Agar pengukuran memberikan hasil yang teliti maka sebaiknya

Ketelitian (accuracy) adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil ukur yang mendekati hasil sebenarnya. Contohnya ketika mengukur ketebalan kertas dengan menggunakan mikrometer sekrup dan jangka sorong. Mikrometer sekrup memiliki ketelitian yang lebih besar daripada jangka sorong.

Sehingga pengukuran dikatakan teliti atau akurat apabila hasil ukur mendekati hasil sebenarnya dengan contoh menggunakan mikrometer sekrup lebih akurat daripada menggunakan jangka sorong. 

Hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran. Pengukuran merupakan salah satu proses identifikasi untuk mengetahui jumlah dari luas, volume hingga jarak. Hasil dari pengukuran merupakan nilai real atau nilai pasti, sehingga data yang diperoleh dapat digunakan untuk banyak hal, dan akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia.

Dalam pengukuran, salah satunya untuk besaran-besaran fisika perlu menggunakan alat ukur yang sesuai dengan kebutuhannya. Namun, agar ini bisa akurat, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran, diantaranya:

Akurasi, Presisi, dan Kepekaan

  • Akurasi, adalah ketepatan sistem pengukuran mengarah pada seberapa dekat nilai yang disetujui dengan pengukuran yang berulang. Cara untuk mengetahui ketelitian hasil pengukuran adalah dengan menghitung selisih antara hasil pengukuran tertinggi dan hasil pengukuran terendah.
  • Presisi, adalah seberapa dekat hasil pengukuran dengan nilai pengukuran yang sebenarnya. Contohnya, Raya mengukur panjang kertas, di pembungkus kertas tertulis panjang 30 cm. raya menghitung panjang kertas sebanyak 3 kali dan memperoleh hasil sebesar berikut : 30,1 cm, 30,2 cm, dan 29,9 cm. pengukuran ini cukup teliti karena nilainya sangat dekat dengan nilai sebenarnya 30 cm.
  • Kepekaan atau sensitivitas merupakan kemampuan alat ukur dalam memberikan tanggapan terhadap perubahan nilai pengukuran yang terjadi. Untuk menjamin sensitivitas alat ukur, harus selalu menggunakannya sesuai dengan batas ukur maksimum dan pembacaan skalanya.

Kesalahan Dalam Pengukuran

Dalam pengukuran yang dilakukan tidak ada hasil yang akurat, akan selalu ada kesalahan yang terjadi, yaitu perbedaan antara 2 hasil pengukuran.

(Baca juga: Pengertian Pengukuran dan Jenisnya)

Kesalahan yang terjadi pada pengukuran, biasa dikenal dengan sebutan ketidakpastian karena terjadinya perbedaan ukuran atau nilai yang diukur dan nilai sebenarnya. Ada beberapa sumber ketidakpastian yang terjadi pada pengukuran yaitu :

  • Kesalahan Sistematik, merupakan kesalahan yang berhubungan dengan alat ukur. Hal-hal yang menyebabkan terjadinya kesalahan sistematik antara lain adanya kesalahan kalibrasi alat, pengaruh lingkungan terhadap alat, maupun kondisi alat.
  • Kesalahan Acak, penunjukan alat ukur yang digunakan selalu menunjukan nilai yang lebih besar atau kecil dari nilai sebenarnya. Kesalahan pengukuran ini disebut kesalahan acak, dan kesalahan ini dapat diketahui bisa dibandingkan dengan alat yang lain.
  • Skala Terkecil Alat Ukur
  • Keterbatasan Pengamat

Please follow and like us:

  • Fisika
  • Kelas 10
  • Kesalahan dalam Pengukuran
  • Pengukuran

lauranath1321 lauranath1321

Jawaban:

2,3 dan 4

Penjelasan:

Karena kalau 1 itu dari segi waktu tidak efisien karena yang paling penting juga (3) alat ukur masih baik dan hindari kesalahan dalam pengamatan jadi tidak usah di ulangi berkali²

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA