dapat melihat gambar dari setiap komponen, versi BOM dan produk yang sebelumnya, mengatur workflow dan lainnya. 

Software Manufaktur dapat terintegrasi dengan operasi bisnis lainnya seperti software akuntansi, pembelian, penjualan, supply chain, manajemen gudang, dan lainnya. Dengan demikian BOM yang Anda buat dapat berguna secara efisien dan perusahaan Anda dapat berkolaborasi dengan baik. 

Gunakan software akuntansi untuk mengotomatiskan pengelolaan arus kas, pembuatan laporan keuangan, rekonsiliasi bank, jurnal penyesuaian, pembuatan faktur, dan lain-lainnya. Selain itu juga, sistem ini memiliki integrasi dengan sistem lainnya sehingga pekerjaan dapat selesai dengan cepat dan tepat.

Download Perhitungan skema harga Software Manufaktur untuk bisnis Anda

Kesimpulan

Itulah pengertian bill of material serta penjelasan lengkapnya. Mengelola dan membuat BOM satu per satu secara manual sangatlah rumit mengingat banyaknya jenis dan komponen dalam BOM. Jika BOM terkendala, masalah akan menjalar ke seluruh perusahaan, rekan bisnis, hingga supply chain dalam ranah yang lebih luas. Manufacturing ERP software dari HashMicro dapat meningkatkan efisiensi operasional bisnis manufaktur Anda dengan process manufacturing yang flexible dan cost-efficient dengan manufacturing software terbaik.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA