Apa akibat dari patah semangat dalam meraih cita-cita

Hal yang harus dilakukan pada saat kita mengalami kegagalan dalam meraih cita-cita adalah bersabar dan bertawakkal kepada Allah. Dengan bersabar dan berserah diri ( bertawakkal kepada Allah ) maka akan membuat hidup kita menjadi lebih baik dan tidak mudah putus asa. Jika seseorang tidak dapat bersabar ketika gagal meraih cita-cita maka ia akan stres dan mudah patah semangat. Sehingga kedepannya susah untuk berusaha meraih hal baru lainnya.

Pembahasan

Sikap seseorang yang dapat bersabar ketika gagal meraih sesuatu menunjukkan bahwa ia merupakan pribadi yang baik. Orang yang tetap sabar ketika gagal menunjukkan bahwa ia berserah diri kepada Allah atas segala hasil dan selalu berpikir positif kepada Allah bahwa segala sesuatu pasti ada hikmahnya.

Pelajari lebih lanjut  

=======================

Detail jawaban  

Kelas : VII

Mata pelajaran : Agama Islam

Bab :  Perilaku terpuji  

Kode soal : 7.14.4

Hati-hati! 7 hal ini penyebab cita-citamu nggak terwujud. Apa cita-cita sobat? Sudah tercapai atau belom? Sudah ada usaha untuk mencapainya kah? Huh..., bicara soal cita-cita, kadang-kadang bikin sedih juga. Soalnya belum berhasil mewujudkannya. Tapi meskipun begitu semua orang harus tetap punya cita-cita. Cita-cita itu salah satu tujuan hidup seseorang. Jujur, saya sendiri juga belum berhasil dengan cita-cita saya. Kira-kira kenapa ya banyak orang yang nggak berhasil mewujudkan cita-citanya? Kita intip di bawah ini yuk....
1. Malas.

via. pixabay


Sadar atau tidak sadar, kita sering menunda kesuksesan kita sendiri dengan rasa malas kita sendiri. Ingin jadi penulis, tapi nggak pernah berusaha bikin karya, ingin jadi chef, tapi malas mau masak. Kebanyakan malas itu memang bahaya besar. Kita keseringan berkhayal yang enak-enak tanpa melakukan tindakan apapun supaya khayalan itu jadi nyata. Kenapa? Karena terlalu malas. Jadi sebenarnya, diri kita sendiri berpengaruh besar terhadap kesuksesan itu. Kedengarannya sederhana sekali, 'cuma malas' tapi cumanya diulang terus-menerus. Kalau begitu kapan mau suksesnya? Menunggu malasnya hilang? Masalahnya malas itu datangnya dari diri sendiri, nggak akan hilang kalau bukan karena diri sendiri.

baca juga : 9 hal yang bisa kamu pelajari dari anak kecil

2. Puas duluan.

via. pixabay


Ini sering sekali terjadi. Dalam proses meraih cita-cita, kita pasti melalui banyak hal. Banyak hal itu bukan berarti yang susah-susah aja lho. Misalnya, ingin kuliah di luar negeri. Karena orangtua tidak mampu kita harus menundanya dulu dan mencari pekerjaan untuk biaya kuliah. Nah, ternyata dapat pekerjaan yang bagus dengan gaji yang lumayan. Pasti ada pikiran seperti ini 'sudah dapat kerja bagus, apa aku mau kuliah lagi ya' Padahal tujuan awal kita bekerja memang untuk kuliah. Kita sudah merasa puas duluan, rasanya cita-cita jadi nggak begitu penting setelah dapat pekerjaan yang enak. Tidak salah juga sebenarnya, tapi dengan begitu artinya kita tidak berhasil meraih cita-cita. Kita sendiri yang melepaskannya. Padahal siapa tahu setelah kuliah di luar negeri bisa dapat pekerjaan yang lebih bagus, atau malah mendirikan usaha sendiri. Jangan sampai menyesal di masa tua.

baca juga : 9 hal yang bisa kamu pelajari dari anak kecil

3. Takut risiko.

via. pixabay


Segala sesuatu itu ada risikonya. Bahkan berjalan ke toko pun juga ada risikonya jatuh di jalan, kecopetan atau terpeleset. Apalagi cita-cita. Cita-cita itu selalu setinggi langit, memang harus begitu supaya kita bersemangat meraihnya. Tapi kita juga harus siap dengan risikonya. Kita pasti akan sering gagal, malu, putus asa, frustasi. Karena itu, banyak orang yang berhenti dan melupakan cita-citanya. Banyak sekali risiko menuju keberhasilan, yang artinya lebih banyak ketakutan. Takut gagal, takut semuanya sia-sia. Tapi ingatlah, justru di situ letak kebahagiannya. Kalau kita berhasil melalui sesuatu yang sulit, kita pasti akan merasa sangat senang dan bersyukur. Risiko itu adalah jalan yang memang harus dilalui bukan dihindari. Ingat Alfa edison? (Yang sekolahnya serius pasti inget) Sudah ribuan kali gagal, tapi ia tetap berusaha mewujudkan cita-citanya sampai kita menikmati hasilnya sekarang.

4. Tidak membuat target.

via. pixabay


target itu penting. Ibarat memanah kita perlu target supaya tahu ke mana harus memanah tepat sasaran. Sama halnya dengan cita-cita, kita juga harus bikin target. Apa yang harus kita capai tahun ini? Tulislah semua tujuan sobat. Ini supaya kita selalu ingat dengan cita-cita kita. Jika kita tidak membuat terget, besar kemungkinan kita akan menjalani hari-hari seperti biasanya dan lupa pada cita-cita kita. Tahu-tahu sudah berumur 25 tahun dan masih belum berhasil sama cita-cita sendiri.

baca juga : 12 manfaat bangun pagi yang tak terduga

5. Tidak konsisten.

Via.pixabay

Gimana mau berhasil kalau nggak konsisten? Segala sesuatu itu perlu konsisten supaya selesai dengan baik.   'Aku mau punya toko gorengan" Cita-cita itu biar kedengarannya sederhana, tapi perlu ketekunan agar tercapai. Konsisten bro! Jangan patah semangat! Terus maju pantang mundur! Kalau kita mau terus berusaha konsisten dalam meraih cita-cita, cepat atau lambat pasti berhasil.

6. Kurang motivasi.

via.pixabay

Kita perlu banyak energi untuk lari. Kita juga perlu banyak motivasi untuk cita-cita. Motivasi punya peran besar dalam mendorong semangat seseorang. Cari motivasi dari mana saja. Sekarang kan zamannya internet, sobat bisa browsing tentang tokoh-tokoh sukses dari dunia. Atau bisa minta saran langsung dari orang terdekat sobat. Jangan sampai kehilangan motivasi! Motivasi itu ibarat makanan, tubuh jadi lemes kalau nggak makan. Semangat juga jadi down kalau nggak punya motivasi. Menurut saya motivasi terbesar itu datang dari orangtua. Lihat mereka dengan sungguh-sungguh dan ingat apa yang akan membuat mereka bahagia. Jadikan itu motivasi buat sobat.

baca juga : 8 fakta unik kaum wanita

7. Lingkungan.

Via.pixabay

Tidak bisa dipungkiri lingkungan punya pengaruh besar dalam membentuk pribadi seseorang. Secara tidak sadar kita begitu terikat dengan lingkungan, begitu peduli dengan apa kata orang, seperti apa pandangan orang tentang kita. Kadang-kadang ini sangat menjengkelkan. Dan ini juga bisa mempengaruhi kita dan cita-cita kita. Jika kita punya cita-cita yang tinggi, tapi orang di sekitar kita tidak mendukung dan sering meremehkan, kita pasti merasa sedih, kehilangan semangat. Mungkin ada yang menjadikan ini sebagai motivasi, sayangnya beberapa orang sangat terganggu dengan hal ini dan memilih tujuan lain. Sulit memang, tapi belajarlah untuk tidak peduli apa kata orang. Asal kita tidak melakukan sesuatu yang merugikan mereka. Apa salahnya punya cita-cita tinggi? Ok, stop ngintipnya.... (fyuh... capek juga.)

baca juga : 20 hal menarik dari bayi yang harus kita tahu

Rata-rata kendala datang dari diri sendiri ya.... memang, melawan kemauan hati itu susah. Apalagi ada jin-jin berkeliaran di sekitar kita yang bikin tambah malas (serem), nggak konsisten. Bawaanya pengen tidur mulu, main mulu. Haduh... ribet ya. Saya rasa selain berusaha mengendalikan diri kita juga harus meningkatkan ibadah dan berdoa dengan sungguh-sungguh. Cita-cita terwujud atau tidak, itu tergantung kemauan kita. See you....

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA